Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 6

1. Wolfridus Bajo
2. Videntus Pedike Langobelen
3. Veronika Meo
4. Wilhelmus Weki
5. Yohanes L.P Pana
 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 4 november 2019 , pukul
08.00 – 12.00 WITA , bertempat di Laboratorium PFF jurusan
kehutanan POLITANI Kupang.
 Alat dan bahan
Alat tulis menulis
Laptop
 Prosedur Kerja
Mencari literatur
Membuat laporan sementara
Membuat makalah
Presentasi
 Teknik
Teknik yang digunakan adalah dengan studi literatur
 Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae)
merupakan salah satu dari enam sub-spesies harimau
yang masih tersisa di dunia
 Kelima sub-spesies adalah
 Harimau sumatera merupakan harimau terkecil dari
keseluruhan sub-spesies harimau, dengan panjang
mencapai 2,5 meter dan berat 140 kilogram. Warna
bulunya lebih gelap dari jenis harimau lainnya dan
bervariasi dari warna kuning kemerahan sampai
oranye gelap dengan belang berwarna hitam.
 sejak tahun 1996 lembaga konservasi IUCN
mengkategorikan harimau sumatera sebagai satwa
yang Sangat Kritis Terancam Punah (critically
endangered) (Dephut, 2007). Selain itu harimau
sumatera juga masuk dalam CITES Appendix I yang
artinya perdagangan internasional komersial dilarang.
 Konservasi berasal dari kata Conservation yang terdiri
atas kata con (together) dan servare (keep/save) yang
memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa
yang kita punya (keep/save what you have).
 menurut Rijksen (1981), konservasi merupakan suatu
bentuk evolusi kultural dimana pada saat dulu, upaya
konservasi lebih buruk daripada saat sekarang.
Apabila meruju pada pengertiannya, konservasi didefinisikan dalam
beberapa batasan, sebagai berikut :
 Konservasi adalah menggunakan sumberdaya alam untuk memenuhi
keperluan manusia dalam jumlah yang besar dalam waktu yang lama
(American Dictionary).
 Konservasi adalah alokasi sumber daya alam antar waktu (generasi)
yang optimal secara sosial (Randall, 1982).
 Konservasi merupakan manajemen udara, air, tanah, mineral ke
organisme hidup termasuk manusia sehingga dapat dicapai kualitas
kehidupan manusia yang meningkat termasuk dalam kegiatan
manajemen adalah survei, penelitian, administrasi, preservasi,
pendidikan, pemanfaatan dan latihan (IUCN, 1968).
 Konservasi adalah manajemen penggunaan biosfer oleh manusia
sehingga dapat memberikan atau memenuhi keuntungan yang besar
dan dapat diperbaharui untuk generasi-generasi yang akan datang
(WCS, 1980).
 Konservasi harimau sumatera awalnya bermana
Sumatra Tiger Project (STP) telah dimulai tahun 1995
di Taman Nasional Way Kambas Propinsi Lampung.
 Saat ini kegiatan yang bernama Program Konservasi
Harimau Sumatera, juga dikembangkan di Taman
Nasional Bukit Tiga Puluh Propinsi Jambi dan Riau
dan Kawasan Konservasi Harimau Senepis Buluhala
Propinsi Riau.
 Tujuan menjaga kelestarian harimau sumatera juga
melindungi spesies lainnya. Karena harimau sumatera
merupakan species payung (umbrella species) yang
artinya dengan melindungi spesies ini secara tidak
langsung juga melindungi spesies lainnya yang hidup
di habitat yang sama.

Perawatan yang diberikan


pada hari mau dalam
mencegah terjadinya
kepunahan
Beberapa upaya tersebut adalah sebagai berikut :
1. Memulihkan dan meningkatkan populasi harimau sumatera beserta
bentang alaminya pulih/upaya konservasi in-situ dengan cara
 Membangun dan meningkatkan koneksitas antara habitat-habitat
utama harimau sumatera melalui pengembangan koridor dalam
rangka memperluas daerah bagi harimau sumatera untuk menjelajah.
 Membina kekayaan genetik unit-unit populasi harimau sumatera,
terutama pada habitat yang kritis untuk menghindari erosi ragam
genetik melalui pengembangan restocking populasi dan translokasi
 Mengembangkan upaya pengelolaan mitigasi konflik untuk
menyelamatkan harimau yang bermasalah dengan relokasi,
translokasi, dan penetapan kawasan pelepasliaran alami
 Meningkatkan program pemantauan terhadap populasi, ekologi, dan
habitat harimau sumatera dengan memperkuat dasar hukum dan
kapasitas aparat yang berwenang.
Beberapa upaya tersebut adalah sebagai berikut :
2. Meningkatkan infrastuktur dan kapasitas instansi terkait
dalam pemantauan dan evaluasi terhadap upaya konservasi
harimau sumatera dan satwa mangsanya dengan cara
 Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia
 Memperkuat infrastrukur instansi yang melakukan pelaksanaan
dan pemantauan konservasi harimau..
 Mengembangkan pusat informasi terpadu tentang konservasi
harimau sumatera yang dapat diakses secara luas oleh
masyarakat.
 Indikator keberhasilan dari kegiatan ini adalah terlaksananya
pemantauan kinerja konservasi harimau sumatera secara efektif
oleh Kementrian Kehutanan selaku penanggung jawab utama
beserta mitra kerjanya.
Beberapa upaya tersebut adalah sebagai berikut :
3. Membangun jejaring kerja dan infrastruktur komunikasi dan
menciptakan kelompok masyarakat yang peduli dan
bertanggung jawab terhadap kelestarian harimau sumatera
meningkatkan kapasitas sumber daya manusia
 Membangun jaringan komunikasi dan kemitraan untuk
meningkatkan kerjasama konservasi di semua tingkatan baik
lokal, nasional, maupun internasional.
 Membangun mekanisme pendanaan yang berkelanjutan dalam
mendukung kegiatan konservasi harimau sumatera.
 Indikator kebersasilannya adalaha terbangunnya komunitas
konservasi harimau sumatera di Indonesia yang berjalan dengan
baik dan dapat berafiliasi dan membangun jaringan
(networking) dengan jaringan konservasi harimau internasional.
Beberapa upaya tersebut adalah sebagai berikut :
4. Membangun program konservasi ex-situ
 Konservasi ex-situ merupakan salah satu alternatif untuk
menjaga kelestarian harimau sumatera.
 Saat ini terdapat 371 ekor harimau sumatera di penangkaran baik
di dalam maupun di luar negeri (Dephut, 2007).
 Diperlukan regulasi yang mengatur pemanfaatan hasil
penangkaran harimau sumatera.
 Perlu dirumuskan standar-standar konservasi ex-situ agar sesuai
dengan standar etika dan kesejahteraan bagi harimau sumatera.
 Indikator keberhasilan kegiatan ini adalah konservasi harimau
sumatera di luar kawasan konservasi mendapat dukungan penuh
dari berbagai pihak dan program konservasi ex-situ harimau
sumatera dapat mendukung konservasi in-situ secara efektif.

Anda mungkin juga menyukai