Anda di halaman 1dari 20

KONSEP ELEMEN LAPORAN

KEUANGAN : HARTA
Pengertian Harta
Menurut FASB mendefinisi aset Menurut IAI dalam SAK (2009:9), “Aset
dalam kerangka konseptualnya adalah sumber daya yang dikuasai oleh
sebagai berikut (SFAC No 6: 25) : perusahaan sebagai akibat dari masa lalu
Assets are probable future dan dari mana manfaat ekonomi dimasa
economic benefits obtained or depan diharapkan akan diperoleh
controlled by a perticular entity as a perusahaan”.
result of past transactions or events
(Aset adalah manfaat ekonomik masa
datang yang cukup pasti atau
diperoleh atau dikuasai/dikendalikan
oleh suatu entitas akibat transaksi
atau kejadian masa lalu).
Menurut Baridwan (dalam Darma,
2011:16-17) aktiva dapat dikelompokkan
sebagai berikut:

• Harta Lancar / Aktiva Lancar / Current Assets


• Harta Investasi/Aktiva Ivestasi/Investment
Assets/Investasi Jangka Panjang
• Harta Tak Berwujud / Intangible Assets
• Harta Tetap / Aktiva Tetap / Fixed Assets
• Harta Lainnya / Other Assets
Karakteristik Harta

1. Memiliki Manfaat Ekonomi Dimasa


Mendatang
2. Dikuasai Oleh Suatu Unit Usaha
3. Hasil Dari Transaksi Masa Lalu
Pengakuan Harta
Pengakuan merupakan pencatatan suatu jumlah rupiah ke
dalam struktur akuntansi (sistem pembukuan) sehingga jumlah
tersebut pada akhirnya akan memperngaruhi posisi keuangan
dan hasil usaha perusahaan.
FASB (1984) dalam Statement Of Financial Accounting
Concepts No. 5 menyatakan pengakuan suatu pos didasarkan
pada empat kriteria sebagai berikut :
• Definisi (Definition)
• Keterukuran (Measurebility)
• Relevansi (Relevance)
• Reliabilitas (Reability)
Pengukuran Harta
Pengukuran dalam akuntansi adalah proses
memberikan jumlah moneter kuantitatif yang
berarti pada objek atau peristiwa yang berkaitan
dengan suatu badan usaha dan diperoleh
sedemikian rupa sehingga jumlah itu sesuai
dengan agregasi (seperti total penilaian aktiva)
atau disagregasi (seperti yang disyaratkan untuk
situasi tertentu). Contoh objek : piutang,
peralatan. Contoh peristiwa : penjualan barang
dan jasa.
Aset merupakan elemen penentu posisi keuangan pada saat tertentu,
sehingga basis penilaian yang paling valid adalah harga/nilai
pertukaran (exchange price/values). Kenapa nilai pertukaran dijadikan basis
penilaian? Karena nilai pertukaran dianggap objektif sehingga memenuhi
kualitas keterandalan informasi.
Nilai pertukaran itu sendiri dapat dipandang dari 2 sisi yaitu :
pertukaran dalam pemrolehan, dan pertukaran dalam pemanfaatan aset.

Nilai yang diperoleh atas dasar pertukaran pemrolehan = Nilai Masukan


Nilai yang diperoleh atas dasar pertukaran pemanfaatan = Nilai Keluaran

Misalnya : Dalam penyajian aset untuk saat tertentu diletakkan sebagai


titik sekarang, nilai pertukaran yang dijadikan basis penilaian adalah masa
lalu (past) atau masa mendatang (future). Perbedaan dimensi waktu dan
arah inilah menghasilkan 6 basis pengukuran.
Nilai Pertukaran sebagai
Basis Penilaian
Tujuan pengukuran penggunaan aset
merupakan analogi dari tujuan pusat
laba yaitu:
1. Untuk memberikan informasi yang
berguan dalam membuat keputusan
yang bagus mengenai aset yang
digunakan dan untuk memacu para
manajer.
2. Untuk mengukur kinerja unit usaha
sebagai suatu entitas ekonomi.
Penilaian Harta

Penilaian aset biasanya digunakan untuk


menunjuk proses penentuan jumlah rupiah yang harus
dilekatkan pada tiap elemen atau pos statemen
keuangan pada saat penyajian.
Tujuan dari penilaian aset adalah untuk
merepresentasi atribut pos-pos aset yang berpaut
dengan tujuan laporan keuangan dengan
menggunakan basis penilaian yang sesuai.
Dasar Penilaian

Hendriksen(1982) menyebutkan
bahwa : ada dua jenis nilai
pertukaran yang dapat
digunakan yaitu nilai keluaran
(output values) dan nilai
masukan (input values).
Nilai Keluaran
1. Discounted Future Cash Receipts or
Service Potential
2. Harga Keluaran Sekarang (Current
Output Price )
3. Nilai Setara Kas Sekarang (Current Cash
Equivalent )
4. Nilai Likuidasi (Liquidation Value
Nilai Masukan

1. Cost Historis
2. Cost Masukan Terkini (Current Input
Cost)
3. Discounted Future Cost
4. Standart Cost
Penyajian Harta
Secara umum, prinsip akuntansi berterima umum
memberi pedoman penyajian dan pengungkapan aset sebagai
berikut:
a. Aset disajikan di sisi debit atau kiri dalam neraca berformat
akun atau di bagian atas dalam neraca berformat laporan.
b. Aset diklasifikasikan menjadi aset lancar dan tetap.
c. Aset diurutkan penyajiannya atas dasar likuiditas atau
kelancarannya, yang paling lancar dicantumkan pada urutan
pertama.
d. Kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan pos-pos tertentu
harus diungkapkan (misalnya metoda depresiasi aset tetap
dan dasar penilaian sediaan barang).
Pengungkapan Harta
Laporan keuangan harus mengungkapkan,
dalam hubungan setiap jenis aktiva tetap : Dasar
penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah
tercatat bruto.
Jika lebih dari satu dasar yang digunakan,
jumlah tercatat bruto untuk dasar dalam setiap
kategori harus diungkapkan; metode penyusutan
yang digunakan; masa manfaat atau tarif yang
digunakan; jumlah tercatat bruto dan akumulasi
penyusutan pada awal dan akhir periode.
Laporan keuangan juga harus
mengungkapkan :

1. Eksistensi dan batasan atas hak milik, dan


aktiva tetap yang dijaminkan untuk hutang;
2. Kebijakan akuntansi untuk biaya perbaikan
yang berkaitan dengan aktiva tetap;
3. Jumlah pengeluaran pada akun aktiva tetap
dalam kontruksi;
4. Jumlah komitmen untuk akuisisi aktiva
tetap;
Kendala-Kendala Khusus dari Harta
A. Beban Tangguhan

Kriteria umum yang dapat dijadikan dasar untuk


menentukan beban tangguhan adalah:
a) Apakah cost jasa tersebut merupakan
pengeluaran pengeluaran yang sah dan wajar?
b) Apakah cost jasa tersebut merupakan suatu
faktor yang manfaatnya dimasa mendatang
dapat diantisipasi dengan mudah?
c) Apakah cost tersebut merupakan jenis
pengeluaran yang terjadi berulang ulang setiap
periode?
B. Kapitalisasi Bunga

Ada beberapa perlakuan akuntansi bunga :


1. bunga tidak dikapitalisasi
2. Bunga dikapitalisasi dan dimasukkan sebagai
eleman cost fasilitas fisik yang dibangun sendiri
3. bunga dikapitalisasi tetapi tidak dimasukkan
sebagai elemen cost fasilitas fisik yang dibangun
C. Pengeluaran Kapital / Untuk
Aktiva (Capital Expenditure)

Capital Expenditure adalah


pengorbanan sumber ekonomik yang
berkaitan dengan objek jasa (fasilitas
fisik) baik saat diperoleh maupun saat
digunakan dalam operasi.
D. Aktiva Donasi /Sumbangan
Aktiva yang berasal dari
sumbangan memiliki manfaat untuk
menghasilkan pendapatan, maka aktiva
tersebut harus ditentukan nilai wajarnya.
Pengukuran semacam ini dimaksudkan
untuk menentukan secara tepat
kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba.

Anda mungkin juga menyukai