KEUANGAN : HARTA
Pengertian Harta
Menurut FASB mendefinisi aset Menurut IAI dalam SAK (2009:9), “Aset
dalam kerangka konseptualnya adalah sumber daya yang dikuasai oleh
sebagai berikut (SFAC No 6: 25) : perusahaan sebagai akibat dari masa lalu
Assets are probable future dan dari mana manfaat ekonomi dimasa
economic benefits obtained or depan diharapkan akan diperoleh
controlled by a perticular entity as a perusahaan”.
result of past transactions or events
(Aset adalah manfaat ekonomik masa
datang yang cukup pasti atau
diperoleh atau dikuasai/dikendalikan
oleh suatu entitas akibat transaksi
atau kejadian masa lalu).
Menurut Baridwan (dalam Darma,
2011:16-17) aktiva dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
Hendriksen(1982) menyebutkan
bahwa : ada dua jenis nilai
pertukaran yang dapat
digunakan yaitu nilai keluaran
(output values) dan nilai
masukan (input values).
Nilai Keluaran
1. Discounted Future Cash Receipts or
Service Potential
2. Harga Keluaran Sekarang (Current
Output Price )
3. Nilai Setara Kas Sekarang (Current Cash
Equivalent )
4. Nilai Likuidasi (Liquidation Value
Nilai Masukan
1. Cost Historis
2. Cost Masukan Terkini (Current Input
Cost)
3. Discounted Future Cost
4. Standart Cost
Penyajian Harta
Secara umum, prinsip akuntansi berterima umum
memberi pedoman penyajian dan pengungkapan aset sebagai
berikut:
a. Aset disajikan di sisi debit atau kiri dalam neraca berformat
akun atau di bagian atas dalam neraca berformat laporan.
b. Aset diklasifikasikan menjadi aset lancar dan tetap.
c. Aset diurutkan penyajiannya atas dasar likuiditas atau
kelancarannya, yang paling lancar dicantumkan pada urutan
pertama.
d. Kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan pos-pos tertentu
harus diungkapkan (misalnya metoda depresiasi aset tetap
dan dasar penilaian sediaan barang).
Pengungkapan Harta
Laporan keuangan harus mengungkapkan,
dalam hubungan setiap jenis aktiva tetap : Dasar
penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah
tercatat bruto.
Jika lebih dari satu dasar yang digunakan,
jumlah tercatat bruto untuk dasar dalam setiap
kategori harus diungkapkan; metode penyusutan
yang digunakan; masa manfaat atau tarif yang
digunakan; jumlah tercatat bruto dan akumulasi
penyusutan pada awal dan akhir periode.
Laporan keuangan juga harus
mengungkapkan :