Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Lembaga pasar
Jenis-Jenis Lembaga Pasar
Jenis Pasar Keuangan
Jenis-Jenis Lembaga Pasar
13 Juli 1992: Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.
22 Mei 1995: Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem computer JATS
(Jakarta Automated Trading Systems)
10 November 1995: Pemerintah mengeluarkan UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
1995: Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya.
2000: Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai diaplikasikan di pasar modal
Indonesia.
2002: BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh(remote trading).
2007 – sekarang : Penggabungan BES ke BEJ dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia
(BEI)
Struktur Pasar Modal
Indonesia
Organisasi di Pasar Modal
Struktur Pasar Modal Indonesia
Memiliki kewenangan untuk melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan pasar modal di
Indonesia.
Struktur Pasar Modal
Indonesia
Self Regulatory Organization (SRO)
Adalah organisasi yang memiliki kewenangan untuk membuat peraturan
yang berhubungan dengan aktivitas usahanya.
Perusahaan Efek
1. Penjamin emisi efek (underwriter): salah satu aktivitas perusahaan efek yang melakukan
kontrak dengan emiten untuk melaksanakan penawaran umum dengan atau tanpa kewajiban
untuk membeli sisa efek yang tidak laku terjual.
2. Perantara pedagang efek: salah satu aktivitas perusahaan efek yang melakukan kegiatan
usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain.
3. Manajer investasi: pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasa-
bah atau mengelola Portofolio Investasi Kolektif untuk sekelompok nasabah.
Struktur Pasar Modal
Indonesia
Lembaga Penunjang Pasar Modal
1. Biro Administrasi Efek: pihak yang berdasarkan kontrak dengan emi-
ten melaksanakan pencatatan pemilikan efek dan pembagian hak
yang berkaitan dengan efek.
2. Kustodian: pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain
berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen,
bunga, dan hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pe-
megang rekening yang menjadi nasabahnya.
3. Wali amanat: pihak yang mewakili pemegang efek bersifat utang
(obligasi).
4. Pemeringkat efek: pihak yang memiliki kegiatan berupa a) Peme-
ringkat, yaitu menilai kemampuan membayar kembali surat hutang;
dan b) Jasa Informasi, yaitu menerbitkan informasi mengenai peru-
sahaan di pasar modal.
5. Penilai harga efek: pihak yang melakukan penilaian dan penetapan
harga pasar wajar untuk instrumen efek bersifat utang, sukuk, dll se-
cara objektif, independen, dan kredibel.
6. Penasihat investasi: pihak yang memberi nasihat kepada pihak lain
mengenai penjualan atau pembelian efek.
Struktur Pasar Modal Indonesia
1. Menaikkan produktivitas
2. Memperluas lapangan kerja
3. Mencegah terjadinya inflasi
4. Mencegah terjadinya pengelompokkan kapital
5. Sebagai sumber potensial penerimaan pajak