Susunan Saraf
Otonom
Kelompok 4
Indri Septiani
Kurniati Munzila
Livia Lawa Bertia Marbun
Meilin Fadillah
Menia Oktariana
Reguler II B
Outline
1. Anatomi susunan saraf otonom
2. Faal susunan saraf otonom
3 Transmisi neurohumoral
4 Transmisi kolinergik
5. Transmisi adrenergik
6.Respons berbagai organ efektor terhadap perangsangan saraf otonom
7.Cara kerja obat otonom
8.Penggolongan obat otonom
1.
Anatomi susunan saraf
otonom
Sistem saraf otonom membawa impuls
saraf susunan saraf pusat ke organ efektor
melalui jenis serat saraf eferen yaitu saraf
Want big impact?
pragangilion dan saraf pascaganglion.
Use big image.
5
Saraf otonom juga berhubungan dengan saraf
somatik: sebaliknya kejadian somatik dapat
mempengaruhi fungsi organ otonom.
Perbedaan antara saraf otonom dan saraf somatik yaitu:
(1) Saraf otonom menginervasi semua struktur dalam
tubuh kecuali otot rangka;
(2) Sinaps saraf otonom simpatis terletak dalam ganglia
yang berada di medula spinais, yakni ganglio
pravertebralis dan ganglia paravertebralis.
(3) Saraf otonom membentuk pleksus yang terletak di luar
susunan saraf pusat, saraf somatik tidak membentuk
pleksus;
(4) Saraf somatik diselubungi sarung mielin, saraf otonom
pascaganglion tidak bermielin;
(5) Saraf otonom menginervasi sel efektor yang bersitat
otonom: artinya, sel efektor itu dapat berfungsi tanpa
persarafan. Sebaliknya, jika saraf somatik putus maka otot
rangka yang bersangkutan mengalami paralisis disusul
atrofi otot.
BACK
2.
Faal susunan saraf
otonom
Secara umum dapat dikatakan bahwa sistem
simpatis dan parasimpatis memperlihatkan
fungsi yang antagonistik.
BACK
12
4.
Transmisi kolinergik
a. Asetilkolin: kolinasetilase, kolinesterase, penyimpanan
dan penglepasannya
b. Transmisi kolinergik di berbagai tempat
c. Reseptor kolinergik
BACK
14
5.
Transmisi adrenergik
Pada awal abad 20 telah diketahui bahwa yang
meneruskan rangsang dari saraf simpatis pascaganglion
ke sel efektor adalah zat yang dikenal sebagai simpatin.
Simpati ini ternyata NE. Transmiter adrenergik selain
NE termasuk dopamin. Transmiter terpenting sistem
ekstrapiramidal dan epinefrin (Epi) yang dihasilkan oleh
medula adrenal.
BACK
16
6.
Respons berbagai organ
efektor terhadap
perangsangan saraf
otonom
a. Perangsangan Saraf Adrenergik
Pada perangsangan adrenergik dilepaskan NE
dari ujung saraf adrenergik dan Epi dari medula adrenal.
Epi bekerja pada semua reseptor adrenergik: α1,α 2,ß1, ß
2 dan ß 3 ( aktivitas ß 2 agak lemah), sedangkan NE
bekerja pada reseptor α 1,α 2, 1, aktivitas ß 2-nya sangat
lemah.
18
b. Perangsangan Saraf Kolinergik
Reseptor muskarinik terdapat diberbagai
organ efektor. Pada berbagai otot polos dan
kelenjar, subtipe reseptornya M3 atau M1,
sedangkan reseptor M2 terutama terdapat di
jantung.
22
b. Menyebabkan Pengelepasan Transmiter
23
c. Ikatan Dengan Reseptor
Obat yang menduduki reseptor dan dapat
menimbulkan efek yang mirip dengan efek
transmiter disebut gonis. Obat yang hanya
menduduki reseptor tanpa menimbulkan efek
langsung mengakibatkan berkurang / hilangnya
efek transmiter pada sel tersebut karena
tergesernya transmiter dari reseptor disebut
antagonis atau bloker.
24
d. Hambatan Destruksi Transmiter
BACK
25
8.
Penggolongan obat
otonom
Menurut efek utamnya dapat digolongkan menjadi
28