Anda di halaman 1dari 11

BAB VI

Iklan dan Pernyataan Publik

Nama kelompok :
Natasya Ara (46117210010)
Besta Citra Dwicahya
(46117210017)
BAB VI IKLAN dan PERNYATAAN PUBLIK

Pasal Pasal
29 31

Keterlibatan
Pihak lain Terkait Pernyataan
Pernyataan Melalui Media
Publik

Deskripsi
Pertanggung Program Iklan Diri yang
jawaban Pendidikan Non Berlebihan
Gelar

Pasal Pasal Pasal


28 30 32
Pasal 28
Pertanggung Jawaban

“Iklan dan Pernyataan publik yang dimaksud dalam


pasal ini dapat berhubungan dengan jasa, produk atau
publikasi profesional Psikolog dan/atau Ilmuwan
Psikologi di bidang psikologi, mencakup iklan yang
Contoh kasus:
Seorang psikolog yang telah dibayar atau tidak dibayar, brosur, barang cetakan,
mempunyai izin praktek dijakarta untuk daftar direktori, resume pribadi atau curriculum vitae,
menaiki pamornya ia mengaku pernah wawancara atau komentar yang dimuat dalam media,
memberikan semacam konseling pernyataan dalam buku, hasil seminar, lokakarya,
kepada Agnes Monica, sehingga Agnes pertemuan ilmiah, kuliah, presentasi lisan di depan
seperti sekarang. Lalu seorang publik, dan materi-materi lain yang diterbitkan”.
psikolog tersebut mempublish hasil
konseling nya dengan Agnes ke media
sosial melalui akun twitter dan blog
pribadinya. Namun telah dikonfirmasi
kepada agnes bahwa ia tidak pernah
melakukan konseling apapun dengan
psikolog tersebut.
(1) Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi; dalam memberikan pernyataan kepada
masyarakat melalui berbagai jalur media baik lisan maupun tertulis mencerminkan
keilmuannya sehingga masyarakat dapat menerima dan memahami secara benar
agar terhindar dari kekeliruan penafsiran serta menyesatkan masyarakat pengguna
jasa dan/atau praktik psikologi.
Pernyataan tersebut harus disampaikan dengan;

• Bijaksana, jujur, teliti, hati-hati,


• Lebih mendasarkan pada kepentingan umum daripada pribadi atau golongan,
• Berpedoman pada dasar ilmiah dan disesuaikan dengan bidang
keahlian/kewenangan selama tidak bertentangan dengan kode etik psikologi.

(2) Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi dalam pernyataan yang dibuat


harus mencantumkan gelar atau identitas keahlian pada karya di bidang
psikologi yang dipublikasikan sesuai dengan gelar yang diperoleh dari
institusi pendidikan yang terakreditasi secara nasional atau mencantumkan
sebutan psikolog sesuai sertifikat yang diperoleh.
(3) Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi tidak membuat
pernyataan palsu, menipu atau curang mengenai
a) Gelar akademik/ijazah
Contoh Kasus: b) Gelar profesi
Seorang sarjana psikologi yang baru c) Pelatihan, pengalaman atau kompetensi yang dimiliki
saja pindah dari satu biro tempatnya
bekerja lalu ia pindah kesebuah desa,
d) Izin Praktik dan Keahlian
kemudian ia belum mencari pekerjaan e) Kerjasama institusional atau asosiasi
namun penduduk desa mengetahui
bahwa ia paham tentang psikolog lalu
f) Jasa atau praktik psikologi yang diberikan
sebagian warga selalu berkonsultasi g) Konsep dasar ilmiah, atau hasil dan tingkat keberhasilan
kerumah seorang sarjana psikolog jasa layanan
tersebut, setelah itu seorang sarjana
tersebut membuat rumahnya menjadi h) Biaya
tempat praktik seperti biro psikolog i) Orang-orang atau organisasi dengan siapa bekerjasama
pada umumnya dan ia pun membuat
assesmen sendiri dari apa yang telah
j) Publikasi atau hasil penelitian
ia pelajari. Dalam menjalani praktik
tersebut ia tidak memiliki izin usaha
atau izin praktik psikolog karena ia
hanya lulusan sarjana psikologi
namun semua warga tidak ada yang
mengetahuinya
(1) Psikolog dan/atau Ilmuwan (2) Psikolog dan/atau Ilmuwan
Pasal 29 Psikologi yang melibatkan Psikologi berusaha mencegah
orang atau pihak lain untuk orang atau pihak lain yang
Keterlibatan menciptakan atau dapat mereka kendalikan,
menempatkan pernyataan seperti lembaga tempat bekerja,
pihak lain Terkait publik yang mempromosikan sponsor, penerbit, atau
praktek profesional, hasil pengelola media dari membuat
Pernyataan penelitian atau aktivitas yang pernyataan yang dapat
bersangkutan, tanggung jawab dikategorikan sebagai
Publik profesional atas pernyataan penipuan berkenaan dengan
tersebut tetap berada di jasa layanan psikologi. Bila
tangan Psikolog dan/ atau mengetahui adanya pernyataan
Ilmuwan Psikologi. yang tergolong penipuan
atau pemalsuan terhadap karya
mereka yang dilakukan orang
lain, Psikolog dan/atau Ilmuwan
Psikologi berusaha untuk
menjelaskan kebenarannya.
(3) Psikolog dan/atau Ilmuwan
Psikologi tidak memberikan
kompensasi pada karyawan pers,
baik cetak maupun elektronik atau
media komunikasi lainnya sebagai Contoh Kasus:
imbalan untuk publikasi Seorang psikolog yang telah mendapat izin praktek ia
pernyataannya dalam berita. memperkenalkan dirinya kepada masyarakat luas dengan
menggunakan salah satu biro iklan yang cukup ternama di
wilayahnya. Dalam kerja sama itu psikolog tersebut
memberikan sejumlah uang kepada biro iklan sebagai
kompensasi untuk pemberitaan tentang dirinya. Pihak
sponsor menerima tawaran tersebut kemudian
mengiklankan psikolog tersebut sebagai psikolog nomor
satu di Indonesia dengan kualifikasi dan keahlian yang
berlebihan dan tidak sebuat dengan kemampuan yang
dimiliki oleh yang bersangkutan.
Pasal 30
Deskripsi Program Pendidikan Non Gelar
“Psikolog dan/atau ilmuan Psikologi bertanggung jawab atas
pengumuman, katalog, brosur, atau iklan, seminar atau program non
gelar yang dilakukannya. Psikolog dan/ilmuan Psikologi memastikan
bahwa hal yang diberitakan tersebut menggambarkan secara akurat
tentang tujuan, kemampuan tentang pelatih, instruktur, supervisor
dan biaya yang terkait”

Contoh Kasus :
B adalah seorang ilmuwan psikologi yang sedang melanjutkan
pendidikan profesi. Dia pernah satu kali mengikuti pelatihan
forgiveness therapy yang dipandu langsung oleh temannya. Suatu
saat, untuk pertama kalinya B diminta untuk menjadi narasumber
dalam suatu workshop yang membahas tentang forgiveness therapy.
B menerima proyek tersebut dan meminta pihak penyelenggara acara
untuk membuat pengumuman dalam bentuk brosur yang akan
dibagikan kepada calon peserta yang akan datang keacara tersebut.
Dalam brosur tersebut B meminta untuk menuliskan bahwa B adalah
murid langsung dari temannya tersebut dan telah memiliki
pengalaman selama 10 tahun. B juga meminta pihak penyelenggara
untuk menuliskan investasi seminar yang jauh lebih tinggi dari biaya
normalnya dengan alasan B adalah narasumber yang sudah
berpengalaman, jadi biayanya pun juga relative lebih mahal.
Pasal 31
Contoh Kasus :
AB seorang psikologi (konsultan)
Pernyataan Melalui Media
yang berkedudukan di fakultas
psikologi mampu melakukan “Psikolog dan/atau ilmuan Psikologi dalam memberikan
pelanggaran berupa manipulasi keterangan pada publik melalui media cetak atau elektronik
data psikologi dan melakukan harus berhati-hati untuk memastikan bahwa pernyataan
pencemaran nama baik. Menurut tersebut :
VE, AB mengumumkan sesuatu a. Konsisten terhadap kode etik.
yang tidak bisa dipertanggung
b. Berdasar pada pengetahuan/pendidikan profesional,
jawabkan ke publik yaitu
sejumlah individu (lebih dari satu pelatihan, konsep teoritis dan konsep praktik psikologi
orang) yang mengalami yang tepat.
gangguan jiwa. Secara terang- c. Berdasar pada asas praduga tak bersalah.
terangan AB mengakuinya dan d. Telah mempertimbangkan batasan kerahasiaan sesuai
mempublikasikan di salah satu dengan pasal 24 buku kode etik ini.
mailing list, tanpa ada rasa
e. Pernyataan melalui media terkait dengan bidang
bersalah. Pada akhirnya terjadi
perdebatan saling menjelekan psikologi forensik terdapat dalam pasal 61 buku kode etik
antara AT dan VE ini.”
Contoh Kasus :
Pasal 32
HE adalah seorang ilmuwan
psikologi di Malang. Dia telah
Iklan Diri yang Berlebihan
menyelesaikan pendidikan S1 di
sebuah perguruan tinggi swasta
yang sekarang sudah tidak
melakukan kegiatan akademik lagi.
“Psikolog dan/atau ilmuan Psikologi dalam
Dalam prakteknya dia cendrung menjelaskan kemampuan atau keahliannya
menyombongkan diri dan sering harus bersikap jujur, wajar, bijaksana dan tidak
melebih_lebihkan kemampuan
yang ia miliki. Keahliannya berlebihan dengan memperhatikan ketentuan
mendekati media ia salah gunakan yang berlaku untuk menghindari kekeliruan
untuk mengiklankan dirinya secara
berlebihan. Suatu hari klien AB
penafsiran di masyarakat”
mendatangkan HE hendak ingin
melakukan konsultasi.untuk
memamerkan diri pada AB, dalam
proses konsultasi HE sering
menyebutkan istilah yang tidak di
mengerti AB. AB menjadi semakin
bingung dan kecewa dengan
karena masalahnya sekarang
menjadi semakin runyam setelah
di konsultasikan dengan HE.
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai