Pleno

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 39

PLENO 3

KAKU KUDUK

KELOMPOK 2
Kelompok 2
• Aditya MH pratama
• Agus prabowo
• Ayuni fatricia
• Imam fajri
• Raissa almira
• Refi adha amanda
• Sasabilla pratiwi
• Tya mustifica
• Tri handayani A
STEP 1. Clarifying Unfamiliar Terms

KAKU KUDUK
Leher yang kaku biasanya ditandai dengan rasa sakit dan sulit atau tahanan menggerakkan leher
terutama saat memutar kepala.

TANDA MENINGEAL
Rangsangan meningeal yang timbul bila ada iritasi pada meningen berupa kaku kuduk, tanda brudzinsky I
dan II dan tanda Kernig
KEYWORDS
• Wanita 70 tahun mengalami penurunan kesadaran
• Pasien mengeluh mata merah , sembab dan kotoran mata 5 hari
yang lalu
• Demam tinggi dan nyeri kepala hebat 2 hari yang lalu
• GCS  M5V2E3, TTV  TD : 100/40, N : 80x/mnt, R: 20x/mnt ,
T : 39O
• Tanda meningeal ( + )
• LCS  Keruh, peningkatan protein , penurunan glukosa ,
penigkatan
• leukosit ( dominan PMN )
• Terapi dengan paracetamol dan antibiotic
STEP 2. Problem Definition
1. Apa yang menyebabkan pasien mengalami penurunan kesadaran ?
2. Apakah hubungan jenis kelamin dan usia pada kasus tersebut ?
3. Mengapa pasien mengeluhkan mata merah , sembab dan kotoran pada ma
ta ?
4. Apa yang menyebabkan nyeri kepala hebat pada pasien tersebut ?
5. Bagaimana mekanisme demam tinggi pada pasien tersebut ?
6. Jelaskan kemungkinan diagnosis kasus !
7. Bagaimana hubungan penurunan kesadaran dengan keluhan pasien 5 hari
lalu !
8. Mengapa ditemukan LCS keruh,protein meningkat, glukosa menurun , dan
leukosit yang meningkat ?
9. Apa antibiotic yang kita-kira dokter berikan ?
10. Jelaskan yang dimaksud tanda meningeal + dan bagaimana mekanisme ny
a!
11. Apa penatalaksaan awal kasus yang sudah di diagnosis ?
12. Mengapa pasien bias kaku kuduk ?
13. Apa saja faktir resiko pada keluhan pasien ?
14. Apa yang menyebabkan diagnosis pada kasus ?
STEP 3. Brainstorming
STEP 4. Analyzing the Problem (Spider Web)
Pencegahan dan vaksinasi ensefalitis
Prognosis

Edukasi Definisi enselopati

meningoenslopati
Prinsip dan tatalaksana
MENINGITIS Epidemiologi

Penegakan diagnosis Klasifikasi berdasarkan


etiologi

Manifestasi klinis Pathogenesis dan


patofisiologi Factor resiko
STEP 5. Learning objective
MAHASISWA MAMPU MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
TENTANG:
1. DEFINISI MENINGITIS, ENSEFALITIS, ENSELOPATI, MENINGOENSELOPATI
2. EPIDEMIOLOGI MENINGITIS
3. KLASIFIKASI MENINGITIS BERDASARKAN ETIOLOGI
4. FAKTOR RISIKO MENINGITIS
5. PATOGENESIS DAN PHATOFISIOLOGI MENINGITIS
6. MENIFESTASI KLINIS MENINGITIS
7. PENEGAKKAN DIAGNOSIS MENINGITIS
8. PRINSIP DAN TATALAKSANA MENINGITIS
9. EDUKASI MENINGITIS
10.PENCEGAHAN DAN VAKSINASI MENINGITIS
11.PROGNOSIS MENINGITIS
STEP 6. Self Studying
STEP 7. Reporting
Definisi Meningitis, Ensefalopati, Ensefalitis dan Meningoensefalitis
Meningitis
Merupakan inflamasi pada meninges terutama pada
ruangan spatium subarachnoid yaiu antara arachno
id mater dan piamater
Ensepalopati
Merupakan istilah umum yang menggambarkan peny
akit otak, kerusakan ataupun malfungsi otak yang pro
gresif
Ensefalitis
Merupakan inflamasi yang terjadi pada parenkim
otak

Meningoensepalitis
Merupakan inflamasi ataupun peradangan pada me
ninges dan encephalon
Epidemiologi
• 1-2 juta kasus meningitis bakteri terjadi dalam satu tahun.
Terjadi di negara-negara dengan sumber daya yang
rendah
• Insiden meningitis bakterial pada dewasa di negara maju
sebesar 4-6 per 100.000 orang pertahun, sedangkan inside
ASIA
SUB SAHARA TENGGARA nsi meningitis pada anak usia kurang dari 5 tahun adalah
AFRIKA
76,7 per 100.000 orang pertahun.
AMERIKA
SELATAN • Meningitis bakterial di Indonesia menduduki urutan ke 9
dari 10 pola penyakit anak di delapan rumah sakit pendidik
an di Indonesia pada tahun 1984.Sekitar 80% dari seluruh
kasus meningitis bakterial terjadi pada anak dan 70% dari
jumlah tersebut terjadi pada anak berusia 1-5 bulan.
• Mortalitas sebesar 12,5 % dan menderita kelainan neurolo
gis sebagai gejala sisa sebesar 30% . Fatality rate berkisar
antara 2% pada bayi dan anak-anak dan 20-30% pada
neonatus dan dewasa.
KLASIFIKASI
MENINGITIS BERDASARKAN ETIOLOGI
MENINGITIS BAKTERI

Etiologi:
• Kondisi predisposisi termasuk infeksi
sistemik (terutama pernapasan) atau
parameningeal
• trauma kepala,
• defek meningeal anatomi,
• bedah saraf sebelumnya,
• kanker,
• alkoholisme,
• dan keadaan defisiensi imun.
Organisme etiologis bervariasi sesuai us
ia dan dengan adanya kondisi predispos
isi
Patogenesis meningitis bakteri

Infeksi selaput Invasi jaringan Pembenihan patogen pada


bakterimia
lendir nasofaring lokal ruang subarachnoid

Tingkat Ab dan komplemen pada


LCS

- Permeabilitas sawar otak


- Edema serebral vasogenik Pelepasan sitokin
infeksi
- Perubahan aliran darah otak inflamasi
- Sitotoksitas langsung
Temuan klinis
 memiliki gejala selama 1 hingga 7 hari. Ini termasuk demam, kebingungan, muntah, sakit kepala,dan leher kaku,
tetapi biasanya sindrom lengkap tidak ada.
 tanda-tanda infeksi sistemik atau parameningeal, seperti abses kulit atau otitis. Ruam petekie terlihat pada 50%
hingga 60% pasien dengan meningitis N. meningitidis.
 Tanda-tanda iritasi meningeal (meningismus) terlihat pada sekitar 80% kasus, seperti: kekakuan leher pada fleks
i pasif, fleksi paha pada fleksi leher (tanda Brudzinski), dan resistensi terhadap ekstensi pasif lutut dengan pingg
ul tertekuk (tanda Kernig)
 Tingkat kesadaran, Tanda-tanda neurologis fokal, kejang, dan kelumpuhan saraf kranial dapat terjadi. Papillede
ma jarang terjadi.

Temuan Laboratorium
 CT otak atau MRI scan dapat menunjukkan peningkatan kontras dari cembung otak, pangkal otak, atau
ependyma ventrikel.
 EEG biasanya lambat secara difus.
 Tekanan CSF meningkat , tampilan cairan berkisar dari agak keruh hingga sangat purulen. Jumlah sel d
arah putih CSF 1.000 hingga 10.000 / μL, terutama terdiri dari leukosit polimorfonuklear
 Konsentrasi protein 100 hingga 500 mg / dL. Tingkat glukosa CSF lebih rendah dari 40 mg / dL pada sek
itar 80% kasus.
 Apusan CSF bernoda Gram mengidentifikasi organisme penyebab pada 70% hingga 80% kasus.
MENINGITIS TB
Meningitis tuberkulosis harus dipertimbangkan pada pasien yang datang dengan keadaan kebingungan, teru
tama jika ada riwayat TB paru, alkoholisme, pengobatan kortikosteroid, infeksi HIV, atau kondisi lain yang ter
kait dengan gangguan respons imun.

 patogenensis
Terinfeksi mycobacter Bermetastasis melalui Menuju meninges & pe
ium tuberculosis darah dari paru-paru rmukaan otak

Organisme dalam keadaan


tidak aktif

Organisme dalam tuberkel pecah dikem


Meningitis tb
udian hari ke ruang subarachnoid
Temuan klinis
 Gejala biasanya telah hadir selama kurang dari 4 minggu
 Adanya Sakit kepala, demam, leher kaku, muntah, dan lesu atau kebingungan. Kehilangan BB, ganggu
an penglihatan, diplopia, kelemahan fokus, dan kejang juga dapat terjadi
 Papilledema, mata pucat, dan hemiparesis atau paraparesis kadang terlihat. Komplikasi termasuk hipo
natremia, hidrosefalus, edema otak, kehilangan penglihatan, palsi kranial (terutama VI), blok subarach
noid spinal, dan stroke, yang biasanya mempengaruhi kapsul internal, ganglia basal, atau thalamus.
 Tekanan CSF biasanya meningkat, dan cairan biasanya jernih dan tidak berwarna. Pleositosis sel limfo
sitik dan mononuklear 50 hingga 500 sel / mL paling sering terlihat, tetapi pleositosis polimorfonuclear
dapat terjadi lebih awal dan dapat memberikan hasil yang keliru. kesan meningitis bakteri.
 Protein CSF biasanya lebih dari 100 mg / dL dan dapat melebihi 500 mg / dL, khususnya pada pasien
dengan blok subarachnoid spinal. Glukosa kadar biasanya menurun dan mungkin kurang dari 20 mg /
dL.
faktor risiko
o Usia ekstrem (<5 atau >60 tahun)
o Diabetes melitus, gagal ginjal kronis, insufi o Infeksi yang berdekatan (misalnya, sinus
siensi adrenal, hipoparatiroidisme atau fibr itis)
osis kistik o Cacat dural (mis., Trauma, pembedahan
o Imunosupresi, ,atau bawaan)
o Infeksi HIV o Talasemia mayor
o Crowding (seperti yang dialami oleh rekrut o Penyalahgunaan obat intravena (IV)
men militer dan penghuni asraama pergur o Endokarditis bakteri
uan tinggi) o Pirau ventrikuloperitoneal
o Splenektomi dan penyakit sel sabit o Keganasan (peningkatan risiko infeksi Li
o Alkoholisme dan sirosis steria)
o Paparan terbaru terhadap orang lain deng o Beberapa kelainan bawaan kranial
an meningitis, dengan atau tanpa profilaks
is

• https://www.medscape.com/answers/232915-10668/what-are-risk-factors-for-meningitis
PATOGENESIS
&
PATOFISIOLOGI
manifestasi klinis

Demam, sakit kepala, kekakuan leher, Mual &


muntah, Fotofobia, Penurunan, Kejang
bakteri

Demam, sakit kepala, Kekakuan leher, Muntah, Anoreksia,


Diare, Batuk, Faringitis, Myalgia, Ruam Limfadenopati,
virus tidak adanya tanda-tanda neurologis fokal (status mental utuh)

• harrison’s neurology in clinical medicine,edition 3


• https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2174764/
manifestasi klinis

Demam, sakit kepala, leher kaku, Mual & muntah,


Fotofobia, perubahan status mental.
fungi

Sakit kepala, Leher kaku, Mual, Muntah, Photophobia, Status


mental yang berubah (kebingungan). eosinophilic meningitis:
adanya kesemutan/menyakitkan di kulit, mengalami demam ri
parasit ngan.

• https://www.medscape.com/viewarticle/804204
• https://www.cdc.gov/meningitis/parasitic.html
Cara penegakan diagnosis

• Pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan fis


ik menyeluruh.
• Pemeriksaan neurologis: pemeriksaan GCS (
penurunan kesadaran), pemeriksaan kaku ku
duk positif, pemeriksaan kekuatan motorik (h
emiparesis).
• Pada stadium lanjut dapat dijumpai tanda se
perti papiledema.
Anamnesis Pemeriksaan fisik
• Pada Meningitis Meningokokus sering diawal
i dengan tanda septicemia dan syok septik, s
eperti kulit teraba dingin atau kebiruan pada
bibir, terdapat papul sampai ekimosis pada e
kstremitas.
Cara penegakan diagnosis

1. Darah lengkap, Kimia klinik (SE, SGOT, SGPT, BUN, SK,Albumin)


,kadar elektrolite urine bila di curigai komplikasi SIADH pada pend
erita meningitis.
2. Lumbal punksi

Pemeriksaan penunjang
Kontra indikasi lumbal punksi: Papil edema, Penurunan keasadaran
yang dalam dan progressif, Kecurigaan lesi desak ruang, Deficit neu
rologis fokal
Appearance OP RBC WBC Glucose protein Glutamine

≤5 mono
nuklear/ ≥45 mg/ ≤45 mg/
Normal Clear,colorless 70-200mm H2O 0/µL µL dL dL <25 µg/dL

Bacterial meningitis Cloudy ↑ Normal ↑↑ PMN ↓↓ ↑↑ Normal

Tuberculous Meningitis normal/ Cloudy ↑ Normal ↑MN ↓ ↑ Normal

Fungal Meningitis normal/ Cloudy Normal or ↑ Normal ↑MN ↓ ↑ Normal


Normal
Viral Meningitis/ encepalitis Normal Normal or ↑ Normal ↑MN Normal or ↑ Normal
Parasitic Meningitis / encep Normal
halitis normal/ Cloudy Normal or ↑ Normal ↑MN,E Normal or ↑ Normal

Karakteristik Cairan Serebrospinal berdasarkan


etiologi
Prinsip dan
Tatalaksanan

Tatalaksana awal

Tatalaksana lanjutan

Sistem rujukan
prinsip tatalaksana
Your Text Here
Tatalaksana awal
Your Text Here
Tatalaksana lanjutan
Your Text Here
Sistem rujukan
Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan :
• Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
Tatalaksana ABC dan Resusitasi à rujuk
• PPK 2 (RS tipe B dan C) :
 Tatalaksana medis komprehensif sesuai ketersediaan fasilita
s
 Rujuk bila pasien tidak mengalami perbaikan setelah diberi te
rapi empiric selama 3-7 hari, mengalami Status epilepsy refra
kter, memerlukan tindakan definitive untuk menurunkan TIK d
an atau tidak memiliki fasilitas seperti pada PPK 3
• PPK 3 (RS tipe A) : Tatalaksana medis komprehensif
Edukasi

Penjelasan sebelum MRS (rencana rawat, biaya pengobatan, prosedur, masa dan
tindakan pemulihan dan latihan, manajemen nyeri, risiko dan komplikasi)

Penjelasan mengenai meningitis bakterial, risiko dan komplikasi selama perawatan

Penjelasan mengenai faktor risiko dan


pencegahan rekurensi

Penjelasan program pemulangan pasien


(Discharge Planning)

Penjelasan mengenai gejala Meningitis Bakterialis, dan apa yang harus dilakukan se
belum dibawa ke RS

Perdossi 2016
mempertahankan kebiasaan hidup sehat:
• Jangan merokok dan menghindari asap
rokok
• Beristirahatlah yang banyak
• Hindari kontak dekat dengan orang yang
sakit
PENCEGAHAN
Ini terutama penting bagi orang-orang yang berisiko
tinggi terhadap penyakit, termasuk:
• Bayi muda
• Orang tua
• Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lem
ah
• Orang tanpa limpa atau limpa yang tidak berfung
si sebagaimana mestinya

https://www.cdc.gov/meningitis/bacterial.html
Vaksinasi

Get a modern PowerPoint Presentation that is


beautifully designed. Easy to change colors, photos
and Text. You can simply impress your audience and
add a unique zing and appeal to your Presentations.
prognosis

Your Text Here


01 You can simply impress your audience and add a
unique zing and appeal to your Presentations.

Your Text Here


02 You can simply impress your audience and add a
unique zing and appeal to your Presentations.

Your Text Here


03 You can simply impress your audience and add a
unique zing and appeal to your Presentations.

Your Text Here


04 You can simply impress your audience and add a
unique zing and appeal to your Presentations.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai