Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 1

Meydo Omar Z. P. (195080201111013)


Aufar Muhammad A. S. (195080201111015)
Ramadhani Agil K. (195080201111019)
Muhammad Anwar N. (195080201111031)
Sejarah
Lahirnya Pancasila
Sejarah Pancasila

BPUPKI Mr. Soepomo Moh. Yamin

Ir. Soekarno Piagam Jakarta

PPKI
BPUPKI
BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) dengan nama lain “Dokuritsu Junbi Coosakai” adalah salah
satu organisasi persiapan kemerdekaan Indonesia yang dibentuk oleh
pemerintah pendudukan balatentara Jepang pada tanggal 1 Maret
1945, dan diresmikan pada 29 April 1945, bertepatan dengan hari
lahirnya Kaisar Hirohito.
BPUPKI beranggotakan 67 orang diketuai oleh Dr. Radjiman
Wedyodiningrat dengan wakil ketua Ichibangase Yosio (orang Jepang)
dan Raden Pandji Soeroso.
BPUPKI sangat berperan aktif dalam sejarah lahirnya Pancasila. Dalam
sidangnya, BPUPKI menghasilkan beberapa rumusan dasar negara.
Sidang Pertama BPUPKI

Sidang pertama BPUPKI dilaksanakan pada tanggal 29 Mei – 1 Juni


1945. Persidangan bertempat di Gedung “Chuo Sangi In” di Jl.
Pejambon 6 Jakarta. Dan kini disebut dengan Gedung Pancasila.
Bertujuan untuk membahas bentuk negara Indonesia, filsafat negara
“Indonesia Merdeka” serta merumuskan dasar negara Indonesia.
Mr. Prof. Moh. Yamin, S.H.
Pada tanggal 29 Mei 1945

Mohammad Yamin yang merupakan salah satu tokoh penting kemerdekaan


Indonesia,
mengusulkan dasar negara yang disampaikan dalam pidato pada sidang BPUPKI
yang pertama, diantaranya :

1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat
Prof. Mr. Dr. Soepomo
Pada tanggal 31 Mei 1945
Dasar negara yang diusulkan oleh Mr. Soepomo yang beliau namakan
“Dasar Negara Indonesia Merdeka” antara lain :
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Mufakat dan Demokrasi
4. Musyawarah
5. Keadilan sosial
Ir.Soekarno
Pada tanggal 1 Juni 1945
Pada sidang BPUPKI yang pertama ini, Soekarno juga mengusulkan dasar
negara yang terdiri dari 5 poin. Dan kemudian dinamakan dengan
“Pancasila” yang meliputi :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme dan Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
Piagam Jakarta
(22 Juni 1945)
Panitia yang beranggotakan sembilan orang ini berhasil merumuskan
naskah Rancangan Pembukaan UUD yang dikenal sebagai Piagam Jakarta
(Jakarta Charter). Adapun rumusan Pancasila yang termaktub dalam
Piagam Jakarta :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksan dalam
permusaywaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sidang Kedua BPUPKI

Sidang kedua BPUPKI dilaksanakan pada tanggal 10 Juli – 17 Juli 1945.


Bertujuan untuk membahas tentang wilayah Negara Kesatuan Republik,
Kewarganegaraan Indonesia, Rancangan Undang-Undang Dasar,
Ekonomi dan Keuangan, Pembelaan Negara, serta Pendidikan dan
Pengajaran.
PPKI
• Sidang PPKI (18 Agustus 1945)
Dalam sejarah Pancasila, sidang PPKI yang dilakukan sehari setelah Indonesia merdeka
masih saja terjadi perubahan pada sila pertama yang diusulkan oleh Muhammad Hatta.
Sila pertama yang semula berbunyi ”Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya”, kemudian diubah menjadi lebih ringkas,
yaitu”Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sehingga Pancasila menjadi :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Penghapusan sembilan kata dari sila pertama tersebut sering menjadi isu yang
kontroversial pada saat itu, bahkan hingga kini. Namun yang harus kita tanamkan dan
catat untuk diri masing-masing dari materi sejarah Pancasila ini, sila pertama yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa berlaku untuk semua rakyat Indonesia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai