PPKI
BPUPKI
BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) dengan nama lain “Dokuritsu Junbi Coosakai” adalah salah
satu organisasi persiapan kemerdekaan Indonesia yang dibentuk oleh
pemerintah pendudukan balatentara Jepang pada tanggal 1 Maret
1945, dan diresmikan pada 29 April 1945, bertepatan dengan hari
lahirnya Kaisar Hirohito.
BPUPKI beranggotakan 67 orang diketuai oleh Dr. Radjiman
Wedyodiningrat dengan wakil ketua Ichibangase Yosio (orang Jepang)
dan Raden Pandji Soeroso.
BPUPKI sangat berperan aktif dalam sejarah lahirnya Pancasila. Dalam
sidangnya, BPUPKI menghasilkan beberapa rumusan dasar negara.
Sidang Pertama BPUPKI
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat
Prof. Mr. Dr. Soepomo
Pada tanggal 31 Mei 1945
Dasar negara yang diusulkan oleh Mr. Soepomo yang beliau namakan
“Dasar Negara Indonesia Merdeka” antara lain :
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Mufakat dan Demokrasi
4. Musyawarah
5. Keadilan sosial
Ir.Soekarno
Pada tanggal 1 Juni 1945
Pada sidang BPUPKI yang pertama ini, Soekarno juga mengusulkan dasar
negara yang terdiri dari 5 poin. Dan kemudian dinamakan dengan
“Pancasila” yang meliputi :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme dan Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
Piagam Jakarta
(22 Juni 1945)
Panitia yang beranggotakan sembilan orang ini berhasil merumuskan
naskah Rancangan Pembukaan UUD yang dikenal sebagai Piagam Jakarta
(Jakarta Charter). Adapun rumusan Pancasila yang termaktub dalam
Piagam Jakarta :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksan dalam
permusaywaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sidang Kedua BPUPKI