Anda di halaman 1dari 17

PENILAIAN KINERJA ASN

PP NOMOR 30 TAHUN 2019


TUJUAN

Penilaian Kinerja PNS bertujuan untuk


menjamin objektivitas pembinaan PNS
yang didasarkan pada sistem prestasi dan
sistem karier. Penilaian dilakukan
berdasarkan perencanaan kinerja pada

100%
tingkat individu dan tingkat unit atau
organisasi, dengan memperhatikan target,
capaian, hasil, dan manfaat yang dicapai,
serta perilaku PNS.
DASAR PRINSIP
PENILAIAN KINERJA (PASAL 4)
Objektif

Terukur

Akuntabel

Partisipatif

\
Transparan
SISTEM MANAJEMEN KINERJA PNS

pelaksanaan, Tindak
pemantauan
lanjut
kinerja, dan
pembinaan
kinerja

perencanaan penilaian Sistem


kinerja; kinerja; Informasi
kinerja PNS
Perencanaan
Kinerja PNS

1. Penyusunan SKP memperhatikan :


perencanaan strategis Instansi
Pemerintah;
perjanjian kinerja;
organisasi dan tata kerja;
uraian jabatan; dan/atau
SKP atasan langsung.

2. penetapan SKP (Sasaran Kinerja


Pegawai) dengan memperhatikan Perilaku
Kerja.
SKP memuat : (pasal 9)

ONLINE DIAGNOSIS
• Kinerja utama
• Kinerja tambahan

SKP bagi pejabat tinggi disusun berdasarkan perja


njian kinerja Unit Kerja yang dipimpinnya dengan
memperhatikan:
a. rencana strategis;
b. rencana kerja tahunan.

ALLPPT.com
PENYETUJUAN SKP
SKP bagi pejabat pimpinan SKP bagi pejabat
tinggi utama, disetujui oleh administrasi, disetujui oleh
menteri yang mengoordinasikan. atasan langsung

SKP bagi pejabat pimpinan Online Doctor SKP bagi pejabat fungsional
tinggi madya disetujui oleh disusun berdasarkan SKP
pimpinan Instansi Pemerintah. atasan langsung dan
. organisasi/unit kerja and
appeal to your Presentations.

SKP bagi pejabat pimpinan


tinggi pratama disetujui oleh
pejabat pimpinan tinggi madya.
.
Bobot unsur penilaian kinerja
70% (tujuh puluh persen) untuk penilaian SKP, dan 30% (tiga puluh persen) untuk
penilaian Perilaku Kerja -> untuk Instansi Pemerintah yang tidak menerapkan penilaian
Perilaku Kerja dengan mempertimbangkan pendapat rekan kerja setingkat dan bawahan
langsung
60% (enam puluh persen) untuk penilaian SKP, dan 40% (empat puluh persen) untuk
penilaian Perilaku Kerja. -> Instansi Pemerintah yang menerapkan penilaian Perilaku Kerja
dengan mempertimbangkan pendapat rekan kerja setingkat dan bawahan langsung.

60% (enam puluh persen) untuk penilaian SKP, dan 40% (empat puluh persen) untuk
penilaian Perilaku Kerja. -> Instansi Pemerintah yang menerapkan penilaian Perilaku
Kerja dengan mempertimbangkan pendapat rekan kerja setingkat dan bawahan
langsung.
PEJABAT PENGELOLA ASN
1. Presiden dapat mendelegasikan kewenangan pembinaan
manajemen ASN kepada pejabat yang berwenang di
kementerian, sekretaris jenderal/sekretariat lembaga negara,
sekretariat lembaga non struktural, sekretaris daerah provinsi
dan kabupaten/kota.
2. Pejabat yang berwenang dalam menjalankan
fungsi manajemen ASN di Instansi
Pemerintah berdasarkan sistem merit dan
berkonsultasi dengan PPK di Instansi masing-
masing.

3. Pejabat yang berwenang memberikan rekomendasi


usulan kepada PPK di Instansi masing-masing.
.
4 Pejabat yang berwenang mengusulkan
pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian
pejabat administrasi dan pejabat fungsional
kepada PPK di Instansi masing-masing
ORGANISASI PENGELOLA ASN
Kedudukan:
Wadah ASN untuk menyalurkan
aspirasinya

Fungsi
Pembinaan dan
pengembangan profesi ASN.
Memberikan perlindungan
hukum dan advokasi. Tujuan
Memberikan rekomendasi  Menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan
kepada majelis kode etik profesi ASN.
instansi  Mewujudkan jiwa Korps ASN sebagai pemersatu
bangsa.
Peningkatan kesejahteraan
anggota Korps Pegawai ASN
RI.
.
KONSEP
MERIT

MANAJEMEN ASN

http://www.free-powerpoint-templadesign.com
SISTEM MERIT
Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang
berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara
adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang
politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status
pernikahan, umur, atau kondisi kecatatan”.
PENGEMBANGAN SISTEM MERIT DALAM
KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN ASN DENGAN
CIRI :

01 Seleksi dan promosi secara adil dan


kompetitif
.

02 Menerapkan prinsip faimess


.
Penggajian, reward, dan funishment
03 berbasis kinerja
04 Standar integritas dan perilaku
untuk kepentingan publik
.Manajemen SDM secara efektif dan
05 efisien.

Melindungi pegawai dari intervensi


06 politik dan tindakan semena-mena
Penerapan Sistem Merit dalam Pengelolaan ASN
Mendukung Pencapaian Tujuan dan
sasaran organisasi

TRANSPARANSI

AKUNTABILITAS
100%
90%
80%
70%
OBJEKTIFITAS 60%
50%
40%
30%
20%
KEADILAN 10%
0%
A1 A2 A3 A4
Pelaksanaan Sistem
Merit

Penyusunan dan penetapan kebutuhan

(perencanaan kebutuhan pegawai/planning

Penilaian kinerja (Monitoring dan penilaian),

pengembangan kompetensi, promosi,

mutasi, penghargaan
KEWENANGAN DAN HUBUNGAN OTORITAS
LEMBAGA
TATA HUBUNGAN
DAN OTORITAS
LEMBAGAN
PENGELOLA ASN KEMENTRIAN PAN RB
1. PERUMUSAN DAN PENETAPAN KEBIJAKAN
2. KOORDINASI DAN SINKRONISASI KEBIJAKAN
3. PENGAWASAN ATAS PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASN

BKN
1. PENYELENGGARA MANAJEMEN ASN
2. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN NSPK
MANAJEMEN ASN (MENGELOLA PEGAWAI ASN).

LAN
1. PENELITIAN, PENGKAJIAN KEBIJAKAN MANAJEMEN ASN
2. PEMBINAAN DAN PENYELENGGARAAN DIKLAT ASN

KASN
MONITORING EVALUASI KEBIJAKAN, DAN REKOMENDASI YANG
MENGIKAT UNTUK MENJAMIN PERWUJUDAN SISTEM MERIT DAN
PENGAWASAN PENERAPAN ASAS, KODE ETIK, DAN KODE
PERILAKU ASN
Thank You

Anda mungkin juga menyukai