Anda di halaman 1dari 28

Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia

Pusat Pendidikan dan Pelatihan


Sumberdaya Air dan Konstruksi

MODUL 04 PENGETAHUAN PANTAI


PENDAHULUAN

 Nama Pelatihan : PENGAWASAN PELAKSANAAN PANTAI TINGKAT DASAR


 Mata Pelatihan : Pengetahuan Pantai
 Jumlah Sesi : 2 Sesi
 Waktu : 4 JP ( @45 M x 4 JP = 180 Menit)
 Pemandu/Instruktur: .....................
LATAR BELAKANG

Kerusakan lingkungan yang semakin seiring meluas;

Abrasi pantai berdampak pada penyempit garis pantai;

Erosi/abrasi pantai sehingga garis pantai menjadi mundur jauh darigaris pantai lama.

Kerusakan lingkungan yang semakin seiring meluas;


Deskripsi Singkat

 Deskripsi
Mata Pelatihan ini membahas pengetahuan tentang dinamika pantai, hidro-
oseanografi, permasalahan pantai, dan muara sungai dalam Pengawasan
Pelaksanaan Pantai
 Metode Pembelajaran
Ceramah, Brainstorming, Diskusi, Tanya Jawab, Gambar, dan pemutaran Film
pendek. Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuan menerakan dan
mengaktualisasikan materi kedalam kegiatan pengawasan pelaksanaan pantai
secara bertanggungjawab dan profesional.
 Hasil Belajar
Setelah membaca dan mempelajari modul pelatihan pengetahuan teknik
pantai ini peserta mampu memahami, menerapkan dan mengatualsiasikan
pengetahuan teknik pantai pada kegiatan pengawasan pelaksanaan pantai
dalam organisasi atau unit kerja dimana peserta bekerja.
Indikator hasil belajar

Indikator-indikator hasil belajar adalah :


 Peserta mampu memahami, menjelaskan dan menerapkan pengetahuan tentang
dinamika pantai;
 Peserta mampu memahami, menjelaskan dan menerapkan pengetahuan tentang
hidro-oseanografi;
 Peserta mampu memahami, menjelaskan dan menerapkan pengetahuan tentang
permasalahan pantai
 Peserta mampu memahami, menjelaskan dan menerapkan pengetahuan tentang
muara sungai
Materi Pokok

Pembuatan tanggul dan


Pengetahuan Tentang kanal serta bangunan-
Dinamika Pantai bangunan yang ada di
sekitar pantai

Pengetahuan Tentang Pengetahuan Tentang


Hidro-oceanografi Pemasalahan Pantai
PENGERTIAN
Pantai (shore) :
Daerah yang merupakan pertemuan antara laut dan daratan diukur pada saat
pasang tertinggi dan surut terendah

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Garis Pantai :

A. Faktor Hydro – Oseanografy


1. Gelombang
2. Arus
3. Pasang Surut

B. Faktor Antropogenik
Proses geomorfologi yang diakibatkan pleh aktivitas manusia
JENIS PANTAI
1. Jenis Pantai Berdasarkan Proses Pembentukannya terdiri dari
a. Pantai Spit, yaitu pantai yang salah satu ujungnya bersambung
dengan daratan.
b. Pantai Baymouth, yaitu bukit endapan pada pantai yang memotong
teluk dengan lautan.
c. Pantai Tambolo, yaitu bukit endapan pada pantai yang
menghubungkan pulau dengan pulau utama.
d. Pantai Fyord, yaitu pantai yang berlekuk lekuk panjang sempit dan
tebingnya curam. Pantai ini terjadi karena kikisan Gletsyer.
e. Pantai Ria, pantai ini menyerupai Pantai Fyord, bedanya pada pantai
Ria pada bagian muaranya dan lebih besar dan tebingnya lebih
curam, pantai ini terbentuk karena lembah sungai yang tergenang
air.
f. Pantai Sekaren, pantai ini tidak jauh masuk ke darat di mukanya
terdapat banyak pulau – pulau kecil.
g. Pantai berbukit pasir. Pantai yang terjadi karena perbedaan pasang
naik dan pasang surut yang besar.
JENIS PANTAI (Lanjutan)
1. Jenis Pantai Berdasarkan Proses Pembentukannya terdiri dari
h. Pantai berdanau (half) atau disebut pantai laguna (etang) adalah
danau pantai yang terpisah dari laut oleh Nehrung (lidah tanah) dan
ke dalamnya ada sungai yang bermuara.
i. Pantai Liman ialah teluk kecil pada muara sungai yang terajadi
karean penurunan dasar sungai dan karean erosi sungai.
j. Pamtai estuarium, mirip dengan pantai Liman yaitu muara sungai nya
lebar (berbentuk corong) bedanya adalah dasarnya lebih dalam
karena terjadi pengikisan pasang naik dan pasang surut.
k. Pantai Delta, adalah pantai yang memiliki Delta. Delta terjadi karena
hasil erosi sungai bertumpuk – tumpuk di muara sungai (sedimentasi).
l. Pantai Karang, pantai yang mempunyai banyak pulau – pulau atau
batu karang di sepanjang
JENIS PANTAI (Lanjutan)
2. Jenis Pantai Berdasarkan Bentuk Geografisnya

a. Pantai Landai
Pantai landai, yaitu pantai
yang permukaannya
relatif datar. Termasuk
pantai jenis ini adalah
pantai mangrove, pantai
bukit pasir, pantai delta.
dan pantai estuari.
JENIS PANTAI (Lanjutan)
2. Jenis Pantai Berdasarkan Bentuk Geografisnya

b. Pantai Curam
Pantai curam biasanya
bergunung-gunung.
Karena peretakan yang
memanjang sejajar
pantai dan terkikis
ombak yang besar,
terjadilah tebing-tebing
curam dan laut dalam.
JENIS PANTAI (Lanjutan)
2. Jenis Pantai Berdasarkan Bentuk Geografisnya

c. Pantai Bertebing (Flaise)


Pantai bertebing (Flaise) adalah pantai yang curam di muka tebing karena
adanya pegunungan melintang tegak lurus terhadap pantai. Di pantai ini
sering dijumpai laut yang dangkal. Terjadinya flaise karena penimbunan hasil
perusakan tebing pantai itu sendiri yang disebabkan oleh abrasi atau erosi
marine.
JENIS PANTAI (Lanjutan)
2. Jenis Pantai Berdasarkan Bentuk Geografisnya

d. Pantai Karang
Pantai karang terjadi jika di dasar laut sepanjang pantai terdapat terumbu
karang, misalnya pantai di pulau sulawesi, maluku, dan nusa tenggara. Pantai
seperti ini biasanya dijadikan objek wisata laut. Misalnya, Taman Bunaken di
Manado.
PENGERTIAN

Pengertian Hidro – Oceanografi


Hidro Oceanografi adalah suatu lingkup ilmiah laut yang secara khusus
mempelajari tentang sifat-sifat dari pergerakan air laut yang meliputi
1. Pasang surut,
2. Gelombang laut dan
3. 3. Arus laut.
PENGERTIAN (Lanjutan)
Pasang surut
Pasang Surut adalah fluktuasi muka air laut karena adanya gaya tarik benda-benda di
langit, terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi. Gaya tarik
menarik ini tergantung dari jarak bumi dengan benda langit dan massa benda langit itu
sendiri.

Gelombang
Gelombang adalah pergerakan naik turunnya air laut disepanjang permukaan air. Gelombang
terjadi kerena adanya angin yang bertiup di atas permukaan perairan yang menimbulkan gaya
tekan ke bawah, gaya ini akan mendorong permukaan air menjadi lebih rendah dibandingkan
dengan tempat di sekitarnya yang mengakibatkan ketidakseimbangan sehingga terjadi
dorongan massa air yang lebih tinggi untuk mengisi tempat yang lebih rendah.

Arus Laut
Arus laut adalah pergerakan massa air secara vertikal dan horisontal sehingga
menunjukkan keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi
diseluruh lautan dunia. Arus juga merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang
dikarenakan tiupan angin atau perbedaan densitas atau pergerakan gelombang
panjang.
Jenis – Jenis Pasang Surut
Pasang surut di Indonesia dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu:
Pasang surut semi diurnal atau pasut harian ganda (dua kali pasang dan dua kali surut
dalam 24 jam), Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit. misalnya
di perairan selat Malaka;
Pasang surut diurnal atau pasut harian tunggal (satu kali pasang dan satu kali surut
dalam 24 ajam), Periode pasangsurut adalah 24 jam 50 menit, misalnya di
sekitar selat Karimata;
Pasang surut campuran condong harian tunggal (Mixed Tide, Prevailing Diurnal)
merupakan pasut yang tiap harinya terjadi satu kali pasang dan satu kali surut
tetapi terkadang dengan dua kali pasang dan dua kali surut yang sangat
berbeda dalam tinggi dan waktu, ini terdapat di Pantai Selatan Kalimantan dan
Pantai Utara Jawa Barat.
Pasang surut campuran condong harian ganda (Mixed Tide, Prevailing Semi Diurnal)
merupakan pasut yang terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari
tetapi terkadang terjadi satu kali pasang dan satu kali surut dengan memiliki
tinggi dan waktu yang berbeda, ini terdapat di Pantai Selatan Jawa dan
Indonesia Bagian Timur.
Sifat – Sifat Gelombang

Reflection, yaitu gelombang akan dipantulkan apabila menemukan bentuk pantai


yang memiliki topografi eliff ataupun suatu barier/penghalang, karena
memiliki bidang pantul yang relatif tegak lurus terhadap arah gelombang
datang.

Refraction, yaitu gelombang akan dibelokkan menuju suatu pusat sehingga tampak
gelombang yang dating akan enuju pada suatu titik.

Diffraction, yaitu gelombang akan dibelokkan menuju kesegala arah sehingga tampak
gelombang akan menyebar pad seluruh garis pantai.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Arus Laut

Bentuk Topografi dasar lautan dan pulau – pulau yang ada di sekitarnya: Beberapa
sistem lautan utama di dunia dibatasi oleh massa daratan dari tiga sisi dan pula
oleh arus equatorial counter di sisi yang keempat. Batas – batas ini
menghasilkan sistem aliran yang hampir tertutup dan cenderung membuat
aliran mengarah dalam suatu bentuk bulatan.

Gaya Coriollis dan arus ekman : Gaya Corriolis memengaruhi aliran massa air, di mana
gaya ini akan membelokkan arah mereka dari arah yang lurus. Gaya corriolis
juga yangmenyebabkan timbulnya perubahan – perubahan arah arus yang
kompleks susunannya yang terjadi sesuai dengan semakin dalamnya
kedalaman suatu perairan.

Perbedaan Densitas serta upwelling dan sinking : Perbedaan densitas menyebabkan


timbulnya aliran massa air dari laut yang dalam di daerah kutub selatan dan
kutub utara ke arah daerah tropik
Macam – Macam Permasalahan Pantai

Erosi / Abrasi Pantai

Sedimentasi Pantai

Kerusakan Lingkungan Pantai


Erosi / Abrasi Pantai

Pengertian
Erosi adalah proses pengikisan batuan, tanah, maupun padatan lainnya yang
disebabkan oleh gerakan air, es, atau angin.

Faktor penyebab terjadinya erosi/abrasi pantai


Fenomena alam yang menyebabkan erosi/abrasi seperti terjadinya pasang surut air laut,
angin di atas lautan yang menghasilkan gelombang serta arus laut yang
berkekuatan merusak.
Ketidakseimbangan ekosistem laut dan pemanasan global atau yang umum disebut
global warming
Faktor lain yang menandai sekaligus menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem adalah
penambangan pasir
Erosi / Abrasi Pantai (Lanjutan)

Dampak erosi dan abrasi pantai


Penyusutan area pantai merupakan dampak yang paling jelas dari abrasi
Rusaknya hutan bakau, penanaman hutan bakau yang sejatinya ditujukan untuk
menangkal dan mengurangi resiko abrasi pantai juga berpotensi gagal total
jika abrasi pantai sudah tidak bisa dikendalikan
Hilangnya tempat berkumpul ikan perairan pantai. Ini merupakan konsekuensi logis
yang terjadi dengan terkikisnya daerah pantai yang diawali gelombang dan
arus laut yang destruktif

Solusi atau Upaya Pencegahan Erosi / Abrasi Pantai


Pemeliharaan Terumbu Karang
Penanaman dan Pemeliharaan Pohon Bakau
Pelarangan Tambang Pasir
Sedimentasi Pantai

Pengertian Penyebab Sedimentasi


• Adanya sumber material sedimen
Sedimentasi adalah proses pengendapan
• Adanya lingkungan pengendapan yang cocok
material batuan secara gravitasi yang (darat,transisi,laut)
dapat terjadi di daratan, zona transisi • Terjadinya pengangkutan sumber material (transport)
(garis pantai) atau di dasar laut karena oleh angin, es maupun air
diangkut dengan media angin, air • Berlangsungnya pengendapan, karena perbedaan
arus atau gaya
maupun es.
• Terjadinya replacement (penggantian) dan rekristalisasi
(perubahan) material
• Diagenesis, perubahan yang terjadi saat
pengendapan berlangsung secara kimia dan fisika
• Kompaksi, akibat gaya berat dari material sedimen
yang memaksa volume lapisan sedimennya menjadi
berkurang
• Lithifikasi, akibat kompaksi terus menerus sehingga
sedimen akan mengeras.
Kerusakan Lingkungan Pantai

Pengertian
Lingkungan pantai adalah segala sesuatu
yang ada di sekitar pantai yang
memengaruhi perkembangan kehidupan
di dalamnya baik langsung maupun tidak
langsung.

Penyebab kerusakan lingkungan pantai


Secara garis besar gejala kerusakan lingkungan yang
mengancam kelestarian sumber daya pantai, pesisir dan
lautan di Indonesia yaitu : pencemaran, degradasi fisik
habitat, over eksploitasi sumber daya alam, abrasi pantai,
konservasi kawasan lindung menjadi peruntukan
pembangunan lainnya dan bencana alam
Kerusakan Lingkungan Pantai (Lanjutan)

Upaya Penanggulangan Kerusakan Lingkungan Pantai


• Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menanggulangi
kerusakan lingkungan;
• Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk berperan serta dalam
pengembangan rencana penanggulangan kerusakan lingkungan secara
terpadu yang sudah disetujui bersama;
• Membantu masyarakat setempat memilih dan mengembangkan aktivitas
ekonomi yang lebih ramah lingkungan; dan
• Memberikan pelatihan mengenai system pelaksanaan dan pengawasan upaya
penanggulangan kerusakan lingkungan pesisir.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai