Anda di halaman 1dari 24

DEVIASI SEPTUM DAN

FURUNKEL HIDUNG
OLEH:
A. TENRI SANNA
BAGIAN ILMU KESEHATAN THT-KL
FAKULTAS KEDOKTERAN UMI
DEVIASI SEPTUM
PENDAHULUAN
DEFINISI
Deviasi septum ialah suatu keadaan di mana terjadi peralihan posisi septum nasi dari letaknya yang berada di garis medial

ETIOLOGI
• Trauma
dapat terjadi sesudah lahir, pada waktu partus atau bahkan pada masa janin intrauterin.
Gray (1972) menerangkannya dengan teori ‘birth moulding’. Posisi intra uterin yang abnormal dapat menyebabkan tekanan
pada hidung dan rahang atas, sehingga dapat terjadi pergeseran septum.
• Ketidakseimbangan pertumbuhan.
Tulang rawan septum nasi terus tumbuh, meskipun batas superior dan inferior telah menetap
ANATOMI
ANATOMI
VASKULARISASI
FUNGSI Jalan nafas
HIDUNG
Alat pengatur kondisi udara
Penyaring udara
Sebagai indra penghidu
Untuk resonansi suara
Turut membantu proses bicara
Refleks nasal
BENTUK DEVIASI

deviasi septum deviasi septum deviasi septum Septum


angular bentuk C bentuk S normal
KLASIFIKASI MLADINA
KLASIFIKASI MLADINA
Tipe I : Penonjolan unilateral yang tidak mengganggu katup hidung.
Tipe II : Penonjolan unilateral yang suda mengganggu fungsi katup hidung, namun masih belum
menunjukan gejala klinis yang bermakna
Tipe III : Satu penonjolan yang terdapat di bagian atas konka nasalis media
Tipe IV : Satu penonjolan di bagian atas konka nasalis media dan satu penonjolan lainnya di sisi yang
berlawanan
Tipe V : Satu jembatan terbentuk di bagian bawah septum
Tipe VI : Terdapat sulcus di bagian caudo-ventral septum, sedangkan di sisi yang berlawanan
terbentuk jembatan sehingga menambah ketidaksimetrisan rongga hidung
Tipe VII : Pola yang merupakan campuran deformitas 1 – 6
KLASIFIKASI COTLE
KLASIFIKASI COTLE
• Area I : ostium eksternal, garis lateral dari kolumella dan dasar dari
vestibulum
• Area II : ostium internal, istmus
• Area III: bagian anterior superior dari tulang rawan
• Area IV: pada setengah bagian anterior dari kavitas nasi, termasuk kompleks
osteomeatal
• Area V : pada setengah bagian posterior dari kavitas nasi
GEJALA KLINIS
• Obstruksi hidung
Selalu terjadi pada sisi yang deviasi, tetapi sisi sebelahnya juga sering terjadi obstruksi disebabkan oleh hipertropi
konka
• Perubahan mukosa
Udara inspirasi menjadi terkonsentrasi pada daerah yang sempit menyebabkan efek kering sehingga terjadi
pembentukan krusta. Pengangkatan krusta dapat menyebabkan ulserasi dan perdarahan. Lapisan proteksi
mukosa akan hilang dan berkurangnya resistensi terhadap infeksi. Mukosa sekitar deviasi akan menjadi oedem
sebagai akibat fenomena Bernouili yang kemudian menambah derajat obstruksi.
• Hiposmia / anosmia yang disebabkan oleh obstruksi
• Nyeri
• Tekanan yang disebabkan oleh septum yang deviasi terhadap syaraf sensoris sekitarnya dapat menyebabkan
nyeri
PEMFIS
• Inspeksi pada batang
hidungnya
• Palpasi krepitasi atau
deformitas
• RInoskopi anterior penonjolan
septum kearah deviasi
ANAMNESIS PENUNJANG
• Obstruksi nasi • Foto roentgen
unilateral/bilateral • CT-Scan
• rasa nyeri di kepala dan di • Endoskopi
sekitar mata
• epistaksis
• gangguan penciuman
• riwayat trauma

DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
• Radikal
• >16 tahun
Reseksi
submukosa • Komplikasi hidung plana (sadle nose) akibat turunnya puncak hidung bagian atas tulang
(submucous septum rawan septum terlalu banyak diangkat.
resection / SMR)

• Prosedur konservatif
• <16 tahun
Septoplasti
Anestesi lokal

Bagian tulang yang Insisi mukosa


di reseksi septum dipisahkan
dari perikondrium

Elevasi submukosa
perikondrium
FURUNKEL HIDUNG
ANATOMI
PENDAHULUAN
DEFINISI
• Furunkel hidung adalah infeksi akut pada daerah vestibulum nasi yang biasanya disebabkan
oleh Staphylococcus aureus

FAKTOR PREDISPOSISI
• Trauma akibat mengorek hidung
• Iritasi dari rhinore
• Daya tahan tubuh menurun
• Penggunaan steroid jangka panjang
Gejala Klinis
• Nyeri pada daerah vestibulum
• Udem dan hiperemis pada daerah vestibulum, hingga menyebar ke kulit dan
tip hidung
PENATALAKSANAAN
• Kompres air hangat
• Analgetik
• Antibiotik sistemik dan lokal
• NO : memencet atau insisi (kecuali sdh menjadi abses)
KOMPLIKASI
• SELULITIS Nyeri ber(+)
• ABSES SEPTUM fluktuatif
• CAVERNOSUS SINUS THROMBOSIS infeksi menyebar ke vena
fasialis, vena oftalmika lalu ke sinus kavernosus

Jika gejala disertai dengan demam, sakit kepala curiga CAVERNOSUS


SINUS THROMBOSIS
Konseling & Edukasi
 Menghindari kebiasaan mengorek-ngorek bagian dalam hidung.
 Tidak memencet atau melakukan insisi pada furunkel.
 Selalu menjaga kebersihan diri.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai