Anda di halaman 1dari 30

MELEK BENCANA DI ATAS 3 LEMPENG

Oleh : Yakub Malik


TEOLOGI BENCANA

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan


kepada kalian dengan sedikit
ketakutan,kelaparan, kekurangan,
harta jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang
sabar (2-155)
Tataan Tektonik Indonesia
South China Sea Pacific Ocean

Eurasia Pasifik

Indian Ocean

6.5 cm/yr Indo-Australia

Dampak Positif: Dampak Negatif:


Tanah subur Rawan bencana geologi seperti
Pemandangan Indah gempa bumi/tsunami,
Banyak Kandungan mineral logam, non letusan gunungapi,
logam dan migas dan tanah longsor
Peta Bahaya Gempabumi di Indonesia

• 446 kabupaten/kota terancam gempabumi di Indonesia


• 227,4 juta penduduk terpapar (95.7% dari total penduduk Indonesia)
PERSENTASE
JIWA
JUMLAH (Total
KELAS ANCAMAN PGA TERPAPAR
KABUPATEN Penduduk
( JUTA)
Indonesia)
SANGAT TINGGI >0.30 153 105.9 44.6
TINGGI 0.07-0.30 233 50.8 21.4
SEDANG 0.02-0.07 25 61.5 25.9
RENDAH <0.02 35 9.2 3.9
TOTAL 446 227.4 95.7
Peta Bahaya Tsunami di Indonesia

• 233 kabupaten/kota terancam tsunami di Indonesia


• 5 juta penduduk terpapar (2.12% dari total penduduk Indonesia)
PERSENTASE
KETINGGIAN JIWA
KELAS JUMLAH (Total
GENANGAN TERPAPAR
ANCAMAN KABUPATEN Penduduk
MAX (M) ( JUTA)
Indonesia)
SANGAT TINGGI >5 46 4.3 1.82%
TINGGI 3-5 127 0.4 0.19%
SEDANG 1-3 27 0.1 0.02%
RENDAH <1 33 0.2 0.09%
TOTAL 233 5.0 2.12%
Penduduk Indonesia Terpapar dari Bencana
Jumlah Penduduk Terpapar (Juta)
Jenis Bencana Tinggi Sedang Rendah Total
Gempabumi 156.7 61.5 9.2 227.4
Banjir 59.7 1.2 0.0 60.9
Kekeringan 51.9 155.8 18.0 225.6
Angin Puting Beliung 30.0 84.8 0.9 115.7
Kebakaran Lahan Hutan 26.4 21.1 2.5 50.0
Tanah Longsor 15.2 108.8 105.6 229.6
Tsunami 4.8 0.1 0.2 5.0
Gunungapi 0.3 1.6 1.9 3.8
Berdasarkan data Sensus Penduduk 2010:
1. Tanah longsor : 229,6 juta jiwa 5. Banjir : 60,9 juta jiwa
2. Gempabumi : 227,4 juta jiwa 6. Kebakaran LH: 50 juta jiwa
3. Kekeringan : 225,6 juta jiwa 7. Tsunami : 5 juta jiwa
4. Puting beliung : 115,7 juta jiwa 8. Erupsi gunungapi : 3,8 juta jiwa
Mengapa Perlu Mitigasi Bencana Geologi ???

Besarnya Dampak Bencana Belum dapat Mendadak & Waktu cepat


Geologi diramal : Tidak teratur & dampak
(Korban >>, kerugian >>) Kapan, berapa bencana lama
besar

IPTEK

Dapat diidentifikasi wilayah


rawan bencana geologi

MITIGASI BENCANA GEOLOGI

“ MENGURANGI DAMPAK BENCANA GEOLOGI “


Landasan Hukum

1. UU RI no. 24 Tahun 2007 tentang


”Penanggulangan Bencana”
2. UU RI no. 26 Tahun 2007 tentang
”Penataan Ruang”

Keberadaan UU RI no. 24 dan 26 tahun 2007 telah mengubah


paradigma mitigasi bencana dari penanganan bencana menjadi
penanggulangan bencana yang lebih menitikberatkan pada upaya-
upaya sebelum terjadinya bencana.
DEFINISI BENCANA
UU No. 24 tahun 2007 mendefinisikan bencana sebagai
“peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam
dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda,
dan dampak psikologis
MANAJEMEN PENANGGULANGAN
BENCANA
Penyelenggaraan penanggulangan bencana
adalah serangkaian upaya yang meliputi
penetapan kebijakan pembangunan yang
berisiko timbulnya bencana, kegiatan
pencegahan bencana, tanggap darurat, dan
rehabilitasi
SIKLUS PENANGGULANGAN
BENCANA
MANAJEMEN BENCANA
1.Pra Bencana
 Mitigasi (mitigation)
 Kesiapsiagaan (preparedness)
 Peringatan dini (early warning)
2.Saat Bencana
 Tanggap darurat (response)
 Bantuan darurat (relief)
3. Pasca Bencana
 Pemulihan (recovery)
 Rehablitasi (rehabilitation)
 Rekonstruksi (reconstruction)
RESPON TERHADAP BENCANA

1. Menghilangkan sumber bencana


2. Menjauhi /menghindari sumber bencana
3. Mengurangi bencana
4. Kesiapsiagaan menghadapi bencana
5. Pasrah menghadapi bencana
PENGURANGAN RISIKO BENCANA (PRB)

Upaya untuk mengurangi risiko bencana dengan melibatkan seluruh


komponen masyarakat untuk mengurangi kehilangan kesempatan
akan kehidupan, kerugian di sektor sosial ekonomi dan kerusakan
lingkungan akibat bencana alam (International Strategy for Disaster
Reduction)
Fokus ISDR adalah:
(1) Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap upaya PRB;
(2) Mewujudkan komitmen pemerintah dalam pelaksanaan
kebijakan dan upaya PRB;
(3) Mendorong kerja sama antar komponen dalam rangka PRB;
(4) Mengembangkan ilmu pengetahuan
RISIKO BENCANA

Risiko
Kapasitas Hazard

kerentanan

Risiko = Hazard x Kerentanan/Kapasitas


ANCAMAN BAHAYA DAN PENANGGULANGANNYA

• Jenis KEPENDUDUKAN • Respon dan KEBIJAKAN


• Magnitude Tingkat
• Tingkat Kewaspadaan • Tata Ruang
• Siklus Kepadatan Masyarakat • Penanggulangan
• Gejala Dan Bencana
Pertumbuhan KAPASITAS
KARAKTER Penduduk MASYARAKAT
BAHAYA
SIKLUS PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT
Identifikasi
kerentanan

S
E PEMERINTAH
K M
T A
O S
R TINGKAT Y
Peningkatan KEWASPADAAN A
S R Partisipasi
kapasitas DAN RESPON
W A
MASYARAKAT
A K
S A
T T
A
MEDIA MASSA

Pemberdayaan
PENDIDIKAN SIAGA BENCANA

Pemerintah
Daerah

Rumah
Sekolah
tangga

Kesiapsiagaan Masyarakat
Pengurangan Risiko Bencana ke
Dalam Sistem Pendidikan

Terwujudnya budaya aman dan siaga terhadap


bencana melalui sistem desentralisasi
pendidikan yang mampu mendukung
pengurangan risiko bencana melalui upaya
pengurangan kerentanan dan peningkatan
kapasitas di sektor pendidikan.
RUANG LINGKUP KEGIATAN
1. Meningkatkan kemampuan komunitas sekolah dan penguatan kelembagaan
sistem pendidikan pada tingkat sekolah, gugus sekolah, pemerintah
Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat
2. Mewujudkan praktik‐praktik pengarusutamaan pengurangan risiko bencana
kedalam sistem pendidikan melalui upaya integrasi PRB kedalam kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan program kesiapsiagaan sekolah (extra
kurikuler) yang disesuaikan dengan kondisi kerawanan kebencanaan di daerahnya
3. Membangun kemitraan yang kuat antar berbagai pihak yang dapat mendukung
pelaksanaan praktik‐praktik pengarusutamaan pengurangan risiko bencana
kedalam sistem pendidikan.
4. Memfasilitasi penyusunan kerangka hukum untuk pengarusutamaan pengurangan
risiko bencana kedalam sistem pendidikan di tingkat sekolah, pemerintah
kabupaten/kota, provinsi dan pusat yang disusun melalui konsultasi publik.
5. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan
program pengarusutamaan pengurangan risiko bencana kedalam sistem
pendidikan untuk menghasilkan umpan balik bagi perbaikan kebijakan dan
pelaksanaan program.
PERMASALAHAN IMPLEMENTASI PRB
KE DALAM KURIKULUM 2013
STRUKTUR KURIKULUM SD
STRUKTUR KURIKULUM SMP
STRUKTUR KURIKULUM SMA (PEMINATAN)
STRUKTUR KURIKULUM SMA (WAJIB)
MATERI MITIGASI BENCANA DALAM GEOGRAFI SMA (IPS)

Kelas X
Kompentensi Dasar (KD)
(1) Menunjukkan sikap peduli terhadap peristiwa bencana alam dengan
selalu bersiap siaga, membantu korban, dan bergotong royong dalam
pemulihan kehidupan akibat bencana alam.
(2) Menganalisis mitigasi dan adaptasi bencana alam dengan kajian
geografi.
(3) Menyajikan contoh penerapan mitigasi dan cara beradaptasi terhadap
bencana alam di lingkungan sekitar.

Kelas XII
Kompetensi Dasar (KD)
Menganalisis pemanfaatan peta dan Sistem Informasi Geografis (SIG)
inventarisasi sumberdaya alam, perencanaan pembangunan, kesehatan
lingkungan, dan mitigasi bencana.
PERMASALAHAN UPAYA PRB
DI SEKOLAH
1) Beratnya beban pelajaran siswa.
2) Kurangnya pemahaman guru mengenai bencana.
3) Kurangnya kapasitas dan keahlian guru dalam
integrasi PRB ke dalam proses pembelajaran
4) Minimnya panduan, silabus dan materi ajar yang
terdistribusi dan dapat diakses oleh guru.
5) Terbatasnya sumberdaya (tenaga, biaya dan sarana).
6) Kondisi bangunan fisik sekolah, sarana dan
prasarana pada umumnya tidak berorientasi pada
konstruksi tahan gempa.
STRATEGI IMPLEMENTASI
1. Partisipatif
Komunitas sekolah terlibat dalam kegiatan
PRB yg meliputi keseluruhan proses
perencanaan, pelaksanaan & evaluasi sesuai
tanggungjawab & peran.
2. Berkelanjutan
Seluruh kegiatan PRB harus dilakukan secara
terencana & terus menerus secara
komprehensif.

Anda mungkin juga menyukai