Anda di halaman 1dari 11

INVERSE DISTANCE

Kelompok 4
M. Asy Ruseffandi (18137060)
Mia Fazira (18137061)
Muhammadindan Debeno Habibie (181370620
Mustaqhim Nasrha (18137063)
APASIH INVERSE DISTANCE ITU?

Metode Invers Distance pada Perhitungan


Sumberdaya dan Cadangan disebut juga
dengan Metode Seperjarak.
Prinsip penaksiran metode
Invers Distance adalah
dilakukan teknik pembobotan
titik data yang didasarkan
pada :

1. Letak grid atau blok yang akan ditaksir


terhadap letak data conto.
2. Kecenderungan penyebaran data
kualitas.
3. Orientasi setiap conto yang
menunjukkan hubungan letak ruang
antar conto.
Yang harus diperhatikan pada metode invers distance :

1. Memperhitungkan adanya hubungan letak ruang (jarak).


2. Merupakan kombinasi linier atau harga rata-rata tertimbang (weighting
average) dari titik-titik data yang ada di sekitarnya.
3. Pada titik data yang terdekat dengan titik yang ditaksir akan memberikan
bobot yang lebih besar daripada titik data yang lebih jauh.
4. Efek penghalusan (pemerataan) dilakukan dengan faktor pangkat.
5. Pada pangkat yang sangat besar akan menghasilkan pendekatan metode
poligon.
6. Pangkat semakin besar maka bobot (pengaruh) dari titik terdekat semakin
besar pula.
Kelemahan :

1. Tidak ada hubungan antara jarak dan range a pada variogram.


2. Pada deposit irregular dengan range kecil akan diperlakukan sama dengan
pada deposit reguler dengan luas a.
3. Jika titik referensi adalah lubang bor, kemudian faktor pembobotan tak
berhingga, maka metode ini tidak dapat diterapkan.
4. Metode ini didasarkan pada estimasi titik dan tidak bergantung pada ukuran
blok.
5. Invers Distance hanya memperhatikan jarak dan belum memperhatikan efek
pengelompokan data.
6. Sehingga data dengan jarak yang sama namun mempunyai pola sebaran
yang berbeda masih akan memberikan hasil yang sama.
7. Metode ini belum memberikan korelasi ruang antara titik data dengan titik
data yang lain.
SECARA GARIS BESAR METODE INI ADALAH
SEBAGAI BERIKUT:

1. Penaksiran cadangan yang memiliki 2. Pilihan dari pangkat yang digunakan (ID1, ID2,
cara dimana harga rata-rata titik yang ID3, …) berpengaruh terhadap hasil taksiran.
Semakin tinggi pangkat yang digunakan, hasilnya
ditaksir merupakan kombinasi linear atau akan semakin mendekati hasil yang lebih baik
harga rata-rata terbobot (weighted Metode Inverse Distance Weigthing dapat dapat
average) dari data- data lubang bor dijelaskan pada rumus berikut. Dimana jika d
disekitar titik tersebut. Data di dekat titik adalah jarak titik yang ditaksir, z, dengan titik
yang ditaksir memperoleh bobot yang data, maka faktor pembobotan w adalah Metode
Inverse Distance Weigthing dapat dapat dijelaskan
lebih besar, sedangkan data yang jauh pada rumus berikut. Dimana jika d adalah jarak
dari titik yangditaksir bobotnya lebih titik yang ditaksir, z, dengan titik data,maka faktor
kecil. Bobot ini berbanding terbalik pembobotan w adalah :
dengan jarak data dari titik yang ditaksir.
Rumus Perhitungan Sumberdaya
Dengan Metode Inverse Distance

Keterangan :
Wi = Faktor bobot data grid i ( grid penaksir )
di = Jarak antar grid i dengan grid yang ditaksir
n = Faktor eksponen
LANGKAH –LANGKAH DALAM MENGHITUNG SUMBERDAYA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE INVERSE DISTANCE DENGAN BANTUAN
SOFTWARE SURPAC 6.3.2.

1. Membuat database yang menjadi dasar dari 5. Membuat constrain untuk litologi ore
proses selanjutnya
6. Tambahkan atribut Al. Setelah
2. Membuat permukaan geologi atau DTM
(Digital Terrain Model) dengan data yang ditambahkan atribut al maka didapatkan
terbentuk dari koordinat bauksit dan serta elevasi bentuk Blok Model dari litologi ore
bauksit dari tiga titik X,Y,Z yang membentuk dengan perbedaan warna sesuai dengan
segitiga) untuk litologi ore. kadar bauksit.
3. Membuat block model 3D (tiga dimensi 7. Masukkan massa jenis bauksit yaitu 1,6
berdasarkan batas perhitungan sumberdaya titik
bor. ton/m³.
4. Membuat composit untuk litologi ore. 8. Mengestimasi block model 3D (tiga
dimensi) dengan metode inverse distance
Dapat dilihat pada gambar disamping
yang merupakan block model yang telah
diestimasi dengan menggunakan motede
Inverse Distance Weigthing, dimana
warna-warna yang berbeda tersebut
merupakan hasil estimasi kadar dan tebal
yang dipengaruhi oleh jarak. Pada
pengestimasian block model hasil
penelitian ini batas kadar atau Cut Off
Grade yang digunakan adalah sebesar >
35% yang merupakan contoh blok yang
akan dihitung kadar dan tebal dengan
menggunakan estimasi Inverse Distance
Weigthing.
Hasil Perhitungan Sumberdaya

Perhitungan volume bauksit laterit dilakukan dengan menghitung masing-


masing ketebalan blok bauksit. Jumlah volume bauksit laterit tersebut
kemudian dikalikan dengan densitas material yaitu 1,6 ton/m3 untuk
mendapatkan nilai tonase dari endapan. Jumlah tonase bauksit laterit inilah
yang terhitung sebagai sumberdaya. Adapun hasil perhitungan sumberdaya
bauksit laterit dengan metode inverse distance dapat dilihat pada tabel
dibawah.

Anda mungkin juga menyukai