Anda di halaman 1dari 23

Employe Nutrition

Biastya adhigana
Mid inter
D41181850
Definition

• Employe nutrition penyediaan dan pemberian masukan zat gizi


kepada tenaga kerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan
selama berada di tempat kerja guna mendapatkan tingkat
kebutuhan dan produktivitas kerja setinggi-tingginya.

2
Statistik
• Pekerja di Indonesia : 104,49 juta jiwa (BPS,
2009).
• Pemenuhan kecukupan gizi pekerja selama bekerja
bentuk penerapan syarat keselamatan, dan
kesehatan kerja
• Gizi aspek kesehatan kerja yang memiliki peran
penting peningkatan produktivitas kerja.
• Perhatian semua pihak  pengelola tempat kerja
waktu kerja 8 jam setiap harinya.
GIZI KERJA
Status Gizi
• Penilaian status gizi pekerja perlu dilakukan,  kebutuhan gizi yang
sesuai serta pemberian intervensi gizi bila diperlukan

• Penilaian status gizi dilakukan melalui : pemeriksaan biokimia,


pemeriksaan klinis, pemeriksaan biofisik dan antropometri.
KECUKUPAN GIZI KERJA
FAKTOR PENENTU KEBUTUHAN GIZI

1. UKURAN TUBUH (BB & TB) – KEBUTUHAN


DASAR
2. USIA
3. JENIS KELAMIN
4. KEGIATAN SEHARI-HARI:
BANYAKNYA OTOT BEKERJA
& LAMANYA
5. KONDISI TUBUH TERTENTU:
HAMIL, MENYUSUI, SEMBUH SAKIT,

6. TINGKAT AKTIVITAS KERJA


7. LINGKUNGAN KERJA
Menghitung kebutuhan kalori/hari

• Tentukan Berat Badan dan Tingggi Badan


• Berat Badan Ideal dengan rumus Broca
• Hitung Indeks Masa Tubuh
• Tentukan Status Gizi dengan mempergunakan Tabel
Klasifikasi IMT Asia Pasifik
• Tentukan aktivitas,
• Hitung kebutuhan kalori sehari
Penilaian Status Gizi
• Berdasarkan Berat Badan Ideal (BBI):
= {[(TB cm – 100) x 90%] ± [10% ((TB cm – 100) x 90%)]}

• Berdasarkan IMT = Indeks Massa Tubuh atau Body Mass


Index (BMI)
Status Gizi berdasarkan KLASIFIKASI IMT
(Asia Pasifik, 2003)

Berat Badan (BB) IMT


BB Kurang < 18,5

BB Normal 18,5 – 22,9

BB Lebih ≥ 23,0
- Preobesitas 23,0 – 24,9
- Obesitas I 25,0 – 29,9
- Obesitas II ≥ 30
Kebutuhan energi sehari / kg BBI

STATUS GIZI

AKTIVITAS kurang normal lebih

ringan 36 Kal 30 Kal 25 Kal

sedang 40 Kal 35 Kal 30 Kal

berat 45 Kal 40 Kal 36 Kal

berat sekali 55 Kal 50 Kal 45 Kal ??


CONTOH
Perempuan, usia 20 tahun, bekerja di pabrik sepatu.
TB 162 cm, BB 40 kg
- BBI : 55,8 kg (56 kg)
- IMT : 15 kg/m2
- Aktivitas : sedang
- Status gizi : kurang
- Kebutuhan kalori sehari  56 x 40 = 2240 kal
Rumus Perhitungan Kebutuhan Kalori
Berdasarkan
Cara Cepat

a. Laki-laki= 1 kkal x kg BB x 24 jam

perempuan = 0.95 kkal x kg BB x 24 jam

b. Laki-laki= 30 kkal x kg BB x TA

perempuan = 25 kkal x kg BBx TA


Index Kegiatan Kerja Tubuh, Sumakmur 1986
dari Sherman H.C.

Jenis Kegiatan Kebutuhan Kalori


(Per Kg BB/Jam)
Tidur 0,98
Duduk istirahat 1,10
Membaca keras 1,50
Berdiri 1,50
Berdiri dengan perhatian 1,63
Menyulam 1,66
Menyanyi 1,74
Ahit dengan mesin 1,94
Mengetik cepat 2,00
Menyeterika 2,05
Cuci piring 2,06
Menyapu 2,41
Menjilit buku 2,43
Latihan ringan 2,43
Membuat sepatu 2,57
Menggergaji kayu 6,86
Jalan cepat 9,25
Jalan naik tangga 15,80
Kebutuhan kalori Untuk Tingkat aktifitas Yang Dilakukan
(Sumber:Standar Gizi Kerja-Depnakertrans 1994/1995)

Contoh
• Laki-laki dengan usia 25 Tahun
• BB 55 kg
•Pekerjaan : karyawan industri (pabrik sepatu)

Kebutuhan kalori:

♂= 30 kkal x 55 kg x 1.76
= 2.904 kkal
Kebutuhan kalori Untuk Tingkat aktifitas
Yang Dilakukan
(Sumber:Standar Gizi Kerja-Depnakertrans 1994/1995)

Tingkat Aktifitas Laki-laki (55 kg) Wanita (47 kg)


Kerja ringan 2.400 1.900
Kerja sedang 3.800 2.200
Kerja berat 3.900 3.100
Kecukupan Gizi menurut Kondisi Khusus
Pekerja
• Kelebihan Berat Badan:
Perencanaan makan /diet rendah kalori
seimbang.
Porsi kalori terbesar dikonsumsi pagi dan
siang hari.
Konsumsi sayuran dan buah perlu
diperbanyak
Olahraga 4-5 kali seminggu selama 20-30
menit olahraga aerobik
Kondisi di tempat kerja

• Lembur dan Shift Kerja :


lembur selama 3 (tiga) jam/lebih diberikan makanan dan minuman
tambahan, berupa makanan selingan yang padat gizi.
Hal ini juga berlaku bagi mereka yang menjalani shift kerja malam,
termasuk pekerja perempuan yang bekerja antara pukul 23.00-
07.00.
Risiko Lingkungan Kerja
• Suhu:
suhu tinggi penguapan yang tinggi mencegah dehidrasi
minum air, konsumsi sayur dan buah.
• Pengaruh bahan kimia: keracunan kronis menurunnya
nafsu makan, terganggunya metabolisme tubuh
dan gangguan fungsi alat pencernaan  tambahan zat gizi.
• Bahan radiasimengganggu metabolisme sel tambahan
protein dan antioksidan untuk regenerasi sel.
• Parasit dan mikroorganisme:
Pekerja di daerah pertanian dan pertambangan kecacingan
dibutuhkan tambahan zat gizi.
Peraturan Perundangan Yang Terkait
• Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982 tentang Pelayanan
Kesehatan Kerja
Ps. 2 Tugas Pokok Pelayanan Kesehatan Kerja:
• Memberikan nasehat mengenai gizi serta penyelenggaraan
makanan di tempat kerja

• SE. Dirjen Binawas No. SE. 86/BW/1989 tentang


Perusahaan Catering Yang Mengelola Makanan bagi
Tenaga Kerja.
• Harus terlebih dahulu mendapatkan rekomendasi dari
Kandepnaker setempat.
• Kandepnaker melaksanakan pembinaan dan monitoring
Kewajiban Perusahaan dalam Gizi Kerja.
Pengadaan Kantin.
• Tanggung jawab pihak manejemen
• Lebih 50 orang biaya perusahaan
• Letak terpisah
• Luas 25 m2/50 orang
• Pemberian makan waktu istirahat (4-5 jam setelah kerja)
Kewajiban Perusahaan dalam Gizi Kerja.

• Petugas mendapat penyuluhan mengenai gizi,


kesehatan, kebersihan
• Penyuluhan gizi dan kesehatan terhadap
terhadap semua karyawan termasuk staf dan
petugas kantin serta pihak manejemen.
• Petugas harus dikontrol kesehatannya
• Pakaian petugas khusus
• Makan dilayani dengan kupon
• Harus mengikuti permenkes 712 th 1986
(persyaratan kesehatan jasa boga).
KEUNTUNGAN MEMBERIKAN
MAKANAN DI TEMPAT KERJA
• Meningkatkan dan mempertahankan kemampuan
kerja
• Meningkatkan produktivitas
• Meningkatkan derajat kesehatan
• Menurunkan absensi
• Terciptanya hubungan timbal balik pengusaha dan
pekerja maupun antar pekerja
• Suasana kerja menyenangkan dan meningkatkan
motivasi dan gairah kerja
• Mengatasi kelelahan dan persiapan tenaga untuk
kerja kembali

Anda mungkin juga menyukai