Anda di halaman 1dari 75

UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN

ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA


DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2019
Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja

5/30/2016 2
MENYIAPKAN GENERASI BERKUALITAS
Ledakan penduduk USIA
BONUS PRODUKTIF/potensial/kerja : 70 % dari
DEMOGRAFI total jumlah penduduk DI
SEKOLAH

SD/MI: 25.021.517
SMP/MTs: 9.916.641
SMA/SMK/MA: 9.659.948
SLB: 133.159
Sumber: Data Pokok Pendidikan, Agustus 2019

menentukan
peluang Indonesia menjadi
NEGARA MAJU
SD/MI: 4.451.241
SMP/MTs: 1.752.495
20 % ANAK USIA SMA/SMK/MA: 1.779.976
Kesempatan menyiapkan SDM Berkualitas SEKOLAH DAN REMAJA
(USIA 6 S.D 18 TAHUN)
SLB: 22.683
Sumber: Data Pokok Pendidikan, Agustus 2019
TIDAK BERSEKOLAH 3
seksual karena dipaksa
5/30/2016 4
Tingkat Derajat Keterpaparan Adiksi Pornografi
Skrining dilakukan pada 1341 peserta didik 16 SMP-SMA Jaksel dan Pandeglang

0%
2% 94% 4%
(1 orang)

TERPAPAR DERAJAT TERPAPAR DERAJAT TERPAPAR DERAJAT


TIDAK TERPAPAR 1 2 3
Rujukan Guru BK Dalam Rujukan Guru BK Dalam Rujukan Puskesmas Rujukan Rumah Sakit
Melakukan Melakukan Penanganan Dalam Otak Dalam
Maintenance Ke Peserta Ke Peserta Didik Yang Melakukan Penanganan Melakukan Penanganan
Didik Yang Tidak Terpapar Ke Peserta Didik Yang Ke Peserta Didik Yang
Terpapar Terpapar Terpapar
HASIL PENJARINGAN KESEHATAN ANAK SEKOLAH
TAHUN AJARAN 2017 – 2018 DI JAWA BARAT

• Sekolah yg dijaring : 91%


Jumlah
• Peserta didik yang dijaring : 82%
Puskesmas yg
• Status Gizi Kurus : 5,6%
melaksanakan
• Gigi Karies : 20%
penjaringan
• Menggunakan kacamata : 1,5 %
kesehatan
• Risiko anemia pada siswi : 4,8%
SD SMA
• Gangguan Reproduksi : 1,1 %
1.077 1.011 SMP/MTS
SMP • Dirujuk : 2,8 %
Jumlah Puskesmas: 1.088 (98%) (93%)
1.022
(94%)
• Sekolah yg dijaring : 89%
• Peserta didik yang dijaring : 84%
• Sekolah yg dijaring : 99 % • Status Gizi Kurus : 4,8%
• Peserta didik yang dijaring : 91% • Gigi Karies : 18,6%
• Status Gizi Kurus : 8,2% • Menggunakan kacamata : 2,3 %
• Gigi Karies : 47% • Risiko anemia pada siswi : 3,9%
• Menggunakan kacamata : 0,2 % • Gangguan Reproduksi : 1,2%
SD/MI • Dirujuk : 5 % SMA/SMK/MA • Dirujuk : 2,5%
Kebijakan Pelayanan Kesehatan Anak Usia sekolah
dan Remaja
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2014
TENTANG UPAYA KESEHATAN ANAK

• Anak Usia Sekolah adalah anak umur lebih dari 6 tahun sampai
sebelum berusia 18 tahun. Remaja adalah kelompok usia 10 tahun
sampai berusia 18 tahun.

• Upaya Kesehatan Anak adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian


kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan
berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan anak dalam bentuk pencegahan penyakit, pengobatan
penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh Pemerintah, pemerintah
daerah dan/atau masyarakat.
UUD 1945: Pasal 28 B Ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi
RAN SASARAN UTAMA :
Kementerian dan Lembaga pe
merintah/ non pemerintah (or
mas, organisasi profesi, swast
a, lembaga penelitian dll)

SASARAN TIDAK LANGSUNG:


Orang Tua, Wali Pendidik, Mas
Permenko PMK No 1 yarakat, Anak Usia Sekolah Da
/ 2018 n Remaja

TUJUAN UMUM
Sebagai pedoman untuk memberi arah bagi pemangku kepentingan
dalam penguatan kebijakan, perencanaan dan pelaksanaan Program
Kes Usia sekolah dan Remaja 2017 - 2019

TUJUAN KHUSUS :
Meningkatkan komitmen dan koordinasi
Meningkatkan pemahaman permasalahan kesehatan yg menganca
m usekrem
Meningkatkan pemahaman kekuatan dan tantangan kebijakan
Pemberian arah dan motivasi
Mempromosikan pendekatan berbasis HAM
11
 pengadaan data dan penelitian
5/30/2016 12
a. PELAYANAN DALAM GEDUNG PUSKESMAS
T
U Terselenggaranya PKPR berkualitas di
U
M Puskesmas dan tempat pelayanan remaja
J N
U lainnya, yg mampu menghargai dan memenuhi
U
M kebutuhan remaja
A

IMPLEMENTASI SN PKPR MEMILIKI DAYA


UNGKIT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS Tersedianya panduan penyelenggaraan bagi
PKPR T K
fasilitas dan petugas pelaksana PKPR
U H
J U
Tersedianya instrumen pemantauan praktis
U S pemenuhan SN PKPR
OUTPUT PROGRAM :
AKSES REMAJA MENINGKAT A U
MASALAH KESEHATAN REMAJA
TERTANGANI
N S Terselenggaranya PKPR dengan kualitas yg baik,
MISSED OPPORTUNITY RENDAH ajeg dan merata di Indonesia
TUJUAN
PUSKESMA
S  Mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan dalam
PKPR menyelenggarakan PKPR.
 Melakukan upaya yang spesifik untuk menanggulangi
kekurangan dan kelemahan dalam penyelenggaraan PKPR.
 Meningkatkan mutu PKPR yang diselenggarakan secara
berkesinambungan.

•SDM kesehatan
•Fasilitas Kesehatan
•Remaja
•Jejaring Paripurna  nilai ≥ 80%,
•Manajemen Kesehatan Optimal  nilai 60% - 79,9 %
Minimal  nilai <60%
Pengumpulan Data

ORIENTASI PEMANTAUAN
Pengolahan Data

Rencana Aksi Koreksi (workplan)

PEMANTAUAN
DAN
PENILAIAN

PELAKSANAAN
EVALUASI AKSI KOREKSI
selama 6 bulan

Penilaian kembali tingkat pemenuhan Standar


Proses = pemantauan
Komponen Standar yang diukur
Standard Komponen Standard • Hal-hal yang harus
tersedia di puskesmas
dan tempat pelayanan
Input lain
Standard 1 Pengetahuan dan Kompetensi Petugas
SDM Kesehatan Pelayanan Konseling Remaja
Standard 2 Paket Pelayanan Kesehatan • Cara petugas puskesmas
Fasilitas Kesehatan Prosedur, Tata Laksana dan Alur Pelayanan berinteraksi di tempat
pelayanan dengan klien
Standard 3 Kegiatan Pemberian Informasi (Pelayanan KIE) Proses (remaja, tokoh masyarakat,
orangtua remaja)
Remaja Kegiatan Konselor Sebaya
Standard 4 Pemetaan Pemangku Kepentingan
Jejaring Peningkatan Partisipasi Remaja
• Hasil yang diinginkan
Kegiatan Advokasi pada sasaran remaja
pengguna yankes dan
Standard 5 Pencatatan dan Pelaporan Output tokoh masyarakat lainnya
Manajemen Kesehatan Kegiatan Supervisi, Pemantauan dan Evaluasi
Sistem Rujukan
1. KIE Kesehatan Remaja
Berbagai Jenis KIE yang
penting diberikan pada Kemampuan/
Pola makan gizi
Keterampilan Aktivitas fisik
remaja : seimbang
Psikososial

Kesehatan Kestabilan
Pubertas
Reproduksi emosional

Penggunaan
Cedera yang tidak Kekerasan dan
alkohol, tembakau
disengaja penganiayaan
dan zat lainnya

Pencegahan
kehamilan dan HIV AIDS
kontrasepsi
18
2. Pelayanan Klinis Medis

19
3. KONSELING
HEEADSSS Pendekatan HEEADSSS

masalah di rumah/anggota keluarga/kerabat yang serumah


(sekolah/pendidikan)/ Employment (tempat kerja/pekerjaan)
pola makan
aktivitas sehari-hari
penggunaan rokok, alkohol, narkoba
aktivitas seksual
dorongan bunuh diri, termasuk masalah depresi pada remaja
keselamatan
Anamnesa HEEADSSS wajib dilakukan kepada pasien remaja. Bila pada kunjungan pertama, Anamnesa
HEEADSSS baru dilaksanakan sebagian, mintalah persetujuan pasien untuk melakukan kunjungan ulang
4. PKHS/ Pendidikan Ketrampilan Hidup Sehat
5. Partisipasi Remaja / Konselor Sebaya
• Menjembatani sasaran remaja dengan tenaga kesehatan
• Rekrutmen melalui pelatihan dan pembinaan tim puskesmas
• Membantu pelayanan luar gedung puskesmas melalui UKS,
posyandu remaja, panti/Lembaga Kesejahteraan Sosial
Anak, Lapas/Rutan/Lembaga Pembinaan Kesejahteraan
Anak.

Wahana untuk
mengembangkan dan
mengarahkan minat bakat
generasi muda di bidang T i a p S e ko l a h / Ma dra s a h
D i ha ra pka n M e mi l i ki
kesehatan melalui M i ni m a l
kepramukaan 10% Konselor
S e b aya / Ka de r Ke s ehata n
Re m a j a
6. Rujukan

Rujukan
medis

Rujukan
sosial

Rujukan
hukum
Keluhan
Lain/Keluhan yang Algoritma
ditemukan Alternatif
b. PELAYANAN DI LUAR GEDUNG PUSKESMAS
PELAYANAN DI LUAR GEDUNG
Promotif Preventif Kuratif Rehab
UKS Dokter Kecil, Kader Kesehatan Remaja/ Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala, Pengobatan
Konselor Sebaya, Pembinaan Kantin/warung Imunisasi, Tablet Tambah darah (TTD), PMT AS sederhana, Koreksi
Sehat, Sanitasi Higiene, Pengolahan limbah, visus, Rujukan ke
Pekarangan Sehat, Kawasan Bebas rokok Puskesmas

Panti/ Lembaga Kader Kesehatan Remaja/ Konselor Sebaya, Penjaringan Kesehatan/ Pemeriksaan berkala,
Kesejahteraan KIE Sanitasi, Napza, higiene perorangan, imunisasi, Tablet Tambah Darah, PKHS, Pemantauan Layanan Rujukan ke
Sosial Anak PHBS, Kespro, Gizi, NAPZA, HIV/AIDS), penyediaan makanan (higienis, sesuai kebut energi dan Puskesmas
Konseling Sebaya, Penyuluhan Kesling nutrisi), Pemantauan kebersihan lingkungan (kamar
(Pengolahan sampah, kantin, PSN) tidur, kamar mandi, dapur)
Lapas/ Rutan/ Kader Kesehatan Remaja Skrining Kes Andikpas baru, Pemeriksaan Berkala Klinik Lapas, Koord Klinik
Lembaga KIE Sanitasi & higiene perorangan andikpas, Imunisasi andikpas perempuan, Konseling, Pelayanan kesehatan Rehabilitasi fisik,
Pembinaan Olahraga Rutin dan kompetisi Tablet Tambah Darah, Pemantauan penyediaan perorangan, mental, NAPZA,
Kesejahteraan Pencegahan NAPZA, HIV AIDS makanan (higienis, sesuai kebut energi dan nutrisi), Layanan Rujukan ke perilaku seksual
Anak PKHS Survei penyakit menular, Pemantauan pemeliharaan Puskesmas beresiko
kesling (km tidur, km mandi, dapur)

Posyandu Kader Kesehatan Remaja / konselor sebaya. Skrining kesehatan termasuk pengisian kuesioner Layanan Rujukan ke
Remaja KIE kesehatan reproduksi, jiwa dan NAPZA, kecerdasan majemuk. Puskesmas
gizi, aktivitas fisik pada remaja, PKHS, penyakit Skrining masalah psikososial remaja
tidak menular, pencegahan kekerasan pada Pengukuran Berat Badan, Tinggi Badan, Tekanan
remaja. Darah, LILA, pengecekan tanda anemia
Senam atau peregangan. Pengecekan gula darah atau kolesterol jika tergolong
Konseling sebaya obesitas / riwayat keluarga Diabetes Melitus, Pemberian
Tablet Tambah Darah.
Saka Bakti SBH sebagai kader kesehatan remaja / konselor SBH dapat berperan dalam membantu skrining
Husada sebaya, dapat memberikan penyuluhan kesehatan bagi usia sekolah dan remaja
kesehatan sesuai peminatan Krida (misalnya
tentang kesehatan ibu, anak, dan lansia dalam
Krida Bina Keluarga Sehat)
USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
PENINGKATAN KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
(PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA)

Pelayanan di dalam Pelayanan di luar


gedung Puskesmas gedung Puskesmas
Pendidikan Kesehatan
•KIE, penjaringan kes,
- Intrakurikuler : integrasi mata pelajaran
KONSELING pemeriksaan berkala, - Ekstrakurikuler: Dokcil/KKR/PMR/Pramuka/
Remaja di sekolah imunisasi, tablet tambah SBH
KONSELOR
(UKS, Pramuka, darah, kesling, pertolongan - Rapor kesehatanku ( SD/SMP/SMA)
KIE SEBAYA SBH, PMR) pertama dll
•Kader Kesehatan / Pelayanan Kesehatan
JENIS KEGIATAN konselor sebaya/ dokter - Penjaringan kesehatan, pemeriksaan
PKPR
kecil berkala
- Bulan imunisasi anak sekolah
- Tablet tambah darah remaja puteri
PKHS KLINIS • KIE, skrining awal/ - Rujukan ke Puskesmas/RS
MEDIS Remaja di luar penjaringan kes, Pembinaan Lingkungan
sekolah (Panti/ pemeriksaan berkala Sekolah Sehat
LKSA Lapas/ Rutan • Konselor sebaya
• Kader kesehatan Air bersih, jamban sehat, sarana CTPS;
lingkungan sekolah bebas rokok;
kantin/warung sehat, pemanfaatan
pekarangan sekolah dll
RUJUKAN / RS
28
Peraturan Bersama 4 Menteri
Penerapan Trias UKS
(Menkes, Mendikbud, Menag,
Mendagri) tentang UKS tahun
2014 Pelayanan Kesehatan
 Pemeriksaan Kesehatan
PELAYANAN  Imunisasi
KESEHATAN
 Pemberain Tablet Tambah Darah
bagia Remaja Putri
 Pemberian obat cacing

Pendidikan Kesehatan
• Literasi Kesehatan menggunakan Buku Rapor TRIAS UKS PEMBINAAN
Kesehatanku
PENDIDIKAN LINGKUNGAN
• Pembiasaan Hidup Bersih (Cuci tangan pakai SEHAT
KESEHATAN
sabun, sikat gigi, menjaga kebersihan kuku) Pembinaan Lingkungan Sehat
• Sarapan Bersama Bergizi Seimbang • Pembinaan kantin
• Aktifitas Fisik (Peregangan, senam bersama) • Kebun sekolah
• Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Pendidikan • Pembinaan sanitasi sekolah
Keterampilan Hidup Sehat (PKHS) • Pemberantasan sarang nyamuk
• Pencegahan HIV AIDS (ABAT) • Penerapan Kawasan Tanpa Rokok dan
• Pembinaan Dokter Kecil/Kader Kesehatan Remaja NAPZA
/ Konselor Sebaya, dll • Penerapan Kawasan Tanpa Kekerasan
Model Sekolah/Madrasah Sehat
Model Sekolah/Madrasah Sehat merupakan Tahapan Pembentukan Model
Penerapan kegiatan UKS (Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Sekolah/Madrasah Sehat
Kesehatan, Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat) secara kongkrit
1.
Terintegrasi dalam Kegiatan Keseharian Sekolah ASSESMENT
AWAL
Replikasi PENG 2. WORKSHOP
8. EVALUASI HASIL
HARGAAN
SEKOLAH// ASSESMENT
340+340
MADRASA
+340SD/MI
340+340 H SEHAT
7. MODEL 3. ORIENTASI
SD/MI TEKNIS BAGI
2019 ASSESMENT SEKOLA SEKOLAH DAN
AKHIR
H SEHAT PUSKESMAS
340 2018 340
SMP/SMA
SD/MI 10 PILOT 4. SOSIALISASI
2017 SMP
+ PILOT
6. BIMBINGAN
TEKNIS
ORANG TUA/
KOMITE
NGO SEKOLAH
5.IMPLEMENT
ASI

LINTAS LINTAS
PEMDA
30
PROGRAM SEKTOR
MODEL SEKOLAH/MADRASAH SEHAT
TINGKAT SMP-SMA 1. Tersedianya air bersih
2. Tersedianya jamban memadai
Jam literasi minimal 1 kali/minggu :
- Baca buku rapor, life skill 3. Tersedianya sarana cuci tangan memadai
MASALAH - sarapan bersama
4. Tersedianya kantin sehat
KESEHATAN - Pemberian TTD
5. Pengelolaan sampah
Pergantian Jam Pelajaran Setiap Hari
Gizi - Peregangan pergantian JPL 5. Terlaksananya aktifitas fisik di luar JP OR
Jam istirahat 6. Terlaksananya penjaringan & pemeriksaan berkala,
Aktifitas Fisik - Aktifitas fisik
- Konseling berhenti merokok 7. Siswi mengkonsumsi Tablet Tambah Darah
Jumat pagi : 8. Terlaksananya diversifikasi kurikulum kespro remaja
Kesehatan Reproduksi - Pengawasan Kantin dan PKL
- Kebun sekolah 9. Diterapkannya senyum, salam, sapa, sopan santun
Rokok, alkohol NAPZA Terintegrasi Mata Pelajaran 10. Kawasan tanpa rokok
- Life Skill
- Kesehatan Reproduksi 11. Kawasan tanpa napza
Kesehatan Mental
Ekstra kurikuler 12. Tidak ada tawuran dan bullying
PHBS - ekskul olahraga/beladiri 13. Terlaksananya sarapan bersama di sekolah 1 kali
- Konselor sebaya/KKR setiap minggu dengan pola gizi seimbang
14. Terlaksananya partisipasi kader kesehatan sekolah
Penjaringan kesehatan
15. Menurunnya jumlah hari absen sakit
31
Pembinaan guru
Literasi Kesehatan Optimalisasi Olah Raga
1 – 2 kali seminggu, selama 15 Optimalisasi 4 L pada saat
menit sebelum memulai jam istirahat/jam pelajaran
Penerapan pelajaran menggunakan Buku
Rapor Kesehatanku
olah raga

Pendidikan Ekskul Wajib Olah Raga


Kesehatan Sarapan / Kudapan
Ekstrakurikuler wajib olah raga/
bela diri/ seni minimal 1x/minggu
Bersama
1 – 2 kali seminggu, membawa
dalam bekal dengan menu bergizi
Pembinaan Kader
seimbang dan kudapan buah Kesehatan Sekolah
1 kali seminggu
Model (ekstrakurikuler),menggunaka

Sekolah/ Pembiasaan PHBS (Cuci


Tangan Pakai Sabun dan
n Buku KIE Kesehatan Tingkat
SD/MI oleh guru UKS
Madrasah Sikat Gigi)
Sehat 1 – 2 kali seminggu
merupakan rangkaian
Pendidikan Kesehatan
Reproduksi
kegiatan sarapan/ kudapan Terintegrasi kurikulum /
bersama ekstrakurikulum

Peregangan di Sela Jam Pendidikan Keterampilan


Belajar Hidup Sehat
Dilaksanakan di sela jam pelajaran Mengajarkan 10 keterampilan
secara serentak (kode dari bel psikososial. Terintegrasi mata
5/30/2016 sekolah), minimal 1 kali/minggu pelajaran guru BK 32
Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala
Kegiatan pemeriksaan kesehatan peserta didik meliputi pemeriksaan status gizi, risiko
anemia, kes gigi dan mulut, pendengaran, penglihatan, penilaian kesehatan reproduksi,
intelegensia dan kebugaran jasmanigaya hidup (termasuk rokok/NAPZA), mental
Penerapan emosional,

Pelayanan Penjaringan Kesehatan  peserta didik kelas 1, 7 dan 10


Kesehatan Pemeriksaan Berkala  peserta didik kelas 2,3,4,5,6, 8,9,11, 12
Dilaksanakan minimal 1 kali setiap tahun ajaran oleh Puskesmas dan Sekolah

dalam Hasil pemeriksaan kesehatan dicatatkan pada buku rapor


kesehatanku

Model
Sekolah/ BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)
Madrasah
Pemberian imunisasi :
- DT dan Campak/MR bagi peserta didik kelas 1
Sehat - Td bagi peserta didik kelas 2 dan 5

Pemberian Obat Cacing


Kegiatan pencegahan kecacingan melalui pemberian obat cacing bagi
peserta didik SD/MI setingkat

Pemberian Tablet Tambah Darah


Kegiatan pencegahan anemia bagi remaja putri melalui pemberian tablet tambah
5/30/2016 darah 1 tablet/minggu bagi peserta didik perempuan di SMP/SMA setingkat33
Pemanfaatan
Penerapan 5 S Pekarangan Sekolah
Penerapan Senyum, Salam
Penerapan Sapa, Sopan, Santun.
Pemanfaatan pekarangan/lahan
sekolah dengan penanaman
Pembinaan Dilaksanakan setiap hari tanaman pangan (sayur/buah) dan
Lingkungan obat

Sekolah Pembinaan Kantin dan PKL Pemberantasan Sarang Nyamuk


Sehat Sekitar Sekolah Kegiatan pemantauan jentik dan
- Inspeksi higiene sanitasi pemberantasan sarang nyamuk
dan keamanan makanan yang dilakukan peserta didik dan
dalam jajanan kantin sekolahdan sekolah
PKL sekitar sekolah Dilakukan setiap hari oleh

Model
- Pembinaan menu kantin Jumantik dan dilaporkan ke guru
sekolah UKS setiap minggu1x/minggu
Sekolah/
Madrasah Pengelolaan
Penerapan Kawasan Tanpa Rokok
Sehat (KTR), Tanpa Napza (KTN) &
Sampah
Pelaksanaan pemilahan
tanpa kekerasan (KTK) sampah
- Penerbitan peraturan dan penerapan Proses Reuse, Reduce,
KTR ,KTN dan KTK Recycle sampah di sekolah
- Sosialisasi Pencegahan merokok&
NAPZA
5/30/2016 - Konseling berhenti merokok 34
Jam Hari
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
Senyum, salam, sapa, sopan, Senyum, salam, sapa, sopan, Senyum, salam, sapa, sopan, Senyum, salam, sapa, Senyum, salam, sapa,
santun santun santun sopan, santun sopan, santun
06.30–07.05 Upacara Gerakan literasi Gerakan literasi Gerakan literasi Gerakan literasi
 CTPS Literasi materi kesehatan: Buku  CTPS Gerakan PSN 3M plus
 Sarapan Bersama Rapor Kesehataku, Pendidikan  Sarapan Bersama Pemanfaatan pekarangan
 CTPS keterampilan Hidup Sehat dll  CTPS sekolah
 Sikat Gigi Bersama  Sikat Gigi Bersama
07.05– 07.40 KBM KBM KBM KBM KBM
07.40– 08.15 KBM KBM KBM KBM KBM
08.15– 08.50 KBM KBM KBM KBM KBM
08.50– 09.25 KBM KBM KBM KBM KBM
09.25– 10.00 Aktivitas fisik (4L) Aktivitas fisik (4L) Aktivitas fisik (4L) Aktivitas fisik (4L) Aktivitas fisik (4L)
 CTPS  CTPS
 Kudapan bersama  Kudapan bersama
 CTPS  CTPS
 Sikat Gigi Bersama  Sikat Gigi Bersama
10.00– 10.35 KBM KBM KBM KBM KBM
10.35– 11.10 KBM KBM KBM KBM KBM
11.10 -11.15 Peregangan Peregangan Peregangan Peregangan Pembinaan kader
11.15– 11.45 KBM KBM KBM KBM kesehatan sekolah:
 Dokter kecil
 Duta kebersihan
 Jumantik
 Detektif kantin
 dll
11.45– 12.15 KBM KBM KBM KBM Senyum, salam, sapa,
sopan, santun
Senyum, salam, sapa, sopan, Senyum, salam, sapa, sopan, Senyum, salam, sapa, sopan, Senyum, salam, sapa,
santun santun santun sopan, santun
Buku Raport kesehatanku untuk Gerakan Sikat Gigi PSN
Literasi Bersama

Aktifitas Fisik (Peregangan di


dalam Kelas)

Pembinaan
CTPS kantin
sekolah

Sarapan/Kudapan bersama

37
Pembiayaan
APBN Pusat BOS DAK NON FISIK (BOK) DAK FISIK
Lomba Sekolah Sehat, 10% EKSKUL Operasional petugas UKS Kit – alat
Stimulan PROGAS TERMASUK UKS puskesmas ke sekolah pemeriksaan
APBN APBN kesehatan
DAK FISIK APBN Pusat
Pendidikan/ Kesehatan DEKONSENTRASI
Sarana Sanitasi Koordinasi teknis,
Agama peningkatan kapasitas Koordinasi teknis,
petugas, bimtek peningkatan kapasitas
petugas, bimtek
Lembaga
CSR
Donor
Sarana Sanitasi, dll
Logistik Media KIE, dll
APBD

Pembiayaan SPM Sosialisasi

Supervisi, Bimtek
PENJARINGAN KESEHATAN
Penjaringan kesehatan peserta didik merupakan salah
satu indikator standar pelayanan minimal bidang kesehatan yang menjadi urusan
wajib pemerintah daerah.

TUJUAN
untuk meningkatkan status kesehatan peserta didik perlu dilakukan
pemeriksaan berkala. Kegiatan penjaringan kesehatan dan
pemeriksaan berkala tersebut dilaksanakan melalui wadah Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS).

dilakukan sedikitnya 1 tahun sekali terhadap peserta didik kelas 1


SD/SDLB / MI, kelas 7 SMP/SMPLB / MTs, dan kelas 10
SMA/SMK/SMALB/MA negeri dan swasta.
Strategi penjaringan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan berkala

Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan lintas sektoral terkait (Dinas Pendidikan dan Kantor
Departemen Agama) untuk memberikan informasi dan sosialisasi kepada sekolah-sekolah

Persiapan pelaksanaan penjaringan kesehatan meliputi kesiapan Puskesmas, jumlah sekolah, dan jumlah peserta didik di tiap
wilayah kerja Puskesmas

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menugaskan kepada Puskesmas untuk melaksanakan kegiatan penjaringan kesehatan peserta
didik di wilayah kerjanya

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menugaskan kepada Sekolah untuk bekerjasama dengan Puskesmas melaksanakan kegiatan
penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala

Kantor Wilayah Agama menugaskan kepada Madrasah untuk bekerjasama dengan Puskesmas melaksanakan kegiatan
penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala

Pimpinan Puskesmas mengadakan pertemuan dengan unsur Tim Pembina UKS Kecamatan lainnya dan kepala sekolah serta
unsur lain yang dipandang perlu

Pelaksanaan Penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala peserta didik


• Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Kanwil Puskesmas dan Sekolah / Madrasah
Agama, Kesra Kab/Kota

 Kesepakatan pelaksanaan penjaringan  Inventarisasi data tentang jumlah sekolah,


kesehatan penyebaran sekolah serta jumlah peserta didik di
kelas I, kelas 7 dan kelas 10
 Inventarisasi tenaga, sarana dan dana
 Rencana kerja penjaringan kesehatan, yang
 Identifikasi kebutuhan operasional dalam mencakup jadual kerja, tenaga pelaksana, kegiatan
kegiatan penjaringan kesehatan pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan penjaringan
 Menugaskan Sekolah/Madrasah untuk kesehatan menurut sekolah sasaran
bekerjasama dengan Puskesmas utk  Melaksanakan penjaringan kesehatan dan
pelaksanaan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala bersama Sekolah/Madrasah
pemeriksaan berkala
 Pendanaan kegiatan penjaringan kesehatan peserta
 Menugaskan Puskesmas untuk melaksanakan didik dibiayai oleh anggaran Kabupaten / Kota
kegiatan penjaringan kesehatan di wilayah
kerjanya  Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan
TABEL PEMBAGIAN TUGAS TIM PELAKSANA PERJARINGAN KESEHATAN BERDASARKAN KEGIATAN
Dokter kecil/
Kepala Kepala Tim tenaga Guru Kader Orang Penanggung
No Kegiatan
puskesmas sekolah kesehatan UKS Kesehatan tua Jawab
Remaja
1 Data peserta didik √ Sekolah
2 Koordinasi pelaksanaan: menyepakati Sekolah
tempat, waktu dan penyediaan form
informed consent, kuesioner dan form √ √ √ √ √
pemeriksaan

3 Koordinasi teknis pelaksanaan Puskesmas


penjaringan/ pemeriksaan berkala √ √ √ √ √

4 Menyediakan alat pemeriksaan √ √ Puskesmas

5 Informed Consent peserta didik dan Sekolah


√ √ √
orangtua peserta didik
6 Pelaksanaan Penjaringan Kesehatan Puskesmas
√ √ √
7 Umpan balik hasil pemeriksaan ke Puskesmas
√ √
sekolah
8 Umpan balik hasil pemeriksaan ke orang Sekolah
√ √ √
tua
9 Tatalaksana rujukan √ √ √ √ √ Puskesmas
Tabel Sarana dan Pra sarana Penjaringan dan Pemeriksaan Kesehatan
No Sarana Fungsi
1 Ruangan untuk pemeriksaan Tempat pemeriksaan
2 Meja dan kursi pemeriksaan Tempat pemeriksaan
3 Formulir lembar persetujuan Bukti persetujuan pemeriksaan
4 Kuesioner Dokumentasi riwayat kesehatan, status imunisasi, kesehatan mental,
intelegensia, perilaku berisiko

5 Formulir Pencatatan Hasil Penjaringan/ pemeriksaan Dokumentasi hasil pemeriksaan untuk peserta didik
berkala/ Buku rapor kesehatanku

6 Formulir rekapitulasi hasil penjaringan kesehatan untuk Dokumentasi hasil pemeriksaan untuk puskesmas
Puskesmas

7 Formulir Pelaporan Penjaringan Kesehatan dari Puskesmas Dokumentasi hasil kegiatan penjaringan kesehatan yang dilakukan oleh
ke Dinas Kesehatan Kab/Kota Puskesmas

8 Formulir Rujukan Surat pengantar rujukan peserta didik


9 Form umpan balik hasil penjaringan kesehatan untuk Dokumentasi hasil pemeriksaan untuk sekolah
sekolah
10 UKS KIT Pemeriksaan status gizi, tanda vital, pemeriksaan penglihatan,
pemeriksaan pendengaran

11 UKGS Kit Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut


UKS KIT SNELLEN CHART

SENTER
STETOSKOP OTOSKOP
TENSIMETER

SPEKULUM HIDUNG
TERMOMETER
SPATULA LIDAH GARPU TALA
PIN HOLE
PENGAIT SERUMEN

KACA MULUT SONDE GIGI


BUKU ISHIHARA
TIMBANGAN STOPWATCH

TOPLES
WADAH PEMBUANGAN WADAH ALAT
NIERBEKEN TOPLES KAPAS ALKOHOL JUKNIS
MICROTOISE KAPAS STERIL
PENJARKES
ALUR PELAKSANAAN PENJARINGAN KESEHATAN & PEMERIKSAAN BERKALA
Pra Penjaringan/ pemeriksaan berkala
1 Penjelasan penjaringan kesehatan (informed consent)
2 Pembagian kuesioner riwayat kesehatan, imunisasi, gaya hidup, kesehatan mental, kesehatan intelegensia, kesehatan reproduksi

Guru dan Kader Kesehatan Tenaga Kesehatan I Tenaga Kesehatan II Guru Penjaskes Tenaga Kesehatan III

1 Pengumpulan kuesioner/buku 1 Pemeriksaan tanda vital 1. Pemeriksaan 1 Pemeriksaan 1. Mencatatkan hasil


rapor kesehatanku 2 Pemeriksaan mata kesehatan gigi kebugaran pemeriksaan ke dalam
2 Penilaian skoring gaya hidup, 3 Pemeriksaan telinga 2 Menyimpulkan hasil 2 Menyimpulkan hasil format rekapitulasi
kesehatan reproduksi, 4 Menyimpulkan hasil pemeriksaan pemeriksaan 2. Membuat surat
kesehatan intelegensia dan pemeriksaan (kebersihan 3 Mencatatkan hasil 3 Mencatatkan hasil rujukan bagi hasil
kesehatan mental emosional pribadi, gizi, tanda vital, pemeriksaan, pemeriksaan, penjaringan yang
3 Pemeriksaan kebersihan diri mata dan Telinga) kesimpulan dan kesimpulan dan memerlukan rujukan
4 Pengukuran TB dan BB 5 Mencatatkan hasil tindak lanjut pada tindak lanjut pada 3. Membuat umpan balik
5 Mencatatkan hasil pemeriksaan, kesimpulan formulir formulir ke sekolah
pemeriksaan pada formulir dan tindak lanjut pada pemeriksaan / buku pemeriksaan / buku
pemeriksaan / buku rapor formulir pemeriksaan / rapor kesehatanku rapor kesehatanku
kesehatanku buku rapor kesehatanku

Tindak lanjut hasil penjaringan kesehatan: 3 . Pembinaan lingkungan sekolah sehat


1 .Tatalaksana rujukan peserta didik 4 . Laporan ke Dinas Kesehatan
2 . Penyuluhan kesehatan
INFORMED CONSENT

Beberapa waktu sebelum dilaksanakannya kegiatan, petugas Puskesmas menyampaikan dan


menjelaskan rencana pelaksanaan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala kepada
kepala sekolah dan guru UKS
 Kepala Sekolah bersama guru UKS/wali kelas menyampaikan rencana pelaksanaan penjaringan
kesehatan kepada orang tua/wali dan peserta didik
 Penjelasan meliputi : jenis pemeriksaan, tujuan dan manfaat pemeriksaan dan tindak lanjut
hasil pemeriksaan
 Penjelasan bisa dilaksanakan misal pada saat MOS atau beberapa minggu sebelum
penjaringan kesehatan/pemeriksaan kesehatan dilakukan
Bagi orang tua peserta didik yang menolak penjaringan kesehatan/pemeriksaan berkala di
sekolah, untuk melampirkan hasil pemeriksaan kesehatan siswa yang dilakukan di luar sekolah
Informed Consent tidak harus dalam bentuk lembar pernyataan persetujuan dari setiap
orangtua/wali akan tetapi bisa menggunakan daftar hadir sosialisasi pelaksanaan penjaringan
kesehatan dan pemeriksaan berkala.
PENGGUNAAN KUESIONER Tanda Vital
PADA PENJARINGAN KESEHATAN

Pemeriksaan Riwayat Kesehatan Peserta Didik Status Gizi

Riwayat Kesehatan Keluarga Kesehatan Penglihatan

Penilaian Status Imunisasi Kesehatan Gigi dan Mulut

Pemeriksaan Gaya Hidup Indra Pendengaran

Pemeriksaan Kesehatan Mental Emosional Kebugaran Jasmani

Pemeriksaan Kesehatan Intelegensia Kebersihan Diri

Pemeriksaan kesehatan reproduksi PEMERIKSAAN DI PENJARINGAN


anak usia dibawah 10 tahun
atau kurang dari 4 SD/MI pengisian kuesioner
pemeriksaan kesehatan
membutuhkan
pendampingan orang
tua/guru.
usia sekolah dengan disabilitas
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
LANDASAN HUKUM
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2019 INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2018

• Pemerintah Daerah Provinsi dan • Pemerintah Daerah menerapkan SPM


Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota untuk pemenuhan Jenis Pelayanan
wajib menerapkan Standar Pelayanan Dasar dan Mutu Pelayanan Dasar yang
Minimal bidang Kesehatan. berhak diperoleh setiap Warga Negara
• Standar Pelayanan Minimal bidang secara minimal.
Kesehatan yang selanjutnya disebut SPM
Kesehatan merupakan ketentuan
• Penerapan SPM sebagaimana
mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan dimaksud diprioritaskan bagi Warga
Dasar yang merupakan Urusan Negara yang berhak memperoleh
Pemerintahan Wajib yang berhak Pelayanan Dasar secara minimal
diperoleh setiap Warga Negara secara sesuai dengan Jenis Pelayanan Dasar
minimal. dan Mutu Pelayanan Dasarnya.
5 Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
PERNYATAAN STANDAR SKRINING KESEHATAN
Setiap anak pada usia pendidikan dasar Pelaksanaan skrining kesehatan anak usia pendidikan dasar
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dilaksanakan di satuan pendidikan dasar (SD/MI dan
standar. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
wajib melakukan pelayanan kesehatan sesuai SMP/MTS) dan di luar satuan pendidikan dasar seperti di
standar pada anak usia pendidikan dasar di pondok pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA dan lainnya,
dalam dan luar satuan pendidikan dasar di
wilayah kerja kabupaten/kota dalam kurun meliputi:
waktu satu tahun ajaran. a. Penilaian status gizi.
PELAYANAN KESEHATAN USIA PENDIDIKAN b. Penilaian tanda vital.
DASAR SESUAI STANDAR MELIPUTI : c. Penilaian kesehatan gigi dan mulut.
1. Skrining kesehatan.
2. Tindaklanjut hasil skrining kesehatan. d. Penilaian ketajaman indera.
TINDAK LANJUT SKRINING KESEHATAN meliputi:
Keterangan: Dilakukan pada anak kelas 1
sampai dengan kelas 9 di sekolah minimal a. Memberikan umpan balik hasil skrining kesehatan
satu kali dalam satu tahun ajaran dan usia 7 b. Melakukan rujukan jika diperlukan
sampai 15 tahun diluar sekolah.
c. Memberikan penyuluhan kesehatan
Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia Kesehatan
a.Tenaga kesehatan:
1. Dokter/ dokter gigi, atau
2. Bidan, atau
3. Perawat
4. Gizi
5. Tenaga kesehatan masyarakat
b.Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu:
1. Guru
2. Kader kesehatan/ dokter kecil/ peer conselor

PERHITUNGAN KINERJA Jumlah anak usia pendidikan dasar yang mendapat


Persentase anak usia pendidikan
pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada di
dasar yang mendapatkan pelayanan wilayah kerja kabupaten/kota dalam kurun waktu
kesehatan sesuai standar satu tahun ajaran
x 100 %
=
Jumlah semua anak usia pendidikan dasar yang
ada di wilayah kerja kabupaten/kota tersebut
dalam kurun waktu satu tahun ajaran yang sama.
STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS BARANG DAN/ATAU JASA
No Barang Jumlah Fungsi
1 Buku Rapor Kesehatanku Sesuai jumlah peserta didik di - Pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan
sekolah/madrasah
dan
- Media KIE
2 Buku Pemantauan Sesuai jumlah anak usia pendidikan dasar di - Pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan
Kesehatan luar satuan pendidikan dasar seperti di pondok dan
- Media KIE
pesantren, panti/LKSA dan
lapas/LPKA/posyandu remaja
3 Kuesioner Skrining Sesuai jumlah anak usia pendidikan dasar - Pemeriksaan kesehatan usia pendidikan
kesehatan
dasar
4 Formulir Rekapitulasi Hasil Sesuai kebutuhan dengan mempertimbangkan - Umpan balik hasil skrining/penjaringan
Pelayanan kesehatan usia jumlah anak usia pendidikan dasar per kesehatan ke sekolah/madrasah
- pencatatan dan pelaporan
sekolah dan remaja di dalam sekolah/madrasah,
sekolah
5 Formulir Rekapitulasi Hasil Sesuai kebutuhan dengan mempertimbangkan - Umpan balik hasil skrining/penjaringan
Pelayanan kesehatan usia jumlah,pondok pesantren, panti/LKSA dan kesehatan di pondok pesantren/ panti/
sekolah dan remaja di luar lapas/LPKA/posyandu remaja per puskesmas LKSA/lapas/LPKA/ posyandu remaja
sekolah.
- Pencatatan dan pelaporan
PENJARINGAN KESEHATAN BERDASARKAN SPM
• Kelas 1 s/d kelas 9 min 1 Persentase anak usia sekolah
kali setahun, dan dasar yang mendapatkan
Sasaran • Anak usia 7 tahun sampai
Kinerja pelayanan kesehatan sesuai
standar
15 tahun diluar sekolah

• Penetapan sasaran (BPS, data rill) Ʃ Anak usia pendidikan dasar


• Skrining Kesehatan yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
• Status Gizi yang ada di wilayah kerja
• Tanda Vital kab/kota dalam kurun waktu
satu tahun ajaran
Mekanisme • Kesehatan Gigi dan Mulut
Pelayanan • Ketajaman Indra X 100%
Ʃ semua Anak usia
• Tindaklanjut hasil skrining pendidikan dasar yang ada di
• Memberikan umpan balik wilayah kerja kab/kota dalam
kurun waktu satu tahun ajaran
• Melakukan Rujukan (Jk diperlukan) yang sama
• Memberikan penyuluhan kesehatan
DEFINISI OPERASIONAL

 Sekolah yang mendapatkan penjaringan kesehatan bagi Peserta Didik kelas 1 SD/MI, 7 SMP/MTs dan
10/SMA/SMK/MA di suatu wilayah kerja dalam satu tahun

Contoh Perhitungan:

Jan 2016 Juli 2016 Des 2016


Pusk TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 Des
2017
Tahun Ajaran 2015/ 2016 Tahun Ajaran 2016/ 2017
A 100% 100% 100% 100% 100%
Jan 2017 Des 2017
Juli 2017

B 60% 100% 100% 100% 100%


Tahun Ajaran 2016/ 2017 Tahun Ajaran 2017/2018

Jumlah Sekolah yang mendapatkan penjaringan kesehatan


peserta didik kelas 1 SD/MI, 7 SMP/MTs dan 10
Presentase Sekolah yang SMA/MA/SMK di suatu wilayah dalam tahun ajaran 2016/
mendapatkan pelayanan 2017
= x 100%
penjaringan kesehatan untuk
peserta didik kelas 1, 7 dan 10 jumlah seluruh Sekolah di satu wilayah
tahun 2017 dalam tahun ajaran 2016/ 2017
PENCATATAN

Tenaga kesehatan mencatatkan


Tenaga kesehatan memindahkan
hasil penjaringan kesehatan/
hasil penjaringan
pemeriksaan berkala ke dalam
kesehatan/pemeriksaan berkala
formulir penjaringan kesehatan/
dari Buku Rapor Kesehatanku ke
pemeriksaan berkala yang
Register Kegiatan Kesehatan
terdapat dalam buku Rapor
Anak di Sekolah
Kesehatanku
PELAPORAN
Sekolah
• Data yang diumpanbalikkan oleh puskesmas ke sekolah menggunakan Register Kegiatan Kesehatan
Anak di Sekolah (terlampir).

Dinas Kesehatan Kab/ Kota


• Tenaga kesehatan Puskesmas melaporkan cakupan penjaringan kesehatan/pemeriksaan berkala ke
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melalui Laporan Kegiatan Kesehatan Anak di Sekolah (terlampir)
atau laporan bulanan yang berlaku di wilayah kerja

Dinas Kesehatan Provinsi


• Laporan Hasil Penjaringan Puskesmas yang ada di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dianalisis dan direkapitulasi menggunakan Laporan Kegiatan Kesehatan Anak di Sekolah di
Kabupaten/ Kota dan hasilnya dilaporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi.Dinas Kesehatan

Kementerian Kesehatan c.q Dit. Kesehatan Keluarga

• Provinsi melakukan rekapitulasi dan analisis semua laporan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
ada di wilayah kerjanya menggunakan formulir Laporan Kegiatan Kesehatan Anak di Sekolah di
Provinsi, dan hasilnya disampaikan ke Kementerian Kesehatan sebagai laporan.
Tindak Lanjut
Hasil Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala

Untuk peserta didik yang menghasilkan


kesimpulan hasil pemeriksaan yang kurang baik
maka tenaga kesehatan puskesmas melakukan :
a. Memberikan surat pengantar rujukan ke
puskesmas untuk pemeriksaan lanjutan,
pengobatan dll
b. Puskesmas berkoordinasi dengan sekolah pada
daat umpan balik hasil penjaringan kesehatan
dan pemeriksaan berkala, memberikan saran
rujukan ke Puskesmas untuk peserta didik yang
memerlukan. Petugas Puskesmas meminta
sekolah untuk menginformasikan hasil
penjaringan kesehatan dan pemeriksaan
berkala ke orang tua peserta didik dan saran
rujukan tindak lanjut ke Puskesmas
Contoh 1

Status gizi : normal, kes gigi : terdapat karies dan plaque, kes penglihatan : baik, kes
pendengaran : terdapat serumen, kes mental emosional : baik

TTD

Pemantauan guru dan orang tua kebersihan gigi


Contoh 2

Status gizi : kurus, risiko anemia, kes gigi : baik, kes penglihatan : visus 6/20, kes
pendengaran : baik , kes mental emosional : baik

TTD

Pemantauan guru dan orang tua konsumsi makanan bergizi (sayur


dan maknan tinggi zat besi dan vitamin A)
Contoh 3

Status gizi :baik, kes gigi : baik, kes penglihatan : baik, kes pendengaran : baik , terdapat
masalah kes mental emosional , terdapat masalah kes reproduksi

TTD

Pemantauan orang tua pola hidup bersih dan sehat, konsumsi


makanan bergizi, konseling guru BK
Di Institusi Panti/ LKSA, Lapas

PANTI: 238.726
LAPAS/RUTAN ANAK: 3992
JALANAN: 16.290Anak Terlantar: 3,3 juta
Sumber kemensos 2017 dan
smslap.ditjenpas.go.id 2018
Di Masyarakat

Kesehatan
Reproduksi
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan Remaja
Isu
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat termasuk remaja dalam Jiwa/
Kesehatan
penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan NAPZA
lain
memberikan kemudahan dalam memperoleh pelayanan kesehatan bagi remaja untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan keterampilan hidup 8 materi
Sasaran : REMAJA UMUR utama pada
PTM Gizi
10 - 18 Tahun meja
Meja (3)
penyuluhan
Jumlah Kader dan
pencatatan Pencegahan Aktivitas
anggota Kekerasan Fisik
Meja (2) Meja (4) pelayanan
pengukuran kesehatan - kader remaja minimal 5 PKHS
orang
-anggota maksimal 50
remaja  apabila terdapat
Meja(1) >50 orang dapat
pendaftaran Meja (5) KIE seperti membentuk Posyandu
penyuluhan, pemutaran Remaja lainnya
Dilaksanakan 1 (SATU) kali setiap
film, bedah bulan
PAKET PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM) KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

PPAM merupakan serangkaian kegiatan prioritas kesehatan reproduksi yang harus dilaksanakan segera pada tahap awal
bencana/saat tanggap darurat krisis kesehatan yang menitikberatkan pada pencegahan kematian, kesakitan dan kecacatan pada populasi
yang terkena dampak bencana, khususnya perempuan dan remaja perempuan

Mengapa PPAM Kespro Remaja Penting ?


5 Komponen •Jumlah Remaja yang besar
PPAM Kespro Remaja: • Terpisah dari Keluarga
•Rentan terhadap Kekerasan
1. Mengidentifikasi Koordinator
• Terganggunya fungsi keluarga, pendidikan, kesehatan pada situasi bencana
PPAM Kesehatan Reproduksi
• Kurang akses terhadap informasi dan layanan kesehatan, dll
Remaja
2. Mencegah dan Menangani TAHAPAN
Kekerasan Seksual pada remaja
PRA KRISIS PRA KRISIS PASCA KRISIS
3. Pencegahan serta Pengobatan
IMS dan HIV  Mengidentifikasi  Survey Kespro Remaja
 Pembentukan Tim Kespro koordinator PPAM  Penilaian pelayanan
4. Meningkatkan Kesehatan kesehatan reproduksi
Remaja kesehatan reproduksi
Remaja dan Ibu dan Bayi Baru  Pelatihan PPAM Kespro  Mencegah dan remaja
Lahir  Pelayanan kesehatan
Remaja menangani kekerasan reproduksi yang
 Advokasi, Penyusunan seksual komprehensif
5. Penyediaan pelayanan Kebijakan, Sosialisasi, dan  Dukungan Psikososial  Monitoring dan evaluasi
Kesehatan Jiwa dan Dukungan Penyusunan Pedoman Awal PPAM kesehatan
reproduksi
Psikososial
e.
Tren Kesehatan Digital
Konseling Kesehatan
Keterbatasan waktu dan jarak bukan lagi
penghalang untuk tetap berkomunikasi dan
03 melakukan konseling.
Pendaftaran layanan Kapan dan dimana pun tetap bisa bercerita
berbasis Online
Remaja seringkali kesulitan untuk 02
datang ke Puskesmas selain karena
jam kerja yang sama dengan jam MEDIA KIE
sekolah, mereka juga malu ketika Pemanfaatan sosial media dan internet
harus ikut antri diloket umum .
01
sebagai media pemberian informasi
dan edukasi terkait kesehatan remaja
yang dikemas secara menarik dan
terkini
DATA PUSKESMAS
INDIKATOR KESEHATAN USIA SEKOLAH DAN REMAJA
TARGET
DOKUMEN INDIKATOR
2015 2016 2017 2018 2019
Perpres no 2/ 2015 Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan 30% 40% 50% 55% 60%
RPJMN 2015-2019 kesehatan untuk peserta didik kelas I, VII, dan X

Kepmenkes No. Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan 50% 55% 60% 65% 70%
HK.02.02/Menkes/52/2 kesehatan untuk peserta didik kelas I
015 Renstra Kemenkes
2015-2019
Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan 30% 40% 50% 55% 60%
kesehatan untuk peserta didik kelas VII, dan X

Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan 25% 30% 35% 40% 45%
kesehatan remaja

Persentase remaja puteri yang mendapat Tablet Tambah 10% 15% 20% 25% 30%
Darah (TTD)
Menurunnya prevalensi merokok pada pada usia ≤ 18 5,4%
tahun
PP No 1 Tahun 2018 Peserta didik kelas 1 sampai kelas 9 mendapatkan 100%
tentang SPM penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala
74
Hatur Nuhun

Anda mungkin juga menyukai