Power Point Prof Romy, Kajia RUU
Power Point Prof Romy, Kajia RUU
◦ DUA BIDANG TANAH SEBESAR RP 1.196.277.000 DIRAMPAS TAPI ◦ AKUNTABILITAS MANAJEMEN PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN
TIDAK TERCANTUM SEBAGAI BARANG RAMPASAN DALAM DIRAGUKAN DARI SISI PROFESIONALISME
PUTUSAN PENGADILAN
◦ PERUSAHAAN NAZARUDIN KS HAMBALANG TIDAK DISITA
DAN DIBIARKAN BEROPERASI TANPA DIAWAI
Fakta pencegahan KPK
◦ Berhasil mencegah kerugian keuangan negara dari pendampingan kewajiban pajak
korporasi minyak asing dan swasta domestic senilai Rp 205 trilyun
◦ Berhasil mencegah terjadi korupsi, semester I 2019 senilai 28.7 milyar
◦ Gagal mencegah korupsi di BUMN-BUMN sehingga proyek infrastruktur
stagnan dan
◦ Daya serap APBN untuk proyek pembangunan sangat rendah
◦ Tenaga kerja proyek infrastruktur tidak dapat digunakan secara maksimal
◦ Menimbulkan ketakutan sehingga freedom from fear melanda birokrasi dan
pimpinan proyek
Fakta penindakan/represif
◦ Berhasil memenjarakan penyelenggara negara sebanyak lebih dari 100 orang
termasuk Menteri/Gubernur/Walikota dan bupati dan anggota DPRRI dan
DPRD
◦ Gagal mengembalikan kerugian keuangan negara dari PNBP secara maksimal.
Pemasukan Uang ke negara dari PNBP 2009-2014 sebesar Rp 722 miliar
sedangkan anggaran u KPK selama tahun tersebut sebanyak Rp 3 trilyun.
◦ Dalam kepatuhan terhadap UU,KPK gagal memahami Ketentuan mengenai
koordinasi, supervise, penyelidikan, penyidikan dan penuntutan secara khusus
tindakan penyadapan dan larangan mengeluarkan SP3
◦ Tidak menimbulkan efek jera dari penghukuman
MENGAPA PERLU PERUBAHAN?
◦ ALASAN FILOSOFIS
◦ ALASAN YURIDIS
◦ ALASAN SOSIOLOGIS
◦ ALASAN KOMPARATIF
ALASAN FILOSOFIS
◦ Latar belakamg pembentukan KPK:
◦ 1. hasil Gerakan reformasi birokrasi untuk menciptakan pemerintahan yang baik dan berwibawa
bebas korupsi,
◦ 2. KPK memiliki fungsi “trigger mechanism” dalam melaksanakan tugas penyelidikan, penyidikan
dan penuntutan korupsi
◦ 3. KPK melakukan monitoring dan evaluasi kinerja K/L
◦ 4. KPK melaksanakan fungsi pencegahan dan penindakan
◦ Sejak KPK jilid III (Abraham Samad cs), KPK telah menyimpang jauh dari filosofi, visi dan misi
awal pembentukannya
◦ kpk tidak melaksanakan tugas dan wewenang dalam Pasal 6 secara sistematis dan terencana lebih
focus pada penindakan represif daripada keseimbangannya dengan pencegahan
ALASAN YURIDIS-KONSTITUSIONAL
◦ PUTUSAN MK RI NOMOR 36/PUU-XV/2017: telah menetapkan bahwa bahwa KPK merupakan Bagian
Kekuasaan Pemerintahan yang melaksanakan tugas pencegahan dan penindakan korupsi secara independent.
◦ Dampak putusan MK nomor 36 tahun 2017:
◦ 1. Lembaga KPK tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan bukan “negara di dalam
negara”
◦ 2. status pegawai KPK termasuk penyidik adalah APARATUR SIPIL NEGARA yang tunduk pada
ketentuan2 sebagai pegawai negeri sipil (PNS) atau pegawai yang dipekerjakan dengan hak dan fasilitas yang
sama dengan pegawai lain
◦ 3. penyidik KPK adalah pegawai ASN: pegawai tetap, pegawai yang diperkerjakan dan PNS
◦ Tugas dan Wewenang KPK yang luas harus dibatasi agar tidak terjadi pelanggaran HAM
◦ Pengawasan dilaksanakan oleh Dewan Pengawas (DEWAS)
ALASAN SOSIOLOGIS
◦ Tuntutan masyarakat luas terhadap perubahan KPK tidak solid karena terjadi pro dan kontra sehingga disimpulkan
bahwa KPK tidak lagi memiliki legitimasi sosial yang kuat dimasyarakat; erbeda sejak awal pembentukannya
◦ Praktik tercela penyidik kpk telah mengubah persepsi masyarakat dari empati dan simpati kepada antipasti dan
distrust
◦ Distrust terhadap KPK juga dipicu oleh koalisi LSM anti Korupsi spt ICW yang tidak berhasil menempatkan KPK
sebagai ikon keberhasilan pemberantasan korupsi yang pantas dan patut dihargai masyarakat luas
◦ Pencitraan KPK melalui pers dan media nasional serta dukungan KOALISI MASYARAKAT ANTI KORUPSI
yang overvalued mengakibatkan KPK menjadi IMUN terhadap koreksi dan kritik dan terbukti sewenang-wenang
◦ Selama 17 tahun KPK tidak mengeleminasi ataupun meminimalisasi terjadinya korupsi, bahkan meningkat secara
signifikan baik dalam kuantitas maupun kualitas
◦ Praktik di LAPAS telah terjadi diskriminasi perlakuan narapidana korupsi dan non-korupsi dan praktik suap oleh
pegawai/pejabat LAPAS
ALASAN COST & BENEFIT RATIO
◦ STRATEGI PENINDAKAN KPK MENGEMBALIKAN KERUGIAN NEGARA IDR 722 MILIAR – TAHUN 2009-2014
◦ ANGGARAN KPK 2009-2014 IDR 3 TRILIUN
◦ STRATEGI PENCEGAHAN KPK MENCEGAH KORUPSI SENILAI IDR 205 TRILIUN PADA -TAHUN 2013 DAN PADA SEMESTER I TAHUN 2019 UDR 28.7
TRILIUN SISTEM PENDAMPINGAN