Anda di halaman 1dari 61

RUANG LINGKUP DAN SEJARAH

MIKROBIOLOGI

OLEH :
Nur Fitriana Muh. Ali, S.Si., M.Kes
Dasar-dasar mikrobiologi
mengenal dunia mikroba

Apakah yang dimaksud mikroba….?


MIKROBIOLOGI…?
Mikroorganisme ….?

 Mikroorganisme = makhluk hidup yang


berukuran kecil (mikroskopis), yang memiliki
bentuk kehidupan serta karakteristik yang khas
yang bisa dibedakan dari organisme lain,
terutama mampu hidup diberbagai habitat
(kosmopolitan)
 Mikroorganisme=jasad renik=mikrobia=mikroba=
kuman
DEFINISI MIKROBIOLOGI

Mikrobiologi:
 Telaah mengenai organisme hidup berukuran
mikroskopis yang meliputi: virus, bakteri,
archaea, protozoa, algae, dan fungi
 beberapa mikroba (algae dan fungi) yang
berukuran cukup besar dan dapat dilihat
dengan mata telanjang, tetapi masih dimasukan
dalam kajian mikrobiologi, karena:
 teknik yang sama (isolasi, sterilisasi, penumbuhan
pada media artifisial) digunakan untuk
mempelajarinya
UKURAN MIKROORGANISME
Satuan µm ; 1µm= 1/1000 mm = 0,001 mm
Kelompok mikroorganisme
1. Bakteri: eubakteri, archaebakteri dan cyanobakteri
2. Jamur: khamir, kapang dan cendawan
3. Alga : alga bersel satu dan bersel banyak
4. Protozoa: ciliata, flagellata, sporozoa, rhizopoda
5. Virus
BAKTERI
FUNGI
Beberapa contoh potensi cendawan

Jamur budidaya: a. Morchella b.Pleurotus,c.Ganoderma


A. PENEMUAN MIKROORGANISME

Antony van Leeuwenhoek (1632-1723)


Ilmuwan pertama yang melihat dan mendeskripsikan
mikroorganisme secara akurat pada tahun 1660.
PENGAMATAN MIKROBA PERTAMA KALI
MELALUI MIKROSKOP

 Antony van Leeuwenhoek (1632-1723) :


mengkonstruksi mikroskop dan orang pertama yang
Mengamati dan mendeskripsikan mikroorganisme
secara akurat.
 Mikroorganisme tersebut dinamakan animalculus”
(hewan kecil) protozoa, algae, khamir, dan bakteri.
 Penemuan animalculus di alam, menimbulkan rasa
ingin tahu mengenai asal usulnya.
TEORI ASAL USUL MAKHLUK HIDUP

 Teori abiogenesis (generatio


spontanea) makhluk hidup timbul
dengan sendirinya dari bahan-bahan
mati.
 Teori biogenesis makhluk hidup
berasal dari kehidupan sebelumnya.
TEORI GENERASI SPONTAN

 Van Hellment (tikus dari bij dan karung)


 John Needham (kehidupan dari air kaldu)
 Anggapan umum bahwa belatung berasal dari
daging
 Cacing dan belut berasal dari lumpur
Teori Biogenesis

 Fransisco Redi 1668 (belatung berasal dari lalat)


 Spallanzanni 1769 (memanaskan kaldu)
 Franz Schulze 1836 (menggunakan asam)
 Theodor Schwann 1837 (udara panas)
 Schroder and Von Dusch 1854 (kapas)
 Louis Pasteur 1864
- Leher angsa
- Kontaminasi wine (Pasteurisasi)
- Ragi wine (Kultur murni)
- Imunisasi (Antraks, Kolera, Rabies)
B. KONFLIK GENERASI SPONTAN

spontaneous generation
Organisme hidup berasal materi mati atau materi dekomposisi
 Francesco Redi (1626-1697)
Menunjukkan bahwa belatung pada daging busuk berasal dari telur
lalat bukan berasal dari daging itu sendiri
B. KONFLIK GENERASI SPONTAN

John Needham (1713-1781)


setelah daging dipanaskan dan dibiarkan mendingin akan
muncul mikroorganisme
Lazzaro Spallanzani (1729-1799)
menunjukkan bahwa setelah daging dalam labu dipanaskan dan kemudian
ditutup rapat-rapat tidak memunculkan mikroorganisme, karena udara yang
membawa benih kultur tidak dapat masuk ke labu.
Theodor Schwann 1837
(udara panas)
Franz Schulze 1836
(menggunakan asam)
Schroder and Von Dusch 1854
(kapas)
B. KONFLIK GENERASI SPONTAN

 Louis Pasteur (1822-1895)


 Kaldu daging dalam labu leher angsa dan dipanaskan dan
setelah dingin udara dibiarkan masuk melalui leher angsa
tabung
 Debu udara tidak dapat masuk
 Hasil: tidak ada pertumbuhan mikroorganisme

 John Tyndall (1820-1893)


 Menunjukkan bahwa debu membawa mikroorganisme
 Jika debu tidak ada maka kaldu nutrin tetap steril
walaupun terdedah udara
LouisPasteur

Penemuannya menjadi prinsip dasar Mikrobiologi


- Pembuktian TeoriBiogenesis
- Penggunaa medium untuk pertumbuhanmikrobia.
- Peran mikrobia dalam fermentasi anggur.
- Menemukan tehnikPasteurisasi
- Dasar-dasar Imunisasi (penggunaan vaksin)
C. TEKNIK KULTUR MURNI

Kultur murni:
kultur yang hanya mengandung spesies tunggal
 Teknik pengenceran (Pasteur dkk)
 Untuk memperoleh kultur tunggal dilakukan pengenceran
 Metode streak plate (Robert Koch, 1843-1910)
 Untuk memperoleh kultur tunggal dilakukan streak pada
medium padat (agar)
 Agar: agen pemadat (gelling) yang digunakan sampai sekarang
Konsep biakan murni
Biakan murni = biakan mikroba yang terdiri dari 1 jenis mikroba

IINOKULASI---IIDENTIFIKASI

BIAKAN CAMPURAN

BIAKAN MURNI JENIS MIKROBA


D. PERANAN MIKROORGANISME

1) Hubungan Mikroorganisme dan Penyakit


Robert Koch (1843-1910),
 Mengetahui hubungan antara Bacillus anthracis dan anthrax
 Koch’s Postulates:
1) Isolate – bakteri dari cairan tubuh pasien diinokulasi (streak)
pada nutrin agar dan mengamati bentuk sel di bawah
mikroskop. In vitro.
2) Propagate – menumbuhkan koloni hasil isolasi pada media
nutrin. In vitro.
3) Inoculate – menginokulasikan mikroba yang dicurigai
sebagai patogen ke hewan sehat dan menimbulkan gejala
(symptoms) penyakit yang sama. In vivo.
4) Reisolate – langkah 1 diulang. In vitro
PENGGUNAAN MIKROBA
1. Penggunaan mikroba untuk proses-proses klasik, seperti
khamir untuk membuat anggur dan roti, bakteri asam
laktat untuk yogurt dan kefir, bakteri asam asetat untuk
vinegar, jamur Aspergillus sp. untuk kecap, dan jamur
Rhizopus sp. untuk tempe.
2. Penggunaan mikroba untuk produksi antibiotik, antara
lain penisilin oleh jamur Penicillium sp., streptomisin oleh
Actinomysetes Streptomyces sp.
3. Penggunaan mikroba untuk proses-proses baru,
misalnya karotenoid dan steroid oleh jamur, asam
glutamat oleh mutan Corynebacterium glutamicum,
pembuatan enzim amilase, proteinase, pektinase, dan
lain-lain.
4. Penggunaan mikroba dalam teknik genetika modern, seperti
untuk pemindahan gen dari manusia, binatang, atau tumbuhan
ke dalam sel mikrobia, penghasilan hormon, antigen, antibodi,
dan senyawa lain misalnya insulin, interferon, dan lain-lain.
5. Penggunaan mikroba di bidang pertanian, misalnya untuk pupuk
hayati (biofertilizer), pengomposan, dan sebagainya.
6. Penggunaan mikroba di bidang pertambangan, seperti
untuk proses leaching di tambang emas, desulfurisasi
batubara, maupun untuk proses penambangan minyak
bumi.
7. Penggunaan mikroba untuk mengurangi polutan di
lingkungan (bioremediasi). Polutan : limbah organik maupun
anorganik termasuk logam berat .
Klasifikasi organisme

1. Organisme Prokariotik: organisme yang


tidak memiliki membran nukleus, dan
kelengkapan organel sel sederhana
2. Organisme Eukariotik: organisme yang
sudah memiliki membran nukleus dan
organel sel lengkap
SEL PROKARIOTIK SEL EUKARIOTIK
Perbedaan sel prokariotik dan sel
eukariotik
Perbedaan Sel prokariotik Sel eukariotik

Inti sel Tidak ada Ada membran


membran
Jumlah 1 lebih dari 1
kromosom
Ukuran ribosom 70 S 80 S

Organel sel Tidak lengkap Lengkap:


mitokondria,RE,Badan
Golgi,lisosom dsb.
KELOMPOK MIKROBA PENTING

1. Bakteri
Sumber : Terdapat secara luas di alam .

Morfologi : - Uniseluler (berseltunggal)


- Ukuran : panjang = 0,5-10 mm; lebar = 0,5-2,5mm.
- Bentuk sel : coccus (bulat), bacillus (batang/basil),
Spirillium (spiral) dan vibrios (koma/vibrio).

Struktur : - Prokariotik
- Tidak memiliki membran di dalam sitoplasma
- Beberapa memiliki flagella (rambut cambuk),capsuldan endospora.

Perkembangbiakan : Aseksual dengan pembelahanbiner.

Peranan : Agen penyubur tanah, bermanfaat dalam industri pmbuatan senyawa


penting (semisal alkohol), mengolah makanan, penye babpenyakit,
pembusuk bahan makanan, dll

BENTUK

Sel bakteri memiliki 3


bentuk dasar :
– Bulat disebut coccus
– Batang disebut bacillus
– Spiral disebut spirilum
FORMASI BAKTERI
BERBENTUK BULAT

 Diplococci, tersusun dua-dua, contoh : Neisseria


 Streptococci, tersusun seperti rantai, contoh :
Streptococcus pyogenes
 Tetracocci, tersusun empat-empat, contoh :
Pediococcus
 Staphylococci, berbentuk seperti cluster anggur,
contoh : Staphylococcus aureus
 Sarcinae, berbentuk kubus, contoh : Sarcina
Staphylococci

Diplococci

Sarcinae Streptococci

Tetracocci
Flagella dan Pili
Struktur sel bakteri yang terdapat
di luar sel dan digunakan untuk :
berenang / alat gerak dan sebagai
alat untuk menempel pada
permukaan objek
KEBERADAAN FLAGELLA

 Flagella umumnya beberapa kali ukuran sel


(15–20 μm), tetapi diameternya sangat
pendek (12–30 nm)
 Tidak semua bakteri memiliki flagella.
 Bakteri berbentuk bulat jarang memiliki
flagella.
 Flagella umumnya dijumpai pada bakteri
berbentuk batang dan spiral
TIPE FLAGELLA

 Monotrikus: flagella tunggal pada salah


satu ujung bakteri (contoh Pseudomonas)
 Lofotrikus : kluster flagella pada salah satu
ujung sel (contoh beberapa Pseudomonas)
 Amfitrikus : flagella tunggal atau kluster
pada kedua ujung sel (contoh Spirillum)
 Peritrikus : pada seluruh permukaan
(contoh Salmonella)
Peritrikus

Monotrikus

Amfitrikus
Lofotrikus
PILI (FIMBRIAE)

 Struktur pili dibentuk oleh satu sub unitprotein pilin


 Struktur pili ini lebih pendek dan kaku daripada flagella dan
muncul dari “basalbody”.
 Morfologi pili sangat bervariasi dan jumlahnya berkisarantara
satu sampai beberapa ribu per sel.
 Pili dapat dibedakan menjadi 2 macam berdasarkan fungsinya.
–F pili (sex pili) : terlibat pada reproduksi seksual bakteri
–Pili biasa : berfungsi untuk adhesi seluler ke permukaan atau
ke sel ineng. Pada infeksi, pili membantu bakteri patogen
menempel pada sel-sel yang terdapat pada saluran pernafasan,
pencernaan. Contoh : pili pada Neisseria gonorrhoeae.
KAPSULA

Struktur kapsula umumnya terdiri dari senyawa polisakarida.


Kapsula yang dibangun oleh 1 jenis gula disebut kapsula
homopolisakarida, contohnya dextran dari sukrosa oleh
Streptococcus mutans.
Bakteri menggunakan dekstran untuk melekat pada gigi dan
menyebabkan kerusakan gigi.
Kapsul heteropolisakarida dibangun oleh lebih dari satu macam
gula, misalnya kapsula Streptococcus pneumoniae, tipe VI,
terdiri dari galaktosa, glukosa dan rhamnosa.
Beberapa kapsul dibangun oleh polipeptida, misalnya kapsul
mikroba anthrax, Bacillus anthracis, yang dibangun oleh polimer
asam amino asam glutamat.
Dindingselbakteri
•Dinding sel mikrobaprokariotmerupakan strukturyang kaku

sehinggadapat mempertahankanbentukselbakteridan
mempertahankanbakteridariperlakuanyangekstrim.
•Dinding seljugaberperandalam pertumbuhan
dan pembelahan.

Dindingselbakteri
•Dinding selmikrobaprokariotmerupakan strukturyang kaku

sehinggadapat mempertahankanbentukselbakteridan
mempertahankanbakteridariperlakuan yangekstrim.
•Dinding seljugaberperandalam pertumbuhan
dan pembelahan.

DINDING BAKTERI GRAM (-)

• Strukturnya lebih kompleks daripada dinding bakteri gram +).


• Dinding bakteri gram (-) memiliki membran luar yang
mengelilingi lapisan peptidoglikan dan rongga periplasma
yang terdapat diantara membran sitoplasma dan membran
luar.
• Membran luar pada sel gram (-) berperan sebagai barrier
selektif senyawa-senyawa yang masuk dan keluar sel.
• Selain itu juga menyebabkan efek toksik pada hewan yang
terinfeksi.
• Membran luar dihubungkan dengan peptidoglikan oleh
lipoprotein .
D I ND I N G BAKT E R I G R AM (+)

 Bakteri gram (+) memiliki peptidoglikan yang jauh


lebih banyak dibandingkan dengan gram (-) sehingga
dindingnya menjadi lebih tebal ( 50% sementara Gram
negatif sekitar 10- 15%).

 Dinding sel pada kebanyakan bakteri gram (+) juga


memiliki polisakarida yang disebut asam teikoat.

 Asam teikoat yang merupakan polimer gliserol dan


ribitol fosfat menempel pada peptodoglikan atau
membran sitoplasma. Fungsi asam teikoat ( muatan
negatif) adalah :
• untuk transport ion positif dari dan keluar sel
• penyimpanan fosfor
b)- Kapang ( Mold)
Sumber : Biasanya terdapat pada tempat-tempat lembab, semisal kertas koran yg basah basah,
buah- buahan membusuk dan bahan pangan lainnya , dinding-dinding

 Morfologi : – Multiseluler (bersel banyak)


– Ukuran : mikroskopis sampai makroskopis
– Bentuk : benang-benang.
Tidak berklorofil, berspora, reproduksi seksual atau aseksual , umumnya
berbentuk filamen dan dinding sel tersusun atas selulosa atau khitin
- Heterotrof, dibedakan atas saprofit dan parasit

Struktur : – Eukariotik
– Memiliki dinding sel yang kaku
- Terdiri dari hifa (kumpulan benang-benang).
– Kumpulan hifa membentuk miselium.
– Beberapa memiliki septa (penyekat) pada hifa.

Perkembangbiakan : Seksual dan Askesual (spora).

Peranan : Dekomposisi (penghancuran) material, penghasil penisilin (antibiotik),


penyebab penyakit, dll.
Klasifikasi
 Fungi dibagi 4 kelompok berdasarkan sifat khas struktur dan
cara reproduksinya:
- Zygomycetes
Sprora seksual disebut Zigospora, spora aseksual
disebut Sporangiospora.
Contoh : Rhizopus
- Ascomycetes, spora diseburaskospora
Contoh, Neorospora
- Basidiomycetes, Spora disebut basidiospora
Contoh: Volvariella volvacea
- Deuteromycetes, belum ditemukan reproduksi
seksualnya. Contoh ; Monilia
Carahidupcendawan

 Cara hidup simbiosis


 Mutualis contoh: -pembentuk mikoriza
 antagonis (parasit),contoh-penyebab
penyakit -predator
c)- Khamir (Yeast)
Sumber : Lingkungan yang berkadar gula dan
pH rendah, seperti buah-buahan dan sirup.

Morfologi : – Uniseluler (bersel tunggal).


– Ukuran 5-20 mm. (5-10 x lebih besar dr bakteri)
- Bentuk sel : Pseudomiselium .

 Struktur : – Eukariotik.
– Memiliki dinding sel yang serupa dengan bakteri
- Sitoplasma memiliki inti bebas (discrete nucleus).
– Memiliki vakuola yang berisi sejumlah besar cairan

 Perkembangbiakan : Aseksual dengan tunas.

 Peranan : Fermentasi alkoholik pada bir, tape, nata dll.


Protozoa
Mencernamakanan, heterotrof,
perkembangan evolusi kearah hewan.
Kelompok protozoa:
Amuba : lentur, bentuk tidak tetap,
pseudopodia

Amoeba proteus
Flagelata :flagela>1,sebagian besar

nonparasit, kecualiTrypanosoma hidup


dalam aliran darah. T. gambiensedan
T. rhodesiense penyebab penyakit tidur
di Afrika.

Trypanosoma
Entamoeba histolytic
Protozoa
Algae
 Algae adalah seperti-tanaman,
fotosintetik, organisme eukariotik yang
tumbuh dimanapun selama masih ada
cahaya dan kelembaban. Mereka
mengubah karbon dioksida (CO2)
menjadi bahan organik dan
menghasilkan oksigen (O2) selama
fotosintesis, sama sepertitanaman.

Anda mungkin juga menyukai