hamil dengan anemia 51,3 % Adaptasi Tubuh terhadap Anemia
• Peningkatan cardiac output, terutama
dengan peningkatan frekuensi denyut jantung • Vasodilatasi akibat hipoksia dengan penurunan resistensi vaskuler • Peningkatan perfusi jaringan • Redistribusi darah • Peningkatan volume respirasi • Peningkatan gradient oksigen arteriovenosa • Pelepasan eritropoietin Gejala • Kelelahan, kelemahan • Simptom kardiovaskular (contohnya palpitasi) • Pucat pada kulit dan mukosa • Takikardia dan hipotensi • Hipertrofi jantung (pada kasus kronik) Akibat Anemia pada Kehamilan • Abortus • Persalinan preterm • Partus lama karena inersia uteri • Perdarahan postpartum karena atonia uteri • Syok • Infeksi, baik intrapartum maupun postpartum • Dekompensasio kordis (dapat terjadi pada anemia yang sangat berat dengan Hb kurang dari 4 g/dl) • Kematian mudigah • Kematian perinatal • Prematuritas • Cadangan besi kurang pada janin Klasifikasi Anemia Berdasarkan Etiologi • Anemia akibat perdarahan • Anemia akibat penurunan atau inefektivitas eritropoesis – Anemia defisiensi (besi atau asam folat) – Penyakit ginjal – Kelainan sumsum tulang • Anemia akibat penghancuran eritrosit dan hemolisis – Hemoglobinopati Anemia Defisiensi Besi Patogenesis • Total besi ↓ penurunan cadangan besi pada hepatosit dan makrofag hati, limpa dan sumsum tulang belakang
• Setelah cadangan habis penurunan
kadar besi plasma suplai besi pada sumsum tulang untuk pembentukan Hb menurun peningkatan jumlah eritrosit protoporfirin produksi eritrosit mikrositik dan penurunan nilai HB Tahapan Defisiensi Besi • Pertama : cadangan besi berkurang tanpa disertai penurunan kadar besi dalam serum nilai feritin rendah • Kedua : cadangan besi habis dan nilai Hb masih dalam batas normal, penurunan saturasi transferin, peningkatan TIBC dan peningkatan protoporfirin eritrosit bebas Nilai MCV dbn, ditemukan sel mikrositik pada blood smear • Ketiga : penurunan Hb anemia defisiensi besi Diagnosis • mikrositosis dan hipokromasia • kadar besi serum rendah • daya ikat besi serum tinggi • protoporfirin eritrosit tinggi • tidak ditemukan hemosiderin dalam sumsum tulang Terapi • Preparat besi per os maupun perenteral • Vitamin C • Transfusi darah Anemia Megaloblastik - Diagnosis
• ditemukan megaloblas atau
promegaloblas dalam darah atau sumsum tulang • anemia makrositer dan hiperkrom tidak selalu dijumpai • pemeriksaan asam formimino-glutamik dalam air kencing • percobaan penyerapan dan percobaan pengeluaran asam folat Terapi • Tablet asam folat diberikan dalam dosis 15 – 30 mg sehari • vitamin B12 dengan dosis 100 – 1000 mikrogram sehari, baik per os maupun parenteral Anemia Hipoplastik • Darah tepi menunjukan gambaran normositer dan normokrom, tidak ditemukan ciri – ciri defisiensi besi, asam folat, atau vitamin B12. • Sumsum tulang bersifat normoblastik dengan hipoplasia erithropoesis yang nyata. Perbandingan mieloit:eritroit yang diluar kehamilan 5:1 dan dalam kehamilan 3:1 atau 2:1, berubah menjadi 10:1 atau 20 :1. • Pengobatan dengan segala macam obat penambah darah tidak memberi hasil transfusi darah Terima Kasih