Anda di halaman 1dari 42

ETIKA BISNIS

1 MELI ARMIN 2019


Bab I
Pendahuluan

Pemahaman tentang etika


 Etika merupakan ajaran kesusilaan dan
menciptakan akal.
 Etika merupakan refleksi dari ajaran moral
 Usaha sistematis dengan menggunakan
rasio untuk menafsirkan pengalaman moral
individu dan moral sosial sehingga dapat
menetapkan aturan untuk mengendalikan
perilaku manusia.

2
•Istilah etika diartikan sebagai suatu perbuatan
standar (standard of conduct) yang memimpin
individu dalam membuat keputusan.

•Etik adalah suatu studi mengenai yang benar dan


yang salah dan pilihan moral yang dilakukan
seseorang

•Keputusan etik ialah suatu hal yang benar


mengenai perilaku standar. Etika bisnis kadang-
kadang disebut pula etika manajemen,yaitu
penerapan standar moral dalam kegiatan bisnis.
3
PENGERTIAN ETIKA

Beberapa pengertian tentang etika adalah sebagai berikut:


•Etika adalah perbuatan standar yang memimpin individu
dalam membuat keputusan
•Etika adalah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah
serta pilihan moral yang dilakukan seseorang
•Keputusan etis adalah suatu hal yang benar mengenai
perilaku standar

Etika bisnis adalah keseluruhan dari aturan-aturan


etika, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang
mengatur hak-hak dan kewajiban produsen dan konsumen
serta etika yang harus dipraktekkan dalam bisnis.
4
ETIKA BISNIS MENCAKUP

Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan


orang yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan,
dengan konsumen, pegawai, kreditur dan pesaing.

Orang yang menanam uang atau investor menginginkan


manajemen dapat mengelola perusahaan secara berhasil,
sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi mereka.

Konsumen menginginkan agar perusahaan menghasilkan


produk bermutu yang dapat dipercaya dan dengan harga
yang layak

Para
karyawan menginginkan agar perusahaan mampu
membayar balas jasa yang layak bagi kehidupan mereka,
memberi kesempatan naik pangkat atau promosi jabatan.

5
 Pihak kreditur mengharapkan agar semua hutang perusahaan dapat dibayar
tepat pada waktunya dan membuat laporan keuangan yang dapat dipercaya
dan dibuat secara teratur.

 Pihak pesaing mengharapkan agar dalam persaingan dilakukan secara baik,


tidak merugikan dan menghancurkan pihak lain.

Orang-orang bisnis diharapkan bertindak secara etis dalam berbagai


aktivitasnya di masyarakat. Harus ada etik dalam menggunakan sumber daya
yang terbatas di masyarakat, apa akibat dari pemakaian sumber daya tersebut
dan apa akibat dari proses produksi yang dilakukan.

Etika bisnis menyangkut usaha membangun kepercayaan antara


masyarakat dengan perusahaan,dan ini merupakan elemen sangat
penting buat suksesnya suatu bisnis dalam jangka panjang.

Jadi prinsipnya seorang wirausaha lebih baik merugi daripada melakukan


perbuatan tidak terpuji.
6
Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat
penting untuk melindungi reputasi
perusahaan. Masalah etika ini selalu dihadapi
oleh para manajer dalam keseharian kegiatan
bisnis, namun harus dijaga terus menerus,
sebab reputasi sebuah perusahaan yang etis
tidak dibentuk dalam waktu pendek tapi akan
terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini
merupakan aset tak ternilai sebagai good will
bagi sebuah perusahaan. Suatu trademark
istimewa dalam competitive advantage.

7
BAB II
KOMPONEN ETIKA
1. 1. Komponen Sumber
- kemauan individu
seseorang tidak suka KKN
- konsensus sosial
ada kesepakatan tidak saling menjatuhkan
- nilai pribadi
seseorang memiliki pribadi jujur.

2. Komponen mekanik
usaha melalui berbagai metode untuk mencapai
konsensus. Misalnya: hasl negosiasi disepakati tidak boleh
membanting harga
8
3. Produk
kesepakatan individu dalam masyarakat.
misalnya :
- barang dibeli dapat garansi selama 6 bulan
misal : kecap yang terbaik itu memiliki syarat-
syarat tertentu.

4. Aliran Etika
- Aliran DEANTOLOGI
kewajiban moral dapat diketahui secara intuitif.
misalnya: rasanya tak pantas kalau kita
turunkan harga
9
- Aliran TEOLOGI
Menilai perbuatan orang dari tujuannya.
Misalnya: saya turunkan harga untuk jatuhkan
lawan.

Kesimpulan:
a. Etika bisnis perlu dimiliki individu dan
perusahaan
b. Etika bisnis sangat bermanfaat dalam
menyelesaikan masalah-masalah bisnis
c. Etika bisnis memiliki sanksi moral
d. Tanpa etika bisnis, ekonomi akan kacau.
10
BAB III
KONSEP ETIKA BISNIS
Konsep etika bisnis tercermin pada corporate culture (budaya perusahaan).
Menurut Kotler (1997) budaya perusahaan merupakan karakter suatu
perusahaan yang mencakup pengalaman, cerita, kepercayaan dan
norma bersama yang dianut oleh jajaran perusahaan. Hal ini dapat
dilihat dari cara karyawannya berpakaian, berbicara, melayani tamu dan
pengaturan kantor

Dasar pemikiran:
Suatu perusahaan akan memiliki hak hidup apabila perusahaan tersebut
memiliki pasar, dan dikelola oleh orang-orang yang ahli dan menyenangi
pekerjaannya.
Agar perusahaan tersebut mampu melangsungkan hidupnya, ia dihadapkan
pada masalah:
a. intern,misalnya masalah perburuhan
b. Ekstern,misalnya konsumen dan persaingan
c. Lingkungan, misalnya gangguan keamanan
11
pada dasarnya ada 3 hal yang dapat membantu
perusahaan mengatasi masalah di atas yaitu:
1. Perusahaan tersebut harus dapat menemukan
sesuatu yang baru.
2. Mampu menemukan yang terbaik dan berbeda
3. Tidak lebih jelek dari yang lain
Untuk mewujudkan hal tersebut perlu memiliki
nilai-nilai yang tercermin pada:
-Visi
-Misi
-Tujuan
-Budaya organisasi

12
Budaya Organisasi
Pada budaya organisasi terdapat unsur
1. Memecahkan masalah baik internal
maupun eksternal organisasi
2. Budaya tersebut dapat ditafsirkan secara
mendalam
3. Mempunyai persepsi yang sama
4. Pemikiran yang sama
5. Perasaan yang sama

13
Fungsi dan Manfaat Budaya Perusahaan

1. Fungsi
menentukan maksud dan tujuan organisasi
dengan fungsi tersebut organisasi akan mengikat
anggotanya.

2. Manfaat
a. mampu memecahkan masalah intern
b. mampu memecahkan masalah ekstern
c. mampu memiliki daya saing
d. mampu hidup jangka panjang
14
Kunci Membangun Budaya Perusahaan

I. Memahami proses terbentuknya budaya


perusahaan
1. Alamiah
2. Konseptual
sumber budaya perusahaan adalah
a. karakteristik pemimpin
b. jenis pekerjaan
c. cara memecahkan masalah
15
II. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi budaya
perusahaan.
a. Nilai
b. Ideologi
c. Norma
III. Langkah-langkah membangun budaya perusahaan:
1. menemukan masalah dalam organisasi
2. menemukan opini yang berkembang
3. menganalisis opini dari:
- lingkup
- pemunculan
- kompetensi
- mutu
16
- kadar
4. Menentukan strategi
5. Membuat program
6. Merumuskan pesan yang dapat mengubah
- opini negatif menjadi positif
- opini positif menjadi lebih positif
7. menciptakan opini baru yang positif
tercermin pada:
(1) individul image
(2) unit image
(3)coorporate

17
IV. Budaya perusahaan dapat dibagi menjadi:
a. Pertama : Produk
b. Kedua : Organisasi
- Perhatian pada karyawan (suasana,
keejahteraan)
- Perhatian pada tata kerja
- Menyangkut pada sistem dan prosedur aturan-
aturan kerja
- Perhatian pada sarana/peralatan

18
INDIVIDUAL OPINION
NO. OPINI KEGIATA/UPAYA
Pendapat orang saya harus
1. ULET Tunjukkan anda selalu sibuk tak suka
diam

2. TELITI Menunjukkan anda memperhatikan hal


yang kecil

Jangan suka bohong


3. JUJUR Jangan suka main uang

Cepat mengambil keputusan


4. TEGAS Tak pernah ragu

Menambah pengetahuan
5. AHLI Sering diskusi

Kalau bicara menyenangkan


6. HUMAN RELATION
Ibadahnya baik
PENGANTAR BISNIS MODIFIED BY
19 7. TAQWA
ZAINUL MUCHLAS 11/21/2019
OPINI BAGIAN
NO OPINI UPAYA
Pendapat orang tentang bagian kami

1. KOMPAK Tidak memperuncing masalah

2. PELAYANAN CEPAT Tidak mengulur waktu


Memberikan jaminan waktu

3. PELAYANAN BAIK Memperhatikan kepentingan


konsumen/pelanggan

4. TELITI Waspada terhadap kesalahan


Zero Mistake

20
OPINI PERUSAHAAN (Corporate Image)

No. OPINI UPAYA


A. PRODUK

1. ENAK DIBACA DAN PERLU MUTU SESUAI


2. MENYELESAIKAN MASALAH BERI KEMUDAHAN
TANPA MASALAH BUKTIKAN
3. CEPAT DAN TERPERCAYA DENGAN NYATA
4. FASILITAS SEMPURNA
HARGA TERJANGKAU
5. CARA KERJA OBAT TUNTAS
6. SELERA PEMBERANI
7. INI BARU BIR
INI BIR BARU
8. MEMANG MAHAL TAPI
BERMUTU
21
9. MURAH BERMUTU
10. MASAKAN SELALU BARU
11. PELAYANAN CEPAT, TERPERCAYA
DAN RAMAH

B. ORGANISASI

1. KESEJAHTERAAN TERJAMIN GAJI DAN INTENSIF


MEMADAI
2. KARYAWAN
-JUJUR DAN RELIGIUS SEMUANYA DIJADIKAN
-ANTUSIAS KEBIASAAN
-KOMPAK

-BERWIBAWA

-TAK BISA DIAJAK BERBUAT


JAHAT

22
3. PANTANG TOLAK TUGAS BUKTIKAN
PANTANG KERJA TAK
SELESAI

4. TANGGUNG JAWAB SOSIAL SERING MEMBANTU


TINGGI

5. MASA DEPAN CERAH PROGRAM PERUMAHAN,


ASURANSI,DLL

6. KARIR TERJAMIN KENAIKAN


PANGKAT/JABATAN
OBJEKTIF

23
BAB IV
Hak dan Kewajiban Konsumen dan Produsen
 Hak dan Kewajiban Konsumen
- Hak Konsumen
1. Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam
mengkonsumsi barang dan/atau jasa..
2. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan
barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan
kondisi serta jaminan yang dijanjikan.
3. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai
kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa.
4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang
dan/atau jasa yang digunakan.

24
5. hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan
konsumen, dan upaya penyelesaian sengketa
perlindungan konsumen secara patut.
6. hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan
konsumen.
7. hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar
dan jujur serta tidak diskriminatif
8. hak untuk mendapat kompensasi, ganti rugi,
dan/atau penggantian jika barang dan/atau jasa
yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian dan
tidak sebagaimana mestinya

25
- Kewajiban Konsumen
1. membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan
prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang
dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan.
2. beritikad baik dalam melakukan transaksi
pembelian barang dan/atau jasa.
3. membayar sesuai dengan nilai tukar yang
disepakati.
4. mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa
perlindungan konsumen secara patut

26
 Hak dan Kewajiban Produsen
- Hak Produsen (pelaku usaha/wirausahawan)
1. hak menerima pembayaran yang sesuai dengan
kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar
barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.
2. hak untuk mendapat perlindungan hukum dari
tindakan konsumen yang beritikad tidak baik.
3. hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya
di dalam penyelesaian hukum sengketa konsumen
4. hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti
secara hukum bahwa kerugian konsumen tidak
diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yang
diperdagangkan
27
- Kewajiban produsen
1. Beritikad baik dalam kegiatan usahanya
2. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi
dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberikan penjelasan,
penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan
3. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta
tidak diskriminatif
4. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau
diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu dan/atau jasa
yang berlaku
5. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji dan/atau
mencoba barang dan/atau jasa yang dibuat dan/atau yang
diperdagangkan
6. Memberi kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian atas kerugian
akibat penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa
yang diperdagangkan.
7. Memberi kompensasi ganti rugi dan/atau penggantian bila barang
dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan
perjanjian

28
Bab V
Perbuatan yang dilarang bagi produsen
 Undang-undang no.8 tahun 1999 tentang perlindungan
konsumen telah mengatur larangan kepada produsen dalam
menjalankan kegiatannya, sebagai berikut:
1. tidak memenuhi atau tidak sesuai standar yang
disyaratkan dari ketentuan perundang-undangan.
2. tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih dan jumlah
dalam hitungan sebagaimana dinyatakan dalam label atau
etiket barang tersebut.
3. tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan dan
jumlah dalam hitungan menurut ukuran yang sebenarnya.
4. tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan atau
kemanjuran sebagaimana dinyatakan dalam label, etiket atau
29 keterangan barang dan/atau jasa tersebut.
5. tidak sesuai dengan mutu, tingkatan, komposisi, proses
pengelolaan, gaya, mode atau penggunaan tertentu sebagaimana
dinyatakan dalam label, etiket atau keterangan barang dan/atau
jasa tersebut.
6. tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket,
keterangan, iklan atau promosi barang dan/atau jasa tersebut.
7. tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa atau jangka waktu
penggunaan yang paling baik atas barang tertentu.
8. tidak mengikuti ketentuan produksi secara halal, sebagaimana
dinyatakan halal yang dicantumkan dalam label.
9. tidak memasang label atau membuat penjelasan barang yang
memuat nama barang, ukuran, berat bersih atau isi bersih,
komposisi, aturan pakai, tanggal pembuatan, efek samping, nama
dan alamat produsen, serta keterangan lain untuk penggunaan
yang menurut ketentuan harus dipasang atau dibuat

30
10. tidak mencantumkan informasi dan/atau
petunjuk penggunaan barang dalam bahasa
Indonesia sesuai dengan perundang-
undangan yang berlaku.
11. memperdagangkan barang yang rusak,
cacat atau bekas, dan tercemar tanpa
memberikan informasi yang lengkap.
12. memperdagangkan sediaan farmasi dan
pangan yang rusak, cacat atau bekas, dan
tercemar, dan/atau tanpa memberikan
informasi secara lengkap.
31
Fundamental Etika yang Berlaku Pada Semua
Etnis.
Fundamental etika yang berlaku pada semua etnis menurut Zimmerer (1996)
terdiri atas:
1. Sopan santun, yaitu selalu bicara benar, terus terang, tidak menipu dan
tidak mencuri.
2. Integritas, yaitu memiliki prinsip, hormat dan tidak bermuka dua.
3. Manjaga janji, yaitu dapat dipercaya bila berjanji, tidak mau menang
sendiri
4. Kesetiaan, ketaatan, yaitu benar dan loyal pada keluarga dan teman, tidak
menyembunyikan informasi yang tidak perlu dirahasiakan
5. Kejujuran, kewajaran (fairness), yaitu berlaku fair dan terbuka,
berkomitmen pada kedamaian, jika bersalah cepat mengakui kesalahan,
perlakuan yang sama terhadap setiap orang dan memiliki toleransi yang
tinggi

32
6. Menjaga satu sama lain (caring for others), yaitu penuh perhatian, baik
budi, ikut andil, menolong siapa saja yang memerlukan bantuan.
7. Saling menghargai satu sama lain (respect for others), yaitu
menghormati hak-hak orang lain, menghormati kebebasan dan rahasia
pribadi (privasi), mempertimbangkan orang lain yang dianggap
bermanfaat dan tidak berprasangka buruk.
8. Bertanggung jawab (responsible), yaitu patuh terhadap undang-undang
dan peraturan yang berlaku, jika menjadi seseorang pimpinan maka
harus bersikap terbuka dan menolong.
9. Pengejaran keunggulan (pursuit of excellence), yaitu berbuat yang
terbaik di segala kegiatan, bertanggung jawab, rajin, berkomitmen,
bersedia untuk meningkatkan kompetensi dalam segala bidang.
10. Dapat dipertanggungjawabkan (accountability), yaitu
bertanggungjawab dalam segala perbuatan terutama dalam
mengambil keputusan

33
Bab VI
Prinsip Etika
Prinsip etika adalah sebagai berikut:
1. Usaha membangun kepercayaan antara anggota
masyarakat dengan perusahaan atau pengusaha.
2. Hal tersebut merupakan elemen penting buat suksesnya
bisnis jangka panjang
3. Menjaga etika adalah hal penting untuk melindungi
reputasi perusahaan.
4. Kejujuran merupakan barang langka dan “mata uang”
yang berlaku di mana-mana
5. Etika adalah standar perilaku dan nilai-nilai moral
menyangkut tindakan yang benar dan salah yang terjadi di
dalam lingkungan kerja

34
Etika dan Tanggung Jawab Sosial
 Corporate Social Responsibility (CSR) adalah bentuk
tanggung jawab dari setiap perusahaan terhadap
lingkungan, sosial dan ekonomi masyarakat.

 Pelanggaran etika akan mengakibatkan:


1. Masalah citra publik
2. Tuntutan hukum yang mahal
3. Tingginya tingkat pencurian oleh karyawan.

 Pengambilan keputusan etis dapat menumbuhkan


kepercayaan bagi hubungan antara para pelanggan,
karyawan dan perusahaan lain
35
 Perilaku etis sangat penting bagi wirausahawan karena
dapat memberikan efek positif sebagai berikut :
a. Staf akan meniru perilaku pimpinannya
b. Standar etis akan membentuk kerangka kerja yang
positif

 Perilaku tidak etis dalam berwirausaha akan


menimbulkan hal-hal sebagai berikut:
a. Mengganggu pengambilan keputusan usaha
b. Dapat dituntut dengan Undang-undang perlindungan
konsumen
c. Bisnis tidak akan mampu bertahan dalam jangka
panjang

36
Perilaku Saling Menipu Para Wirausahawan
1. Pelaku bisnis dengan pelaku bisnis
a. mengirim barang dengan jumlah yang tidak sama
(kurang)
b. mempengaruhi pihak lain untuk saling menjatuhkan
c. salah satu dapat bangkrut bahkan kedua-duanya.
2. Pelaku bisnis dengan konsumen
a. pemakaian formalin untuk pengawetan makanan
b. menutupi kualitas barang yang rusak
c. ingkar janji

37
3. Konsumen dengan pelaku bisnis
a. membayar dengan menggunakan cek kosong
b. membayar tagihan lewat rekening yang sudah
ditutup.

38
Keuntungan Menjaga Etika
1. Jika jujur dalam berbisnis, maka bisnisnya akan
maju
2. Timbulnya kepercayaan
3. Kemajuan terjaga, jika perilaku etis terjaga
4. Perolehan laba akan meningkat
5. Bisnis akan terjaga eksistensi dan
kesinambungannya

39
Cara Pria dan Wanita dalam Penyelesaian
Masalah Etika
PRIA WANITA
1. Lebih memperhatikan masalah hak 1. Lebih memperhatikan perasaan

2. Menanyakan siapa yang benar 2. Menanyakan siapa yang akan tersinggung

3. Membuat keputusan berdasarkan nilai 3. Menghindari keputusan

4. Keputusan bersifat tidak mendua 4. Memilih untuk berkompromi

5. Mencari solusi yang obyektif dan adil 5. Mencari solusi untuk meminimalkan yang
tersinggung
6. Berpegang pada peraturan 6. Berpegang pada komunikasi

7. Dituntun oleh logika 7. Dituntun oleh emosi

8. Menerima otoritas BISNIS MODIFIED BY


PENGANTAR 8. Menentang otoritas
40 ZAINUL MUCHLAS 11/21/2019
Perbedaan Konsumerisme dengan Hedonisme

KONSUMERISME HEDONISME

1. Menghamburkan uang 1. Suka membeli barang-


untuk membeli segala barang yang mewah
macam barang

2. Paham berhasrat konsumsi 2. Paham untuk mencari


yang lebih tinggi kesenangan semata-mata

41
SEE U THANK U

42

Anda mungkin juga menyukai