HERBARIUM PJ: Dian Ageng Nagri Pratiwi Kusuma Praktikum 1. Survei dan Pengambilan Sampel Dalam kegiatan-kegiatan penelitian dibidang taksonomi dan ekologi hutan seperti halnya pada bidang-bidang ilmu lainnya yang bersangkut paut dengan sumberdaya alam, dikenal dua jenis pengukuran untuk mendapatkan informasi atau data yang diinginkan. • Pengukuran bersifat merusak (destructive measure) • Pengukuran bersifat tidak merusak (non-destructive measure) Agar data hasil penelitian dianggap valid penggunaan kedua jenis pengukuran tersebut mutlak harus menggunakan satuan contoh (sampling unit). Metode sampling dapat membantu kita memperoleh informasi yang diinginkan lebih cepat dan lebih teliti dengan biaya dan tenaga yang lebih sedikit. Pemilihan metode sampling yang akan digunakan tergantung pada keadaan morfologi spesies tumbuhan dan distribusinya, tujuan penelitian, biaya, dan tenaga yang tersedia • Spesimen voucher adalah sampel tumbuhan yang ditekan dan disimpat untuk referensi di masa yang akan dating. Spesimen ini sangat mendukung proses penelitian dan dapat diamati untuk memverifikasi identitas tumbuhan yang digunakan dalam penelitian. Spesimen voucher harus disimpan di herbarium yang telah diakui dan berkomitmen untuk pemeliharaan jangka panjang. • Herbarium voucher diperlukan karena klasifikasi tumbuhan terus berubah. Pergeseran dalam penyelarasan dan pengelompokan spesies dilakukan ketika bukti baru muncul. Spesimen voucher membantu referensi silang perubahan ini pada penelitian sebelumnya. Persiapan pembuatan specimen voucher sangat penting yaitu mencakup: 1. Targetkan lokasi pengumpulan dan periode tanggal untuk mendapatkan specimen. 2. Mendapatkan izin dari pemilik lahan 3. Menjalin kontak resmi dengan pemerintah, herbarium, dan peneliti di area tempat kita bekerja. Kurasi herbarium Kurasi adalah tugas mengumpulkan, menata, menjaga, memelihara, menentukan koleksi herbarium yang boleh dimasukkan ke dalam herbarium, museum atau pameran seni dan lain sebagainya. Kurasi herbarium dilakukan tergantung pada permasalahan yang ada. Contoh permasalahan dalam kurasi herbarium: 1. Bila herbarium belum memiliki nama maka perlu dilakukan identifikasi 2. Bila herbarium belum dimasukkan folder, maka perlu dibuat folder 3. Bila herbarium belum ditempel, maka perlu ditempel, dst. Langkah kerja: 1. Buat label gantung 2. Buat label herbarium 3. Buat label folder berisi nama familia dan spesies 4. Sampel tumbuhan diambil meliputi ranting, daun, bunga, dan buah (jika ada) 5. Label gantung dipasang pada sampel 6. Sampel disemprot alcohol 70% atau insektisida lain 7. Difoto pada saat masih segar dilapangan 8. Sampel diselipkan diantara Koran bekas 9. Setelah terkumpul setinggi sekitar 10cm dipres dengan sasak . Tujuan dari pengepresan tumbuhan adalah untuk mengekstraksi kelembaban dalam periode waktu yang paling singkat sambil menjaga integritas morfologi tumbuhan, dan untuk menghasilkan bahan yang dapat dengan mudah dipasang diatas kertas herbarium untuk penyimpanan jangka panjang. 10. Sasak diikat kuat-kuat 11. Sampel dikeringkan dalam oven atau dijemur hingga kering. Pembuatan herbarium voucher :
1. Kertas ivory disiapkan dengan ukuran 26-30 cm x
39-42cm 2. Sampel yang telah kering ditempelkan pada kertas ivory 3. Label ditempel disalah satu sudut bawah voucher herbarium 4. Foto tumbuhan segar ditempel 5. Fotokopi penggaris ditempel vertical didekat specimen 6. Color chart ditempel pada salah satu bagian dari kertas herbarium 7. Spesies yang sama dikumpulkan pada satu folder 8. Urutkan menurut abjad 9. Simpan specimen dakalam lemari herbarium berdasarkan urutan abjad Label spesimen herbarium Label specimen herbarium biasanya mencantumkan: 1. Nama ilmiah: genus, spesies, otoritas dll 2. Penentu nama ilmiah: nama orang yang mengidentifikasi tumbuhan 3. Lokasi terperinci 4. habitat: jenis komunitas tumbuhan , tempat tumbuhan tumbuh. 5. Kebiasaan tumbuhan: menggambarkan bentuk tumbuhan 6. Deskripsi tumbuhan 7. Nama kolektor 8. Nomor koleksi 9. Tanggal pengumpulan