Penatalaksanaan Spesimen
Sampel Urin
www.themeg
allery.com
Tujuan Pemeriksaan Urin
Tes kehamilan.
Tujuan Pemeriksaan Urin
• urin bersih
• urin tengah
• urin tampung
Urin Bersih
(clean voided urine specimen)
www.themeg
allery.com
Pemeriksaan Spesimen : Feses
• Alergi atau peradangan pada saluran pencernaan. Misalnya, alergi
susu pada bayi.
• Infeksi yang bisa disebabkan oleh bakteri, jamur, parasit, atau virus yang
menyerang saluran cerna.
• Perdarahan di saluran pencernaan.
• Mengalami gejala-gejala gangguan saluran cerna, seperti mual,
muntah, perut kembung, nyeri atau kram perut, demam, serta diare.
• Sebagai pemeriksaan penyaring kanker usus besar dengan melihat ada
atau tidaknya darah pada tinja.
• Gangguan penyerapan gizi atau sindrom malabsorbsi.
• Membantu dalam mengidentifikasi penyakit hati, pankreas, atau saluran
pencernaan. Dalam kondisi ini, dokter akan memeriksa enzim pada tinja
pasien untuk memastikan normal atau tidaknya fungsi pankreas.
Sebelum pengambilan spesimen, perawat perlu mengingatkan
klien akan hal-hal berikut:
• Hindari pemeriksaan feses jika mengalami
siklus menstruasi atau perdarahan aktif yang
disebabkan oleh wasir.
• Jangan menggunakan sampel tinja yang telah
jatuh ke dasar kloset, terkena urine atau
peralatan di kamar mandi.
• Beri tahu dokter jika baru-baru ini menjalani foto
Rontgen yang menggunakan zat kontras
barium. Zat ini dapat mempengaruhi hasil tes.
• Sebelum pemeriksaan, beri tahu dokter
mengenai obat-obat yang sedang digunakan,
termasuk obat resep, obat bebas, herba, atau
suplemen.
Cara Pengambilan
• Gunakan plastik pembungkus untuk mengambil sampel tinja yang kering
atau kertas koran yang diletakkan di kloset saat BAB.
• Pastikan tinja tidak berceceran atau jatuh menyentuh dasar kloset untuk
mencegah kontaminasi.
• Gunakan sendok khusus atau spatula yang disediakan bersama wadah,
untuk mengambil sampel feses kira-kira seukuran biji kurma, dan
pindahkan ke dalam wadah.
• Cegah sampel tinja bercampur bersama urine.
• Setelah sampel tinja terkumpul di dalam wadah, segera masukkan dan
tutup rapat di dalam kantong plastik.
• Cuci tangan dengan air dan sabun sampai bersih. Jangan lupa untuk
menyiram sisa kotoran yang berada di dalam kloset.
• Segera bawa wadah yang berisi sampel feses ke laboratorium,
sebaiknya tidak lebih dari 24 jam untuk mencegah pertumbuhan bakteri
dan mengaburkan hasil pemeriksaan.
Pemeriksaan
1. Spuit/disposible syringe
2. Blood lancet
3. Karet pengikat lengan/torniquet
4. Kapas
5. Alkohol 70%
Alat Dan Bahan
2. Wadah Spesimen
a) Untuk darah vena, memerlukan wadah/botol terbuat kaca, atau
tetap di dalam spuit.
b) Untuk darah kapiler tidak memerlukan wadah.
c) Wadah dapat berukuran kecil atau ukuran volume 5 ml.
3. Bahan Anti Koagulan
Tempat Pengambilan dan Volume Spesimen
8. Lepaskan jarum perlahan-lahan dan pasang penutup jarum, segera tekan tempat
tusukan dengan kapas selama 3-5 menit, kemudian plester bagian tsb dan lepas
setelah 15 menit.
Cara pengambilan darah vena:
9. Pemindahan darah dari spuit ke tabung/botol :
• Masukkan darah ke dalam botol atau tabung secara perlahan sesuai dengan pemeriksaan
laboratorium yang dibutuhkan.
11. Ucapkan terima kasih kepada pasien dan berikan informasi yang diperlukan :