Anda di halaman 1dari 20

Bagian Pertama

ISLAM HOLISTIK
Ruang Lingkup Ajaran Islam:
1. Akidah
A. Pengertian Holistik
Kata holistik (bahasa Inggris): holistic yang
artinya secara bahasa adalah menyeluruh
Pengertian holistik secara istilah adalah
sebuah cara pandang terhadap sesuatu dengan
mengakui bahwa hal keseluruhan adalah lebih
penting dari pada bagian-bagian yang membentuknya
Terminologi holistik dalam dunia Islam dapat
diwakili dengan istilah “Kaffah” dalam surat al-
Baqoroh ayat 208:

‫ان‬
ِ ‫و‬َ ‫َ ْي‬ ُ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُواْ ا ْد ُخلُواْ فِي الس ِْل ِم َكآفَّ ًةو َل ََ تََ َّ ِعوُواْ ُخ‬
َّ ‫و َوا ِ ال‬
َ ‫ِإنَّهُ لَ ُك ْم‬
ٌ ِ‫عد ٌُّل ُّمع‬
‫ين‬
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah
kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya
(Kaaffah), dan janganlah kamu turut langkah-
langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu
musuh yang nyata bagimu.”
Dari istilah “kaffah” maka lahirlah “Islam Holistik”.
Istilah ini artinya secara singkat adalah “Islam
menyeluruh”. Dalam tataran praktisnya yang dimak-
sud dengan “Islam holistik” adalah sebagia berikut:
 Pertama, Islam harus dipahami/dipelajari dari
ruang lingkup ajarannya yang mencakup aqidah,
syari’ah dan akhlak.
 Kedua, Islam harus dipahami dari sumber
nilainya yaitu Alquran, Hadits (Sunnah
Rasul) dan sumber tambahannya yakni
Ijtihad.
Kesatuan dan sinergisitas dari seluruh aspek yang
terdapat di dalam ajaran Islam, melahirkan satu
pernyataan yang dinyatakan oleh para tokoh
pembaharu Islam yaitu al-Islam Shalihun Likulli
Zaman wa Makanin, artinya bahwa Islam adalah
agama yang ajarannya sesuai dengan segala zaman
dan tempat (sekalipun dalam ajaran Islam terdapat
juga ajaran-ajaran yang sifatnya dogmatis dan
statis seperti ajaran-ajaran yang berkaitan dengan
kayakinan).
B. Ruang Lingkup Ajaran Islam (Aqidah)
1. Pengertian Aqidah
Etimologis: Aqidah berasal dari kata ‘aqada
yang mengandung arti ikatan atau
keterikatan, atau dua utas tali dalam satu
buhul yang tersambung
Aqidah berarti pula janji, karena janji
merupakan ikatan kesepakatan antara dua
orang yang mengadakan perjanjian.
• Secara terminologis, aqidah dalam Islam berarti
keimanan atau keyakinan seseorang terhadap
Allah yang menciptakan, mengatur dan
memelihara alam semesta beserta seluruh
isinya.
• Aqidah sebagai fondamen utama dalam ajaran
Islam, karena ia merupakan dasar-dasar pokok
kepercayaan atau keyakinan seseorang yang
wajib dimilikinya untuk dijadiakn pijakan dalam
segala sikap dan tingkah lakunya sehari-hari
• Berdasarkan hal tersebut, keterkaitan antara
aqidah atau keyakinan seseorang terhadap Islam
terletak pada konsekuensinya sebagai berikut :
a. Meyakini bahwa Islam yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad Saw adalah
agama yang terakhir.
b. Meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya
agama yang benar di sisi Allah. Q.S Ali
Imran,3:19 dan 85
c. Meyakini bahwa Islam sebagai agama yang
univeesal dan kompreshensif; (Q.S Al-Saba’,
24:28)
d.Meyakini bahwa Islam memiliki
keseimbangan dua orientasi hidup, yaitu
kehidupan dunia dan akhirat (Q.S Al-
Qashash, 28:77)
2. Ilmu-ilmu yang membahas tentang
aqidah Islam
a. Ilmu Kalam
b. Ilmu ‘Aqo’id
c. Ilmu Ushuluddin
d. Ilmu Ma’rifat
e. Ilmu Haqiqah
f. Ilmu Uluhiyah
3. Pokok-pokok Pembahasan Aqidah
Islam
a. Uluhiyah, yaitu membahas masalah-
masalah ketuhanan yang berhubungan
dengan sifat-sifat Allah, nama-nama-Nya,
dan perbuatan atau ciptaan-Nya.
b. Nubuwah, yaitu membahas masalah-
masalah kenabian dan kerasulan, termasuk
di dalamnya sifat-sifat para Nabi dan Rasul,
mukjizat dan kitab-kitab suci.
c. Ruhiyah, yaitu membahas masalah-masalah
keruhanian, seperti malaikat, jin, ilmu-ilmu
gaib, dan lain sebagainya.
d. Samiyah, yaitu membahas masalah-masalah
yang diekatahuinya dari informasi atau
keterangan-keterangan dari Alquran dan
Hadits, seperti siksa kubur, neraka, surga dan
lain sebagainya.
4. Ruang Lingkup Aqidah Islam
a. Iman kepada Allah.
Iman kepada Allah dalam ajaran Islam merupakan
hal yang paling pokok dan mendasari seluruh
ajarannya. Iman kepada Allah secara garis
besarnya mencakup keimanan kepada ekstensi-
Nya, keimanan kepada ke-Esaan-Nya dan
keimanan kepada kesempurnaan sifat-sifatnya.
b. Iman kepada para Malaikat
Malaikat merupakan salah satu makhluk Allah yang
ghaib. Malaikat diciptakan oleh Allah dari cahaya, ia
mempunyai tugas-tugas khusus yang dihubungkan
dengan Allah, manusia dan alam semesta. (Q.S
Hud,11:69-70, Al-Hijr,15:52-55 dan Dzariyat,51: 24-25

c. Iman Kepada Kitab-Kitab Allah


Allah menurunkan wahyu kepada para nabi dan rasul,
sebagainnya terkumpul dalam sebuah kitab, seperti
kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa, Injil
kepada nabi Isa, Jabur kepada Nabi Daud dan Al-
Quran kepada nabi Muhammad SAW
• Kitab-kitab tersebut berisi informasi-informasi,
aturan-aturan dan hukum-hukum dari Allah
dijadikan pedoman bagi umat manusia dalam
mencapai kebahagiaan hidupnya baik didunia
maupun di akhir nanti.
• Dari segi isinya terdapat persamaan dan perbedaan.
Persamaan yang ada pada kitab-kitab tersebut
terletak pada aspek aqidah atau keyakinan, yaitu
tauhid atau mengesakan Allah.
• Sedangkan aspek hukum atau syariat mengalami
perkembangan dari satu kitab kepada kitab lainnya.
Dalam hal aqidah secara prinsipil sama, tetapi
diungkapkan dalam pemaparan bahasa yang
berbeda.
Abu A’la al-Maududi membedakan antara kitab Al-
Quran dengan kitab-kitab sebelumnya, antara lain :
1) Kitab-kitab terdahulu telah kehilangan naskah
aslinya, yang ada sekarang hanya terjemahan-
terjemahannya. Sedangkan Al-Quran sampai
sekaranag masih terpelihara keasliannya
2) Kitab-kitab terdahulu ditunjukan kepada satu
bangsa
3) Bahasa-bahasa yang digunakan dalam kitab-kitab
terdahulu sudah hilang dari permukaan, sehingga
tidak ada satu bangsapun yang menggunakan
bahasa kitab terdahulu.
4) Karena kitab terdahulu yang ada sekarang, hanya
merupakan terjemahan, maka didalamnya telah
terdapat perubahan.
d. Iman kepada Para Rasul
Ada dua golongan manusia yang diutus oleh Allah
untuk menyampaikan kebenaran-Nya kepada
umat manusialainnya di muka bumi.
(Q.S Al-Nisa,4:164 dan Q.S al-Nisa,4: 136)

e. Iman Kepada Hari Qiyamat (Hari Akhir)


Hari kiyamat berarti hari atau semua kehidupan di
dunia berakhir. Hari itu alam akan mengalami
kehancuran total dan semua makhluk hidup akan
mati dan musnah. (Q.S Al-Qari’ah, 101:1-5)
f. Iman Kepada Qadha dan Qadar
Iman kepada qadha dan qadar ini dalam
implementasinya harus didasari dengan
pemahaman yang integral anatara iman dan ilmu,
sebab kalau tidak, akan dapat mengakibatkan
seseorang tergelincir kepada aqidah dancara hidup
buruk dan fatal.
4. Fungsi dan Peran Aqidah

a. Sebagai ukuran atau patokan untuk


mengukur perilaku seseorang dalam
perilakunya
b. Memiliki peran dan implikasi terhadap
sikap dan perilaku seseorang.
c. Aqidah memabngun rasa optimis dalam
menjalankan kehidupan.
ALHAMDULILLAH

Anda mungkin juga menyukai