Anda di halaman 1dari 16

KREATINE

KINASE(CK)
PENGERTIAN
Kreatine kinase(CK) atau yang disebut juga dengan kreatine
phosphokinase(CPK) merupakan tes biokimia yang dilakukan untuk mendiagnosis
kerusakan hati. Dan merupakan enzim yang tersebar luas hampir diseluruh jaringan
, aktivitas enzim tertinggi ditemukan pada otot rangka, otot jantung dan jaringan
otak. Aktifitas paling kecil ditemukan pada ginjal, paru-paru , limpa , hati dan
pankreas.

Kreatine kinase terdiri dari dua sub unit, yakni B (brain) dan M (muscle), tiap sub
unit memiliki molekul seberat 43.000 Dalton. Jadi kombinasi dari kedua sub unit ini
hanya akan menghasilkan tiga isoenzim kreatina kinase, yakni CK-BB (CK-1), CK-MB
(CK-2), dan CK-MM (CK-3). CK-BB dapat terutama terdapat di ginjal dan otak
sementara CK-MM sebagian besar terdapat pada otot skeletal.

CK-MM terdapat pada konsentrasi yang tinggi di otot skeletal dan jantung. CK-MB
memiliki konsentrasi yang tinggi di otot jantung, akan tetapi CK-MB juga terdapat
dalam jumlah kecil di paru-paru, usus halus, uterus, prostat, dan otot skeletal yang
sehat. CK-MM paling banyak terdapat pada otot skeletal dan CKMB paling banyak
terdapat pada otot jantung. Konsentrasi dari CK-BB tertinggi terdapat di otak,
dalam jumlah kecil derdapat di paru-paru, lambung, prostat, saluran pencernaan,
dan kandung kemih. CK-MM dan CK-BB sama sekali tidak relevan untuk
mendeteksi nekrosis otot jantung.
Fungsi
• Peran fisiologis dari kreatina kinase adalah untuk mempertahankan
banyaknya jumlah energi kreatina yang terfosforilasi, yang
digunakan untuk mengembalikan jumlah ATP yang telah digunakan
selama kontraksi otot. Pada jaringan otot yang memerlukan asupan
energi yang tinggi (ATP), misalnya otot lurik, enzim ini berperan
dalam mengkatalisis produksi ATP(energi).
• Sementara itu, peningkatan dari total kreatin kinase tidak spesifik
pada jantung dan dapat ditemukan pada pasien dengan cedera otot
skeletal. Secara klinis, kreatina kinase dilakukan untuk mencari
indikasi serangan jantung, rabdomiolisis, distrofi muskular dan gagal
ginjal.
Persyaratan sampel
• Spesimen yang digunakan untuk uji CK adalah serum atau plasma
heparin atau EDTA dari darah vena.
• Pengambilan darah untuk uji CK sebaiknya dilakukan sebelum
dilakukan injeksi intra muscular (IM).
• Sampel serum atau plasma harus bebas dari hemolisis (untuk
mencegah pencemaran oleh adenilat kinase) dan disimpan dalam
keadaan beku apabila tidak langsung diperiksa.
Spesimen CK dapat stabil selama
• 2 hari suhu 20-25°C
• 1 minggu pada suhu 2-8°C
• 4 minggu pada suhu -20°C
Peningkatan dan penurunan
Peningkatan kadar
• Masalah klinis
MCI akut , penyakit otot rangka, cidera serebrovaskular (CVA)
• Obat
Injeksi IM, deksametason(decadron), furtosemid(lasik),aspirin
dosis tinggi, ampisilin, karbensilin, klofibrat

Penurunan kadar
• Masalah klinis
-
• Obat
-
Prosedur Pemeriksaan
• Metode : Knetik-IFCC

• Prinsip : Kreatin kinase (CK) akan mengkatalis kreatin fosfat dan


ADP menjadi kreatin dan ATP . ATP yang terbentuk bereaksi dengan
D-glukosa dengan bantuan enzim heksokinase (HK), membentuk
glukosa 6-fospat, NADPH dan H⁺ .Peningkatan NADPH yang
terbentuk sesuai dengan aktivitas katalik CK. Diukur dengan
peningkatan absorban pada panjang gelombang 340 nm
• Reaksi :
• Tujuan :
1. Memastikan keberadaan penyakit miokardium atau otot rangka
2. Membandingkan temuan uji dengan kadar SGOT dan LDH , guna
memastikan keberadaan kerusakan miokardium

• Alat dan reagen :


Spektrofotometer
Mikropipet ( 1000µL, 250µL, 25µL)
Stopwach
Sentrifuse
Reagen CK
Aquabides
• Cara kerja :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Kumpulkan 3 sampai 5 mL darah vena dalam tabung spesimen darah
3. Lakukan sentrifugasi untuk mendapatkan serum atau plasma
4. Diamkan reagen pada suhu kamar dan menjaga suhu konstan selama waktu
pengujuan (± 0.5˚C )
BLANKO SPESIMEN
Reagen 1 1000 µL 1000 µL
Aquabudes 25 µL -
Spesimen - 25 µL

Homogenkan inkubasi 3 menit pada suhu 37˚C , kemudian


tambahkan
Reagen 2 250 µL 250 µL
Homogenkan, inkubasi pada suhu 37˚C selama 3 menit dan
kemudian baca nilai perubahan absorbansi dalam 1-3 menit.
• Nilai normal :

JENIS UNIT UNIT SI


KELAMIN KONVENSIONAL
Laki-laki ≤ 171 µL ≤ 2.85 µkat/L
perempuan ≤ 145 µL ≤ 2.41 µkat/L
Laktat
Dehidrogenase
(LDH)
PENGERTIAN
• LDH merupakan salah satu enzim yang melepas hidrogen,
• dan tersebar luas pada jaringan terutama ginjal, hati, dan otot jantung.
• Peningkatan LDH menandakan adanya kerusakan jaringan.
• LDH akan meningkat pada 24-48 jam setelah infark miokard (serangan jantung)
mencapai puncaknya dalam 2-5 hari dan tetap tinggi hingga 6-12 hari, lalu akan
menjadi normal kembali dalam waktu 1-3 minggu kemudian.
• Nilai normalnya 80-240 U/L
FUNGSI
• LDH bertugas untuk mengubah gula yang didapat dari
makanan menjadi energi yang dibutuhkan masing-masing sel.
• LDH mengkatalisasi konversi laktat menjadi piruvat dan
kembali, karena mengkonversi NAD + menjadi NADH dan
kembali. Dehydrogenase adalah enzim yang mentransfer
hidrida dari satu molekul ke molekul lain.
Pemeriksaan Laboratorium Pada
LDH
• Metode
Kinetik IFCC
• Prinsip
Piruvat dan NADH dengan adanya enzim LDH bereaksi menjadi laktat dan NAD. Aktivitas
LDH ditemukan dengan cara mengukur penurunan konsentrasi NADH.
• IndikasiKlinis
1. Serangan jantung
2. Hepatitis • Alat-Alat
3. Gagal ginjal 1. Pipet 1,0 mL
4. Penyakit Paru 2. Mikropipet20 μ/L
5. PenyakitOtot
6. Anemia Megaloblastik
3. Tabungreaksi
7. Metastasis Karsinoma 4. Pemanas 37ºC
8. Syok dan Hipoksia 5. Pointe 180
• Reagensia
Larutan Reagen LDH
Standar
LarutanStandarLDH
Kontrol
Reagen Chemistry Control
Prosedur Kerja
Panjang gelombang : 500 (492-546). Temperatur 37ºC/18-30ºC (suhu kamar).

Masukan kedalam Blanko Standart Test


Tabung Reaksi
Reagensia (dihangatkan padasuhu 1,0 mL 1,0 mL 1,0 mL
37 ºC selama 5 menit)
Serum/plasma - - 20 μL
Standar - 20 μL -
Homogenkan dan hangatkan pada suhu 37ºC selama 1menit.
Hasil Pengukuran Uji Coba
• Abs. Tes I = 1,610 U/L
• Abs. Test II = 1,552 U/L
• Perhitungan
• Faktor = 8095
• Abs. Test I = 1,610 U/L
• Abs. Test II = 1,552 U/L
Abs.Test/Menit = Abs.Test 1 – Abs.Test 2
2
Abs.Test/Menit = 1,610 U/L – 1,552 U/L
2
= 0.029 U/L
• Kadar LDH = faktor x Abs. Test/menit
• = 8095 x 0,029 U/L
• = 234,75 U/L Hasil Pemeriksaan Uji coba
= 234,75 U/L
Hasil Tidak Dapat Diterima

Hasil Tidak Dapat Diterima pada :


• 1. Pasien mengkonsumsi beberapa jenis obat-obatan yang mengandung
narkotika seperti kodein, morfin, meeperidin(demerol) dan injeksi IM.
• 2. Pasien dalam keadaan trauma dan stress karena menyebabkan hasil positif
palsu.
• 3. Penundaan pemeriksaan serum karena menyebabkan hasil negative palsu.
• 4. Serum yang diperiksa dari darah yang hemolysis.
• 5. Volume sampel tidak mencukupi.
• 6. Sampel lipemik.
• 7. Sampel ikterik.
• 8. Sampel beku ulang.
Nilai Rujukan

LDH total 80-240U/L

Anda mungkin juga menyukai