Anda di halaman 1dari 20

HADITS-HADITS TENTANG KESEIMBANGAN

(Hadits Tentang Pentingnya Ilmu Untuk Dunia,


Akhirat Dan Keduanya)

Oleh :
DODI ARIANTO (0104173198)
SOBRI RAMADHANI (0104171024)
SAHBUDIN AMIN (0104183169)
WIBOWO (0104182132)
SITI NURHALIZA (0104172085)
NUR SAKINAH (0104171034)

MANAJEMEN DAKWAH-D
SEMESTER V
Dosen Pembimbing :
H. M.Iqbal Muin, LC.,MA

START
A. PENTINGNYA KESEIMBANGAN
KEHIDUPAN DI DUNIA DAN AKHIRAT

Allah menciptakan segala sesuatu didunia ini berpasang-


pasangan. Ada siang ada malam, ada bumi ada langit, ada
matahari ada bulan ada insan laki-laki ada insan perempuan
supaya mereka saling kenal mengenal, saling menyangi,
mencintai, tolong menolong memberi, memberi manfaat untuk
mencari keridhoaan Allah swt agar keseimbangan kehidupan
seorang insan tercapai, dunia bahagia akhirat bahagia.
Dalam surat al-Qashash ayat 77, Allah mengingatkan:

Artinya; “ Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.”(QS Al-Qashas ayat:77)
1. Kehidupan Akhirat adalah Tujuan

Di sini terlihat dengan jelas bahwa yang harus kita kejar adalah
kebahagiaan hidup akhirat. Mengapa? Karena di sanalah
kehidupan abadi. Tidak ada mati lagi setelah itu.
Allah berfirman:

‫نونماَ هنههذهه اعلنحنياَةم الددعننياَ إهدل لنعهبوُ نولنهع ب‬


‫ب ُ نوإهدن الددانر اعلهخنرةن لنههني اعلنحيننوُامن ُ لنعوُ نكاَمنوُا ينععلنمموُنن‬

Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan


main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya
kehidupan, kalau mereka mengetahui.(QS Al-Ankabut ayat : 64)
Lalu, apa arti kita hidup di dunia?
Dunia ini hanyalah tempat kita mempersiapkan diri
untuk akhirat. Sebagai tempat persiapan, dunia pasti
akan kita tinggalkan. Ibarat terminal, kita transit di
dalamnya sejenak, sampai waktu yang ditentukan,
setelah itu kita tinggalkan dan melanjutkan perjalanan
lagi.
2. Berusaha Memperbaiki Kehidupan
Dunia
‫ك‬ ‫ك إمكن الددينكياَ كوأكيحإسين كككماَ أكيحكسكن ا‬
‫اا إإلكيي ك‬ ‫كوكل تكين ك‬
‫س نك إ‬
‫صيبك ك‬
Allah swt berfirman: ”Dan janganlah kamu melupakan
kebahagiaanmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah
kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu".

Ayat di atas dengan jelas bahwasannya Allah memerintahkan


umat Islam untuk selalu berusaha menggapai kebahagiaan akhirat,
tetapi jangan melupakan kehidupan di dunia ini. Meskipun
kebahagiaan dan kenikmatan dunia bersifat sementara tetapi
tetaplah penting dan agar tidak dilupakan, sebab dunia adalah
ladangnya akhirat.
Allah mengingatkan perlunya manusia untuk mengelola dan
menggarap dunia ini dengan sebaik-baiknya, untuk kepentingan
kehidupan manusia dan keturunannya. Pada saat yang sama Allah
juga menegaskan perlunya selalu berbuat baik kepada orang lain
dan tidak berbuat kerusakan di muka bumi. Allah mengingatkan:

”Tidakkah kalian perhatikan bahwa Allah telah menurunkan


untuk kalian apa-apa yang ada di langit dan di bumi dan
menyempurnakan untuk kalian nikmat-Nya lahir dan batin” (QS.
Luqman: 20).
B. HADIS-HADIS TENTANG PRINSIP-PRINSIP
KESEIMBANGAN KEHIDUPAN DUNIA DAN
AKHIRAT

Dengan prinsip keseimbangan dunia-akhirat ini, umat manusia


akan dapat menemukan jalan yang lurus, benar, dan selamat, serta
terhindar dari sikap berlebihan atau meremehkan.
Seperti disebutkan di dalam hadits dari Abdullah bin Mas’ud
Radhiyallahu ‘Anhu:

‫ ييا‬:‫ يفققل لينا‬،‫ يفيقايم يويقلد أ يثثيير هفي يجن لهبهه‬،‫عيلى يحهصيلرر‬ ‫ينايم يرقسلوقل اللهه يص ثيلى اللقه ي‬
‫عل ييلهه يويسل ثيم ي‬
‫ يما أ يينا هفي ال ثقدن لييا هإل ثي ك ييراهكرب‬،‫ ))يما لهلي يويما هلل ثقدن لييا‬:‫ يفيقايل‬،‫خلذينا ل ييك هويطاءء‬
‫ ل يلو اتثي ي‬،‫يرقسلويل اللهه‬
((‫ح يوتييرك ييها‬
‫ثقثمي يرا ي‬ ‫جيررة‬
‫ت يش ي‬ ‫أ يلستيهظ ثقل تي ل‬.
‫ح ي‬
Artinya: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidur di atas
tikar, kemudian beliau bangun, sedangkan di tubuh beliau
terdapat bekas tikar. Kamipun berkata: “Wahai, Rasulullah.
Seandainya (tadi) kami siapkan untukmu alas pelapis (tikar).”
Beliaupun bersabda, “Apalah (artinya) untukku semua yang ada
di dunia ini? Tidaklah diriku berada di dunia ini, melainkan
bagai pengendara yang berteduh di bawah sebuah pohon,
kemudian ia pergi dan meninggalkannya?” (HR. At-Tirmidzi dan
Ibnu Majah).
Dalam sebuah hadist riwayat Anas bin Malik tentang
keseimbangan hidup di dunia dan di akhirat yaitu:

‫ك ادينكياَاد‬
‫س بإكخييإر اكيم كمين تككر ك‬‫ لكيي ك‬: ‫صالىَّ ا كعلكييإه كو كسلاكم‬ ‫ كقاَكل كراسال اإ ك‬, ‫ك كقاَكل‬ ‫كعين اكنك إ‬
‫س يبإن كملإ ك‬
‫ب إمينهاكماَ كجإمييععاَ فكإ إان الادينكي بكلكيغ إإكلىَّ ال إخكرإة‬ ‫لإخكرتإإه كولك أكإخكرتاها لإادينكياَها كحاتىَّ يا إ‬
‫صيي ا‬
‫كولكتكاكيونايوا ككلا كعكلىَّ الاناَس } رواه الديلمي وابن عساَكر‬
Artinya: Dari Anas bin Malik ia berkata, Rasulullah SAW.
bersabda: bukankah orang yang paling baik di antara kamu
orang yang meninggalkan kepentingan dunia untuk mengejar
akhirat atau meninggalkan akhirat untuk mengejar dunia
sehingga dapat memadukan keduanya. Sesungguhnya kehidupan
dunia mengantarkan kamu menuju kehidupan akhirat. Janganlah
kamu menjadi beban orang lain. (H.R. Ad Dailamy dan Ibnu
Asakir)
An-Nawawi, “Al-Majmu’ ‘ala Syarh al-Muhadzab”, Kairo:
Maktabah al-Muniriyah, tt, Juz. 1 hlm. 40-4
Lebih jauh lagi Nabi menegaskan :

‫ف كوإفىَّ اكلل كخييرْر اإيحإر ي‬


َّ‫ص كعكلى‬ ‫ب اإكلىَّ اإ إمكن يالاميؤإمإن ال ا‬
‫ضإعيي إ‬ ‫اكيلاميؤ إمان يالقكإو د‬
‫ي كخييرْركواككح د‬
‫ك كوايستكإعين إباَ لإ كوكلتكيعإجير‬ ‫كماَيكينفكاع ك‬

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh allah dari
pada mukmin yang lemah, sedangkan pada masing masing ada
kebaikannya. Bersemangatlah kamu untuk mencapai sesuatu yang
bermanfaat bagimu. Mohonlah pertolongan kepada allah dan
janganlah kamu merasa tidak berdaya.”
C. HADIS-HADIS TENTANG PENTINGNYA
MENUNTUT ILMU UNTUK KEHIDUPAN DUNIA
DAN AKHIRAT
Menuntut ilmu wajib hukumnya bagi muslim laki-laki mau pun
perempuan. Demikian disariatkan dari hadits tentang menuntut
ilmu yang diriwayatkan Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh
Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha'if Sunan Ibnu Majah no.
224.
‫ب يالإعيليم فكإريث ك‬
‫ضةرْ كعكلىَّ اكلل اميسلإكم‬ ‫طكلك ا‬

"Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim."


Dalam hadits tentang menuntut ilmu lainnya, Rasulullah
SAW bersabda,

(‫ضمع عوُااالهممنعللهمعيمكعم نولنينلنعوُا لهااممنعللهمعيمكعم )نرواهم ااالطدعبنرانهعي‬


‫نتاانعلدممعوُانونعللممعوُانوتننوُا ن‬

Artinya, "Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua,


dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap
orang yang mengajarkanmu." (HR Tabrani)

Ilmu agama menjadi prioritas untuk dipelajari. Namun bukan


berarti lmu-ilmu lain diabaikan. Sebab dengan ilmulah, manusia
dapat ikut serta membangun kemajuan zaman, mengungkap
kebenaran, dan memahami rahasia-rahasia yang Allah ciptakan.
Rasulullah SAW bersabda:

‫ستمعغنهني نععنهم أنعغننىَ ننعف ن‬


‫سه م‬ ‫س اعلممعؤهممن اعلنعاَلهمم الدهذ ع‬
‫ي إههن اعحتهعينج إهلنعيهه ننفننع نوإههن ا ع‬ ‫أنعف ن‬
‫ضمل الدناَ ه‬
(‫)رواه البيهقي‬

Artinya: “Seutama-utama manusia ialah seorang mukmin yang


berilmu. Jika ia dibutuhkan, maka ia menberi manfaat. Dan jika
ia tidak dibutuhkan maka ia dapat memberi manfaat pada
dirinya sendiri”. (HR. Al-Baihaqi)
Hadits ini menjelaskan bagaimana keutamaan ilmu bagi
seseorang, dimana ia akan memberikan manfaat dan dibutuhkan
oleh orang-orang disekitarnya. Bahkan jika seorang yang berilmu
terangsingkan dari kehidupan sekitarnya, ilmu yang ia miliki
akan memberikan manfaat kepada dirinya sendiri, dan menjadi
penghibur dalam kesendiriannya
Tentang pentingnya ilmu Rasulullah SAW bersabda:

‫نمعن يمهرهد ام بههه نخعيررا يمفنقلعههم هفي اللديهن‬


(‫)رواه ااالبخاَريومسلم‬
Artinya: “Barang siapa dikehendaki bagi oleh Allah, maka
Allah memberi kepahaman untuknya tentang ilmu”, (HR.
Bukhari dan Muslim)

Hadits ini adalah hadits yang urgen, dimana seolah-olah Allah


menggantungkan kebaikan seseorang terhadap kepahamannya
terhadap agama, dalam arti kwalitas dan kwantitas ilmunya
dalam masalah agama. Dari sini dapat diketahui bahwa ilmu
adalah penting, karena ia menjadi penentu baik dan buruk
seseorang. Dengan ilmu ia akan membedakan salah dan benar,
baik dan buruk dan halal dan haram.
Menurut Imam Al-Ghazali

Pengetatahuan itu indah, mulia dan utama. Tetapi, selama


keutamaan itu sendiri masih belum dipaham, dan yang
diharapkan dari keutamaan itu masih belum terwujud, maka tidak
mungkin diketahui bahwa ilmu adalah utama.

Ilmu adalah keindahan dan kelezatan, disamping ia dapat


dijadikan perantara mendapatkan kebahagian, baik di dunia
maupun akhirat.

Dengan ilmu kedekatan kepada Allah dapat diraih, kelas lebih


tinggi para malaikat dapat diperoleh dan status sosial yang tinggi
di surga dapat dinikmati.
Dengan ilmu kemulian dunia, pengaruh, pengikut,
kemewahan, kekuasaan dan kehormatan dapat diperoleh. Bahkan
binatang pun secara naluri akan tunduk kepada manusia karena
ilmu yang dimilikinya. Inilah kesempurnaan ilmu secara mutlak.

Ali bin Abi Thalib berkata kepada Kumail :

“Wahai Kumail, ilmu itu lebih utama dari pada harta karena ilmu
itu menjagamu, sedangkan kamu menjaga harta. Ilmu adalah
hakim, sedang harta adalah yang dihakimi. Harta menjadi
berkurang jika dibelanjakan, sedangkan ilu akan berkembang
dengan diajarkan kepada orang lain”
Menurut Imam Al-Mawardi

Keutamaan dan pentingnya ilmu dapat diketahui oleh semua


orang. Yang tidak dapat mengetahuinya hanya orang-orang
bodoh. Perkataan ini adalah petunjuk bagi keutamaan ilmu yang
lebih mengena, karena keutamaan ilmu hanya dapat diketahui
oleh ilmu itu sendiri. Ketika seseorang tidak berilmu untuk
mengetahui keutamaan ilmu, maka ia meremehkan ilmu,
menganggap hina para pemilinya, dan menyangka bahwa
hanyalah kekayaan dunia yang akan mengantarkannya kepada
sebuah kebahagiaan.
Kesimpulan

• Ilmu yang selain ilmu agama dan ilmu non agama dalam
keadaan demikian maka hukumnya tergantung tujuannya,
apabila tujuannya/niatnya untuk kebaikan maka baik akan
tetapi jika tujuannya keburukan maka buruk. Demikian juga
jika tujuannya semata-mata tujuan rendahan semisal untuk
meraih dunia semata maka rendah juga, karena ia merupakan
perkara yang hukum asalnya mubah.

• Ilmu yang Allah ‘azza wa jalla puji dalam Al Qur’an dan


melalui lisan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi was sallam,
mutlak kabaikan bagi pelakunya adalah ilmu agama.
TERIMAKASIH


Anda mungkin juga menyukai