Parasit 2
Parasit 2
HEWANI
Oleh:
dr. Dewi Lastya sari, M.Ked(DV), Sp.DV
Pedikulosis
PEDIKULOSIS
Klasifikasi :
Pedikulosis Kapitis
Pedikulosis Korporis
Pedikulosis Pubis
Pedikulosis Kapitis
Definisi
• Infeksi kulit & rambut kepala yang disebabkan oleh
Pediculus humanus var. capitis
Epidemiologi
• Sering dijumpai pada anak-anak
• Perempuan > laki-laki
• Usia 3 – 12 tahun
• Hunian padat, hygine buruk, musim panas
Transmisi
• Kontak langsung, Perantara benda
Pedikulosis Kapitis
Etiologi
• Pediculus humanus var. capitis
• Uk. 1.2 mm – 3.2 mm (betina), jantan lebih kecil &
sedikit
• Tidak bersayap
• Warna: abu-abu s/d kemerahan
• Telur → Larva → Nimfa → Dewasa
• Telur disepanjang rambut
• Life span 30 hari
• Bertahan 2 – 4 hari diluar kulit kepala
Pedikulosis Kapitis
Patogenesis
Manifestasi klinis
• Kelainan kulit → gatal & garukan pada daerah oksiput,
temporal, seluruh kepala
• Erosi & ekskoriasi → infeksi sekunder (pus & krusta)
• Infeksi sekunder berat → plika pelonika & KGB membesar
• Telor dan kutu pada rambut
Pedikulosis Kapitis
Diagnosis banding
• Tinea kapitis
• Dermatitis seboroika
Terapi
• Malathion 0.5 % - 1% topikal
• Gamabenzen Heksaklorida (Gamexane) 1%
• Emulsi benzil benzoat 25 %
• Infeksi sekunder → cukur rambut + antibiotik (topikal &
sistemik
Pedikulosis Korporis
Definisi
• Infeksi pada kulit yang disebabkan oleh Pediculus
humanus var. corporis
Epidemiologi
• Orang dewasa ~ hyginitas buruk,
gelandangan/pengembara (vagabond disease)
Transmisi
• Melalui pakaian yang tidak dicuci
• Kontak langsung (bulu dada)
Pedikulosis Korporis
Etiologi
Manifestasi klinis
• Gatal setempat (liur & ekskreta), makula
eritema, papul, krusta, ekskoriasi
• Lesi terletak pada tungkai, neck line, aksila,
punggung dan pinggang
• Likenifikasi, hiperpigmentasi (vagabond ds.)
• Bisa terdapat infeksi sekunder, pembesaran
KGB regional
Pedikulosis Korporis
Penunjang
DDx
• Neurotic Excoriation
Terapi
• Krim gameksan 1 %, tipis seluruh badan
• Emulsi benzyl benzoate 25%
• Bubuk malathion 2 %
• Rendam pakaian dengan air panas dan setrika dengan baik
• Infeksi sekunder → antibiotik (sistemik & topikal)
Pedikulosis Pubis
Definisi
• Infeksi rambut dan kulit disekitar pubis oleh Phthirus
pubis
Epidemiologi
• Dewasa, usia dewasa muda
• Anak-anak: alis & bulu mata (blepharitis), batas
rambut atas
Transmisi
• Kontak langsung
• Kontak seksual
Pedikulosis Pubis
Etiologi
• Disebabkan oleh phthirus
pubis
• Ukuran: lebih kecil dan lebih
pipih dari pediculus
• Betina: 1-2 x 1-2 mm, jantan
lebih kecil
• Kutu dapat dilihat secara
kasat mata, namun susah
untuk dilepas karena kepala
masuk ke muara folikel
Pedikulosis Pubis
Manifestasi klinis
• Papul eritema yang tersebar di regio pubis
• Gatal pada region pubis, meluas ke paha, pantat, abdomen
dan dada → bercak abu kebiruan 0.5 cm (macula serulae)
• Gejala patognomonik: black dot → pakaia dalam → krusta
• Pembesaran KGB pada infeksi sekunder
• Kutu dan telur pada rambut pubis
DDx
• Dermatitis seboroika
• Dermatomikosis
Pedikulosis Pubis
Terapi:
Sama dgn pedikulosis korporis (Gameksan
1 % oint. atau emulsi benzil benzoat 25 %
yang dioleskan dan didiamkan selama 24
jam. Diulangi 4 hari, jika belum sembuh.
Cukur rambut pubis
Rebus/setrika pakaian dalam
Periksa & obati mitra seksual (bila perlu)
Scabies
Scabies
Definisi
• Penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi Sarcoptes scabiei
var. hominis
• Life cycle 30 hari, epidermis kulit
Epidemiologi
• Epidemi terjadi setiap 30 th sekali
• Pada sosial ekonomi rendah
• Hyginetas yang buruk
Transmisi
• Kontak langsung & tidak langsung
Scabies
Etiologi
• Merupakan anggota dari kelas
Arachnida, subclass Acari, ordo
Astigmata, famili Sarcoptidae
• Betina berukuran 0.3-0.4 cm
dan ukuran jantan setengah
dari betina
• Bentuk oval, punggung
cembung, perut rata
• Translusen, putih kotor, tidak
bermata
• Tungau dewasa (4 pasang kaki)
Scabies
Manifestasi klinis
Cardinal sign
• Pruritus nokturna
• Menyerang manusia secara berkelompok
• Terdapat terowongan
• Ditemukan tungau Sarcoptes scabiei
Diagnosis
• Diagnosis dapat ditegakkan dengan menemukan 2
dari 4 tanda kardinal tersebut
• Definitive diagnosis yaitu dengan menemukan
tungau S. scabiei pada lesi
Pustule pada scabies
Infestasi skabies pada sela jari menyebabkan
pembentukan terowongan seperti benang
Skabies menyebabkan papul eritema dan gatal, terutama
di prepusium pada laki-laki
Ekskoriasi multipel akibat infestasi skabies
Terowongan skabies pada telapak tangan
Scabies
Scabies
Efloresensi
• Pada daerah predileksi akan ditemukan
papul atau vesikel dengan ukuran
bervariasi, pada bagian atap akan
tampak lorong-lorong sebagai rumah S.
scabiei = Lesi patognomonis
• Erosi, ekskoriasi, krusta dan infeksi
sekunder muncul akibat garukan
Scabies
Cara menemukan
tungau S. scabiei
• Scrap test
• Burrow ink test
Scabies
Scabies berkrusta
• Dermatosis berkrusta (tangan, kaki,
kuku distrofik, dan skuama yang
generalisata)
• Sangat menular
• Tidak gatal
• Tungau ditemukan dalam jumlah yang
banyak
• Retradasi mental, kelemahan fisis,
gangguan immunologik dan psikosis
Scabies
Scabies
Diagnosis banding
• Prurigo
• Dermatitis
• Pedikulosis korporis
Scabies
Terapi :
1. Sulfur presipitatum 5-10%, tidak efektif terhadap
stadium telur, dapat dipakai pada anak usia dibawah 2
tahun
2. Bensil Benzoat emultion 20-25%, efektif terhadap
semua stadium
3. Gama benzena heksaklorida (gameksan) 1%, efektif
terhadap semua stadium, kontraindikasi pada anak < 6
th dan wanita hamil, serta toksik pada SSP
4. Krotamiton 10 %
5. Permetrin 5 %, efektivitas sama dengan gameksan,
kontraindikasi pada bayi dibawah 2 bulan
6. Ada infeksi sekunder antibiotika
Scabies
Pencegahan :
Seluruh keluarga harus diobati bersamaan
Pembersihan lingkungan harus dilakukan secara
simultan
Disarankan untuk mencuci dan menyetrika
semua material yang pernah berhubungan dengan
infestasi skabies.
Bersihkan sprei dan lantai
CUTANEOUS LARVA MIGRANS
(creeping eruption, Dermatosis linearis migrans)
Cutaneus Larva Migran
Etiologi :
Invasi larva cacing tambang (Ancylostoma bracilience,
A.caninum)
Echinococus strongyloides stercoralis
Dermatobia maxiales
Lucillia caesar
Horse bot fly, cattle fly
Faktor Risiko:
• Biasanya pada anak-anak (jalan tanpa alas kaki,
kontak dengan tanah/pasir)
Patofisiologi:
• Penularan kontak langsung dengan larva yg
infektif
• Gatal garukan inf. sekunder
Manifestasi Klinis
• Keluhan: gatal dan panas pada
daerah lesi
• Efloresensi:
• Awal: papul lesi linier/kelok-
kelok (khas), 2-3 mm,
kemerahan.
• Lesi papul eritematosa
jam/hari.
• Lanjut: papul menjalar spt benang
berkelok-kelok, polisiklik,
serpiginosa, burrow, dgn P=
beberapa cm.
• Predileksi: tungkai, plantar, tangan,
anus, bokong dan paha, (daerah yg
kontak dgn larva)
Cutaneous larva migrans
Diagnosis:
Menemukan gambaran khas berupa benang lurus /
berkelok-kelok, menimbul & terdapat papul / vesikel
diatasnya
Diagnosis Banding:
- Scabies
- dermatofitosis
Terapi
1. Anti helmintes spektrum luas
(tiabendazol/mintezol; 50 mg/kg BB/hari 2x
sehari, selama 2 hari)
2. Cryo terapi CO2 snow (Dry Ice)
3. N2 liquid
4. Semprot kloretil
5. Antihistamin, AB
Filariasis
Filariasis
Etiologi
Hospes perantara
Hospes definitif
Periode Mikrofilaria
Manifestasi klinis
• Manifestasi klinis yang bervariasi
• Asymptomatic microfilaraemics menunjukan
adanya microscopic hematuria dan/atau
proteinuria
• Gejala awal: demam , lymphangitis (limbs,
breasts, scrotum), lymphadenitis (femoral,
inguinal, axillary and epitrochlear nodes)
• Orchitis, Lymphocoel, Hydrocoel
• Elephantiasis
Filariasis
Diagnosis:
Diagnosis pasti: pemeriksaan parasit
sulit karena cacing dewasa tumbuh di
KGB/pembuluh getah bening yang sulit
dijangkau
Daerah endemi: berdasarkan klinis
namun ditemukan nya mikrofilaria dalam
darah dapat menjadi kunci penegakan
diagnosis
Filariasis
Diagnosis:
Mikrofilaria ditemukan pada
pengambilan darah tebal/tipis dengan
pengecatan giemsa atau wright
Pengambilan spesimen dilakukan pada
puncak sirkulasi mikrofilaria di darah
Filariasis
Terapi Umum:
Bed rest , pindah ke daerah yang dingin
akan menguangi derajat serangan akut
Antibiotik dapat diberikan bilamana ada
infeksi sekunder
Pengikatan di daerah pembendungan
akan mengurangi edema
Filariasis
Terapi khusus:
WHO : Dietilcarbamazine ( DEC)
6 mg/kgBB/Hari selama 12 hari