Otonomi Daerah
Otonomi Daerah
1. Asas Desentralisasi
Jenis asas yang satu ini merupakan asas yang meruntuhkan asas sentralisasi di
Indonesia sekaligus menjadi asas yang paling banyak digunakan dalam
pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia. Asas Desentralisasi adalah penyerahan
wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahannya dalam sistem negara kesatuan
republik Indonesia.
Dalam desentralisasi, pelimpahan wewenang adalah sesuatu yang bersifat hak,
dalam hal membuat aturan dan keputusan penyelenggaraan pemerintahan daerah
dengan dibatasi oleh peraturan dari badan yang lebih tinggi.
Asas-asas Otonomi Daerah
2. Asas Dekonsentrasi
Sama halnya dengan asas desentralisasi, asas dekonsentrasi memiliki makna yaitu
pendelegasian wewenang dari pemerintah pusat pada pemerintah daerah atau dari
badan otonom yang memiliki wewenang lebih tinggi ke badan otonom yang
wewenangnya lebih rendah. Hanya saja dalam dekonsentrasi, pendelegasian
wewenang hanya pada sektor administrasi, tidak ada pendelegasian wewenang
dalam sektor politik seperti pada desentralisasi dan wewenang politik berada di
tangan pemerintah pusat.
Asas-asas Otonomi Daerah
Asas tugas pembantu atau medebewind adalah salah satu asas hukum otonomi
daerah yang bersifat membantu pemerintah pusat atau pemerintah yang tinggi
kekuasaannya dalam menyelenggarakan negara atau kekuasaan yang lebih tinggi
tersebut. UU No. 5 tahun 1974 tentang desa secara lugas meyatakan bahwa tugas
pembantu ikut serta dalam menyelanggarakan urusan pemerintahan yang di
tugaskan kepada perangkat desa oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah.
Asas ini merupakan asas yang sangat menjaga hubungan di antara pemerintah
pusat dan pemerintah daerah sehingga dapat menghilangkan penyebab disintegrasi
nasional bangsa Indonesia.
Pelaksanaan Otonomi Daerah
Di Indonesia
Pada era komunikasi dan informasi seperti saat ini, perkembangan teknologi pada
berbagai bidang kehidupan merupakan suatu hal yang pasti dan tidak dapat
dielakkan. Apabila kita mengelak darinya, dan bahkan cenderung melawan dengan
keras, bukan tidak mungkin jika kita sendiri tergerus dengan teknologi tersebut.
Yang dapat kita lakukan adalah menyaring teknologi tersebut dan bersahabat
dengan teknologi yang benar-benar bermanfaat. Beberapa waktu yang lalu, terjadi
banyak bentrok antara pengemudi angkutan Online dengan pengemudi angkutan
konvensional, khususnya di kota Bogor.
Pelaksanaan Otonomi Daerah
Di Indonesia
3. Penggunaan Apbd
Adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. APBD satu daerah dan yang
lain dapat berbeda - beda. Tergantung pada kebutuhan daerah setiap tahun, alokasi
umum, dan alokasi khusus. Pemerintah pusat telah memberikan keleluasaan untuk
dana apa yang akan dialokasikan sebagai semua yang dibuat oleh pemerintah
daerah ada pertanggungjawabannya dan tidak disalahgunakan.
Pelaksanaan Otonomi Daerah
Di Indonesia
Dengan adanya otonomi daerah, maka setiap daerah dibebaskan untuk membentuk
suatu proses pembelajaran khusus yang dilakukan untuk melestarikan budaya
daerah dengan tetap menjalankan kurikulum wajib yang telah digariskan oleh
pemerintah melalui dinas pendidikan. Kita biasa mengenal contoh nyata dari sistem
ini yaitu terdapat pada mata pelajaran muatan lokal atau biasa disingkat sebagai
mulok. Muatan lokal antar daerah itu berbeda, seperti di Lampung, muatan lokal
bagi siswa SD dan SMP adalah mata pelajaran bahasa Lampung, sedangkan di
Yogyakarta, mata pelajaran muatan lokal adalah pelajaran bahasa Jawa.
Pelaksanaan Otonomi Daerah
Di Indonesia
Hal ini dilakukan agar setiap potensi objek wisata di Indonesia dapat terakomodasi
dengan baik dan nama Indonesia semakin dikenal oleh dunia sebagai negara tujuan
wisata dunia terbaik. Pengelolaan objek wisata milik daerah ini juga akan membantu
suatu daerah dalam hal pendapatan daerah tersebut. Apabila sektor pariwisata dari
suatu daerah maju, maka sektor lainnya akan mengikuti kemajuan tersebut, terlebih
pada sektor ekonomi.
Sektor ekonomi akan mengalami kemajuan dengan adanya kunjungan wisata baik
dari turis domestik maupun turis asing. Hal ini dikarenakan dengan adanya
kunjungan wisata, maka rakyat dapat mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) yang ada hubungannya dengan pariwisata itu sendiri, seperti
penjualan oleh-oleh khas daerah atau penyediaan jasa transportasi dan kuliner.
Sesi Tanya Jawab
Kesimpulan
Asas Desentralisasi
01 penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahannya dalam sistem negara kesatuan republik
Indonesia.
Asas Dekonsentrasi
02 penyerahan wewenang dari pemerintah pusat pada pemerintah daerah atau dari badan
otonom yang memiliki wewenang lebih tinggi ke badan otonom yang wewenangnya lebih
rendah dalam bidang administrasi