PKDM
PKDM
ro ri Tw
do di Air
1 1
U=
A 1 l (r /r ) 1
n o i
h i Ai 2 π k l h o A o
1 q
Uo = =
do do l n (d o /d i ) 1 Ts - Tw
h i di 2k ho
Jadi: q = Uo Ao (Ts - Tw) = Ui Ai (Ts - Tw)
Contoh Soal:
1. Air dengan temperatur 75 C mengalir dalam pipa dengan
dia. dalam 2,5 cm & panjang 100 m serta konduktivitas termal
43 W/m.C. Tebal dinding pipa adalah 2 mm serta koefisien
perpindahan kalor konveksi pada bagian dalam 500 W/m2.C
dan pada bagian luar 12 W/m2.C. Temperatur udara ruang 25 C.
Hitunglah:
a. Koefisien perpindahan kalor menyeluruh didasarkan pada
luas bidang perpindahan kalor sisi dalam (Ui).
b. Koefisien perpindahan kalor menyeluruh didasarkan pada
luas bidang perpindahan kalor sisi luar (Uo).
c. Laju aliran kalor dari air ke udara ruang dalam satuan W.
Solusi:
1 1
Ui = =
1 Ai l n (ro /ri ) Ai 1 di l n (d o /d i ) di
hi 2πkl h o Ao hi 2k h o do
dimana:
hi = 500 W/m2.C dan
ho = 12 W/m2.C.
di = 2,5 cm = 0,025 m
do = (di + 2 t) = (0,025 + 2 x 0,002) = 0,029 m
k = 43 (W/m.C)
1
Ui = = 13,54 (W/m2.C)
1 0,025 l n (29/25) 0,025
500 2 (43) 12 (0,029)
a). Jadi koefisien perpindahan kalor menyeluruh yang didasarkan
pada luas perpindahan kalor sisi dalam adalah Ui = 13,54 (W/m2.C).
1 1
Uo = =
do do l n (d o /d i ) 1 0,029 0,029 l n (29/25) 1
h i di 2k h o 500 (0,025) 2 (43) 12
= 11.67 (W/m2.C)
b). Jadi koefisien perpindahan kalor menyeluruh yang didasarkan
pada luas perpindahan kalor sisi luar adalah Uo = 11.67 (W/m2.C).
isolasi
Q= (T1 T ) = 2 π L(T1 T )
ln(rc /r1 ) 1 ln(rc /r1 ) 1
2 π L k h (2 π rc L) k rc .h
Kondisi perpindahan kalor maksimum diperoleh jika: dQ = 0
1
drc
Q = 2 L (T1 – T) ln rc ln r1 1
k
k r c
h
2
dQ = 0 = 2 L (T – T ) 1 1 ln rc ln r1 1
1 0 2
drc rc k k k rc h
rc
h
1 1
0 2π L (T1 - T ) 2
rc k r h
c
1 1
2 0
rc k r h
2 L (T1 – T) ≠ 0 , yang berarti c
1 1
2 rc2h rc k rc
k
rc k r h
c h
k
Jadi jari-jari kritis isolasi pipa adalah: rc
h
Contoh Soal:
1. Diketahui: diameter kawat, dk = 2 (mm) = 0,002 (m)
Jari-jari kawat, rk = ri = 0,001 (m)
T = 32 C & h = 180 (W/m2.C)
Ti = 350 C
Ditanya:
a). Nilai k isolasi yang akan menyebabkan ketebalan kritis,
t = ro – ri = 0,3 mm akan menghasilkan jari-jari kritis.
b). Tebal isolasi, t, agar q berkurang 75 % dari q tanpa isolasi.
Solusi: k
Jari-jari kritis isolasi kawat, rc = k = rc x h = (ri + t) h
h
= (0,001 + 0,0003) 18
= 0,234 (W/m.C)
Jadi nilai k isolasi yang akan menghasilkan jari-jari kritis isolasi
adalah k = 0,234 (W/m.C)
Aliran kalor dari kawat telanjang adalah:
q telanjang
= 180 x 3,14 x 0,002 x (350 – 32) = 359,65 (W/m)
L
q isolasi q telanjang
= 0,25 x = 0,25 x 359,65 = 89,9125 (W/m)
L L
Ti - T
qisolasi = ln(rx/ri) 1
2 π k L 2 π rx L h
q isolasi 2 π (Ti - T )
= ln(r x /0,001) 1
L
k rx .h
2 π (350 32)
89,9125 = ln(r x /0,001) 1
0,234 180 rx