1310211202 FK UPN VETERAN JAKARTA DEFINISI • Polip nasi adalah massa lunak yang tumbuh di dalam rongga hidung • Kebanyakan polip berwarna putih bening atau keabu – abuan, mengkilat, lunak karena banyak mengandung cairan (polip edematosa) • Polip yang sudah lama dapat berubah menjadi kekuning – kuningan atau kemerah – merahan, suram dan lebih kenyal (polip fibrosa). • Polip kebanyakan berasal dari mukosa sinus etmoid, biasanya multipel dan dapat bilateral • Polip yang berasal dari sinus maksila sering tunggal dan tumbuh ke arah belakang, muncul di nasofaring dan disebut polip koanal EPIDEMIOLOGI • Polip hidung biasanya diderita oleh orang dewasa usia 30-60 tahun. Laki-laki lebih dominan dengan perbandingan 2:1 sampai 4:1 ETIOLOGI Alergi terutama rinitis alergi. Sinusitis kronik. Iritasi. Sumbatan hidung oleh kelainan anatomi seperti deviasi septum dan hipertrofi konka GEJALA KLINIS • rasa sumbatan di hidung • Sumbatan ini tidak hilang – timbul dan makin lama semakin berat keluhannya • dapat menyebabkan gejala hiposmia atau anosmia LANJUTAN GK • Bila polip ini menyumbat sinus paranasal, maka sebagai komplikasinya akan terjadi sinusitis dengan keluhan nyeri kepala dan rinore • Bila penyebabnya adalah alergi, maka gejala yang utama ialah bersin dan iritasi di hidung PATOGENESIS • oedem mukosa di daerah meatus medius stroma terisi cairan interseluler mukosa sembab menjadi polipoid • Mukosa sembab Semakin membesar turun ke dalam rongga hidung membentuk tangkai POLIP DIAGNOSA ANAMNESA PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN PENUNJANG ANAMNESA Keluhan utama penderita polip hidung adalah hidung tersumbat. Rinore mulai yang jernih sampai purulen atau post nasal drips, gangguan penghidu, suara sengau serta rasa nyeri pada hidung disertai sakit kepala (Lund 1995). PEMERIKSAAN FISIK Pada pemeriksaan rinoskopi anterior terlihat massa yang berwarna pucat dan mudah digerakkan. Adanya fasilitas naso-endoskopi akan sangat membantu diagnosis kasus polip stadium dini (Mangunkusumo dan Wardani 2007). PEMERIKSAAN PENUNJANG PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI PEMERIKSAAN RADIOLOGI PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI • Pemeriksaan histopatologi merupakan baku emas penegakan diagnosa polip hidung. Menurut Hellquist (1996), ada empat tipe histopatologi polip hidung, antara lain 1. Edematous, Eosinophilic Polyp (Allergic Polyp) 2. Chronic Inflammatory Polyp (Fibroinflammatory Polyp) 3. Chronic Inflammatory Polyp (Fibroinflammatory Polyp) dan 4. Polyp with Stromal Atypia. PEMERIKSAAN RADIOLOGI • CT scan diindikasikan pada kasus polip yang gagal terapi medikamentosa, ada komplikasi sinusitis dan rencana tindakan bedah terutama bedah sinus endoskopi fungsional (Mangunkusumo dan Wardani 2007). Perbedaan konka hipertofi dan polip • POLIP • KONKA HIPERTOFI -putih -warna merah muda -bertangkai -tidak bertangkai -tidak sakit -pada penjepitan sakit -tidak -mudah berdarah -lunak -keras -tidak -nyeri -tidak -vasokonstriktor mengecil STADIUM POLIP Terapi Polip Antrokoana • Bila kecil : tangkap polip ditarik ke rongga hidung polipektomi • Bila besar : dengan kateter polip didorong ke nasofaring potong dari mulut • Cadwell luc insisi ginggivobuccalis keatas sp terlihat sinus maksila antrostomi • FESS(functional endoscopic sinus surgery) ALGORITM PENATALAKSANAAN TERIMA KASIH