Anda di halaman 1dari 17

Variable Costing

Soal Teori dan Soal Kasus


Pokok Pembahasan
Pengertian Variabel Costing
01 .

Contoh Soal Teori


02

Contoh Soal Kasus


03 .

04
Pengertian Variabel
Costing
Pengertian Variable Costing
Variable Costing adalah suatu metode penentuan harga pokok (dan pen
garuhnya pada penyajian laporan rugi laba) dimana hanya biaya
produksi variable saja dibebankan sebagai bagian dari harga pokok pro
duksi. Metode ini disebut dengan Variable costing karena alsan bahwa
biaya yang dibebankan kepada produk hanya yang berhubungan
langsung dengan produk saja. Dengan pengertian tersebut, maka yang
disebut dengan harga pokok produksi adalah penjumlahan dari biaya
bahan variable, biaya upah variable dan biaya overhead variable.
Soal Teori
1. Bagaimana pengaruh metode variable costing
Terhadap laporan keuangan?

Metode variable costing akan berpengaruh pada


laporan laba rugi. sebab dengan metode variable
costing biaya overhead tetap bukan termasuk
dalam bagian produksi. sehingga hanya biaya
bahan variable, biaya upah variable dan biaya
overhead variable

2. Jelaskan perbedaan antara variable costing dengan


full costing

A. Penentuan harga produksi


metode full costing: yaitu menggunaka pendekatan fungsi yang mana pembe
banan biaya didasarkan pada fungsi perusahaan sehingga apa yang diseubt
biaya produksi baik langsung maupun tidak langsung, tetap ,aupun variable.
metode variable costing: yaitu menggunakan pendekatan tingkah laku. artinya
perhitungan harga pokok dan penyajian laba rugi didasarkan atas tingkah
laku biaya. biaya produksi dibebani biaya variable saja, dan biaya tetapnya
dianggap bukan biaya produksi.
B. Penyajian dalam laporan laba rugi
pada variable costing ada item contribtion margin yaitu selisih penualan
dengan biaya-biaya variable, sedangkan pada full costing tidak ada.
Soal Kasus
1. Berikut ini adalah data biaya produksi dan persediaan pada akhir tahun 2017
dari PT MITRA :
1) Produksi selama tahun 2017 sebanyak 200.000 unit
2) 80% dari produksi akhir tahun 2017 terjual dan sisanya masih tersimpan
di gudang pada akhir tahun
3) Biaya Bahan Baku (Raw Material) Rp 3.000.000
4) Upah Langsung Rp 2.500.000
5) BOP Variabel Rp 1.000.000
6) BOP Tetap Rp 600.000
7) Harga jual per unit Rp 50
8) Biaya adm & umum Rp 250.000

Diminta :
1. Hitunglah persediaan akhir dengan metode variabel costing
2. Buatlah laporan keuangan dengan menggunakan metode variabel costing
Penyelesaian
1. Persediaan akhir dengan metode variable cost :

Produk terjual = 80% x 200.000 unit = 160.000 unit


Persediaan barang jadi akhir thn 2015 = 20% x 200.000 unit = 40.000 unit
• Nilai persediaan akhir thn 2015 dengan metode variable costing :
BBB (Raw Material) Rp 3.000.000
Upah langsung Rp 2.500.000
BOP variabel Rp 1.000.000
Harga Pokok Produksi Rp 6.500.000
Unit yang diproduksi = 200.000 unit
Harga Pokok Produksi per unit Rp 6.500.000 = Rp 32,5
200.000
Nillai Persediaan barang jadi akhir thn 2015 = 40.000 unit x Rp 32,5
= Rp 1.300.000
Penyelesaian
2.
PT MITRA
Laporan Laba/Rugi
Untuk Periode yang berakhir 31 Des 2015
Penjualan Rp 8.000.000
Persediaan brg jadi (awal) :
- BBB (Raw Material) Rp 3.000.000
- Upah Langsung Rp 2.500.000
- BOP Variabel Rp 1.000.000
Goods available For Sale Rp 6.500.000
Persediaan Barang Jadi (Akhir) (Rp 1.300.000)
HPP (COGS) (Rp 5.200.000)
Gross Profit Rp 2.800.000
Biaya tetap :
BOP Tetap Rp 600.000
Beban adm & umum Rp 95.000
Beban iklan Rp 155.000
Total Biaya tetap (Rp 850.000)
Laba bersih sebelum pajak Rp 1.950.000
2. PT. ABC menggunakan biaya standar dalam menentukan besarnya biaya produksi. Equipment dari PT. MITRA mempunyai ka
pasitas normal 150.000 unit atau 300.000 jam kerja langsung
Biaya standar per unit produksi adalah :
Biaya bahan baku Rp. 80
Biaya tenaga kerja langsung Rp.120 (2 jam kerja langsung)
Biaya Overhead Pabrik Rp. 80
Biaya Produksi Variabel Rp.280,- per unit
Biaya Overhead Pabrik tetap Rp. 6.000.000,- pertahun
Biaya Adm. dan pemasaran Variabel Rp. 56,-per unit, sedangkan yang tetap Rp. 3.600.000,-
Biaya Adm. dan Pemasaran tetap diperhitungkan pertahun
Harga Jual perunit Rp. 480,-
Pajak penghasilan 10%
Data penjualan dan produksi tahun 1981 sebagai berikut:
Penjualan 160.000 unit
Produksi 140.000 unit
Persediaan awal 25.000 unit
Selisih tidak menguntungkan :
- selisih efisiensi tenaga kerja Rp. 270.000,-
- selisih pengawasan (variabel) Rp. 184.000,-
Selisih menguntungkan :
- selisih harga bahan baku Rp. 176.000,-
(Seluruh selisih dibebankan ke harga pokok penjualan)
Diminta:
1. Buat laporan laba/rugi Variable costing.
Penyelesaian

Penyelesaian:
6.000.000
BOP tetap = 150.000 unit = Rp. 40,
Selisih BOP = BOP tetap total - Biaya tetap
dibebankan
= Rp. 6.000.000,- - (40 x 140.000)
= Rp. 400.000,-
Penyelesaian
PT. ABC
Laporan Laba - Rugi
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2015

Penjualan Rp. 76.800.000


Harga pokok penjualan :
Bahan baku Rp. 11.200.000
Upah langsung Rp. 16.800.000
BOP (variabel) Rp. 11.200.000
Rp. 39.200.000
Persedian 1 Januari Rp. 7.000.000
Persediaan 31 Desember (Rp. 1.400.000)
Harga pokok produksi standar Rp. 44.800.000
Slsh eff. tdk Menguntungkan Rp. 270.000
Slsh pengwsn tdk Menguntungkan Rp 184.000
Slsh hrg bhn menguntungkan (Rp. 176.000)
Harga pokok penjualan Rp. 45.078.000
Biaya adm dan pmsrn (variabel) Rp. 8.960.000,
Jumlah biaya variabel (Rp. 54.038.000)
Rp. 22.762.000
Biaya tetap:
Biaya overhed pabrik tetap Rp. 6.000.000
Biaya adm. dan pemasaran Rp. 3.600.000
Rp. 9.600.000
Laba bersih Rp. 13.162.000
Pajak (10%) (Rp. 1.316.200)
Laba bersih setelah pajak Rp. 11.845.800
3. PT. INDOSARI adalah sebuah perusahaan yang memproduksi 1 jenis produk.Pada tahun 2016 telah me
mproduksi 50.000 unit ikat pinggang dengan biaya produksi sebagai berikut :
BOP Variabel Rp 25.000.000
BOP Tetap Rp 30.000.000
Upah Langsung Rp 55.000.000
Biaya Bahan Baku Rp 40.000.000
Selain itu, terdapat data lain yang berkaitan dengan produksi tsb. Sebagai berikut :
- Pembebanan BOP berdasarkan upah langsung
- Biaya upah langsung per unit Rp 1.100
- Produk yang terjual adalah 40.500 unit
- Kapasitas normal terjadi pada saat biaya upah langsung sebesar Rp 75.000.000 per tahun dimana pad
a saat itu BOP tetap diperkirakan Rp 35.000.000 dan BOP Variabel Rp 25.000.000
- Pembebanan lebih/kurang pengendali overhead dibebankan ke HPP
Diminta :
Dengan menggunakan metode Variable Costing, hitunglah :
1. Persediaan akhir
2. HPP
Penyelesaian

1. Persediaan akhir variable costing


BBB (Raw Material) Rp 40.000.000
Biaya Upah Langsung Rp 55.000.000
BOP Variabel Rp 25.000.000
Harga Pokok Produksi Rp 120.000.000

Jumlah Produksi : 50.000 unit


HP. Produksi : Unit = Rp 120.000.000 : 50.000 unit = Rp 22.800.000

2. HPP (COGS) :
HP. Produksi Rp 120.000.000
Pers. Akhir (Rp 22. 800.000)
HPP (COGS) Rp 97.200.000
Thank you

Anda mungkin juga menyukai