Anda di halaman 1dari 19

Asfiksia

Neonatorum
By : Emy Sutiyarsih
Definisi :
 Keadaan dimana bayi tidak dapat
bernapas secara spontan dan teratur
segera setelah lahir.
 Keadaan itu dapat disertai adanya
hipoksia,hiperkapnea,asidosis
 gangguan dimana bayi baru lahir tidak
dapat bernapas spontan, adekuat dan
teratur.
Gejala

 Pernapasan terganggu
 Detak jantung mengurang
 Refleks /respons bayi melemah
 Tonus otot menurun
 Warna kulit biru/pucat
Penyebab :
Kurangnya kemampuan fungsi organ
bayi spt pengembangan paru2
Proses terjadinya asfiksia dapat terjad :
Pada masa kehamilan
Pada masa persalinan
Pada masa segera setelah lahir
(hal ini bisa karena peny ibu wkt hamil,fx
placenta,fx jnin itu sendiri,fx persalinan
itu sendiri)
Pengkajian
 Pernapasan cepat
 Pernapasan cuping hidung
 Sianosis
 Nadi cepat
 Reflek lemah
 Warna kulit biru/pucat
 A/S AR7-10,AS 4-6,AB 3-0
GAMBARAN KLINIS DAN PENANGANAN
ABC Resusitasi
A (Airway) : memastikan jalan napas terbuka
B (Breathing) : memulai pernapasan
C (Circulation) : mempertahankan sirkulasi darah
A. Memastikan jalan napas terbuka
Meletakan bayi dalam posisi (sedikit fleksi)
Membersihkan cairan/lendir dalam mulut dan hidung
Bila perlu memasukan pipa endotrakeal(*)
(*) dilakukan oleh ahlinya

6
Diagnosa keperawatan
 Ggg pertukaran gas
 Penurunan cardiac out put
 Intolerani aktivitas
 Ggg perfusi jaringan
 Resti tjd infeksi
 Kurangnya pengetahuan
Ggg pertukaran gas

 Etiologi : penyempitan arteri


pulmonal,peningkatan tahanan pemb
drh di paru
 Intervensi :
- lakukan monitoring gas darah
- kaji denyut nadi
- montoring sistem jantung-paru
- resusitasi
- beri O2 adekuat
Penurunan cardiac output
 Etiologi :edema paru dan penyempitan
arteri pulmonal
 Intervensi :
- monitoring jantung paru
- kaji tanda vital
- monitor perfusi jaringan 2 – 4 jam
- monitor denyut nadi
- monitor intake out put
- kolaborasi pemberian vasodilator
Ggg perfusi jaringan
 Etiologi : hipovolemia,kematian
jaringan
 Intervensi :
- pertahankan out put yg normal
dgn pertahankan intake out put
- kolaborasi pemberian diuretika
- monitor lab urine lengkap
- monitor px darah
Resti infeksi
 Etiologi : infeksi nasokomial,respons
imun yang terganggu
 Intervensi :
- kurangi tindakan yang sebabkan
infeksi nasokomial dengan cara kaji
dan sediakan intervensi
keperawatan dgn memperhatikan
teknik aseptik
Intoleransi aktivitas
 Etiologi : ggg pada sistem saraf pusat
yang sangat terangsang dalam kondisi
asfiksia
 Intervensi :
- sediakan stimulus lingkungan yg minimal
- sediakan monitor jantung paru
- kurangi sentuhan (stimulasi)
- monitor tanda vital
- kolaborasi analgetik
- beri posisi yang nyaman
Tindakan resusitasi
 Pelatihan khusus

 Protap internasional
HOW
? RESUSITASI DI KAMAR
BERSALIN
Letakkan bayi di bawah alat pemancar panas
(Bersihkan trakea, bila ada mekonium)
 Keringkan tubuh bayi
20 detik
Evaluasi
 Ganti linen basah dgn kering pernafasan
 Atur posisi bayi (position)
 Bersihkan mulut, bayi

 Rangsangan taktil (bila perlu) Tdk bernafas Bernafas


(gasping) spontan

VTP dgn O2 100 %

Evaluasi
HR Evaluasi
FJ < 100/ menit
HR

6 detik 15 - 30 detik

< 60 / menit 60 - 100 > 100 / menit EVALUASI WARNA


FJ Tetap FJ  Amati terus s/d
VTP pernafasan Pucat
 Bir
teruskan  VTP VTP spontan kemerahan/
teruskan teruskan  Kemudian sianosis
 Kompresi  HR < 80 perifer
60 ventilasi Beri O2
dada Kompresi dihentikan
dada
Observasi &
Beri
Beriobat
Obat: : dipantau
bila FJ < 80/mnt,
bila FJ < 60 / menit
setelah
setelah 30 dtkVTP,
30 dtk VTP,
O2 100 % & kompresi dada
O2 100% & kompresi dada
14
HOW
? Penanganan A

15
HOW
B. MEMULAI PERNAPASAN ?
Melakukan rangsang taktil
Melakukan VTP (ventilasi tekanan
positip)
Sungkup dan balon atau pipa ET
dan balon(*)
(*) dilakukan oleh ahlinya

16
C. MEMPERTAHANKAN SIRKULASI DARAH
Kompresi dada
Pemberian obat

17
referensi
 Aziz Alimul H,(2005),Pengantar Ilmu
Keperawatan Anak
1,Jakarta,Salemba Medika
 Whaley & Wong’s,(1995),Essensials
of Pediatric nursing Fourth
Edition,Mosby Company,St Louis
Missouri
Thank You

Anda mungkin juga menyukai