Anda di halaman 1dari 16

Akhlak Kepada Orangtua & Guru

ANANDA PUTRI
QURRATA AKYUNI
SYAIDATUL FAUZIAH
NALFIA LIRA PUTRI
M.SALMAN RAFI

KELOMPOK 3 M.FAISHAL ST
M.THORIQ SUBHAN
NABILLA YASRAH
REGHITTA NABILA
DANDI DEOFANI
SHERIN FEBRIANI
DIANA RIZKI
Pengertian Orang Tua dan Guru
Orang Tua
Orang tua adalah orang yang mempunyai
amanat dari Allah untuk mendidik anak
dengan penuh tanggungjawab dan dengan
kasih sayang. Orang tua (keluarga) yang
bertanggung jawab yang paling utama atas
perkembangan dan kemajuan anak
Guru
Anggota masyarakat yang mengabdikan diri
dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan. Adapun dalam istilah kamus guru
mempunyai arti orang yang mata pencahariannya,
berprofesi mengajar.
Bentuk Akhlak Kepada Orang Tua - Ketika Masih Hidup
 Mentaati mereka selama tidak mendurhakai allah
 Berbakti dan merendahkan diri di hadapan kedua orang tua
 Berbicara dengan lembut di hadapan mereka
 Menyediakan Makanan untuk Mereka
 Meminta Izin kepada Mereka Sebelum Berjihad dan Pergi
untuk Urusan Lainnya
 Memberikan Harta kepada Orang Tua Menurut Jumlah yang
Mereka Inginkan
 Membuat Keduanya Ridha dengan Berbuat Baik kepada
Orang-Orang yang Dicintai Oleh Mereka
 Memenuhi Sumpah Kedua Orang Tua
 Tidak Mencela Orang Tua atau Tidak Menyebabkan Mereka
Dicela Orang Lain.
 Mendahulukan Berbakti kepada Ibu daripada Ayah
Akhlak Kepada Orang Tua Ketika Mereka Berumur
Lanjut

Sebuah Hadits menyebutkan, “Sungguh hina,


sungguh hina, kemudian sungguh hina, orang yang
mendapatkan salah seorang atau kedua
orangtuanya lanjut usia di sisinya (semasa
hidupnya), namun ia (orangtuanya) tidak
memasukkannya ke Surga.” (HR: Ahmad).
Sungguh kerugian besar bila ada seorang Muslim
yang menjumpai orangtuanya lanjut usia tetapi tidak
merawatnya dengan tangannya sendiri, lebih
mementingkan dirinya sendiri, mengkhawatirkan
masa depannya sendiri, dan malah justru
menitipkannya ke panti jompo, na’udzubillahi min
dzalik.
Akhlak Kepada Orang Tua Ketika Mereka Telah
Wafat

Menurut hadits-hadits yang shahih tentang


amal-amal yang diperbuat untuk kedua orang
tua yang sudah wafat, adalah :
 1. Mendo’akannya.
 2. Menshalatkan ketika orang tua meninggal.
 3. Selalu memintakan ampun untuk keduanya.
 4. Membayarkan hutang-hutangnya.
 5. Melaksanakan wasiat yang sesuai dengan
syari’at.
 6. Menyambung tali silaturrahmi kepada orang
yang keduanya juga pernah menyambungnya.
Keutamaan Berakhlak Mulia Kepada Orang Tua

 Merupakan Amal Yang Paling Utama


 Ridha Allah Bergantung Kepada Ridha Orang
Tua
 Berbakti Kepada Orang Tua Dapat
Menghilangkan Kesulitan Yang Sedang Dialami
 Akan Diluaskan Rizki Dan Dipanjangkan Umur
 Akan Dimasukkan Ke Surga Oleh Allah ‘Azza wa
Jalla
Bahaya Durhaka Kepada Orang Tua

 Dimurkai oleh Allah Azza wa Jalla


 Menghalangi doa dan Menggelapi kehidupan
 Celaka di dunia dan akhirat
 Dilaknat oleh Allah swt
 Dikeluarkan dari keagungan Allah swt
 Amal kebajikannya tidak diterima oleh Allah swt
 Shalatnya tidak diterima oleh Allah swt
 Tidak melihat Rasulullah saw pada hari kiamat
 Diancam dimasukkan ke dalam dua pintu neraka
 Tidak akan mencium aroma surga
 Menderita saat Saktatul maut
Kedudukan Guru Dalam Islam

 Mendapat Derajat yang Tinggi


 Memiliki Ilmu yang Bermanfaat
 Menjaga Diri
 Memperoleh Kebaikan yang
Berlimpah
Akhlak Kepada Guru Dalam Majlis Ilmu
 Murid harus mengikuti guru yang dikenal baik akhlak, tinggi ilmu dan keahlian,
berwibawa, santun dan penyayang. Ia tidak mengikuti guru yang tinggi ilmunya tetapi
tidak saleh, tidak waras, atau tercela akhlaknya.
 Murid harus mengikuti dan mematuhi guru. Menurut ibn jama’ah rasa hina dan kecil di
depan guru merupakan pangkal keberhasilan dan kemuliaan. Ia memberikan
umpama lain, yaitu penuntut ilmu ibarat orang lari dari kebodohan seperti lari dari
singa ganas. Ia percaya kepada orang penunjuk jalan lari.
 Murid harus mengagungkan guru dan meyakini kesempurnaan ilmunya. Orang yang
berhasil hingga menjadi ilmuwan besar, sama sekali tidak boleh berhenti menghormati
guru.
 Murid bersikap sabar terhadap perlakuan kasar atau akhlak buruk guru. Hendaknya
berusaha untuk memaafkan perlakuan kasar, turut memohon ampun dan bertaubat
untuk guru.
 Murid harus menunjukkan rasa berterima kasih terhadap ajaran guru. Melalui itulah ia
mengetahui apa yang harus dilakukan dan dihindari. Ia memperoleh keselamatan
dunia dan akhirat. Meskipun guru menyampaikan informasi yang sudah di ketahui
murid, ia harus menunjukan rasa ingin tahu tinggi terhadap informasi.
 Murid tidak mendatangi guru tanpa izin lebih dahulu, baik guru
sedang sendiri maupun bersama orang lain. Jika telah meminta
izin dan tidak memperoleh. Ia tidak boleh mengulangi minta
izin. Jika ragu apakah guru mendengar suaranya, ia bisa
mengulanginya paling banyak tiga kali.
 Harus duduk sopan didepan guru. Missalnya, duduk bersila
dengan tawadu’, tenang, diam, posisi duduk sedapat mungkin
berhadapan dengan guru, atentif terhadap perkataan guru
sehingga tidak membuat guru mengulangi perkataan. Tidak di
benarkan berpaling atau menoleh tanpa keperluan jelas,
terutama saat guru berbicara kepadanya.
 Bekomunikasi dengan guru secara santun dan lemah- lembut.
Ketika guru keliru baik khilaf atau karena tidak tahu, sementara
murid mengetahui, ia harus menjaga perasaan agar tidak
terlihat perubahan wajahnya. Hendaknya menunggu sampai
guru menyadari kekeliruan. Bila setelah menunggu tidak ada
indikasi guru menyadari kekeliruan, murid mengingatkan
secara halus.
 Jika guru mengungkapkan satu soal, atau kisah
atau sepenggal sair yang sudah dihafal murid, ia
harus tetap mendengarkan dengan antusias,
seolah-olah belum pernah mendengar.
 Murid tidak boleh menjawab pertanyaan guru
meskipun mengetahui, kecuali guru memberi
isyaratia memberi jawaban.
 Murid harus mengamalkan tayamun
(mengutamakan yang kanan). Ketika memberi
sesuatu kepada guru. Harus menjaga sikap
wajar, tidak terlalu dekat hingga jaraknya
terkesan mengganggu guru. Tidak pula terlalu
jauh hingga harus merentangkan tangan secara
berlebihan yang mengesankan kurang serius.
Akhlak Kepada Guru Ketika Tidak Berhadapan
Dengannya
 Tidak membicarakan dan menjelekkannya, melainkan harus
membelanya ketika dijelekkan orang lain.
 Mendoakannya semoga diberi pahala atas ilmu yang sudah ia
ajarkan. Serta diberikan ampunan dosa-dosanya
 Murid harus mengingat hak guru atas dirinya sepanjang hayat
dan setelah wafat. Ia menghormati sepanjang hidup guru, meski
wafat. Murid tetap mengamalkan dan mengembangkan ajaran
guru.
 Mengambil teladan atas kebaikan guru dan mengamalkan
akhlak mulia yang dilakukannya.

Anda mungkin juga menyukai