Anda di halaman 1dari 11

LAYANAN STOP

SMOKING REVOLUTION
(SSR)
LATAR BELAKANG

• Rokok merupakan penyebab kematian terbesar di


dunia yang dapat dicegah.
• Indonesia merupakan peringkat ke-3 negara
pengonsumsi rokok. Jumlah perokok di Indonesia
adalah no. 3 di dunia & no. 1 di ASEAN.
• Kecamatan Yosowilangun berdasarkan hasil survey
RTS dan KS tahun 2017 indikator yang rendah
cakupannya ialah merokok yaitu dari survey KS
sebesar 50,4%, dan dari survey RTS sebesar 44,8%
• 70% perokok mulai merokok sebelum usia 19 tahun
dan 12,77 % sudah merokok sejak SD.
• Hasil survey The Global Youth Tobacco Survey
Indonesia (GYTS) tahun 2014 menyatakan bahwa
88,2% anak sekolah ingin berhenti merokok.
• Sementara itu data Lembaga Menanggulangi
Masalah Merokok juga menyatakan bahwa hanya
5% dari perokok yang ingin berhenti merokok
berhasil berhenti merokok.
• Penyebab utama kegagalan berhenti merokok
salah satunya ketidaktahuan masyarakat
mengenai cara berhenti merokok
• Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk
meningkatkan akses pelayanan bagi perokok untuk
berhenti merokok dengan menyediakan layanan
konseling upaya berhenti merokok di fasilitas
pelayanan kesehatan.
TUJUAN

1. Tujuan Umum : Menekan angka kematian dan


kesakitan yang disebabkan oleh efek Rokok
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan akses dan fasilitas kepada perokok
untuk berhenti merokok
b. Menurunkan tingkat kecanduan perokok
terhadap rokok
SASARAN

Sasaran dari Layanan ini terdiri dari 3 yaitu :


1. Sasaran Primer : Tenaga Kesehatan yang masih
merokok dan lintas sektor di Kecamatan
Yosowilangun
2. Sasaran sekunder : Perokok usia sekolah (15-25)
tahun
3. Sasaran Tersier : Perokok yang ada di seluruh
kecamatan
WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

1. WAKTU
a. Untuk tenaga kesehatan dan lintas sektor hari
Jumat 09.00-11.00 WIB
b. Untuk perokok usia sekolah hari sabtu jam 09.00 -
12.00 WIB
2. TEMPAT
Puskesmas Yosowilangun
DESKRIPSI KEGIATAN

• Layanan SSR merupakan layanan konseling dan


terapi yang bertujuan mengurangi kecanduan
terhadap rokok sehingga akan memudahkan
perokok aktif untuk berhenti merokok.
• Perokok yang kecanduan zat-zat adiktif akan
diberikan terapi farmakologi, sedangkan perokok
yang kecanduan secara mental akan dilakukan
nonfarmakologi berupa hipnoterapi untuk
membantu mengurangi kecanduan tersebut atau
kombinasi dari kedua terapi tersebut.
• Setelah itu dilakukan konseling secara bertahap untuk
mempercepat proses berhenti merokok
• Terdapat 3 tahapan di kegiatan ini :
1. Mediasi, kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan
niat dan motivasi berhenti merokok. Kegiatan mediasi
ini difasilitasi oleh mantan perokok dengan tujuan
perokok akan lebih membuka diri serta sebagai
contoh keberhasilan berhenti merokok
2. Identifikasi, kegiatan yang bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar kecanduan terhadap
rokok serta seberapa besar keinginan untuk berhenti
merokok, metodenya ialah dengan wawancara
ataupun menggunakan kuesioner yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan
3. Terapi, kegiatan ini dilakukan sesuai kebutuhan
dari perokok, bisa obat-obatan, maupun
hipnoterapi. Terapi ini dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang telah terlatih.
4. Konseling dengan menggunakan tekhnik konseling
Sambut, Tanyakan, Uraikan, Bantu, Jelaskan, Ulangi
(SATU TUJU)
5. Tindak lanjut atau follow up untuk mengetahui
seberapa besar keberhasilan berhenti merokok,
kendala yang dihadapi, serta pemberian terapi
tambahan bila diperlukan
HASIL

Anda mungkin juga menyukai