Anda di halaman 1dari 17

PHLEBOTOMY

Pendahuluan
Pengambilan darah di laboratorium sering di asumsikan dengan nama
flebotomi. Flebotomi dalam bahasa inggris phlebotomy, sedangkan bahasa Yunani
Phleb dan Tomia. Phleb artinya pembuluh darah vena dan tomia artinya
mengiris/memotong. Pengambilan darah umumnya diberikan kepada “Analis
Kesehatan” hanya untuk memperoleh spesimen darah yang berasal dari Vena dan
Kapiler. Umumnya praktek awal pengambilan darah menggunakan alat phantom
(suatu alat peraga yang dikondisikan mirip dengan vena manusia). Pengambilan
darah selain bertujuan mengambil darah secara aman, juga harus memperhatikan
etika dalam berkomunikasi dengan pasien, oleh sebab itu perlunya penjelesan
petugas kepada pasien agar pasien merasa tenang saat dilakukan pengambilan
darah. Petugas pengambilan darah harus menggunakan APD lengkap agar
terlindung dari resiko penularan penyakit infeksi melalui darah.
Pengertian Kapiler
Darah kapiler adalah darah yang berada di pembuluh kapiler
yang sangat kecil, dimana tempat arteri berakhir. Makin kecil arteriol
semakin menghilang ketiga lapis dindingnya sehingga ketika sampai
pada kapiler yang sehalus rambut, dinding itu tinggal satu lapis
saja yaitu lapisan yaitu lapisan endotelium. Lapisan yang sangat
tipis itu memungkinkan limfe merembes keluar membentuk cairan
jaringan membawa air, mineral dan zat makanan untuk sel, dan
melalui pertukaran gas antara pembuluh kapiler dan jaringan sel,
menyediakan oksigen dan menyingkirkan bahan buangan
termasuk karbondioksida.
Pengambilan darah kapiler
Cara ini digunakan bila jumlah darah yang digunakan atau dibutuhkan sedikit
yaitu kurang dari 0,5 ml darah. Biasanya hanya digunakan untuk satu atau dua
macam pemeriksaan misal: Hemoglobin, hapusan darah, eritrosit, atau hitung
leukosit. Secara umum tidak ada perbedaan antara darah kapiler dan vena, asalkan
proses pengambilannya mengikuti ketentuan yang ada dan tidak tercampur dengan
alkohol 70% antiseptik.
Pengambilan darah kapiler diindikasikan pada kondisi tertentu seperti : Neonatus,
bayi premature, luka bakar luas , gemuk, pasien dengan kondisi trombosis dan
pasien dengan gangguan perifer.
Alat dan Reagensia
Langkah pertama sebelum melakukan phlebotomi
1. APD lengkap meliputi Masker, sarung tangan, Jas lab , sepatu.
Langkah kedua, persiapkan peralatan pengambilan darah sesuai
kebutuhan, misalkan pada saat pengambilan darah kapiler yang harus dipersiapkan
adalah:
1. Lancet steril atau autoclick.
2. Bola kapas yang dibasahi atau mengandung alcohol 70%/kassa alcohol
atau menggunakan povidon iodine, tetai lebih disarankan menggunakan alcohol karena
providone iodine kadar kalium, fosfor dan asam urat akan mempengaruhi hasil yang
cenderung meningkat.
3. Bola kapas kering.
4.Tabung khusus untuk pengambilan darah kapiler (tube).
5. Tempat pembuangan sampah medis/sharp container (sampah jarum dan kapas
secara terpisah).
6. Alat tulis, label dan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
LOKALISASI
Tempat penusukan bisa dipilih dari ujung jari tangan,
cuping telinga dan untuk bayi biasanya dari ujung jari kaki atau
sisi lateral tumit. Jangan menusuk pada bagian tangan bayi
karena akan tertusuk tembus hingga ke tulang sehingga akan
menyebabkan kerusakan jaringan tulang pada bayi. Dalam nya
tusukan maksimal 2,5 mm.
Pengertian darah vena
• Darah vena adalah darah yang berada di pembuluh darah
vena, membawa darah miskin akan oksigen menuju ke jantung.
Pembuluh darah vena juga berdinding tiga lapis seperti arteri,
tetapi lapisan tengah berotot lebih tipis, kurang kuat, lebih
mudah kempes, dan kurang elastis dari pada arteri. Pada
umumnya semua pembuluh vena cukup besar dan letaknya
superficial dapat dipergunakan pengambilan darah. Tetapi pada
prakteknya yang sering digunakan adalah vena difosa cubiti.
Pada anak kecil atau bayi darah dapat diambil pada vena
jugularis externa, vena femoralis, bahkan dari sinus sagitalis
superior.
Pengambilan Darah Vena
• Darah vena diperoleh dengan jalan punksi vena, jarum yang
digunakan untuk menembus vena hendaknya cukup besar, sedangkan
ujungnya harus runcing, tajam dan lurus. Dianjurkan untuk memakai
jarum dan semprit disposable spuit semacam itu biasanya digunakan
dari plastik. Baik semprit maupun jarum hendaknya dibuang setelah
dipakai . Janganlah disterilkan lagi setelah digunakan
Alat dan Reagensia
Sebelum melakukan tindakan wajib memakai APD meliputi :
Masker, sarung tangan , Jas lab , sepatu dll yang bersifat melindugi.
Alat dan Reagensia yang diperlukan
1. Jarum dan Semprit atau tabung vakum dilengkapi dengan jarum dan
holder. Jarum harus cukup besar, ujungnya runcing, tajam dan lurus
dan hendaknya dibuang setelah dipakai (Dispossible).
2. Tourniquet atau selang karet yang lunak lebar ± 5 cm
3. Botol penampung darah atau tabung vakum
4. Kapas bersih beralkohol 70% sebagai antiseptik
5. Plasterin atau pembalut luka.
6. Bantalan
Lokalisasi
Vena yang cukup besar dan letaknya superficial(permukaan) merupakan yang
ideal sebagai vena yang akan ditusuk, pada orang dewasa dapat
menggunakan vena : Difosa cubiti, Vena cephalica, Vena Cephalica mediana,
Vena Basilica atau Vena Basilica mediana. Pada kondisi lain juga dapat
menggunakan vena pada tangan, dimana biasanya perawat memasang infus.
Anak-anak dan bayi bila mengalami kesulitan dapat menggunakan vena
Jugularis Extema (Lebar), Vena Femolaris (paha) atau vena sinus sagitalis
superior (Kepala), Namun harus berpengalaman ahli dalam melakukan hal
tersebut.
Pada pengambilan darah vena (Venipuncture), contoh darah umumnya
diambil dari vena median cubital, pada anterior lengan (sisi dalam lipatan
siku). Vena ini terletak dengan permukaan kulit, cukup besar dan tidak ada
pasokan saraf besar. Apabila tidak memungkinkan, vena chepalica atau vena
basilica bisa menjadi pilihan berikutnya. Venipuncture pada vena basilica
harus dilakukan dengan hati-hati karena letaknya berdekatan dengan arteri
brachialis dan syaraf mediana.
Lokasi yang tidak diperbolehkan diambil
darah adalah :
1. Lengan pada sisi mastectomy
2. Daerah edema
3. Hematoma
4. Daerah dimana darah sedang ditransfusikan
5. Daerah bekas luka
6. Daerah dengan cannula, fistula atau cangkokan vascular
7. Daerah intra-vena lines Pengambilan darah di daerah ini dapat
menyebabkan darah menjadi lebih encer dan dapat meningkatkan
atau menurunkan kadar zat tertentu.
Prosedur Kerja
1. Salam pada pasien
2. Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan
pasien senyaman mungkin.
3. Jelaskan maksud dan tujuan tentang tindakan yang akan dilakukan
4. Minta pasien meluruskan lenganya, pilih tangan yang banyak
melakukan aktivitas.
5. Minta pasien untuk mengepalkan tangannya.
6. Pasangkan torniquet kira-kira 10 cm diatas lipatan siku.
7. Pilih bagian vena mediana cubiti atau cephalica. Lakukan perabaan
(palpasi) untuk memastikan posisi vena. Vena teraba seperti sebuah
pipa kecil, elastic dan memiliki dinding tebal.
8. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alkohol
70% dan biarkan kering, dengan catatan kulit yang sudah dibersihkan
jangan dipegang lagi.
9. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas.
Jika jarum telah masuk ke dalam vena, akan terlihat darah masuk
kedalam semprit ( flash). Usahakan sekali tusuk vena, lalu torniquet
dilepas.
10.Setelah volume darah dianggap cukup, minta pasien membuka
kepalan tangannya.
11. Letakan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan / tarik jarum.
Tekan kapas beberapa saat lalu plester selama ± 15 menit
Pengambilan darah pada bayi
1. Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu seperti kapas alkohol torniquet , jarum suntik untuk
bayi biasanya menggunkan jarum ukuran 1 cc atau jarum kupu-kupu.
2. Gunakan APD dengan lengkap untuk melindungi terinfeksi cairan darah pasien.
3. Lihat blanko pemeriksaan pasien untuk melihat parameter apa saja yang diminta oleh dokter.
4. Jika kesulitan melakukan tindakan dengan sendirian , petugas TLM bisa meminta bantuan
perawat atau bidan untuk memegangi tubuh bayi, atau bisa juga dengan melakukan teknik
pembedongan pada tubuh bayi.
5. Sebelum dilakukan penusukan kita palpasi terlebih dahulu dengan memasang torniquet.
6. Perhatikan ada tidaknya peradangan di area penusukan karena dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan
7. Jika seorang TLM sudah yakin dengan vena tersebut, dapat di lakukan tindakan maka kita
sterilisasi dengan alkohol 70% terlebih dahulu area yang ingin dilakukan penusukan.
8. Usahakan saat melakukan penusukan lengan bayi tidak banyak melakukan pergerakan.
9. Tegakkan kulit diatas vena dengan jari-jari tangan kirisupaya vena tidak
bergerak.
10. Dengan lubang jarum menghadap ke atas, kulit ditusuk dengan sudut 45°-
60°
11. Holder ditarik perlahan-lahan sampai dengan volume yang diinginkan,
kemudian darah dimasukkan kedalam tabung vakum.
12. Torniquet dilepas .
13. Kapas diletakkan diatas jarum kemudian lepas jarum secara perlahan dan
tekan kapas agar darah tidak keluar
14. Jarum dibuang di kotak infeksius.
Pengambilan darah pada pasien orang tua
1. Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu seperti kapas alkohol torniquet dll.
2. Gunakan APD dengan lengkap untuk melindungi terinfeksi cairan darah pasien.
3. Lihat blanko pemeriksaan pasien untuk melihat parameter apa saja yang diminta oleh
dokter.
4. Sebelum dilakukan penusukan kita palpasi terlebih dahulu dengan memasang torniquet.
5. Perhatikan ada tidaknya peradangan di area penusukan karena dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan
6. Jika seorang TLM sudah yakin dengan vena tersebut, dapat di lakukan tindakan maka kita
sterilisasi dengan alkohol 70% terlebih dahulu area yang ingin dilakukan penusukan.
7. Usahakan saat melakukan penusukan lengan bayi tidak banyak melakukan pergerakan.
9. Tegakkan kulit diatas vena dengan jari-jari tangan kirisupaya vena tidak bergerak.
10. Dengan lubang jarum menghadap ke atas, kulit ditusuk dengan sudut 45°-60°
11. Holder ditarik perlahan-lahan sampai dengan volume yang diinginkan, kemudian darah
dimasukkan kedalam tabung vakum.
12. Torniquet dilepas .
13. Kapas diletakkan diatas jarum kemudian lepas jarum secara perlahan dan tekan kapas
agar darah tidak keluar
14. Jarum dibuang di kotak infeksius.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai