Anda di halaman 1dari 16

Pancasila Sebagai

Etika Politik
Kelompok 9 :

• Febri Indra K. (12403193133)

• Zulyanti Ventiro W.(12403193160)

• Imelda Agestya N. (12403193170)

AKS 1-D Institut Agama Islam Negeri Tulungagung


Bahan Diskusi

Pengertian Pancasila sebagai Etika


01 * Pancasila * Politik 02 Politik
* Etika * Etika Politik

5 Prinsip Dasar Pancasila Makna Nilai-Nilai


03 sebagai Etika Politik 04 Pancasila Dalam Etika
Berpolitik
Pengertian Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri
dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip
1asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbang
atau
sa dan bernegara bagi seluruh rakyat indonesia.

Dasar negara Indonesia tersebut dilam


bangkan3dengan Garuda dimana terdapat
gambar bintang, rantai, pohon beringin,
kepala banteng, padi dan kapas, yang
mencerminkan arti dari 5 sila pancasila.
4
Pengertian Etika
Secara etimologi “etika” berasal dari bahasa Yunani yaitu “ethos”
yang berarti watak, adat, ataupun kesusilaan. Jadi etika pada dasarnya
dapat diartikan sebagai suatu kesediaan jiwa seseorang untuk senantiasa
patuh kepada seperangkat aturan-aturan kesusilaan.

Pengertian Politik
Pengertian politik berasal dari kata Politics yang memiliki
makna bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik
atau negara yang menyangkut proses tujuan penentuan-penentu
an tujuan dari sistem itu dan diikuti dengan pelaksanaan tujuan
tujuan itu.
Pengertian Etika Politik
Etika politik merupakan cabang dari filsafat politik yang mem-
bicarakan perilaku atau perbuatan-perbuatan politik untuk dinilai
dari segi baik atau buruknya.
2
Tujuan etika politik: mengarahkan kehidupan politik yang
lebih baik, baik bersama dan untuk orang lain, dalam rangka
3
membangun institusi-institusi politik yang adil.

4
Pancasila Sebagai Etika Politik
Sebagai dasar filsafat negara, Pancasila tidak hanya merupakan
sumber derivasi peraturan perundang-undangan, melainkan juga meru-
pakan sumber moralitas terutama dalam hubungannya dengan legimita
si kekuasaan, hukum serta berbagai kebijakan dalam pelaksanaan dan
penyelenggaraan negara.
Pancasila Sebagai Etika
Politik
Terdapat lima prinsip dasar Pancasila sebagai Etika Politik:
1. Pluralisme
Pluralisme adalah kesediaan untuk menerima pluralitas, artinya untuk hidup
dengan positif, damai, toleran, dan biasa/normal bersama warga masyarakat yang
berbeda pandangan hidup, agama, budaya, dan adat.

2. Hak Asasi Manusia


Jaminan hak-hak asasi manusia adalah bukti kemanusiaan yang adil dan beradab.
Karena hak-hak asasi manusia menyatakan bagaimana manusia wajib diperlakukan dan
wajib tidak diperlakukan. HAM bersifat:
• Mutlak karena manusia memilikinya bukan karena pemberian Negara, masyarakat,
melainkan karena pemberian Sang Pencipta .
• Kontekstual karena baru mempunyai fungsi dan karena itu mulai disadari, diambang
modernitas di mana manusia tidak lagi dilindungi oleh adat/tradisi, dan sebaliknya
diancam oleh Negara modern.
3. Solidaritas Bangsa
Solidaritas bermakna manusia tidak hanya hidup demi diri sendiri, melainkan
juga demi orang lain, bahwa kita bersatu senasib sepenanggungan. Manusia hanya
hidup menurut harkatnya apabila tidak hanya bagi dirinya sendiri, melainkan men-
yumbang sesuatu pada hidup manusia-manusia lain.

4. Demokrasi
Demokrasi hanya dapat berjalan baik atas dua dasar yaitu :
 Pengakuan dan jaminan terhadap HAM, perlindungan terhadap HAM menjadi
prinsip mayoritas tidak menjadi kediktatoran mayoritas.
 Kekuasaan dijalankan atas dasar, dan dalam ketaatan terhadap hukum (Negara
hukum demokratis). Maka kepastian hukum merupakan unsur harkiki dalam
demokrasi (karena mencegah pemerintah yang sewenang-wenang).
5. Keadilan Sosial
Keadilan sosial adalah keadilan yang terlaksana. Dalam kenyataan, keadilan
sosial diusahakan dengan membongkar ketidakadilan-ketidakadilan yang ada
dalam masyarakat. Ketidakadilan adalah diskriminasi di semua bidang terhadap
perempuan, semua diskriminasi atas dasar ras, suku dan budaya.
Makna Nilai-Nilai Pancasila
Dalam Etika Berpolitik
Sila 1 “Ketuhanan Yang Maha Esa”
Negara Indonesia berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa, dan Negara
memberikan jaminan sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya untuk ber-
ibadat dan beragama. Bagi semua warga tanpa kecuali tidak boleh ada sikap dan
perbuatan yang anti Ketuhanan Yang Maha Esa dan anti keagamaan. Hal ini
diatur dalam UUD 1945 Pasal 29 ayat 1 dan 2.
2
Sila 2 “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”
Merupakan sumber nilai-nilai moralitas dalam kehidupan negara. Sesuai
3
dalam pembukaan UUD 1945 alinea pertama: “Bahwa sesungguhnya kemer-
dekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, penjajahan diatas dunia
harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan
…”. 4
Sila 3 “Persatuan Indonesia”
Sila Persatuan Indonesia ini mencakup persatuan dalam arti ideologis, politik,
ekonomi, social budaya, dan hankam. Hal ini sesuai dengan pembukaan UUD 1945
alinea keempat, yang berbunyi, “Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu
pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia …”.

Sila 4 “Kerakyatan
2 Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
permusyarawatan/Perwakilan”
Sila ini bermaksud bahwa Indonesia menganut system demokrasi, baik secara
3
langsung maupun tidak langsung. Hal ini berarti bahwa kekuasaan tertinggi berada
ditangan rakyat. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan berarti bahwa rakyat dalam melaksanakan tugas kek-
uasaannya ikut dalam pengambilan keputusan-keputusan.
4
Sebagaimana dinyatakan dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat, yaitu,
“… maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia, yang berkedaulatan rak
yat …”.
Sila 5 “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia”
Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat disegala
bidang kehidupan, baik materiil maupun spiritual. Seluruh rakyat berarti
semua warga Negara Indonesia baik yang tinggal didalam negeri maupun
yang di luar 2negeri. Hakikat keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
dinyatakan dalam alinea kedua Pembukaan UUD1945, yaitu “Dan perjuangan
kemerdekaan kebangsaan Indonesia … Negara Indonesia yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur”.
3

4
Any
Question??

Anda mungkin juga menyukai