Anda di halaman 1dari 15

KARAKTERISTIK

DAN
LINGKUNGAN
SEKTOR PUBLIK

NELCIE PATIBANG (1801035090)


A. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Istilah “sektor publik” sendiri memiliki pengertian yang bermacam-macam. Hal tersebut
merupakan konsekuensi dari luasnya wilayah publik, sehingga setiap disiplin ilmu
memiliki cara pandang dan definisi yang berbeda-beda. Dari sudut pandang ilmu ekonomi,
sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan
usaha untuk menhasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi
kebutuhan dan hak publik.
a. Faktor Ekonomi b. Faktor Politik
SIFAT DAN
• Pertumbuhan ekonomi • Hubungan negara dan
KARAKTERISTIK
• Tingkat inflasi masyarakat
AKUNTANSI
• Pertumbuhan pendapatan per • Legitimasi pemerintahan
SEKTOR PUBLIK
kapita (GNP/GDP) • Tipe rezim yang berkuasa
• Struktur Produksi • Ideologi negara
• Tenaga kerja • Elit politik dan massa
• Arus modal dalam negeri • Jaringan internasional
• Cadangan Devisa • Kelembagaan
• Nilai tukar mata uang
• Utang dan bantuan luar negeri
c. Faktor Kultural d. Faktor Demografi
SIFAT DAN
• Keragaman suku, ras, agama, • Pertumbuhan penduduk
KARAKTERISTIK
bahasa, dan budaya • Struktur usia penduduk
AKUNTANSI
• Sistem nilai di masyarakat • Migrasi
SEKTOR PUBLIK
• Historis • Tingkat kesehatan
• Sosiologi masyarakat
• Karakteristik masyarakat
• Tingkat pendidikan
VALUE FOR MONEY
Value for money merupakan konsep pengelolaan
organisasi sektor publik yang medasarkan pada tiga
elemen utama, yaitu :

Ekonomi
Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi
sektor publik dapat meminimalisir inpur resources
yang digunakan yaitu dengan menghindari
pengeluaran yang boros dan tidak produktif

Efisiensi
Efisiensi merupakan perbandingan output/input
yang dikaitkan dengan standar kinerja atau
target yang ditetapkan

Efektivitas
Secara sederhana efektivitas merupakan
perbandingan outcome dengan output
Value for money dapat tercapai apabila organisasi telah menggunakan biaya
input paling kecil untuk mencapai output yang optimum dalam rangka mencapai
VALUE tujuan organisasi. Implementasi konsep value of money diyakini dapat
memperbaiki akuntabilitas sektor publik dan memperbaiki kinerja sektor publik.
Manfaat implementasi konsep value of money pada organisasi sektor publik
FOR antara lain:

1. Meningkatkan efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang


MONEY diberikan tepat sasaran
2. Meningkatkan mutu pelayanan publik
3. Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan
terjadinya penghematan dalam penggunaan input
4. Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik
5. Meningkatkan kesadaran akan uang publik (public costs awareness) sebagai
akar pelaksanaan akuntabilitas publik
PERBEDAAN SIFAT DAN KARAKTERISTIK ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
DENGAN SEKTOR SWASTA

Perbedaan Sektor Publik Sektor Swasta


Tujuan organisasi Nonprofit Motive Profit Motive

Pembiayaan internal: Modal sendiri, laba


Pajak, retribusi, utang, obligasi
ditahan, penjualan aktiva
Sumber pendanaan pemerintah, laba BUMN/BUMD,
Pembiayaan eksternal: Utang bank,
penjualan aset negara,dsb.
obligasi, penerbitan saham
Pertanggungjawaban kepada
Pertanggungjawaban kepada pemegang
Pertanggungjawaban masyarakat (publik) dan parlemen
saham dan kreditor
(DPR/DPRD)
Fleksibel : datar, piramid, lintas
Struktur organisasi Birokratis, kaku, dan hierarkis
fungsional, dsb.

Karakteristik Anggaran Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik

Sistem Akuntansi Cash Accounting Accrual Accounting


Persamaan Meskipun sektor publik memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda dengan

sektor sektor swasta, akan tetapi dalam beberapa hal terdapata persamaan, yaitu :
1. Kedua sektor merupakan bagian integral dari sistem ekonomi di suatu
negara dan keduanya menggunakan sumber daya yang sama untuk
publik dan mencapai tujuan organisasi
2. Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu masalah kelangkaan
sumber daya , sehingga baik sektor publik maupun sektor swasta dituntut
sektor untuk menggunakan sumber daya organisasi secara ekonomis, efisien, dan
efektif
3. Proses pengendalian manajemen, kedua sektor sama-sama membutuhkan
swasta informasi yang handal dan relevan untuk melaksanakan fungsi manajemen,
yaitu : perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian
4. Pada beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk yang sama
5. Kedua sektor terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan hukum lain
yang disyaratkan.
TUJUAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
American Accounting Association (1970) dalam Glynn (1993) menyatakan bahwa tujuan akuntansi pada organisasi
sektor publik adalah untuk :

1 Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara


tepat, efisien, dan ekonomis atas suatu operasi dan alokasi
sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi

Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manager untuk


2 melaporkan pelaksanaan tanggungjawab mengelola secara tepat
dan efektif program dan penggunaan sumber daya yang menjadi
wewnangnya dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk
melaporkan kepada publik atas operasi pemerintah dan
penggunaan dana publik.

Akuntansi sektor publik terkait dengan tiga hal pokok, yaitu


penyediaan informasi, pengendalian manajemen, dan
akuntabilitas.
Informasi akuntansi bermanfaat untuk pengambilan keputusan,
terutama untuk melakukan alokasi sumber daya.
Istilah “sektor publik” mulai dipakai pertama kali pada tahun 1952. Pada waktu
itu, sektor publik sering dikaitkan sebagai bagian dari manajemen ekonomi
PERKEMBANGAN makroyang terkait dengan pembangunan dan lembaga pelaksanaan
AKUNTANSI pembangunan. Pada tahun 1970-an muncul kritikan dan serangan yang
mempertanyakan peran sektor publik dalam pembangunan. Pada tahun 1980-an
SEKTOR PUBLIK reformasi sektor publik dilakukan di negara-negara industri maju sebagai
jawaban atas berbagai kritikan yang ada. Dengan adanya perubahan pada sektor
publik tersebut, akuntansi sektor publik kemudian mengikuti dan menyesuaikan
diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Anggapan bahwa sektor publik mengalami kebangkrutan di negara-negara
berkembang, tidak sepenuhnya benar. Dalam dua dasawarsa terakhir, telah
terjadi perkembangan (akuntansi) sektor publik yang pesat.
Karakteristik good
governance menurut
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK UNDP
DAN GOOD GOVERNANCE
 Participation
 World Bank memberikan definisi governance sebagai “the way state power
 Rule of law
used in managing economic and social resources for development of
society” yang lebih menekankan pada cara pemerintah mengelola sumber  Transparency
daya sosial dan ekonomi untuk kepentingan pembangunan masyarakat.  Responsiveness
 Consensus orientation
 United Nation Development Program (UNDP) mendefinisikan governance
sebagai “the exercise of political, economic, and administrative authority  Equity
to manage nation’s affair at all levels” yang lebih menekankan pada  Efficiency and Effectiveness
aspek politik, ekonomi, dan administratif dalam pengelolaan negara
 Accountability
 Strategic vision
Pengertian good governance diartikan sebagai pemerintahan yang baik.
Sementara itu, World Bank mendefinisikan good governance sebagai suatu
penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan
bertanggungjawab sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar.
AKUNTABILITAS PUBLIK
Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan
pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang
menjadi tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal). Akuntabilias publik terdiri atas
dua macam yaitu :
1. Akuntabilitas vertikal , adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih
tinggi.
2. Akuntabilitas horizontal, adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas

Akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh organisasi sektor publik terdiri atas beberap dimensi.
Elwood (1993) menjelaskan empat dimensi akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh akuntansi sektor
publik, yaitu :
1) Akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum (accountability for probity and legality)
2) Akuntabilitas proses (process accountability)
3) Akuntabilitas program (program accountability)
4) Akuntabilitas kebijakan (policy accountability)
Inefisiensi yang dialami oleh BUMN dan BUMD tersebut antara lain disebabkan
adanya intervensi politik, sentralisasi, rent seeking behaviour, dan manajemen
yang buruk. BUMN dan BUMD dalam era globalisasi akan menghadapi
beberapa tekanan dan tuntutan, yaitu :

PRIVATISASI  Regulation & political pressure


 Social presurre
 Rent seeking behaviour
 Economic & eficiency

Privatisasi merupakan salh satu upaya mereformasi perusahaan publik.


Privatisasi berarti perlibatan modal swasta dalam struktur modal perusahaan
publik sehingga kinerja finansial dapat dipengaruhi secara langsung oleh
investor melalui mekanisme pasar uang
Misi utama UU No.22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah, dan UU
No.25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Daerah adalah desentralisasi.

OTONOMI Secara teoritis, desentralisasi diharapkan akan menghasilkan dua manfaat


nyata, yaitu :
DAERAH 1. Mendorong peningkatan partisipasi
2. Memperbaiki alokasi sumber daya produktif

Implikasi otonomi daerah terhadap akuntansi sektor publik adalah bahwa


dalam pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah dituntut untuk mampu
memberikan informasi kepada publik, DPRD, dan pihak-pihak yang
menjadi stakeholder pemerintah daerah.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai