Anda di halaman 1dari 20

Infeksi Primer Varisela Zooster Virus

Josua
10.2012.034
Skenario 4
• Perempuan berusia 5 tahun datang dibawa
orangtuanya ke puskesmas dengan keluhan
timbul lenting berisi cairan jernih pada badan
dan wajah sejak 1 hari yang lalu.
Anamnesis
• Demam tinggi sekitar 5 hari yang lalu
• Mata tidak merah
• Awal timbul lenting dari badan ke wajah
• Lenting kadang gatal dan tidak nyeri
• Lenting berisi cairan
• Teman pasien pernah mengalami keluhan
yang sama sekitar 2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Fisik
• TTV
– Suhu :380c
– Nadi :100x/menit
– Nafas :20x/menit
– TD :110/70 mmHg
• Ada lesi klasik berbentuk oval dengan kemerahan pada kulit
• Lesi terdapat paling banyak di bagian tubuh lalu menuju ke
wajah
• Lesi di tubuh tidak seragam
https://i.ytimg.com/vi/n9BPlbvbEsA/hqdefault.jpg
Pemeriksaan Penunjang
• Pada pewarnaan apusan kerokan atau bilasan
dasar vesikel (apusan Tzanck menggunakan
pewarnaan Giemsa atau Wright) terlihat sel
raksasa (Sel datia) berinti banyak
(multinuklear)
Working Diagnosis
• Tanda khas penyakit varisela adalah terdapat
bermacam-macam stadium lesi.
• Varisela memiliki periode inkubasi 13-17 hari
• Selain itu, sekitar 24 jam sebelum kelainan
kulit timbul pada penderita varisela, terdapat
gejala malaise dan anoreksia
Differential Diagnosis

• Variola (Smallpox)
– Smallpox merupakan penyakit akut dan contagious
yang didapatkan melalui infeksi virus variola yang
merupakan golongan genus Orthopoxvirus
• Rubeola (Measles/Morbili)
– Rubeola merupakan penyakit yang disebabkan oleh
virus Morbili (Paramyxoviridae).
• HMFD (Hand, Mouth, Foot Disease)
– Flu Singapura atau di Indonesia dikenal dengan PTKM
(Penyakit Kaki, Tangan dan Mulut) adalah penyakit
yang disebabkan oleh Coxackie virus.
Etiologi
• Penyakit ini disebabkan oleh virus Varicela
zooster.
• VZV merupakan virus yang berselubung,double
stranded DNA yang merupakan famili dari herpes
virus.
• Hanya manusia yang menjadi hospes naturalnya.
• Penamaan virus ini memberikan kesan bahwa
infeksi primer menyebabkan penyakit varisela,
sedangkan reaktivasi virus menyebabkan herpes
zooster.
Epidemiologi
• Varisela Zoster terdapat di seluruh dunia.
Varisela sangat menular dan merupakan
penyakit epidemik yang sering terjadi pada
masa anak-anak di bawah 10 tahun. Penyakit
lebih sering terjadi pada musim dingin dan
semi daripada musim panas pada daerah
beriklim sedang.
Patofisiologi

• Cacar air biasanya diperoleh dari droplet hopes


yang terinfeksi.
• Virus varicella-zoster (VZV) ini bersifat contagious
sehingga mendasari epidemi yang menyebar
dengan cepat melalui sekolah terutamanya.
• Titer virus yang tinggi ditemukan di cacar yang
bersifat vesikel.
• Oleh yang demikian, meskipun risiko terinfeksi
lebih rendah, penularan virus juga dapat terjadi
melalui kontak langsung dengan vesikel.
• Setelah terhirup tetesan pernafasan yang
terkontaminasi, virus menginfeksi konjungtiva
atau mukosa dari saluran pernapasan bagian
atas.
• Proliferasi virus terjadi pada kelenjar getah
bening regional
• Siklus kedua replikasi virus terjadi pada organ
tubuh, terutama hati dan limpa, diikuti dengan
viremia sekunder 14-16 hari pasca infeksi.
• Viremia sekunder ditandai dengan invasi virus
menyebar dari sel endotel kapiler dan epidermis.
• Infeksi VZV sel dari lapisan malphigi
menghasilkan baik edema interseluler dan edema
intraseluler, mengakibatkan vesikel karakteristik
• +Viremia adalah kehadiran virus dalam aliran
darah.
Manifestasi Klinis

• Periode prodromal :Gejala demam, malaise,


dan anoreksia
• Periode erupsi dimulai dengan berubahnya
papul eritematosa menjadi vesikel berbentuk
menyerupai tetesan embun.
• Badan – Wajah – Ekstremitas – Selaput lendir
mata – mulut – Sal.Nafas Atas –
• Vesikel -> Pustul -> Pecah (Mengering) ->
Krusta
Penatalaksanaan
• Medica Mentosa
– Antivirus
• Dewasa Asiklovir (Max : 5x800 mg PO selama 7 Hari)
• Anak Asiklovir (4-5 x 20 mg/kg selama 5 hari)
• Imunnocompromised di tingkatkan 400 mg
– Antibiotik (Mencegah Infeksi Sekunder)
– Anti Alergi atau Anti Pruritus (Keluhan Gatal)
• Non Medica Mentosa
– Bedak (agar vesikel tidak pecah)
– Mandi
– Mengganti Pakaian dan Alas Tidur
Komplikasi

• Infeksi bakteri akibat Streptococcus dan


staphylococcus, merupakan komplikasi yang
paling sering (Scar)
• Pada Dewasa antara lain Ensefalitis,
Pneumonia, glomerulonefritis
• Varisela pada trimester pertama dapat
menyebabkan kongenital, sedangkan bila
terjadi saat persalinan menyebabkan varisela
kongenital
Prognosis
• Baik dan Potensi menimbulkan jaringan parut
juga kecil (kecuali di garuk)
• Kasus Kematian
– Anak 1 -9 tahun (2-3:100.000 Kasus)
– Di bawah 1 tahun 4x lebih besar dari normal
– Dewasa 25x lebih besar dari normal
Preventif

• Vaksin varicella terdiri dari virus varicella yang


dilemahkan.
• Vaksin lebih efektif apabila diberikan pada
anak berumur 12-18 bulan kemudian pada
umur 4-6 tahun.
• Efek samping dari pemberian vaksin seringkali
terjadi 42 hari setelah imunisasi, dan pada
umumnya terjadi bila diberikan pada anak
sebelum 14 bulan,
• Pemberian varicella zooster immune globuline
(VZIG) sebagai profilaksis setelah terpapar
virus, dan terutama pada orang – orang
dengan resiko tinggi.
• Dosis yang diberikan adalah 125 IU / 10 kgBB.
125 IU adalah dosis minimal, sedangkan dosis
maksimal adalah 625 IU dan diberikan secara
intramuskuler.
Kesimpulan

• Pasien diduga menderita Varisela (cacar air)


yang disebabkan oleh Varisela Zooster Virus
dengan ditemukannya vesikel pada badan dan
wajah disertai dengan malaisme dan anorexia.
• Pemeriksaan lanjut atau penunjang diperlukan
untuk menegakkan diagnosis dari penyakit
yang disebabkan Varisela Zoster Virus.

Anda mungkin juga menyukai