Anda di halaman 1dari 37

AIRLANGGA UNIVERSITY : AUTONOMY UNIVERSITY, EXCELLENCE WITH MORALITY

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

Pancasila
 Sistem Etika dalam hubungannya dengan pancasila
dilengkapi dengan nilai, norma dan moral

 Nilai, norma dan moral adalah konsep-konsep


yang saling terkait. Dalam hubungannya dengan
pancasila maka ketiganya akan memberikan
pemahaman yang saling melengkapi sebagai
sistem etika
A. Pengertian Etika
 Etika adalah kelompok filsafat praktis (filsafat
yang membahas bagaimana manusia bersikap
terhadap apa yang ada)
 Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan
mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-
pandangan moral.
 Etika adalah ilmu yang membahas tentang
bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu
ajaran tertentu atau bagaimana kita bersikap dan
bertanggung jawab dengan berbagai ajaran
moral.
 Ada dua etika yaitu,

Etika Umum dan Etika Khusus.


 Etika Umum, mempertanyakan prinsip-prinsip yang
berlaku bagi setiap tindakan manusia. Pemikiran
etika beragam, tetapi pada prinsipnya
membicarakan asas-asas dari tindakan dan
perbuatan manusia, serta system nilai apa yang
terkandung didalamnya.
 Etika khusus, membahas prinsip-prinsip tersebut
diatas dalam hubungannya dengan berbagai aspek
kehidupan manusia, baik sebagai individu (etika
individual) maupun makhluk sosial (etika sosial).
Etika khusus dibagi menjadi 2 macam yaitu Etika
Individual dan Etika Sosial.
 Etika Individual membahas kewajiban manusia
terhadap dirinya sendiri dan dengan kepercayaan
agama yang dianutnya serta kewajiban dan
tanggung jawabnya terhadap Tuhannya.
 Etika Sosial membahas norma-norma sosial yang
harus dipatuhi dalam hubungannya dengan
manusia, masyarakat, bangsa dan Negara.

B. Pengertian Nilai, Norma
dan Moral
 Pengertian Nilai
 Nilai (value) adalah kemampuan yang dipercayai
yang ada pada suatu benda untuk memuaskan
manusia. Sifat dari suatu benda yang
menyebabkan menarik minat seseorang atau
kelompok. Nilai bersumber pada budi yang
berfungsi mendorong dan mengarahkan (motivator)
sikap dan perilaku manusia. Nilai sebagai suatu
sistem merupakan salah satu wujud kebudayaan di
samping sistem sosial dan karya.
 Pandangan para ahli tentang nilai-nilai yang
terdapat dalam masyarakat :
 a. Alport mengidentifikasikan nilai-nilai yang
terdapat dalam kehidupan masyarakat dalam
enam macam, yaitu :
 1). Nilai teori
 2). Nilai ekonomi
 3). Nilai estetika
 4). Nilai sosial
 5). Nilai politik dan
 6). Nilai religi
b. Max Scheler, mengelompokkan nilai menjadi
empat tingkatan, yaitu:
1). Nilai kenikmatan
2). Nilai kehidupan
3). Nilai kejiwaan
4). Nilai kerohanian
c. Notonagoro, membedakan nilai menjadi tiga, yaitu
:
1). Nilai material
2). Nilai vital
3). Nilai kerokhanian
 Nilai berperan sebagai pedoman menentukan
kehidupan setiap manusia. Nilai manusia berada
dalam hati nurani, kata hati dan pikiran
sebagai suatu keyakinan dan kepercayaan yang
bersumber pada berbagai sistem nilai.
Pengertian Norma

 Norma adalah perwujudan martabat manusia


sebagai mahluk budaya, moral, religi, dan sosial.
Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap
luhur yang dikehendaki oleh tata nilai untuk
dipatuhi.
 Norma dalam perwujudannya : norma agama,
norma filsafat, norma kesusilaan, norma hukum dan
norma sosial.
 Norma memiliki kekuatan untuk dipatuhi karena
adanya sanksi.
Norma-norma yang terdapat dalam
masyarakat antara lain :
 Ø Norma agama : adalah ketentuan hidup
masyarakat yang bersumber pada agama.
 Ø Norma kesusilaan : adalah ketentuan hidup
yang bersumber pada hati nurani, moral atau filsafat
hidup.
 Ø Norma hukum : adalah ketentuan-
ketentuan tertulis yang berlaku dan bersumber pada
UU suatu Negara tertentu.
 Ø Norma sosial : adalah ketentuan hidup
yang berlaku dalam hubungan antara manusia
dalam masyarakat.
Pengertian Moral
 Pengertian moral berasal dari kata mos (mores)
yang sinonim dengan kesusilaan, kelakuan. Moral
adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk,
yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan
manusia.
 Seorang pribadi yang taat kepada aturan-aturan,
kaidah-kaidah dan norma-norma yang berlaku
dalam masyarakatnya, dianggap sesuai dan
bertindak secara moral. Jika sebaliknya yang
terjadi maka pribadi itu dianggap tidak bermoral.
 Moral dalam perwujudannya dapat berupa
peraturan dan atau prinsip-prinsip yang benar,
baik terpuji dan mulia. Moral dapat berupa
kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma
yang mengikat kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

Nilai Dasar, Nilai Instrumental dan Nilai Praksis

1. Nilai Dasar
 Meskipun nilai bersifat abstrak dan tidak dapat
diamati oleh panca indra manusia, namun dalam
kenyataannya nilai berhubungan dengan tingkah
laku manusia. Setiap meiliki nilai dasar yaitu
berupa hakikat, esensi, intisari atau makna yang
dalam dari nilai-nilai tersebut. Nilai dasar berifat
universal karena karena menyangkut kenyataan
obyek dari segala sesuatu. Contohnya tentang
hakikat Tuhan, manusia serta mahkluk hidup lainnya.
 Apabila nilai dasar itu berkaitan dengan hakikat
Tuhan maka nilai dasar itu bersifat mutlak karena
Tuhan adalah kausa prima (penyebab pertama).
Nilai dasar yang berkaitan dengan hakikat
manusia maka nilai-nilai itu harus bersumber pada
hakikat kemanusiaan yang dijabarkan dalam
norma hukum yang diistilahkan dengan hak dasar
(hak asasi manusia). Dan apabila nilai dasar itu
berdasarkan kepada hakikat suatu benda
(kuatutas,aksi, ruang dan waktu) maka nilai dasar
itu juga dapat disebut sebagai norma yang
direalisasikan dalam kehidupan yang praksis. Nilai
Dasr yang menjadi sumber etika bagi bangsa
Indonesia adalah nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila
2. Nilai Instrumental
 Nilai instrumental adalah nilai yang menjadi
pedoman pelaksanaan dari nilai dasar. Nilai dasar
belum dapat bermakna sepenuhnya apabila belum
memiliki formulasi serta parameter atau ukuran
yang jelas dan konkrit. Apabila nilai instrumental
itu berkaitan dengan tingkah laku manusia dalam
kehidupan sehari-hari makan itu akan menjadi
norma moral. Namun apabila nilai instrumental itu
berkaitan dengan suatu organisasi atau Negara,
maka nilai instrumental itu merupakan suatu arahan,
kebijakan, atau strategi yangbersumber pada nilai
dasar sehingga dapat juga dikatakan bahwa nilai
3. Nilai Praksis
 Nilai praksis merupakan penjabaran lebih lanjut
dari nilai instrumental dalam kehidupan yang lebih
nyata dengan demikian nilai praksis merupakan
pelaksanaan secara nyata dari nilai-nilai dasar
dan nilai-nilai instrumental.
D. Hubungan Nilai, Norma,
dan moral
 Keterkaitan nilai, norma dan moral merupakan
suatu keyataan yang seharusnya tetap terpelihara
di setiap waktu pada hidup dan kehidupan
manusia. Keterkaitan itu mutlak digarisbawahi bila
seorang individu, masyarakat, bangsa dan Negara
menghendaki fondasi yang kuat tumbuh dan
berkembang.
 Sebagaimana tersebut diatas maka nilai akan
berguna menuntun sikap dan tingkah laku manusia
bila dikonkritkan dan diformulakan menjadi lebih
obyektif sehingga memudahkan manusia untuk
menjabarkannya dalam aktivitas sehari-hari. dalam
kaitannya dengan moral maka aktivitas turunan
dari nilai dan norma akan memperoleh integritas
dan martabat manusia. Derajat kepribadian itu
amat ditentukan oleh moralitas yang mengawalnya.
 hubungan antara moral dan etika seringkali
disejajarkan arti dan maknanya.
 Namun demikian, etika dalam pengertiannya tidak
berwenang menentukan apa yang boleh dan tidak
boleh dilakukan seseorang. Wewenang itu
dipandang berada di tangan pihak yang
memberikan ajaran moral.
B. APLIKASI NILAI, NORMA, DAN MORAL
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

 Dalam kehidupan kita akan selalu berhadapan


dengan istilah nilai dan norma dan juga moral
dalam kehidupan sehari-hari. Dapat kita ketahui
bahwa yang dimaksud dengan nilai social
merupakan nilai yang dianut oleh
suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap
baik dan apa yang dianggap buruk oleh
masyarakat. Sebagai contoh, orang menanggap
menolong memiliki nilai baik, sedangkan mencuri
bernilai buruk.
B. APLIKASI NILAI, NORMA, DAN MORAL
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

 Dan dapat juga dicontohkan, seorang kepala


keluarga yang belum mampu memberi nafkah
kepada keluarganya akan merasa sebagai kepala
keluarga yang tidak bertanggung jawab. Demikian
pula, guu yang melihat siswanya gagal dalam ujian
akan merasa gagal dalam mendidik anak tersebut.
Bagi manusia, nilai berfungsi sebagai landasan,
alasan, atau motivasi dalam segala tingkah laku
dan perbuatannya. Nilai mencerminkan kualitas
pilihan tindakan dan pandangan hidup seseorang
dalam masyarakat. Itu adalah yang dimaksud dan
juga contoh dari nilai.
 Dapat di jelaskan juga bahwa yang dimaksud
norma social adalah patokan perilaku dalam suatu
kelompok masyarakat tertentu. Norma sering juga
disebut dengan peraturan sosial. Norma
menyangkut perilaku-perilaku yang pantas
dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya.
Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat
memaksa individu atau suatu kelompok agar
bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah
terbentuk. Pada dasarnya, norma disusun agar
hubungan di antara manusia dalam masyarakat
dapat berlangsung tertib sebagaimana yang
 Tingakat norma dasar didalam masyarakat
dibedakan menjadi 4 yaitu:
 1. Cara
 Contoh: cara makan yang wajar dan baik apabila
tidak mengeluarkan suara seperti hewan
 2. Kebiasaan
Contoh: Memberi hadiah kepada orang-orang
yang berprestasi dalam suatu kegiatan atau
kedudukan, memakai baju yang bagus pada waktu
pesta.
 3. Tata kelakuan
 Contoh: Melarang pembunuhan, pemerkosaan, atau
menikahi saudara kandung.
 4. Adat istiadat, Misalnya orang yang melanggar
hukum adat akan dibuang dan diasingkan ke
daerah lain.,upacara adat (misalnya di Bali)
 Norma hukum (laws)
 - Tidak melanggar rambu lalu lintas walaupun tidak
ada polentas
 - Menghormati pengadilan dan peradilan di
Indonesia
 Norma kesusilaan
 Contoh :
 orang yang berhubungan intim di tempat umum
akan di cap tidak susila, melecehkan wanita
ataupun laki-laki didepan orang.
 Norma kesopanan
Contoh :
- memberikan tempat duduk di bis umum pada
lansia dan wanita hamil.
-Tidak meludah di sembarang tempat, memberi
atau menerima sesuatu dengan tangan kanan,
kencing di sembarang tempat
 Dan ada beberapa norma yang lain yang belum di
sebutkan dalam hal ini. Setelah masuk pada nilai
dan norma. Dalam aplikasi yang terakhir akan
membahas tentang moral.
 Moral (Bahasa Latin Moralitas) adalah
istilah manusia menyebut ke manusia atau orang
lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai
positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut
amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak
memiliki nilai positif di mata manusia lainnya.
Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus
dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah
hal-hal yang berhubungan dengan
proses sosialisasi individu tanpa moral manusia
tidak bisa melakukan proses sosialisasi
 Moral dalam zaman sekarang mempunyai nilai
implisit karena banyak orang yang mempunyai
moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang
yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan
di sekolah-sekolah dan manusia harus mempunyai
moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral
adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan
bermasyarakat secara utuh.
 Contoh moral adalah : Tidak terdapat adanya
pemaksaan suatu agama tertentu kepada orang
lain, dengan demikian masyarakat dan bangsa
Indonesia menjunjung tinggi nilai nilai HAM. Dapat
dicontoh dalam hal nya pendidikan. Seorang siswa
yang ingin bersekolah tapi dengan tidak dana
maka ia tak dapat sekolah sampai cita-citanya
tidak terwujud.
 Contohnya moral dalam halnya kehidupan sehari
kalau kita menemukan tas yang berisikan dokumen
penting dan juga sejumlah uang yang tersapat
dalam tas tersebut. Seandainya kita memiliki moral
yang baik maka kita akan memberikan tas itu
pada kepemiliknya kalau tidak pada yang
berwajib.

 Pancasila adalah sebagai dasar negara Indonesia,
memegang peranan penting dalam setiap aspek
kehidupan masyarakat Indonesia. Pancasila banyak
memegang peranan yang sangat penting bagi
kehidupan bangsa Indonesia, salah satunya adalah
“Pancasila sebagai suatu sistem etika”.
 Di dunia internasional bangsa Indonesia terkenal
sebagai salah satu negara yang memiliki etika
yang baik, rakyatnya yang ramah tamah, sopan
santun yang dijunjung tinggi dan banyak lagi, dan
pancasila memegang peranan besar dalam
membentuk pola pikir bangsa ini sehingga bangsa
ini dapat dihargai sebagai salah satu bangsa yang
beradab didunia.Kecenderungan menganggap hal
yang tak penting akan kehadiran pancasila
diharapkan dapat ditinggalkan. Karena bangsa
yang besar adalah bangsa yang beradab.
Pembentukan etika bukanlah hal yang mudah,
karena berasal dari tingkah laku dan hati nurani.
PENUTUP
 Pendukung dari Pancasila sebagai sistem etika
adalah Pancasila memegang peranan dalam
perwujudan sebuah sistem etika yang baik di
negara ini. Di setiap saat dan dimana saja kita
berada kita diwajibkan untuk beretika disetiap
tingkah laku kita. Seperti tercantum di sila ke dua
pada Pancasila, yaitu “Kemanusian yang adil dan
beradab” sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa
kehadiran pancasila dalam membangun etika
bangsa ini sangat berandil besar.
 Dengan menjiwai butir-butir Pancasila masyarakat
dapat bersikap sesuai etika baik yang berlaku
dalam masyarakat, bangsa dan negara.
Why do we need to strengthenening hard skills and
soft skills also doing the internationalization of higher
education?

1. the globalization

2. the development on
advanced technology 3. the new trend in the
in computerization, development of science,
communications and technology and arts
transportation

Anda mungkin juga menyukai