Endometritis adalah infeksi pada endometrium (lapisan dalam dari
rahim). Terdapat dua jenis endometritis yaitu: Endometritis akuta Endometritis kronika Endometritis Akuta Endometrium mengalami edema dan hiperemi, dan pada pemeriksaan mikroskopik terdapat hiperemi, edema, dan infiltrasi leukosit berinti polimorf yang banyak, serta perdarahan- perdarahan interstisial Penyebab terjadinya endometritis akuta antara lain: Infeksi gonorea Persalinan Infeksi postpartum Infeksi pada abortus septik dan sepsis puerperalis Tindakan yang dilakukan dalam uterus Gejala-gejala endometritis akuta antara lain: Demam Lochia berbau: pada endometritis postpartum kadang-kadang keluar fluor yang purulent Lochia lama berdarah malahan terjadi metrorrhagi Jika radang tidak menjalar ke parametrium atau perimetrium, maka tidak ada nyeri Keluar leukorea yang bernanah Uterus serta daerah di sekitarnya nyeri pada perabaan Terapi untuk penderita endometritis akuta dengan cara: Obat-obatan uterotonika Istirahat, letak fowler Antibiotika Endometritis Kronika Endomeritis kronika tidak seberapa sering terdapat, oleh karena infeksi yang tidak dalam masuknya pada miometrium, tidak dapat mempertahankan diri, karena pelepasan lapisan fungsional dari endometrium pada waktu haid. Pada pemeriksaan mikroskopik ditemukan bayak sel-sel plasma dan limfosit Gejala-gejala klinis endometritis kronika ialah: Leukorea Fluor albus yang keluar dari ostium Kelainan haid seperti metrorrhagi dan menorrhagi Endometritis kronika ditemukan: Pada tuberkulosis; Jika tertinggal sisa-sisa abortus atau partus; Jika terdapat korpus alineum di kavum uteri; Pada polip uterus dengan infeksi; Pada tumor ganas uterus; Pada salpingo-ooforitis dan sellulitis pelvik. Terapi untuk penderita endometritis kronika adalah: Perlu dilakukan kuretase untuk DD dengan carcinoma corpus uteri, polip atau myoma submucosa. Kadang-kadang dengan kuret ditemukan endometritis tuberculosa. Kuretase juga bersifat terapeutis.