Anda di halaman 1dari 18

BIOFARMASI

SEDIAAN PARENTERAL
OLEH KELOMPOK 1
1. IKA FANNY LESTARI (15020170024)
2. AFIFAH SAFIRA (15020170028)
3. YUNI RANITA SARI (15020170031)
4. ANNISA ULHUSNAH (15020170035)
5. SURYA ISLAMIATI (45020170040)
6. DARMAWATI (15020170218)
7. CHANTYA AMALIA P. (15020170263)
Pendahuluan
• Istilah "parenteral" digunakan untuk sediaan yang diberikan dengan
injeksi melalui satu atau lebih lapisan jaringan kulit. Kata ini
diturunkan dari kata Yunani, para dan enteron, yang artinya di luar
usus, dan digunakan untuk bentuk sediaan yang diberikan dengan
rute selain rute oral.
(Turco Salvatore, M.S. Pharm.D, F.A.S.H.P, Sterile Dosage Form: Their
Preparation and ClinicalApplication, 3rd edition, Lippincott Williams &
Wilkins,Baltimore, USA, Chapter 7, 1994)
Anatomi dan Tempat Pemberian Melalui
Parenteral
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
SEDIAAN PARENTERAL
a. FAKTOR FISIKOKIMIA
b. FAKTOR FISIOLOGI
c. FAKTOR FORMULASI
(Turco Salvatore, M.S. Pharm.D, F.A.S.H.P, Sterile Dosage Form: Their
Preparation and ClinicalApplication, 3rd edition, Lippincott Williams &
Wilkins,Baltimore, USA, Chapter 7, 1994)
FAKTOR FISIKOKIMIA
A. Laju disolusi
bentuk sediaan Sediaan larutan atau suspensi parenteral lebih cepat
mengalami disolusi sebab rute pemberiannya yang langsung dapat di
absorpsi daripada bentuk sediaan padat (tablet susuk)
B. Koefisien partisi dan kelarutan dalam lemak
C. Interaksi obat (zat aktif) dan bahan tambahan lain dalam sediaan
FAKTOR FISIOLOGI
Laju absorbsi zat aktif tergantung pada :
a. Permeabilitas kapiler darah, aliran darah, kepadatan jaringan di
tempat penyuntikan dan laju pelepasan zat aktif dari sediaan.
b. Pengaruh suatu obat yang dapat mempengaruhi obat lain (interaksi
obat) contoh: obat vasodilator (metakolin)dapat meningkatkan
penyerapan obat lain yang diberikan bersamanya.
c. Gerakan,disebabkan oleh peningkatan pengaliran darah d.Tempat
injeksi, kadar lidokain dlm plasma stlh pemberian IM di otot lengan
lebih tinggi dibandingkan bila diberikan di otot kaki.
FAKTOR FORMULASI
• A. Larutan dalam Air
• Penambahan bahan makromolekul yang larut air ke dalam larutan dengan pelarut
air dapat memperlama waktu aksi zat aktif yang terkandung.
• cth : Polivinilpirolidon memperlama aksi insulin, dan gonadotropin korionat. Efek
yang sama juga terdapat pada gelatin dan karboksimetilsellulosa.
• Makromolekul tersebut dapat meningkatkan kekentalan cairan difusi yang
selanjutnya akan menghambat laju perpindahan zat aktif ke cairan interstisiel,
baik dengan membentuk kompleks yang sukar larut hingga sukar di serap
maupun dengan menghambat metabolisme senyawa oleh enzim proteolitik.
• B.Suspensi dalam Air
• Ukuran partikel pd sediaan suspensi dalam air dapat mempengaruhi aksi obat
yt terhadap lama aksi obat.
• Perpanjangan waktu aksi dapat ditingkatnya dengan bertambahnya diameter
partikel sampai 100 µm.
• pemakaian partikel berukuran yang lebih besar akan menyulitkan penyuntikan
dan menimbulkan rasa sakit.
• Penambahan makromolekul yang larut air ke dalam suspensi tersebut akan
menambah waktu aksi; hal ini terutama di dasarkan atas sifat reologinya yaitu
untuk meningkatkan stabilitas sediaan (koloida protector)cth
metilselulosa,natrium alginat,gelatin dan dextran.
• C.Larutan dan Suspensi Dalam Minyak
• Pelepasan zat aktif dari larutan atau suspensi dalam pembawa minyak
jauh lebih sulit dibandingkan dengan pembawa air.
• Efek ini lebih dipertegas bila kekentalan larutan sediaan bertambah,
misalnya oleh adanya sabun alkali tanah (Aluminium stearat), dan hal
ini telah dibuktikan pada penisilin. Aluminium oleat, Aluminium
monopalmitat, kalsium dan magnesium stearat mempunyai efek yang
sama.
• D.Pengendapan Zat Aktif pada Tempat Penyuntikan
• Molekul-molekul tertentu yang diberikan dalam larutan air atau
larutan campuran air-pelarut organik akan mengendap pada tempat
penyuntikan karena pengaruh perbedaan pH antara pembawa dan
cairan biologik, atau karena pengaruh pengenceran sediaan oleh
cairan interstisiel. - Pengendapan juga dapat memperpanjang aksi zat
aktif.
• E. Tablet susuk
• Tablet susuk diletakkan di bawak kulit setelah dilakukan pembedahan.
Karena luas permukaannya terbatas, tablet tersebut dapat
melepaskan zat aktif yang dikandungnya dengan sangat lama. Laju
penyerapan zat aktif yang di berikan tergantung pada sifat fisiko kimia
zat aktif dan karakteristik cairan interstisiel di tempat penanaman
tablet tersebut.
EVALUASI SEDIAAN
A. Uji Stabilitas Fisika Kimia
- penampilan fisik seperti : warna, bau, rasa,konsistensi
- viskositas, homogenitas
- perubahan kandungan zat diuji pada rangkaian kondisi spesifik
tertentu dimana suhu, pH, intensitas cahaya, dan konsentrasi obat
pada selang waktu tertentu.
B. Uji Mikrobiologi
C. Uji Invivo

Anda mungkin juga menyukai