– Perubahan ukuran
• Bertambahnya umur anak penambahan berat badan,
tinggi badan, lingkaran kepala, dll.
– Perubahan proporsi
• proporsi tubuh bayi baru lahir berbeda dengan proporsi
tubuh anak dan orang dewasa.
– Hilangnya ciri-ciri lama
• Lepasnya gigi susu dan menghilangnya refleks-refleks
primitif.
– Timbulnya ciri-ciri baru
• akibat pematangan fungsi-fungsi organ. Munculnya gigi
tetap yang menggantikan gigi susu yang telah lepas, dan
munculnya tanda-tanda seks sekunder (tumbuhnya rambut
pubis dan aksila, tumbuhnya buah dada pada wanita, dll).
• Ciri-ciri pertumbuhan mempunyai keunikan:
• Pendapatan ayah/ibu
• Pendidikan ayah/ibu
• Jumlah saudara
• Stabilisasi rumah tangga
• Jenis kelamin dlm keluarga
• Kepribadian ayah/ibu
• Norma, adat istiadat, tabu-tabu
• Agama
• Urbanisasi
• Kehidupan politik dlm masyarakat
Faktor-faktor
• Pengaruh Genetik
Faktor herediter akan berpengaruh pada cepat
pertumbuhan, kematangan penulangan, gizi, alat seksual
dan saraf.
• Pengaruh Saraf
Susunan saraf perifer juga mempunyai pengaruh thp tumbuh
kembang. Misalnya bila jaringan otot tidak mendapat
inervasi akan mengalami atrofi, juga bila saraf rasa di kulit
tidak mendapat inervasi akan mengalami degenerasi.
• Pengaruh Hormon
Yang berperan adalah hormon paratiroid dan calcitonin yg
berhubungan dg proses penulangan dan pertumbuhan
tulang.
• Pengaruh Gizi
Pada malnutrisi protein kalori yg berat (kwashiorkor
atau maramus kwashiorkor terjadi kelambatan
pertumbuhan tulang &maturasi ; kelambatan
penyatuan epifise sekitar 1 tahun dibandingkan dg
anak gizi cukup dan pubertas jg terlambat.
• Pengaruh Kecenderungan Sekular
Anak” saat ini pertumbuhannya lebih cepat
dibandingkan dengan pertumbuhan anak”
beberapa puluh tahun yang lalu.
• Pengaruh Sosio Ekonomi
Anak kelompok sosial ekonomi baik mempunyai
ukuran TB & BB lebih baik.
• Pengaruh Musim dan Iklim
Di negara 4 musim, pertumbuhan TB lebih cepat pada
musim semi dibanding musim gugur (2-2,5 kali) ; BB 4-5
kali lebih cepat pada musim gugur dibanding musim semi.
• Pengaruh Latihan
Aktivitas gerakan tubuh diperlukan untuk pertumuhan yg
berjanan dg baik. Olahraga menyebabkan otot-otot
bertamabah besar dan mengurangi lapisan lemak tubuh.
• Pengaruh Penyakit
Penyakit kronis seperti TBC, penyakit ginjal dsb dapat
menghambat pertumbuhan.
• Pengaruh Emosi
Misalnya tekanan batin, stres.
LO 3
2. PENIMBANGAN BALITA
1. PENDAFTARAN
3. PENGISIAN KMS
5. PELAYANAN OLEH
4. PENYULUHAN PETUGAS
Kegiatan Pokok Posyandu
• KIA
• KB
• Imunisasi
• Gizi
• Penanggulangan Diare
Manfaat Posyandu
– Bagi Masyarakat
• Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan
pelayanan kesehatan bagi anak balita dan ibu.
• Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi
kurang/gizi buruk.
• Bayi dan anak balita mendapatkan kapsul vitamin A.
• Bayi memperoleh imunisasi lengkap.
• Ibu hamil juga akan terpantau berat badannya dan memperoleh
tablet tambah darah.
• Memperoleh penyuluhan kesehatan yang berkaitan tentang
kesehatan ibu dan anak.
• Apabila terdapat kelaianan pada anak balita, ibu hamil, ibu nifas,
dan ibu menyusui dapat segera diketahui dan dirujuk ke
Puskesmas.
– Bagi Kader
• Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih
lengkap.
• Ikut berperan secara nyata dalam tumbuh kembang anak balita
dan kesehatan ibu.
Evaluasi Posyandu
Keberhasilan Posyandu tergambar melalui
cakupan SKDN
• S : Semua balita diwilayah kerja Posyandu.
• K : Semua balita yang memiliki KMS.
• D : Balita yang ditimbang.
• N : Balita yang naik berat badannya.
S=K=D=N
Lembaga yang berperan :
PAUD
• Pendidikan anak usia dini memiliki fungsi
utama mengembangkan semua aspek
perkembangan anak, meliputi perkembangan
kognitif, bahasa, fisik (motorik kasar dan
halus), sosial dan emosional.
• Pendidikan anak usia dini diselenggarakan
sebelum jenjang pendidikan dasar.
[(UU No. 20 Th 2003, Pasal 28, ayat (1)] .
Tujuan pendidikan anak usia dini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
• Memberikan pengasuhan dan pembimbingan yang
memungkinkan anak usia dini tumbuh dan
berkembang sesuai dengan usia dan potensinya.
• Mengidentifikasi penyimpangan yang mungkin terjadi,
sehingga jika terjadi penyimpangan, dapat dilakukan
intervensi dini.
• Menyediakan pengalaman yang beranekaragam dan
mengasyikkan bagi anak usia dini, yang memungkinkan
mereka mengembangkan potensi dalam berbagai
bidang, sehingga siap untuk mengikuti pendidikan pada
jenjang sekolah dasar (SD).
• VISI
– Terwujudnya anak usia dini yang cerdas, sehat, ceria dan
berakhlak mulia serta memiliki kesiapan baik fisik maupun
mental dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
• MISI
– Meningkatkan perluasan dan pemerataan akses layanan
PAUD melalui pnyelenggaraan PAUD yang mudah dan
murah, tetapi bermutu.
– Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan partisipasi aktif
masyarakat dalam memberikan layanan PAUD.
– Memberikan layanan yang prima (efektif, efisien,
akuntabel, transparan) kepada masyarakat di bidang PAUD.
TIGA PILAR KEBIJAKAN PAUD
• Perluasan dan pemerataan akses layanan PAUD kepada
semua anak antara lain melalui :
– Pemberdayaan semua potensi yg ada di masyarakat.
– Keberpihakan kpd anak-anak yg kurang beruntung.
• Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing antara lain
dengan cara :
– Mengupayakan PAUD yg murah dan mudah, tetapi bermutu.
• Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan
pendidikan (PAUD) antara lain dengan cara meningkatkan :
– Keterbukaan, kemudahan dan fleksibilitas di bidang layanan
PAUD kepada masyarakat.
SASARAN PAUD
• Sasaran Utama :
– Anak lahir s/d usia 6 tahun (utamanya yang belum mendapat layanan PAUD Jalur Pendidikan
Formal),prioritas 2-4 th.
Th 2009 ditargetkan 35% anak 2-4 th terlayani di PAUD Nonformal, dan 53,90 % Anak usia 0-6
tahun terlayani di PAUD Formal dan Nonformal.
• Sasaran antara :
– Orang tua/keluarga, calon orangtua.
– Pendidik dan Pengelola PAUD.
– Semua Lembaga Layanan Anak Usia Dini.
– Para tokoh masyarakat dan stakeholders PAUD.
• Jalur Formal :
– Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain sederajat.
• Jalur Nonformal :
– Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain sederajat.
• Jalur Informal :
– Pendidikan Keluarga atau Pendidikan yang Diselenggarakan oleh Lingkungan.
LO 4
– Fase Transisi
• Pemberian makanan F-100 dengan asupan gizi 100-150
kkal/kgBB/hari dan protein 2-3 g/kgBB/hari
• Fase Rehabilitasi
– Pemberian makanan F-100 dengan penambahan makanan
bayi ( BB <7kg ) dan makanan anak ( BB> 7kg)
– Asupan gizi 150-220 Kkal/kgBB/hari dan protein 4-6
g/kgBB/hari
Wajah spt org tua: fontanel cekung,vena Wajah spt bulan: muka edeme ; pipi
jelas ; tulang pipi.dagu menonjol ; mata bengkak, mengkilat
besar,cekung
Perut : buncit, turgor jelek ; gambaran Perut: buncit, ascites ; turgor sulit
usus nyata
Metabolisme rendah: suhu subnormal ; kulit: kering, bersisik ; garis kulit dalam
nadi lambat dan lebar (crazy pavement dermatosis)
Anorexia, diare
Penyakit pada MEP lainya
• Obesitas
• Inborn error in metabolism, tidak adanya atau
berkungnya aktifitas katalik suatu enzim
• Degenerasi ahepatolentikular (penyakit
wilson), merupakan penyakit yang diturunkan,
progresif dan fatal tapi jarang terdapat
• Fenilketonuria, defediensi mental dan kejang
epileptik
• Alkaptonuria
• Dependensi vitamin B6
• Maple syrup urine disease
Terapi KEP
• Ringan
– Nasihat dan penyuluhan
– ASI ekslusif teruskan sampai 2 tahun
– Pamantauan kenaikan berat badan
• Berat
– Cukup cairan, mineral dan vitamin
– Mudah dicerna dan diserap
– Bertahap
– Obati penyakit penyerta
– Pemantauan dan penyuluhan
10 langkah utama terapi KEP berat
1. Atasi/ cegah hipoglikemi
2. Atasi/ cegah hipotermi
3. Atasi dehidrasi dengan resomal
4. Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit
5. Obati/ cegah infeksi
6. Mulai pemberian makanan
7. Koreksi defisiensi nutrien mikro
8. Fasilitas tumbuh kejar
9. Lakukan stimulasi sensorik
10. Siapkan dan rencanakan tindak lanjut setelah
sembuh