Anda di halaman 1dari 10

bab iv

Hubungan pemerintah pusat dan daerah menurut uud 1945

Nama Kelompok
 Almaida Nurul Alaika
 Devva Nur Tria S.
 Fairuz Kamilah
 Veliya Sabrina N.P
 Ida Bagus S. Danta
D. kedudukan dan peran pemerintahan daerah

1.kedudukan pemerintah daerah


Menurut UU RI No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yaitu kepala
daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahanyang menjadi kewenangan daerah otonom.
Pemerintah daerah terdiri dari kepala daerah dan perangkat daerah.Penyelenggara
urusan pemerintahan di daerah dilaksanakan berdasarkan asas desentralisasi,
dekonsentrasi, dan tugas pembantuan.
Penyelanggaraan pemerintahan daerah dan kedudukan pemerintah daerah secara tegas
dinyatakan dalam Pasal 18 UUD 1945 hasil amandemen, yaitu sebagai berikut :
1.NKRI dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupat
en dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintah
an daerah, yang diatur dengan undang-undang.
2.Pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
3.Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan
Perwakilan Rakyat Daerahyang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan
umum.
4.Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah
daerah provinsi, kabupaten,dan kota dipilih secara demokratis.
5.Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah
pusat.
6.Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah
pusat.
7.Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam
undang-undang.

Daerah berhak menetapkan kebijakan Daerah untuk menyelenggarakan urusan


pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.Urusan pemerintahan konkuren
yang menjadi kewenangan daerah provinsi diselenggarakan:
1. Sendiri oleh daerah provinsi.
2. Dengan cara menugasi daerah kabupaten/kota berdasarkan asas tugas
pembantuan.
3. dengan cara menugasi desa.
• Urusan pemerintahan konkuren adalah urusan pemerintahan yang dibagi
antara pemerintah pusat dan daerah provinsi dan daerah kabupaten/ kota.
• Penugasan oleh daerah provinsi kepada daerah kabupaten/kota ditetapkan dengan
peraturan gubernur.
• Penugasan oleh daerah kabupaten/kota kepada desa ditetapkan dengan peraturan
bupati/wali kota.
• Daerah juga berhak menetapkan kebijakan daerah dalam melaksanakan tugas
pembantuan.
• Tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah otonom
untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan.
• Untuk melaksanakan urusan pemerintahan umum, gubernur dan bupati/wali kota di
bantu oleh instansi vertikal.
• Instansi vertikal adalah perangkat kementerian dan/atau lembaga pemerintah
nonkementerian yang mengurus urusan pemerintahan yang tidak diserahkan kepada
daerah otonom.
• Dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum, gubernur bertanggung jawab
kepada Presiden dan bupati/wali kota bertanggung jawab kepada menteri.
• Gubernur dan bupati/wali kota dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum
dibiayai dari APBN.
• Untuk menunjang kelancaran urusan pemerintahan umum, dibentuk
Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) provinsi yang dipimpin oleh
gubernur, Forkopimda kabupaten/kota yang dipimpin oleh bupati/wali kota, dan
Forkopimda kecamatan yang dipimpin oleh camat.
• Anggota Forkopimda provinsi dan kabupaten/kota terdiri atas pimpinan DPRD,
pimpinan kepolisian, pimpinan kejaksaan, dan pimpinan satuan teritorial Tentara
Nasional Indonesia di daerah.
• Angkota Forkopimda kecamatan terdiri atas pimpinan kepolisian dan pimpinan
kewilayahan Tentara Nasional Indonesia di kecamatan.

2.Peran Pemerintah Daerah


Merupakan peran pemerintah pusat yang dilaksanakan di daerah sebagai bagian
dari pelaksanaan otonomi daerah.
Kepala daerah untuk provinsi disebut gubernur, untuk kabupaten disebut bupati,
dan untuk kota disebut walikota. Gubernur bertanggung jawab kepada presiden.
menurut UU RU no.23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah,peran gubernur
yang berkedudukan sebagai kepala daerah otonom dan wakil pemerintah pusat ,
yaitu sebagai berikut:
 Sebagai Kepala Daerah Otonom
1. Memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebijakan
yang ditetapkan bersama DPRD.
2. Memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat.
3. Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD (Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah), RPJMD (Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah) kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD serta
menyusun dan menetapkan RKPD (Rencana Kerja Pembangunan Daerah)
4. Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD, rancangan Perda
tentang perubahan APBD dan rancangan Perda tentang pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD kepada DPRD untuk dibaha bersama.
5. Mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk
kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
6. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
 sebagai wakil pemerintah pusat
1. Mengoordinasikan pembinaan dan pengar penyelenggaraan tugas
pembantuan di daerah kabupaten/kota.
2. Melakukan monitoring, evaluasi, supervisi terhadap penyelenggaraan
pemerintahan daerah kabupaten/kota yang ada di wilayahnya.
3. Memberdayakan dan memfasilitasi daerah kabupaten/kota diwilayahnya
4. Melakukan evaluasi terhadap rancangan Perda Kabupaten/Kota tentang
RPJPD, RPJMD, APBD, perubahan APBD, pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD, tata ruang daerah, pajak daerah dan retribusi daerah
5. Melakukan pengawasan terhadap Perda Kabupaten/Kota
6. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
 Adapun peran pemerintah daerah untuk mewujudkan tujuan negara seperti yang tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945. yaitu sebagai berikut.
1. Melindungi masyarakat.
2. Menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan nasional serta keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
3. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
4. Mengembangkan kehidupan demokrasi.
5. Mewujudkan keadilan dan pemerataan.
6. Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan.
7. Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan.
8. Menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak.
9. Mengembangkan sistem jaminan sosial.
10. Menyusun perencanaan dan tata ruang daerah.
11. Mengembangkan sumber daya produktif di daerah.
12. Melestarikan lingkungan hidup.
13. Mengelola administrasi kependudukan.
14. Melestarikan nilai sosial budaya.
15. Membentuk dan menerapkan peraturan perundang-undangan sesuai dengan kewenangann
ya.
16. Peran lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai