Anda di halaman 1dari 22

Fisiologi Sistem

Respirasi

dr. Dewi Sartika


Saluran Nafas
Saluran nafas dibagi
menjadi 2 bagian yaitu :

Saluran nafas atas :


hidung, faring dan laring

Saluran nafas bawah :


trakhea, percabangan
bronkus, bronkiolus,
alveoli
Hidung
Terdiri dari 2 ruangan yang dibatasi septum
Dinding hidung dilapisi membran mukosa dan terdapat rambut hidung
Bermuaranya rongga sinus (frontalis, etmoidalis, maksilaris,
spenoidalis)
Di atap rongga hidung terdapat reseptor pembau
Fungsi dalam proses bernafas : menghangatkan, menyaring dan
melembabkan udara pernafasan
Faring
Strukturnya berupa saluran sepanjang 12,5 cm dan dibagi menjadi 3
bagian yaitu, nasofaring, orofaring, laringofaring.
Bermuaranya rongga hidung, mulut, esofagus, laring dan tuba
eustachius
Dindingnya dilapisi membran ukosa
Fx pada pernafasan adalah sebgai saluran yg dilalui oleh udara
pernafasan, serta lewatnya makanan dan minuman
Laring
Tersusun dari sejumlah kartilago seperti kartilago tyroid
Terdapat epiglotis yg berkemampuan untuk menutupi laring ketika
menelan makanan maupun minuman
Dilapisi mukosa dan terdapat pita suara
Fx dalam pernafasan adalah untuk saluran udara pernafasan dan
produksi suara
Trakhea
Bentuk menyerupai tabung sepanjang 11 cm yg dimulai
dari laring sampai ke dalam rongga thorax.
Dinding trakhea dibentuk oleh rangkaian cincin kartilago yg
menyerupai huruf C dan dilapisi mukosa
Fx dalam pernafasan : untuk saluran pernafasan
Bronkus & Bronkiolus
Saat saluran trakhea berakhir, akan bercabang menjadi 2, yaitu
bronkus kiri dan bronkus kanan.
Setiap bronkus akan bercabang menjadi bronkhiolus dan bronkhiolus
akan berakhir sebagai kelompok dari sejumlah kantong yang disebut
alveoli
Fx Bronkus & Bronkhiolus dalam pernafasan : sebagai saluran udara
pernafasan
Alveoli
Tersusun atas sel alveolar yang berupa jenis sel epitel
squamosa.
Dikelilingi oleh anyaman kapiler yang tersusun dari sel
endotel
Ada sekitar 300 juta alveoli pada ke2 paru orang dewasa
(80x luas permukaan kulit apabila dibentangkan)
Fx dalam pernafasan : tempat pertukaran gas CO2 dan O2
antara udara didalam alveoli dengan didalam darah serta
untuk melepaskan panas dan uap air
Rongga Thorak
Dibatasi oleh :
12 vertebra thorakalis
12 ps tulang rusuk
Sternum
Otot diapraghma
Ada 3 kompartemen dalam rongga thorak :
2 rongga pleura yg didalamnya terdapat paru paru
1 ruang mediastinum dimana terdapat jantung, esofagus dan trakhea
Selubung paru paru
Paru paru terletak didalam pleura
Ada 2 lapisan pleura, yaitu parietal (yg melapisi dinding thorak dan
visceral (melapisi permukaan paru-paru)
Diantara 2 lapisan tsb terdapat celah yang berisi cairan pleura yg
berperan sebagai pelumas yg memungkinkan pengembangan paru
dapat berlangsung dengan mudah tanpa hambatan saat terjadi
pergesekan antar pleura
Mekanisme Usaha Bernafas
Usaha bernafas pada orang dewasa dilakukan sekitar 15-
18x/menit dengan kemampuan pertukaran udara mencapai
500 ml udara
Usaha bernafas dibagi menjadi 2 yaitu inspirasi dan
ekspirasi
Inspirasi bertujuan u/ menggerakan udara dari lingkungan
masuk ke dalam paru-paru
Ekspirasi bertujuan u/ menggerakan udara dalam paru paru
bergerak keluar menuju lingkungan
Proses inspirasi dan ekspirasi terjadi karena adanya
perbedaan tekanan udara pada salah satu bagian tersebut
(lingkungan dan paru)
Tekanan udara lingkungan > tekanan udara dalam paru
paru --- inspirasi
Tekanan udara lingkungan < tekanan udara dalam paru
paru --- ekspirasi
Tekanan udara dilingkungan tidak mungkin kita ubah
sehingga untuk membuat perbedaan tekanan yang kita ubah
adalah menurunkan tekanan udara dalam paru paru
Tekanan dalam paru paru akan menurun apabila terjadi peningkatan
volume paru paru yang dapat dicapai apabila paru paru
mengembang (tekanan udara berbanding terbalik dengan volume,
maka peningkatan volume menyebabkan penurunan tekanan udara
dalam paru paru . Proses inspirasi terjadi)
Paru paru mengembang dengan cara mengembangkan rongga
dada dan mengkontraksikan otot diapraghma
Diapraghma yang berkontraksi bentuknya akan lebih datar
Saat inspirasi terjadi proses kontraksi otot interkosta internal yang
akan menganagkat dan mengembangkan tulang rusuk sedangkan
kontraksi dipraghma kan menyebabkan diapraghma lebih datar.
Karena ada perlekatan antara dinding rongga thorakas dan aru paru
makan pengembangan rongga thoraks akan menyebabkan
pengembangan paru paru
Ekspirasi terjadi dalam kondisi tekanan udara dalam
paru paru lebih besar daripada tekanan udara
lingkungan.
Untuk membuat tekanan paru paru lebih bedsar makan
kita harus mengecilkan volume paru paru.
Pengurangan volume paru paru dilakukan dengan
mengecilkan volume rongga thoraks dan merelaksasikan
diapraghma
Proses ini terjadi secara pasif karena kelenturan atau
sifat elastisitas paru paru serta adanya gaya gravitasi
Relaksasinya diapraghma akan menyebabkan
bentuknya melengkung ke atas menyerupai kubah yg
membuat roongga thoraks semakin sempit
Rangsangan untuk bernafas
Olahraga yang kuat akan
meningkatkan hingga 20-25 x
kebutuhan oksigen, kebutuhan ini dapat
dipenuhi apabila meningkatkan
frekuensi dan kedalaman pernafasan
Kadar CO2 dalam darah dan tingkat Ph
darah.
Rendahnya kadar 02 dalam darah
Proses Pertukaran Gas
Proses pertukaran gas antara o2 dan CO2 berlangsung
secara difusi
Gas akan berpindah dari tekanan yg lebih tinggi ke
tekanan yg lebih rendah
Tekanan parsial O2 di alveoli adalah 105 mmHg
sedangkan di kapiler alveoli adalah 100 mmHg---O2
bergerak dari alveoli ke kapiler alveoli
Tekanna parsial O2 di jaringan sekitar 30 mmHg
sehingga O2 masuk ke jaringan
Tekanan parsial CO2 berbanding terbalik dengan O2. di
jaringan tubuh tekanan parsial sangat tinggi dan di
lingkungan luar rendah
Proses Transport Oksigen

98,5% Oksigen berikatan dengan hemoglobin


Sisanya dalam bentuk terlarut
@gram hemoglobin daat mengangkut 1,33 ml O2
Bila kadar Hb seseorang 15 g% maka yg
dingakutnya adalah 20 ml O2/100ml darah
Semua haem dalam hemoglobin mengikat O2,
maka warna darah menjadi merah cerah.
Sebaliknya warna nya akan menjadi
kebiruan/sianosis
Gangguan Proses Pernafasan
Hipoksia/kekurangan oksigen
15 detik hipoksia, kehilangan kesadaran
2 menit hipoksia, kerusakan yg tidak dapat diperbaiki
Penyebab :
Hipoksik (rendahnya O2 yg ditangkap paruparu. Misalnya karena
hidup didaerah ketinggian, edem paru, hipoventilasi, enfisema,
kolaps paru paru)
Anemik (rendahnya ikatan Hb dan O2. karena keurangan zat besi,
mutasi Hb, keracunan karbonmonoksida/CO
Iskemik (berkurangnya darah yang bersirkulasi. Misalnya Shock,
gagal jantung dan embolism
Histotoksik (keracunan pada sel. Berkurangnya kadar O2 ke jaringan.
Misalnya keracunan sianida
Volume Udara Pernafasan
Volume tidal :
Banyaknya udara pernafasan yg dapat diinspirasikan dan
diekspirasikan seccara reflektoris. 500 ml/x nafas
Volume cadangan inspirasi :
Setelah melakukan inspirasi tidal kita masih bisa melakukan
inspirasi lahi hingga maksimal. Banyaknya sekitar 2,5L
Volume cadangan ekspirasi :
Setelah ekspirasi tidal kita masih bisa melakukan ekspirasi
maksimal. Volume udaranya sekitar 1,5 L
Volume residu :
Walopun sudah berusaha mengeluarkan semua udara dalam
paru, ternyata di dalam paru masih ada sisa. Banyaknya
hingga 1,5 L
Kapasitas inspirasi :
Banyaknya udara yg dapat kita inspirasikan semaksimal
mungkin (volume tidal + Volume cadangan inspirasi)
Kapasitas residu fungsional :
Jumlah antara volume cadangan ekspirasi + volume residu
Kapasitas vital :
Jumlah udara yg bisa kita ekspirasikan secara maksimal
setelah sebelumnya melakukan inspirasi maksimal (volume
tidal + Volume cadangan inspirasi + volume cadangan
ekspirasi). Banyaknya sekitar 3,5 L
Kapasitas total :
Jumlah semua udara pernafasan (Volume tidal + volume
cadangan inspirasi + volume cadangan ekspirasi + volume
residu)
Terima kasih…

Anda mungkin juga menyukai