Anda di halaman 1dari 13

INTERAKSI OBAT PADA

PROSES EKSKRESI

Oleh
Yenny Yosalita Simanjuntak
Ekskresi merupakan perpindahan obat
dari sirkulasi sistemik menuju
ke organ ekskresi yang bertujuan
untuk mendetoksifikasi obat,
karena telah diketahui bahwa obat
dianggap racun / zat asing oleh tubuh.
 Organ terpenting untuk ekskresi obat yaitu
ginjal ( dengan urine )

 Obat diekskresikan melalui ginjal dalam


bentuk utuh maupun bentuk metabolitnya.
Selain di ginjal ekskresi obat juga terjadi
pada empedu ke sistem usus ( dengan feses )
dengan paru paru ( dengan udara ekspirasi )
 Ekskresi obat dalam metabolitnya
menyebabkan konsentrasi bahan berkasiat
dalam tubuh menjadi menurun.
 Ekskresi dapat terjadi tergantung pada sifat
fisikokimia seperti bobot molekul, nilai pKa,
kelarutan dan tekanan uap.
 Interaksi obat adalah efek suatu obat akibat
obat lain yang diberikan pada awalnya atau
diberikan bersamaan sehingga keefektifannya
atau toksisitas satu obat atau lebih berubah.
 Efek dari interaksi obat bisa meningkatkan
atau mengurangi aktivitas atau menghasilkan
efek baru yang tidak dimiliki obat tsb
sebelumnya.
Faktor faktor yang mempengaruhi interaksi
obat :
1. Faktor yang berkaitan dengan pasien
 Usia
 Faktor genetik
 Jenis kelamin
 Penyakit yang diderita
 Lingkungan
 Makanan
Interaksi obat sangat penting pada pasien
usia lanjut, bayi dan anak anak, pasien
dengan imunitas lemah, pasien dengan
penyakit kronis serta pasien yang
mengalami kegagalan ginjal atau hati.
2. Faktor Khusus dari Obat
 Sifat kinetik dan dinamik yang khusus dari
obat
 Jumlah obat yang diresepkan
 Dosis
 Waktu
 Formulasi
 Rute pemberian obat
Peresepan dan pencampuran bisa menyebabkan
pasangan obat berpotensial berinteraksi yang
merugikan.
Obat dengan indeks terapi sempit atau rendah
lebih mudah menjadi objek interaksi obat yang
serius.
1. Interaksi farmasetik
Interaksi farmasetik adalah interaksi fisiko-
kimia yang terjadi pada saat
obat diformulasikan atau disiapkan sebelum
obat tersebut digunakan oleh pasien.

Bentuk interaksi ini ada 2 macam :


 Interaksi secara fisik : misalnya terjadi
perubahan kelarutan
 Interaksi secara khemis : misalnya terjadi reaksi
satu dengan yang lain atau terhidrolisisnya
suatu obat selama dalam proses pembuatan
ataupun selama dalam penyimpanan.
2. Interaksi farmakokinetik
Interaksi ini terjadi perubahan dalam proses
adsorbsi, distribusi, metabolisme, atau eksresi
sehingga mengakibatkan perubahan efek
obat dimana dapat meningkatkan atau
mengurangi jumlah/konsentrasi obat.

3. Interaksi Farmakodinamika
Interaksi farmakodinamik adalah interaksi antara obat
yang bekerja pada sistem reseptor, tempat kerja atau
sistem fisiologik yang sama sehingga terjadi efek yang
aditif, sinergistik, atau antagonistik, tanpa ada
perubahan kadar plasma ataupun profil farmakokinetik
lainnya. Interaksi farmakodinamik umumnya dapat
diekstrapolasikan ke obat lain yang segolongan dengan
obat yang berinteraksi, karena klasifikasi obat adalah
berdasarkan efek farmakodinamiknya.
 Pengaruh akan transport aktif (persaingan
sistem transport oleh asam lemah), sehingga
menurunkan eliminasi obat.
 Pengaruh pada difusi pasif (perubahan pH
urin), sehingga akan mempengaruhi eliminasi
asam/basa lemah.
 Penurunan toksisitas renal oleh diuretika.
 Penurunan eliminasi obat melalui stimulasi
ekskresi empedu.
 Peningkatan ekskresi obat melalui
peningkatan dalam traktus gastro-intestinal.
No Obat Obat Mekanisme Efek & Akibat Penanganan
Objek Presipitan Interaksi Obat Interaksi

1 Digoksin Aminoglikosida Aminoglikosida merusak Kadar digoksin akan Obat golongan


ginjal sehingga meningkat, sehingga aminoglikosida jangan
menyebabkan akumulasi dapat menyebabkan digunakan bersama
digoksin toksisitas dengan indometasin

2 Digoksin Rifampisin Rifampisin akan Penurunan kadar Hindari penggunaan


menginduksi glikoprotein digoksin rifampisin bersamaan
dengan digoksin

3 Digoksin Kuinidin Kuinidin, amiodaraon dan Kadar digoksin Penghentian


Amiodaron verapamil akan meningkat penggunaan dari obat
Verapamil menghambat P-glikoprotein kuinidin, amiodaron
dan verapamil
4 Penicillin Probenesid Eliminasi penisilin Kerja penisilin Penggunaan penisilin
dihambat dengan menjadi lama, sebaiknya jangan
adanya probenesid bersihan ginjal obat dikombinasikan
dalam tubuli ginjal penisilin menurun bersama probenesid

5 Obat bersifat Ammonium Ammonium klorida Ekskresi amfetamin Dapat digunakan jika
basa Klorida akan mengasamkan pH akan meningkat terjadi keracunan obat
(amfetamin) urin dan meningkatkan amfetamin
ekskresi amfetamin

6 Metformin Simetidin Simetidin dapat Kadar metformin Tidak menggunakan


bersaing dengan dalam tubuh obat ini secara
metformin dalam meningkat bersamaan
eliminasi renal
7 Pirimetamin Sulfametoksazol Pirimetamin dapat Tidak
menghambat menggunakan
eliminasi obat ini secara
sulfametoksazol bersamaan
dalam tubuh

8 Asetoheksamid Fenilbutazon Fenilbutazon Kadar metabolit Tidak


meningkatkan efek tersebut dalam menggunakan
hipoglikemik dari darah lebih tinggi obat ini secara
asetoheksamid dari normal bersamaan
dengan sehingga insulin
menghambat plasma meningkat
ekskresi metabolit dan glukosa darah
aktifnya yakni berkurang.
hidroksiheksamid

Anda mungkin juga menyukai