Anda di halaman 1dari 17

SISTEM KOLOID

Winda Nurtiana, STP, M.Si


Jurusan Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2018
PENDAHULUAN
•Sistem Koloid adalah suatu keadaan heterogen jika dilihat secara submikroskopis
•Pada sistem koloid, terdapat partikel-partikel yang lebih besar daripada partikel
molekul pelarutnya
•Partikel pada solut atau terlarut disebut fase terdispersi atau fase diskontinyu,
sedangkan partikel pada solven atau pelarut disebut fase pendispersi/diskontinyu
•Ukuran solut koloid 10 nm -100 nm
•Jika solven yang digunakan adalah cair, maka sistem koloid tersebut dinamakan larutan
koloid.
• larutan koloid dibedakan menjadi larutan sejati dan suspensi
LARUTAN SEJATI, SISTEM KOLOID, SUSPENSI
Larutan Sejati Sistem Koloid Suspensi
Diameter partikel <10-7 cm Diameter partikel 10-5 -10-7 cm Diameter partikel >10-5 cm
Satu fase Dua fase Dua fase
Jernih Agak keruh Keruh
Homogen Antara homogen dan heterogen Heterogen
Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring Dapat disaring
Tidak mengendap Sukar mengendap Mudah mengendap
Stabil Relatif stabil Tidak stabil
Dapat dilihat dengan mikroskop Dapat dilihat dengan mikroskop Mudah dilihat dengan mikroskop
elektron, tapi tidak bisa dilihat ultra, tapi tidak dapat dilihat biasa
dengan mikroskop ultra dengan mikroskop biasa
BEBERAPA TIPE SISTEM KOLOID
Fase terdispersi Medium Pendispersi Nama Koloid Contoh
gas cair busa Krim, busa, sabun
gas padat Busa padat Batu apung, karet busa
cair gas Aerosol cair Kabut, awan
cair cair emulsi Susu
cair padat Emulsi padat Keju, mentega
padat gas Aerosol padat Asap, debu
padat cair sol Cat, kanji, tinta
padat padat Sol padat Kaca berwarna, logam
PEMBAGIAN KOLOID
1. Koloid reversibel: sifat dari sistem koloid yang apabila solut dipisahkan dari medium pendispersi (solut
diendapkan atau pelarut diuapkan), fase pendispersinya dapat larut kembali. Larutan ini dinamakan
hidrofil atau liofil
Contoh: gelatin dan gum dalam air
2. Koloid asosiasi: terbentuknya misel-misel pada sistem koloid yang terjadi pada konsentrasi tertentu
(termasuk koloid reversibel).
Contoh: misel-misel yang terdiri dari beberapa molekul sabun yang berkumpul menjadi satu partikel
3. Koloid ireversibel: sol-sol yang terdiri dari gabungan dari zat yang tidak larut dan didispersikan
dalam pelarut. Sistem ini sifatnya tidak stabil, bila koloidnya dipisahkan dari medium pendispersinya
akan membentuk larutan koloid (tidak spontan). Sistem ini disebut juga liofob atau hidrofob
Contoh: sol AgI dibuat dari KI dan AgNO3
4. Emulsi: suatu sistem yang terdiri dari tetes cairan dalam cairan lain. Emulsi terjadi karena energi
permukaan antara kedua cairan besar. Golongan ini termasuk koloid ireversibel. Contoh: margarin dan
susu
BESAR DAN BENTUK PARTIKEL KOLOID
Bentuk bulat (sterik)
Contoh: tetes emulsi, protein globular

Bentuk batang
Contoh: Kolagen

Bentuk papan atau pita


Contoh: bentuk tertentu dari Fe2O3

Bentuk piring atau cakram

Bentuk benang
Contoh: polimer rantai panjang
SIFAT-SIFAT KOLOID
Efek tyndall: sifat penghamburan cahaya. Efek dari Tyndall
digunakan untuk membedakan sistem koloid dari larutan sejati.
contoh:
Gerak Brown: pergerakan partikel-partikel koloid secara acak yang
menghasilkan gerakan zig-zag.
Terjadi karena adanya tumbukan antar partikel yang berlangsung dari
segala arah dan cenderung tidak seimbang, menghasilkan resultan
tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga
terjadi gerak zigzag atau gerak Brown.
Contoh:
Adsorbsi Koloid
Adsorbsi Koloid adalah penyerapan zat atau ion pada
permukaan koloid. Sifat adsorbsi digunakan dalam proses:
1. Pemutihan gula tebu.
2. Norit.
3. Penjernihan air.
Contoh:
Muatan Koloid dan Elektroforesis
Muatan Koloid ditentukan oleh muatan ion yang terserap
permukaan koloid. Elektroforesis adalah gerakan partikel koloid
karena pengaruh medan listrik.
Koagulasi Koloid: penggumpalan koloid karena elektrolit yang
muatannya berlawanan.
Contoh: kotoran pada air yang digumpalkan oleh tawas sehingga air
menjadi jernih.
Koloid akan mengalami koagulasi dengan cara:
1. Mekanik, Cara mekanik dilakukan dengan pemanasan, pendinginan
atau pengadukan cepat.
2. Kimia, Dengan penambahan elektrolit (asam, basa, atau garam).
Contoh : susu + sirup masam —> menggumpal
lumpur + tawas —> menggumpal
Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah suatu sistem koloid yang
ditambahkan pada sistem koloid lainnya agar
diperoleh koloid yang stabil.
Contoh : gelatin yang merupakan koloid padatan
dalam medium air. Gelatin biasa digunakan
pada pembuatan es krim untuk mencegah
pembentukkan kristal es yang kasar sehingga
diperoleh es krim yang lebih lembut.
TEKNIK PEMISAHAN SISTEM KOLOID
1.Adsorben Padat
Contoh dari adsorben padat adalah arang aktif atau karbon yang memiliki pori-pori sangat banyak.
Arang aktif digunakan untuk membuang sifat dari kotoran yang tidak disukai
2. Pengendapan aerosol
Proses yang digunakan untuk menghancurkan asap dan aerosol lain adalah dengan koagulasi listrik
dengan alat cotrell. Alat cotrell banyak digunakan untuk menyingkirkan partikel pencemar dari dalam
gas buangan industri dan untuk memulihkan zat padat halus yang berharga agar tidak terbuang
3. Kromatografi
Zat yang dapat dipisahkan pertama dengan cara ini adalah zat berwarna. Kromatografi banyak
digunakan untuk memisahkan asam amino, protein, lemak, karbohidrat
4. Dialisasi
Proses pemisahan ion dari koloid dengan difusi lewat pori-pori suatu selaput semi permeabel, dibantu
dengan aliran air atau aliran listrik. Partikel yang tidak dikehendaki tidak akan melewati membran
semipermeabel
Koloid liofil dan koloid liofob
terjadi pada sol. Sol liofob/ hidrofob mudah terkoagulasi dengan
sedikit penambahan elektrolit, tetapi menjadi lebih stabil jika
ditambahkan koloid pelindung yaitu koloid liofil.

Koloid liofil (suka cairan) adalah koloid di mana terdapat gaya


tarik-menarik yang cukup besar antara fase terdispersi dan
medium pendispersi. Contoh, dispersi kanji, sabun, deterjen
Koloid liofob (tidak suka cairan) adalah koloid di mana terdapat
gaya tarik-menarik yang lemah atau bahkan tidak ada sama
sekali antar fase terdispersi dan medium pendispersinya. Contoh:
dispersi emas, belerang dalam air
PEMBUATAN KOLOID (SOL-SOL)
Pada pembuatannya harus dipenuhi 2 syarat
a.Partikelnya harus mempunyai ukuran yang tepat
b.Sol yang terjadi harus stabil

Pembuatan Sol-sol Hidrofil


Zat yang hendak dilarutkan dimasukan kedalam pelarut tertentu, cara
melarutkannya dapat dipercepat melalui pengadukan atau pemanasan. Zat
terlarut dapat berbentuk molekul seperti gelatin
PEMBUATAN SOL-SOL HIDROFOB
a.Cara kondensasi
Yaitu dari partikel-partikel kecil dibentuk menjadi besar. Contoh:
1.Cara reduksi
2.Cara Hidrolisis, FeCl3 + H2O → Fe(OH)3 +3HCl
3.Perubahan rangkap, AS2O3 + 3H2S → AS2S3 + 3H2O
4.Kelarutan dikurangi, sol S bisa dibuat bila partikel kelarutan S dalam etanol dituangkan kedalam
air
b. Cara dispersi
Yaitu zat-zat dipecah menjadi partikel ukuran koloid
Contoh:
a.Pembagian mekanik, sistem koloid diperoleh pada pencampuran fase terdispersi dan medium
pendispersi dalam penggilingan koloid
b.Peptisasi, perpindahan sistem koloid dari keadaan menggumpal ke keadaan tidak menggumpal
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai