FPPT.com
Olahraga berdasarkan intensitas
Intensitas Latihan
• Intensitas latihan ditetapkan secara spesifik pada setiap individu sesuai
dengan kapasitas fisik yang dalam pelaksanaannya memerlukan
pengawasan secara terus menerus agar intensitas latihan benar-benar
mencapai intensitas yang diprogramkan. Intensitas latihan dapat
diekpresikan dalam satuan absolut (contoh: watt) maupun diekspresikan
dalam bentuk relatif (misalkan terhadap frekuensi denyut jantung
maksimal, METs, VO2 maks maupun RPE/Rating of Perceived Exertion)
(Jette, 1999). Menurut Andersen (1999) pada umumnya, intensitas latihan
dimulai 40 sampai dengan 85% kapasitas fungsional. Pada orang dengan
dengan permasalahan jantung, intensitas latihan dapat ditetapkan antara
40 sampai dengan 60% kapasitas fungsional
Penetapan Intensitas dengan
berdasarkan Frekuensi Denyut
Jantung
• Pada umumnya, apabila tidak dipengaruhi oleh keadaan
lingkungan yang ekstrim, keadaan psikologis maupun
penyakit, terdapat hubungan yang relatif bersifat linear
antara denyut jantung pada saat latihan dengan
intensitas latihan. Metode yang sering dipergunakan
adalah mempergunakan jumlah dari frekuensi denyut
jantung istirahat ditambah dengan persentase dari
selisih antara frekuensi denyut jantung maksimal
dengan frekuensi nadi istirahat. Denyut nadi maksimal
didapat dari rumus 220-umur. Contoh : Laki-laki usia 35
tahun, dengan denyut nadi istirahat 68 kali per menit,
dengan target latihan 80 % VO2 maks, maka denyut
nadi maksimal =220- 35=185 sedangkan target denyut
nadi = 68 + 0.8(185-68) =162 kali per menit.
(Feigenbaum, 1999).
Slide Title
Mengalami
peningkatan
Tujuan:
Peningkatan pengisian Penurunan tahanan
ventrikel (beban awal) arteri (beban akhir)
Peningkatan
kontraktilitas ventrikel
Kombinasi dari Karena redistribusi
konstriksi vena, pompa aliran darah ke kulit
otot perifer yang Karena stimulasi dan otot yang berkerja,
berkontraksi, dan simpatis melalui melalui efek vasodilator
peningkatan peningkatan reseptor β lokal seperti natrium,
peregangan ventrikel adrenergik jantung laktat, bradikinins,
jantung hipoksia dan
hiperkarbia
Melalui Mekanisme Frank-Starling
Terjadi akibat
vasodilatasi ateriol
yang dikontrol
secara lokal, yang
diperkuat oleh efek
vasodilatasi
epineprin dan
Aliran darah ke
kalahnya efek
otot rangka aktif Meningkat vasokontriksi
dan otot jantung
simpatis yang lebih
lemah
Fungsi Autonomik
Fungsi Endotel
- Aktivitas Simpatik
- FMD (Flow Mediated meningkat
Dilatation) / Aliran yang - Sensitifitas refleks
dimediasi dilatasi pembuluh baroreseptor meningkat
darah menurun - Toleransi ortostatis
- Endothelin-1 meningkat menurun
Hemodinamik
Joyner MJ, Casey DP. Regulation of increased blood flow (hyperemia) to muscles
during exercise: a hierarchy of competing physiological needs. Physiol Rev.
2015;95(2):549–601. doi:10.1152/physrev.00035.2013
Otak
Acute Exercise
Tahanan perifer
Tahanan adalah penghalang terhadap aliran darah dalam pembuluh,
tidak dapat diukur secara langsung, tetapi dapat dihitung dari pengukuran
aliran darah dan perbedaan tekanan dalam pembuluh. Sedangkan tahanan
perifer total adalah keseluruhan tahanan yang terdapat di sirkulasi
sistemik.
Pengaruh tahanan perifer pada tekanan darah disebabkan oleh
perubahan diameter pembuluh darah tepi, terutama pada arteriol.
Perubahan pada diameter arteriol akan mengakibatkan perubahan pada
tahanan perifer total sehingga terjadi perubahan tekanan darah. Karena
tekanan darah dapat ditentukan oleh perkalian curah jantung dengan
tahanan perifer. Adanya perubahan pada salah satu dari kedua faktor
tersebut dapat mengubah nilai tekanan darah
Faktor internal yang mempengaruhi tekanan darah