Oleh :
Rosy Anjani Syafitri
J0B111215
Dosen Pembimbing :
Umi Baroroh, L.U S.Si., M.Si
Sampel
Larutan
Sampel
- Diambil dan dimasukkan ke dalam cawan
petri
HCl 0,5%
Hasil
Sampel
- Sampel dihomogenkan terlebih dahulu,
dimasukkan ke dalam cawan porselen untuk
kemudian dilakukan furnace kurang lebih 4
jam dengan suhu 6000C
1 mL asam
sulfat pekat dan
5 mL etanol
- Sampel yang sudah di furnace ditambahkan 1
mL asam sulfat pekat dan 5 mL etanol di dalam
cawan porselin. Kemudian dibakar dan
diperhatikan nyala api yang terbentuk
Hasil
Hasil positif : nyala api hijau
Pengujian Kuantitatif Boraks
a. Metode Titrimetri
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Hasil analisis kualitatif boraks pada jajanan
bakso di pasar tradisional Kecamatan
Banjarbaru Selatan
Tabel 2. Hasil analisis kuantitatif boraks pada jajanan
bakso di pasar tradisional Kecamatan Banjarbaru Selatan
Berdasarkan hasil analisis boraks pada sampel bakso di
pasar tradisional Kecamatan Banjarbaru Selatan, dari 12
jenis sampel bakso diperoleh 10 sampel yang negatif
mengandug boraks dan 2 sampel positif yang tidak
memenuhi syarat sebagai makanan layak konsumsi karena
mengandung bahan yang dilarang. Hal ini berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
722/MENKES/PER/IX/88 tentang Bahan Tambahan
Makanan dan SNI 01-3818-1995.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
Hasil analisis kualitatif dari 12 sampel jajanan bakso
diperoleh 10 sampel negatif dan 2 sampel positif.
Hasil analisis kuantitatif diketahui kadar boraks pada
sampel bakso E sebesar 2,935 mg/g dan sampel bakso J
sebesar 2,105 mg/g.
Saran