Anda di halaman 1dari 8

RUTE PEMBERIAN

OBAT STERIL
DISUSUN OLEH :
DINAR RAHMAWATI 17330016
ELSYA DWI ROSTIANI 17330017
FEBRIANUS 17330020
RUTE PEMBERIAN OBAT
Rute pemberian obat (Routes of Administration) merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi efek obat, karena karakteristik lingkungan fisiologis
anatomi dan biokimia yang berbeda pada daerah kontak obat dan tubuh
karakteristik ini berbeda karena jumlah suplai darah yang berbeda.

Memilih rute penggunaan obat tergantung dari tujuan terapi, sifat obatnya serta
kondisi pasien. Oleh sebab itu perlu mempertimbangkan masalah-masalah
seperti berikut:
• Tujuan terapi menghendaki efek lokal atau efek sistemik
• Apakah kerja awal obat yang dikehendaki itu cepat atau masa kerjanya lama
• Stabilitas obat di dalam lambung atau usus
• Keamanan relatif dalam penggunaan melalui bermacam-macam rute
• Rute yang tepat dan menyenangkan bagi pasien dan dokter
• Harga obat yang relatif ekonomis dalam penyediaan obat melalui bermacam-
macam rute
• Kemampuan pasien menelan obat melalui oral.
Rute Pemberian (Efek Sistemik)
• 1. Oral
• Pemberian obat melalui mulut (per oral) adalah cara yang
paling lazim, karena sangat praktis, mudah dan aman.
Namun tidak semua obat dapat diberikan peroral, misalnya
obat yang bersifat merangsang (emetin, aminofilin) atau
yang diuraikan oleh getah lambung, seperti benzilpenisilin,
insulin, oksitosin dan hormone steroida
• 2. Sublingual
• Obat setelah dikunyah halus (bila perlu) diletakkan di bawah
lidah (sublingual), tempat berlangsungnya rebsorpsi oleh
selaput lender setmpat ke dalam vena lidah yang banyak di
lokasi ini. Keuntungan cara ini ialah obat langsung masuk ke
peredaran darah besar tanpa melalui hati
INJEKSI
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspensi atau
serbuk yang harus dilarutkan atau di suspensikan lebih dahulu sebelum
di gunakan secara parenteral, suntikan dengancara menembus, atau
merobek ke dalam atau melalui kulit atau selaput lendir

Rute pemberian injeksi:


• Injeksi intrakutan (i.k)
• Injeksi subkutan (s.c)
• Innjeksi intramoscular (i.m)
• Injeksi intravena (i.v)
• Injeksi intraateri (i.a)
• Injeksi intratekal (i.t)
• Injeksi peritoneal (i.p)
Rute Pemberian (Efek Lokal)
• 1. Intranasal
• Mukosa lambung-usus dan rectum, juga selaput lendir lainnya
dalam tubuh, dapat menyerap obat dengan baik dan menghasilkan
terutama efek setempat.
• 2. Intra-okuler dan Intra-aurikuler (dalam mata dan telinga)
• Obat berbentuk tetes atau salep digunakan untuk mengobati
penyakit mata atau telinga. Pada penggunaan beberapa jenis obat
tetes harus waspada, karena obat dapat diresorpsi ke darah dan
menimbulkan efek toksik, misalnya atropin.
• 3. Inhalasi (Intrapulmonal)
• Gas, zat terbang, atau larutan sering kali diberikan sebagai inhalasi
(aerosol), yaitu obat yang disemprotkan ke dalam mulut dengan
alat aerosol. Semprotan obat dihirup dengan udara dan resorpsi
terjadi melalui mukosa mulut, tenggorokan dan saluran napas
• 4. Intravaginal
• Untuk mengobati gangguan vagina secara local tersedia
salep, tablet atau sejenis suppositoria vaginal (ovula)
yang harus dimasukkan ke dalam vagina dan melarut di
situ
• 5. Kulit (topical)
• Pada penyakit kulit, obat yang digunakam berupa salep,
krim, atau lotion (kocokan). Kulit yang sehat dan utuh
sukar sekali ditembus obat, tetapi resorpsi berlangsung
lebih mudah bila ada kerusakan
Bentuk Sediaan bedasarkan pemberian
• 1. Sediaan Oral
• - Tablet yg digunakan melalui mulut
• - tablet yg digunakan dalam rongga mulut
• - tablet yg digunakan untuk membuat larutan
2. Sediaan Rectal dan Vaginal
- Suppositoria rektal
- Suppositoria vaginal
- suppositoria urethal
- suppositoria suspensi
- suppositoria emulsi
3. Sediaan Implantasi
- tablet implant ditanam sec subkutan
- dimasukkan untuk ditanam dibawah kulit manusia dan hewan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai