Anda di halaman 1dari 12

Agnita adryolanda

1711222010
1. Pengertian KLB/wabah
2. Langkah-langkah investigasi KLB/wabah
1. Pengertian Wabah
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989)
“Wabah berarti penyakit menular yang berjangkit dengan cepat,
menyerang sejumlah besar orang di daerah yang luas.”

Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pemberantasan


Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman (1981)
“Wabah adalah peningkatan kejadian kesakitan atau kematian
yang telah meluas secara cepat, baik jumlah kasusnya maupun
daerah terjangkit.”

Undang-undang RI No 4 th. 1984 tentang wabah penyakit


menular
“Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular
dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara
nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan
daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.”
Secara umum Wabah dapat diartikan sebagai kejadian
penyakit melebihi dari normal (kejadian yang biasa terjadi).

2. Pengertian KLB

“Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya


kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologi
pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu” (Peraturan Menteri
Kesehatan RI, Nomor 560/Menkes/Per/VIII/1989)

Menurut UU : 4 Tahun 1984, “kejadian Luar Biasa (KLB)


adalahtimbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/kematian
yang bermakna secaraepidemiologis pada suatu daerah dalam
kurun waktu tertentu.”

Kejadian Luar Biasa (KLB) merupakan salah satu istilah yang


sering digunakan dalam epidemiologi. Istilah ini juga tidak
jauh dari istilah wabah yang sering didengar dalam
kehidupan sehari-hari.
Tiga komponen wabah

Kenaikan jumlah penduduk

Kelompok penduduk disuatu daerah

Waktu tertentu

Alasan melakukan penyelidikan adanya kemungkinan wabah :


1. Mengadakan penanggulangan dan pencegahan
a) Ganas tidaknya penyakit
b) Sumber dan cara penularan
c) Ada atau tidaknya cara penanggulangan dan pencegahan
2. Kesempatan mengadakan penelitian dan pelatihan
3. Pertimbangan program
4. Kepentingan umum, politik, dan hukum
 Common Source Epidemic
Adalah suatu letusan penyakit yang disebabkan oleh terpaparnya sejumlah
orang dalam suatu kelompok secara menyeluruh dan terjadi dalam waktu
yang relatif singkat. Berupa keterpaparan umum, biasa pada letusan
keracunan makanan, polusi kimia di udara terbuka, menggambarkan satu
puncak epidemi, jarak antara satu kasus dengan kasus, selanjutnya hanya
dalam hitungan jam,tidak ada angka serangan ke dua.
 Propagated/Progresive Epidemic
terjadi karena adanya penularan dari orang ke orang baik langsung maupun
melalui vector, relatif lama waktunya dan lama masa tunas, dipengaruhi
oleh kepadatan penduduk serta penyebaran anggota masya yang rentan
serta morbilitas dari pddk setempat, masa epidemi cukup lama dengan
situasi peningkatan jumlah penderita dari waktu ke waktu sampai pada
batas minimal anggota masyarakat yang rentan, lebih memperlihatkan
penyebaran geografis yang sesuai dengan urutan generasi kasus.
 Kepala wilayah/daerah setempat yang mengetahui adanya wabah (KLB
penyakit menular) diwilayahnya atau tersangka penderita penyakit yang
dapat menimbulkan wabah, wajib segera melakukan tindakan – tindakan
penanggulangan seperlunya, dengan bantuan unit kesehatan setempat, agar
tidak berkembang menjadi wabah (UU No. 4 dan PerMenKes 560/ MenKes/
Per/ VIII/ 1989).
 Suatu kejadian penyakit atau keracunan dapat dikatakan KLB apabila
memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada/ tidak
dikenal.
2. Peningkatan kejadian penyakit/ kematian terus – menerus selama tiga
kurun waktu berturut – turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu).
3. Peningkatan kejadian penyakit/ kematian, dua kali atau lebih
dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam, minggu, bulan, tahun).
4. Jumlah penderita baru dalam suatu bulan menunjukan kenaikan dua kali atau lebih
dibandingkan dengan angka rata – rata perbulan dalam tahun sebelumnya.
5. Angka rata – rata perbulan selama satu tahun menunjukan kenaikan dua kali lipat
atau lebih dibandingkan dengan angka rata – rata perbulan dari tahun
sebelumnya.
6. Case fatality rate ( CFR ) suatu penyakit dalam suatu kurun waktu tertentu
menunjukan kenaikan 50% atau lebih, dibandingkan dengan CFR dari periode
sebelumnya.
7. Proportional rate ( PR ) penderita dari suatu periode tertentu menunjukan kenaikan
dua kali atau lebih dibandingkan periode,
8. kurun waktu atau tahun sebelumnya.
9. Beberapa penyakit khusus menetapkan kriteria khusus : cholera dan demam
berdarah dengue.
10. Beberapa penyakit seperti keracunan, menetapkan satu kasus atau lebih sebagai
KLB.
11. Satu kenaikan yang kecil dapat saja merupakan KLB yang perlu ditangani seperti
penyakit poliomylitis dan tetanus neonatorum kasus dianggap KLB dan perlu
penanganan khusus.
 Tujuan umum penyelidikan KLB /  Tujuan khusus penyelidikan KLB /
wabah : wabah :

a) Upaya penanggulangan dan a) Memastikan diagnose


pencegahan b) Memastikan bahwa terjadi KLB/
b) Surveilans ( lokal, nasional, dan wabah
internasional ) c) Mengidentifikasi penyebab KLB
c) Penelitian d) Mengidentifikasi sumber
d) Pelatihan penyebab
e) Menjawab keingintahuan e) Rekomendasi : cepat dan tepat
masyarakat f) Mengetahui jumlah korban dan
f) Pertimbangan program populasi rentan, waktu dan periode
g) Kepentingan politik dan hokum KLB, serta tempat terjadinya KLB
h) Kesadaran masyarakat (variabel orang, waktu dan tempat )
1) Persiapan Investigasi di Lapangan
Hal-hal yang harus diperhatikan pada langkah ini adalah :
1. Persiapan dapat dikelompokkan dalam 3 kategori yaitu investigasi,
administrasi, dan konsultasi.
2. Dibutuhkan pengetahuan perlengkapan dan alat yang sesuai.
3. Prosedur administrasi.
4. Peran masing- masing petugas yang terjun
2) Memastikan adanya Wabah
Dalam mementukan apakah wabah, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Dengan membandingkan jumlah yang ada saat itu dengan jumlah beberapa
minggu atau bulan sebelumnya.
2. Menentukan apakah jumlah kasus yang ada sudah melampaui jumlah yang
diharapkan.
3. Sumber informasi
3) Memastikan diagnosis

4) Membuat definisi kasus

untuk menentukan apakah seseorang harus dapat diklasifikasikan sakit


atau tidak. Kriteria klinis dibatasi oleh waktu, tempat, dan orang.
Penyelidikan sering membagi kasus menjadi pasti (compirmed), mungkin
(probable), meragukan ( possible ), sensivitasdan spefsifitas.

5) Menemukan dan menghitung Kasus

6) Epidemiologi deskriptif (waktu, tempat, orang)

7) Membuat hipotesis

8) Menilai hipotesis (penelitian kohort dan penelitian kasus-kontrol)

9) Memperbaiki hipotesis dan mengadakan penelitian tambahan

10) Melaksanakan pengendalian dan pencegahan

11) Menyampaikan hasil penyelidikan

Anda mungkin juga menyukai