Integritas
Integritas
STP
KECAMATAN CIAMBAR KAB. SUKABUMI
DESIMINASI PENANDATANGANAN PAKTA INTEGRITAS DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI
5 April 2017
INTEGRITAS & ETIKA
UU NOMOR 5 TAHUN 2014, ASN di maknai : PNS sebagai Profesi harus memiliki prinsip
(pasal 3), yaitu :
1. Kode Etik dan Kode Perilaku : bertujuan menjaga martabat dan
kehormatan ASN.
2. Integritas dan Moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik.
3. Nilai Dasar : memegang teguh ideologi Pancasila & UUD 1945,
menjunjung tinggi standar etika yang luhur, melayani masyarakat secara
jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan
santun.
Kenapa Peraturan perundang-undangan setingkat undang-undang ASN menggunakan
landasan yuridis dan landasan etis, artinya dalam pasal-pasalnya, selain mengatur
pedoman perilaku (kode etik) secara etis (moral).
Pendekatan tersebut memiliki makna, bahwa secara fenomenologis :
kenyataan yang sedang terjadi kekinian, PNS sebagai ASN dalam lingkungan
birokrasi tidak cukup dikontrol ketat baik oleh aturan-taturan hukum maupun
pengawasan ( internal organisasi baik inspektorat Maupun waskat, eksternal,
serta masyarakat ), toh masih saja banyak terjadi pelanggaran-pelanggaran.
Oleh karena itu, dalam UU ASN No. 5 Tahun 2014 secara eksplisit Kode etik
dan Kode perilaku dicantumkan dalam pasal-pasalnya.
Prof. DR. Mohsen Jawadi : peran etika islam (akhlaq) dalam kehidupan
beragama. Menurut Ajaran Islam, manusia diciptakan dengan tujuan
“penghambaan” kepada Allah SWT. Dalam kehidupan, manusia melakukan
jihad ( perjuangan ), terutama jihad melawan diri sendiri. Perjuangan
pengendalian diri inilah yang dinamakan akhlaq.
Pasal 5 : PNS Berintegritas tinggi dicirikan dengan :
- Jujur ;
- bertanggung jawab ;
- melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan ;
- tidak menyalahgunakan jabatanya untuk mencari keuntungan atau manfaat
bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
Dengan demikian UU ASN merupakan landasan setiap tindakan yang
dilakukan setiap PNS harus berpedoman pada aturan hukum, aturan etis
maupun sopan santun yang sesuai dengan kebiasaan baik yang berlaku di
masyarakat sekelilingnya. ……..
Karenanya menurut Gering Supriyadi (2001) : maksud dan tujuan memiliki
kode etik adalah untuk mengatur dan memberikan kualitas pada pelaksanaan
profesi serta untuk menjaga kehormatan dan nama baik organisasi profesi
serta untuk melindungi publik yang memerlukan jasa-jasa baik profesional.
JUJUR DAN DAPAT DIPERCAYA
Sifat adil dan jujur akan menumbuhkan kepercayaan orang-orang yang
dipimpin pada pemimpinnya.
Pemimpin yang jujur, memiliki kepedulian yang ikhlas terhadap pekerjaan, dan
tetap mempertahankan standar profesionalisme yang tinggi, untuk
menemukan cara-cara baru dalam menciptakan hubungan yang positif
dengan para pengikutnya serta bermakna dari apa yang dikatakannya.
Pemimpin yang dipercayai, mempercayai orang lain dan percaya diri selalu
bersedia dan mampu memelihara kebersamaan. Dalam kebersamaan,
pemimpin selalu mampu menjalin kerja sama dengan setiap anggota
kelompok/organisasinya.
BERSIH DAN BERTANGGUNG JAWAB (AKUNTABEL)
atas dasar amanat Weda tersebut jelas bagi umat Hindu, kejujuran itu
ditempatkan terdepan
5. Sang Buddha bersabda :
orang yang memiliki kejujuran merupakan orang yang berprilaku
bermoral dan memiliki kesehatan mental. Orang yang berlaku jujur, ia
akan menjadi orang yang terhormat, orang yang utama.