Anda di halaman 1dari 23

Tutorial Blok Agromedicine

Skenario 1
Tutorial 12
Step 1
• Personal protective equipment: equipment
that will protect the user against health or
safety risk at work
: equiepment for establishing and maintaining
safe and healthfull work environment
Step 2
1. What is the possible diagnosis for Mr Tono?
2. What are PPE that we can use? Does it
important to use PPE?
3. How to conduct occupational diagnosis?
4. Pemeriksaan fisik dan lab?
5. Kemungkinan paparan lain dalam bidang
agromedicine bhbgn dg skenario
6. Sifat keracunan pestisida
7. Bagaimana cara mengurangi paparan?
Step 3
1. What is the possible diagnosis for Mr Tono?
- baal dan tremor dalam 5 bulan, petani 15
tahun pakai pestisida tidak menggunakan APD
Baal dan tremor krn paparan pestisida
- Parkinson disease krn pestisida dan toksin tp
perlu pp spt kadar dopamin. Tremor only
2. What are PPE that we can use? Does it important to
use PPE?
- repiratory: air purifying respirator (general mask full
face mask) paparan bs sampai 1000 meter dari
pestisida.
- skin: hand gloves tebal, sepatu boot, pakaian celana
dan baju panjang
- Eye: googles
Penting, krn paparan pestisida terus menerus dapat
menimbulkan gejala pd kulit dan terlokalisir atau
sistemik.
Akut  dermatitis kontak iritan
3. How to conduct occupational diagnosis?
1) Anamnesis dan PF utk tau diagnosis
2) Pajanan apa yang tejadi pd pasien (kimia, fisiki,
biologis)
3) Hubungan pajanan dan penyakit
4) Jumlah pajanan yang diterima pasien (berapa
lama kerja x lamanya paparan)
5) Faktor individu (genetik)
6) Faktor lain di tempat kerja
7) Diagnosis yang terjadi pd pasien
4. Pemeriksaan fisik dan lab?
PF
5. Kemungkinan paparan lain dalam bidang
agromedicine bhbgn dg skenario
- Fisik: bising,
- Kimia: pestisida
- biologi
6. Sifat keracunan pestisida
Racun hama  inhibisi ach esterase  post
synaps  inhibisi  akumulasi  kolinergik
(banyak cairan, pupil pin point, kulit dingin,
gagal nafas, bradikardi, inotropik -, kontraksi
otot jantung meunurun, volume jantung
menurun
LO
1. Manajemen toksisitas akut dan kronik
2. Jenis-jenis pestisida? Toksikokinetik dan
toksikodimanik pestisida
3. Pencegahan secara 5 level prevention
pestisida
4. Paparan pestisida akut & kronik
5. Anamnesis, PF, PP, Dx pasien
1. Manajemen toksisitas akut dan
kronik
AKUT
1. Dekontaminasi: bilas lambung, refleks muntah, minum air.
Kl korosif  gk mboleh rangsang muntah!. Kl <1 jamm
arang aktif (dosis <1 th : 1g/kgBB, 1-12 th 20-50 g.
dilarutkan dalam air
Bilas lambung 10 ml/kgBB. Cairan masuk=keluar. Digunakan
jika karbon aktif tidak menimbulkan refleks muntah. Obat-
obatan diuresis, KI: peny ginjal, jantung
- Dekontaminasi kulit : lepas pakaian yg terkena paparan, kulit
dicuci dg sabun dan air. Kl paparan kena baju  jngan
gunakan
- Mata : irigasi dengan garam salin 5-10’  ukur ph sampai
normal 7
2. Antidotum
3. Tingkat kesadaran : GCS  ABC (awal)  dekontaminasi

KRONIS
1. Simptomatis  dipindah tugasnya ke paparan yg lebih
sedikit. Tidak terpapar pestisida
- APD: bahan dari polimer alkohol u/ menahan paparan metil
klorida
2. Status mental  tidak kooperatif, iritabel, gang pemusatan
perhatian, disorientasi  beri quetiapin 25 mg 1x/hari
ditingkatkan sampai 3 hari (50mg)  perbaikan
2. Jenis-jenis pestisida? Toksikokinetik
dan toksikodimanik pestisida
Jenis hama
1. insektisida: nyamuk, kecoa, kutu
2. Herbesida
3. Nematisida :cacing
4. Fungisida
5. Rodentisida
Zat aktif
1. organofosfat/klorin
2. Carbamat
3. Piretoid
Cara masuk
1. Kontak: mll dinding tubuh
2. Racun perut: mll ingesti
3. Sistemik: dihisap o/ tanaman tp tdk merugikan tanaman
4. Fumigan: mll pernapasan
Sifat
1. Padat
2. Cair
3. Aeorosol
4. Fumigan

ORGANOKLORIN
-heksadrin
-aldrin
ORGANOFOSFAT : menyerang ach ase. Azinoposmetil, etion, etil
paration
CARBAMAT: aldikard, carbofuran, metomil, oksomil, proposure
• WHO
1A: sangat bahaya: sianida
1B: amat bahaya: kalsium arsenat, sodium
sianida
2: cukup bahaya: bromosinil
3: agak bahaya: kloridazon
4: tidak bahaya akut: hidropirin
TOKSIKOKINETIK
1. Self poisoning: kettidak tahuan dalam hati
hati/ kewaspadaan pestisida
2. Attempted poisoning: sengaja mengakhiri
hidupnya
3. Accidental poisoning: murni kecelakaan
tanpa kesengajaan
4. Homisidal poisoning: kejahtan krn sengaja
ingin menyebabkan org lain celaka
1. Absorbsi: tergantung paparan inhalasi, kulit
(organofosfat), tertelan
2. Distribusi : lipofilik  keracunan
3. metabolisme: di hepar
4. Ekskresi : urin. bbrp organoklorin ekskresi 90%
empedu, kelarutan tinggi  menetap lebih lama
di tubuh  manfes
TOKSIKODINAMIK
Distribusi / metabolisme  organ target
Perubaham:
1. Hormonal
2. Struktural  degenerasi sel  nekrosis
3. Fungsional
Langsung (langsung ke sel target) dan tidak
langsung (lingkungan: O2 dan nutrisi)
3. Pencegahan secara 5 level
prevention pestisida
1. Health promotion: penyuluhan pd pekerja ttg bahaya dan
sumber. Ke industri yg berkaitan
2. Specific protection: APD disesuaikan, teknik dan cara
pengaplikasian pestisida  terdaftar, sesuai hama, cara
petunjuk, pengenceran di temapt terbuka, hindari
pestisida terhirup, mandi jangan makan dan minum saat
penyemprotan, bersihkan setelah penggunaan.
3. Early diagnostic and prompt treatment: kemungkinan
bahaya potensial di tempat kerja
4. Disability limitation: cegah kerusakan lebih parah
5. Rehabilitation: kl gak bs kerja di tempat tersebut
hentikan. Masih bs  pindahkan ke paparan yg lebih
rendah
5 level hierarki
1. Eliminasi: hazard plg bahaya
2. Subsitusi: alat dan bahan digantikan dengan yg
less risk
3. Engineering control: perlindungan pd lingkan
kerja selain pekerja  alat alat tajam
4. Admisnistratif control: cara menggunakan alat
yg baik dan benar
5. APD: tidak efektif tp dilakukan jika tahap 1-4
tidak bisa
4. Paparan pestisida akut & kronik
• AKUT
Toksin yang masuk dalam jumlah yg sgt besar
Efek keracunan langsung:
1. Lokal: bagian tubuh yg terkena langsung:
mata kering, gatal , berair. Kulit gatal dan
iritasi. Tenggorokan gatal
2. Sistemik: ke dalam tubub dan pengaruhi
seluruh tubuh  jantung, paru2, saraf
• KRONIK
Sedikit tp terus menerus
5. Anamnesis, PF, PP, Dx pasien
• ANAMNESIS
Keluhan umum: RPS (onset, keluhan hilang timbul, waktu,
risiko pajanan), minum obat (reaksi merugikan)
• PF: sensoris (distal->proksimal), visus, pupil  ada
pengaruh ke batang otak?
• PP: lab (darah rutin, darah lengkap, tintometer test u/ tau
aktifitas ache) radiologi
• Dx: 4 senyawa (organofosfat, organo klorin, karbamat,
piretroid)
- organofosfat: hiper salivasi, hiperlakrimasi, urin, defekasi
- Organoklorin: tremor, ataksia (urgensi u/ bergerak)

Anda mungkin juga menyukai