Anda di halaman 1dari 31

KESELAMATAN KESEHATAN KERJA

DI INSTANSI BADAN PENGAWAS


OBAT DAN MAKANAN (BPOM)

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
BAGAIMANA PENERAPAN ATAU PELAKSANAAN K3 DI
INSTANSI INI?

“untuk penerapan K3 di instansi ini kurang


lebih sama seperti yang ada di instansi lain
hanya saja kami lebih fokus terhadap
keselamatan pegawai yang bekerja di lab
seperti menempelkan rambu-rambu atau
tanda-tanda bahaya sesuai dengan jenis kimia
dan alat yang ada di lab.”
APA TUGAS ATAU PERAN YANG DILAKUKAN OLEH
PETUGAS ATAU PEMEGANG PROGRAM K3 DI INSTANSI
INI ?

“pemegang program merencanakan program K3


termasuk membentuk tim K3, menyelenggarakan
pelatihan K3 salah satunya seperti pelatihan
menggunakan emergency shower untuk pekerja yang
terkena kontak langsung dengan zat kimia yang
terpapar selama bekerja di lab, memantau pelaksanaan
K3 dan mengevaluasi program tersebut. Sedangkan
tugas dari penguji atau tenaga kerja yaitu untuk
memahami prinsip prinsip dari K3 dan
melaksanakannya setiap hari”
APA YANG MENJADI HAK DAN KEWAJIBAN
SEBAGAI PELAKSANAAN PROGRAM KERJA DAN
PEKERJA ATAU TENAGA KERJA K3 ?

“hak dan kewajiban dari tenaga kerja


mengenai K3 yaitu mendapatkan jaminan
keselamatan dan kesehatan selama bekerja
atau selama berada ditempat kerja. Dan
untuk kewajiban itu pegawai diwajibkan
menggunakan alat pelindung diri pada
saat bekerja.”
APAKAH PENAH TERJADI KECELAKAAN KERJA ATAU CEDERA DI
INSTANSI INI? BILA IYA BAGAIMANA TANGGUNG JAWAB ATAU
PENANGANAN YANG DIBERIKAN PIHAK INSTANSI PADA KORBAN
KECELAKAAN TERSEBUT?

“pernah terjadi kecelakaan kerja berupa


terperciknya mata penguji oleh reagen di tangani
dengan cara mata dibilas dengan larutan RL dan
kemudian penguji tersebut dibawa ke rumah
sakit. Kejadian lain yang pernah terjadi yaitu
kulit penguji tergores akibat kena pecahan kaca
dari alat gelas yang pecah di tangani dengan
memberikan penanganan luka dari kotak P3K”
APA PENYEBAB KECELAKAAN TERSEBUT? DAN
ADAKAH UPAYA PENANGGULANGAN TERHADAP
FAKTOR PENYEBAB TERSEBUT?

“penyebab dari kecelakaan yaitu reagen atau


zat kimia yang digunakan saat menguji, dan
upaya yang di lakukan institusi pada faktor
penyebab berupa tiap penguji diberikan
google (kacamata khusus) untuk bekerja di
laboratorium, dan juga meletakkan
emergency shower di setiap ruang
laboratorium.”
APAKAH KENDALA YANG DIHADAPI SELAMA
PENERAPAN K3? BAIK DARI PIHAK PEMEGANG
PROGRAM DAN PELAKSANA?

“kendala yang kami hadapi sampai saat ini


adalah anggaran yang tebatas atau tidak
tersedia setiap tahunnya untuk memenuhi
kelengkapan dari APD yang di gunakan
untuk keselematan pekerja, dan kendala yang
lainnya yaitu ketidakpatuhan penguji dalam
pemakaian APD selama melakukan pengujian
di dalam lab.”
KAPAN K3 DI INSTANSI INI MULAI DITERAPKAN?
APAKAH PENERAPAN K3 TERSEBUT OPTIMAL ATAU
TIDAK? APAKAH MNFAAT PENERAPAN K3 DI INSTANSI
INI?

“penerapan K3 di balai BPOM Gorontalo sudah


dilaksanakan sejak laboratorium BPOM Gorontalo
beroperasi pada tahun 2010, penerapan K3 sejauh
ini belum optimal karena keterbatasan sumber daya
untuk memenuhi APD yang digunakan dalam
meneliti, manfaat dari penerapan K3 yaitu dapat
meminimalisir kejadian kecelakan yang terjadi pada
institusi ini, meskipun belum sepenuhnya dapat
mengurangi kejadian tidak terduga.”
APA YANG DILAKUKAN PIHAK INSTANSI UNTUK
MENINGKATKAN PROGRAM K3 DI INSTANSI INI?

“menyelenggarakan pelatihan K3
untuk meningkatkan program dari K3
dengan membentuk tim K3 yang
bertugas membuat rencana kerja K3,
mengadakan tanda tanda keselamatan
di laboratorium”
APA YANG DIHARAPKAN DARI PELAKSANAAN PROGMAN K3?

“diharapkan institusi dapat menyediakan dana tepat


setiap tahun untuk memenuhi keterbatasan APD
atau alat pelindung pada penguji terlebih pekerjaan
yang dilakukan sangat beresiko dan rentan apabila
terkontaminasi langsung pada tubuh penguji,
sehingga mengurani resiko kecelakaan kerja pada
penguji di institusi ini”
APA YANG INGIN DISAMPAIKAN PIHAK INSTANSI MENGENAI
MASALAH PENERAPAN PROGRAM K3? DALAM HAL INI TERKAIT
TANGGAPAN DARI PIHAK INSTITUSI?

“menurut saya, untuk penerapan program K3-nya itu saya


berharap agar seluruh pegawai yang ada di institusi ini
mengetahui apa saja program K3 dan bagaimana cara untuk
menangani jika terjadi kecelakan dalam kerja. Karena selama
ini yang mengikuti pelatihan hanya pegawai yang bekerja di
dalam laboratorium saja. Untuk penerapan K3 di instisusi ini
lebih bnayak berfokus pada pegawai yang bekerja di dalam
laboratorium dibandingkan dengan yang bekerja di bidang lain
dalam institusi ini. Karena dimana kecelakaan kerja tidak hanya
terjadi di dalam laboratorium tetapi juga pada keseluruhan
tenaga kerja di institusi ini”
KESIMPULAN WAWANCARA
Kesimpulan
jawaban 1 Dari wawancara diatas penerapan K3 di
BPOM sudah sesuai dengan UU No. 1
tahun 1970 Keselamatan Kerja, dimana
ada tempat untuk dilakukanya pekerjaan
bagi suatu usaha, ada tenaga kerja yang
bekerja disana dan ada bahaya kerja
ditempat tersebut, nah di BPOM sendiri
bahaya sangat sering muncul karena
pekerja dilab sering terpapar dengan
reagen zat kimia sehingganya sangat
penting untuk adanya penerapan K3.
Kesimpulan jawaban 2

Untuk tugas dari petugas program K3 di BPOM merencanakan program K3


termasuk membentuk tim K3, menyelenggarakan pelatihan K3, dan
pengadaan alat pelindung diri (APD), serta mengevaluasi kembali. Tugas
dari petugas K3 di BPOM sepertinya sudah sesuai dengan teori yang ada,
hanya pelu ditambahkan dengan membuat catatan dan laporan kegiatan
dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban
terhadap atasan.
Kesimpulan
jawaban 3

Hak dan kewajiban tenaga kerja mengenai K3 di


BPOM yaitu mendapatkan jaminan keselamatan
dan kesehatan selama bekerja atau selama
berada ditempat kerja. Dan untuk kewajiban itu
pegawai diwajibkan menggunakan alat pelindung
diri pada saat bekerja. Hal tersebut sudah sesuai
berdasarkan Undang-undang pasal 12 UU No. 1
tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan
kerja. jaminan keselamatan dan kesehatan kerja
itu diperuntukkan bagi seluruh pekerja yang
bekerja disegala tempat kerja, baik di darat,
didalam tanah, dipermukaan air, didalam air
maupun diudara, yang berada didalam wilayah
kekuasaan hukum Republik Indonesia.
Kesimpulan
jawaban 4 Berdasarkan hasil wawancara didapatkan data
bahwa pernah terjadi kecelakaan berupa
terperciknya mata tenaga kerja oleh reagen selama
bekerja. Ini menunjukkan bahwa tenaga kerja
kurang memperhatikan safety atau keselamatan
dalam melakukan pekerjaan dan tidak
menggunakan alat pelindung diri yang disarankan.
Padahal secara teori, APD berfungsi untuk
melindungi semua atau beberapa tubuh dari
kesempatan atau potensi bahaya lingkungan kerja
dan penyakit akibat kerja.
Kesimpulan
jawaban 5
Penyebab kecelakaan di instansi yang kami
kunjungi ialah zat kimia yang mengenai mata
penguji akibat tidak menggunakan pelindung
mata atau kacamata sebagai salah satu alat
pelindung diri yang berfungsi untuk melindungi
mata dari bahaya loncatan benda tajam, debu,
dan partikel-partikel bahan kimia. Tenaga kerja
mengabaikan aturan penggunaan APD secara
keseluruhan sehingga terjadi kecelakaan pada
mereka. Karena kejadian ini, pihak instansi
mengeluarkan aturan yang lebih tegas terkait
penggunaan APD secara lengkap untuk
mencegah kecelakaan ini terulang kembali.
Kesimpulan jawaban 6

Setelah wawancara yang lebih mendalam


kepada pihak instansi, kami dapati bahwa
penyebab kecelakaan tidak hanya berasal dari
tenaga kerja yang mengabaikan aturan penggunaan
APD, melainkan juga karena terdapat kendala
dalam penerapan K3 diantaranya anggaran dana
yang terbatas untuk membeli kebutuhan APD bagi
para pekerja.
Kesimpulan jawaban 7

Penerapan K3 di instansi ini telah dimulai sejak


2010 dan berjalan sampai sekarang. Namun dalam
penerapannya, pihak instansi merasa belum
optimal karena masih terjadi berbagai macam
kecelakaan dan kejadian tidak terduga. Ditinjau
dari manfaat penerapannya sendiri bagi pihak
instansi mengaku bahwa selama K3 diberlakukan
memberikan manfaat berupa dapat meminimalisir
kecelakaan kerja, meskipun tidak dapat
menghilangkan kecelakaan kerja secara
keseluruhan di lapangan.
Kesimpulan jawaban 8

Berdasarkan fakta di lapangan, dan melihat kecelakaan


kerja yang terjadi kepada tenaga kerja, pihak instansi
kemudian meningkatkan program K3 diantaranya
menyelenggarakan pelatihan K3, membentuk tim K3 yang
bertugas membuat rencana kerja K3, mengadakan alat
pelindung diri (APD) untuk karyawan, dan mengadakan
tanda-tanda bahaya di laboratorium. Menurut kami, kebijakan
pihak instansi adalah upaya untuk mencegah kecelakaan kerja
sudah baik. Hanya mungkin perlu dilengkapi catatan sejauh
mana upaya itu berjalan sesuai tujuan dan pelaporan kepada
atasan terkait kebijakan tersebut optimal atau tidak.
Kesimpulan jawaban 9

Sebagai kesimpulan mengenai harapan dan tanggapan


pihak instansi (pemegang program K3 di BPOM) adalah
mereka mengharapkan agar pihak instansi setiap tahun
dapat menyediakan dana yang dikhususkan untuk
penyediaan APD juga harapan kepada seluruh tenaga kerja
agar dapat mengikuti pelatihan K3. Karena pelatihan ini
tidak hanya ditujukan kepada pekerja laboratorium, tapi
juga kepada seluruh tenaga kerja. Sehingganya, seluruh
tenaga kerja dapat memahami dan menerapkan K3 dengan
baik untuk mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan
berulang.
DOKUMENTASI
Ruang Uji Cemaran

Gambar alat keselamatan yang harus


digunakan ketika memasuki ruang uji Ruang Uji Nutrisi
nutrisi.

Gambar alat pelindung diri yang harus


digunakan ketika memasuki ruang uji
cemaran.

Ruang cemaran
Ruang Instrumen Pangan
Emergency Shower And Eye
Wash

Shower yang digunakan ketika


Ruang Preparasi Obat mata atau tubuh petugas
terpapar dengan reagen.
Contoh penggunaan alat Proses pengerjaan satu sampel Kotak pertolongan pertama.
pelindung diri sederhana di obat yang sedang berlangsung Digunakan ketika ada petugas
ruang preparasi obat. di ruang preparasi obat. yang terkena pecahan kaca.
Laboratorium Pangan
dan Bahan Berbahaya
Gambar peringatan yang
berada di depan pintu
laboratorium pangan dan bahan
berbahaya.

Ruang Preparasi OT dan


Kosmetik

Ruang Instrumen Obat dan


Narkotika
Alat pemadam kebakaran
Antis

Tempat Sepatu

Tempat jas yang sudah


Masker Tempat mencuci alat dipakai
SIMULASI KASUS
Skenario kasus 1

Ny. V sedang melakukan uji preparasi kosmetik


di Laboratorium. Pada saat sedang melakukan
pencampuran dengan zat kimia, Ny. V justru asik
berbincang-bincang dengan rekannya yang saat itu
sedang melakukan pekerjaan yang sama. Karena
fokus ny. V terbagi dengan cerita rekannya, tiba-tiba
labu takar yang berisi zat kimia terjatuh dari
tangannya, dan secara spontan percikan zat kimia itu
mengenai mata ny. V
Skenario kasus 2

Ny. X sedang melakukan pengujian satu sampel obat di


laboratorium uji preparasi obat. Sebelum memulai proses
pengujian, ny. X terlebih dulu membuat campuran antara
sampel obat tersebut dengan salah satu zat kimia, dan
kemudian di bawa ke ruang alat untuk segera dilakukan
pengujian. Pada saat ny. X berjalan menuju ke ruang
pengujian, ny. X mengalami kecelakaan kerja. Ny. X
terpeleset sehingga labu takar yang sudah berisi campuran
sampel obat dan senyawa kimia tersebut tumpah dan
mengenai lengan ny. X.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai